Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL APPRAISAL

JURNAL DENGAN JUDUL


“Diagnostic Workup For Postmenopausal Bleeding: a Randomized Controlled Trial”

Oleh:
dr. Baiq Hesty Anggreni Sahrial

Pembimbing

dr. Ilsa Hunaifi, Sp.N(K)

Peserta Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram
2024
1. Pendahuluan
Pada era kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine),
seorang klinisi harus mampu mengaplikasikan sesuatu temuan dari suatu
penelitian ilmiah dalam jurnal ke pasien secara individual didalam
menjalankan tugasnya sebagai klinisi untuk membuat keputusan baik
diagnosis maupun terapi.(1) Meskipun terdapat peningkatan dalam jumlah
publikasi sains, namun masih banyak dokter mempunyai waktu yang
sedikit untuk membaca apa yang ditulis orang lain. Namun, penilaian kritis
terhadap publikasi diperlukan untuk tetap mengikuti perkembangan terkini
di bidangnya. (2) Secara praktis hal ini tentu akan dapat membantu seorang
klinisi untuk mendapatkan informasi, namun banyaknya informasi ini
membutuhkan kemampuan seorang untuk secara kritis mampu menelaah
jurnal-jurnal kedokteran tersebut dengan berfokus pada studi yang
berkualitas tinggi , yang mampu memberikan penuntun klinis praktis dan
mengekstrapolasikan informasi studi. (3) Telaah kritis didefinisikan
sebagai aplikasi pembuktian suatu studi dengan menilai validitas data,
kelengkapan pelaporan, metode dan prosedur, kesimpulan dan
kesesuaiannya terhadap standar etik dan lain-lain. Kriteria metodologi
telaah kritis berbeda-beda menurut desain penelitian dan untuk menilai
validitas dan relevansi suatu jurnal ilmiah adalah tidak statis, namun
berevolusi dengan pemahaman terhadap berbagai desain studi serta ada
beberapa prinsip umum yang wajib dimiliki oleh semua desain. (4,5).
Penilaian kritis merupakan elemen penting dari Evidence Based Medicine.
(6)
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar Pengesahan Telaah Kritis Jurnal “Diagnostic Workup For


Postmenopausal Bleeding: a Randomized Controlled Trial”

Telah di Setujui dan Disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Di Sahkan Oleh
Pembimbing

(dr. Ilsa Hunaifi, Sp.N (K))


2. Telaah Kritis Jurnal
2.1 Analisis masalah dengan PICO
Analisis PICO adalah teknik yang digunakan dalam evidence based
medicine untuk menyusun dan menjawab pertanyaan klinis dalam
kaitannya dengan masalah pasien tertentu yang membantu relevansi klinis
dengan bukti dalam literatur. (7)
Untuk menentukan jurnal ini layak dibaca atau tidak maka Langkah
pertama yang harus kita lakukan adalah menentuka PICO dari jurnal ini.
Judul Journal: Diagnostic Workup For Postmenopausal Bleeding: a
Randomized Controlled Trial (8)
Patient/Problem: Wanita dengan pendarahan postmenopause, ketebalan
endometrium >4 mm, dan hasil biopsi endometrium yang jinak
Intervention/approach: Pemeriksaan diagnostik lanjutan dengan
histeroskopi (setelah dilakukan sonografi infus salin)
Comparrisson: Manajemen ekspektatif (tanpa intervensi langsung setelah
biopsi endometrium jinak)
Outcome: Evaluasi efektivitas histeroskopi dalam deteksi dan pengobatan
polip endometrium pada wanita dengan pendarahan postmenopause,
ketebalan endometrium, dan hasil biopsi endometrium jinak.

3.2 Menilai seberapa baik penelitian dengan metode RAMMbo (9)


3.2.1 Representative/rekrutmen subjek yang fair
Pada penelitian ini rekrutmen subjek penelitian dijelaskan yaitu wanita
dengan perdarahan postmenopause yang memiliki ketebalan endometrium
yang lebih dari 4 mm dan hasil biopsi endometrium yang jinak.

3.2.2 Allocation/Adjustment
Penelitian ini sudah memiliki kelompok pembanding (comparable group).
Populasi terbagi menjadi kelompok dengan diagnostik histeroskopi dan
polipektomi dibandingkan dengan kelompok manajemen ekspektatif
(tanpa intervensi langsung setelah biopsi endometrium jinak) dalam
mengelola perdarahan postmenopause.

3.2.3 Maintenance
Dalam artikel ini, telah disebutkan secara spesifik karakteristik dasar
subjek yang terlibat dalam penelitian. Karakteristik dasar dari subjek
penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wanita dengan perdarahan postmenopause: Subjek penelitian adalah wanita


yang mengalami pendarahan setelah setidaknya 1 tahun tidak menstruasi
dan berusia di atas 50 tahun.

2. Ketebalan endometrium >4 mm: Subjek penelitian memiliki ketebalan


endometrium yang lebih dari 4 mm, yang diukur menggunakan sonografi
transvaginal.

3. Hasil biopsi endometrium jinak: Subjek penelitian memiliki hasil biopsi


endometrium yang menunjukkan keberadaan stroma endometrium yang
jinak.

4. Tidak menggunakan tamoxifen: Subjek penelitian yang tidak menggunakan


tamoxifen, karena penggunaan obat ini dapat memengaruhi hasil penelitian.
5. Wanita yang setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian: Subjek penelitian
adalah wanita yang setuju untuk berpartisipasi dalam studi ini dan
mengikuti protokol penelitian yang ditetapkan.

3.2.4 Measurement, Blinded, Objective

Hasil dari penelitian ini diukur melalui beberapa parameter, antara lain:

1. Kejadian pendarahan berulang: Dilakukan pemantauan terhadap kejadian


pendarahan berulang pada kedua kelompok wanita yang menjalani
histeroskopi dan polipektomi serta manajemen ekspektatif.
2. Sensitivitas dan spesifisitas sonografi infus saline (SIS): Dilakukan
perhitungan sensitivitas dan spesifisitas SIS dalam mendeteksi polip
endometrium, dengan hasil histeroskopi visual sebagai standar referensi.
3. Waktu hingga pendarahan berulang: Dilakukan analisis menggunakan
kurva Kaplan-Meier untuk memperlihatkan waktu hingga terjadinya
pendarahan berulang pada kedua kelompok.
4. Analisis statistik: Menggunakan uji Mann-Whitney U-test untuk analisis
univariat, perhitungan risiko relatif (RR) dan interval kepercayaan 95%
(95% CI) untuk membandingkan hasil utama dan sekunder, serta
perhitungan sensitivitas dan spesifisitas SIS. Pengambilan subjek dalam
studi ini dilakukan secara acak. Wanita yang memenuhi kriteria inklusi
(seperti perdarahan postmenopause, ketebalan endometrium >4 mm, dan
hasil histologi endometrium jinak) diambil dan kemudian diacak untuk
menerima pemeriksaan diagnostik lebih lanjut dengan histeroskopi atau
manajemen ekspektatif (tanpa intervensi langsung setelah biopsi
endometrium jinak). Randomisasi dilakukan menggunakan program
berbasis web dengan rasio alokasi 1:1 dan dilakukan dengan stratifikasi
untuk rumah sakit. Upaya dilakukan untuk mempertahankan objektivitas
dengan menyembunyikan urutan randomisasi dari pihak peserta dan
pengumpul data. Selain itu, analisis statistik dilakukan dengan
menggunakan statistik yang sesuai dan tingkat signifikansi ditetapkan pada
P < 0,05.

Subjek dalam penelitian ini dipilih secara acak menggunakan program


berbasis web, dengan ukuran blok empat, rasio alokasi 1:1, dan stratifikasi
untuk rumah sakit. Metode randomisasi ini dirancang untuk memastikan
bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang obyektif dan tidak memihak,
sehingga hasilnya dapat diandalkan dan diinterpretasikan dengan benar.
3.3 Menilai apakah hasil penelitian bermakna atau tidak
Tingkat signifikansi dalam penelitian ini ditetapkan pada P < 0,05 . Hal ini
berarti bahwa perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
dianggap signifikan jika nilai P kurang dari 0,05. Dengan menggunakan
tingkat signifikansi ini, para peneliti dapat menentukan apakah perbedaan
antara kelompok-kelompok tersebut tidak terjadi secara kebetulan dan
memiliki implikasi klinis yang signifikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada wanita dengan pendarahan
postmenopause, ketebalan endometrium >4 mm, dan hasil histologi jinak
dari sampel endometrium, pemeriksaan lanjutan dengan histeroskopi (yang
didahului oleh sonografi infus saline) tidak memberikan manfaat tambahan
dalam mengurangi kekambuhan pendarahan dibandingkan dengan
manajemen ekspektatif . Temuan ini memiliki implikasi penting dalam
menentukan pendekatan diagnostik dan manajemen yang tepat untuk
wanita dengan kondisi serupa.

3.4 Kesimpulan Critical Appraisal


Setelah dilakukan analisis pada jurnal ini dapat disimpulkan bahwa jurnal
ini valid karena analisis PICO dan RAMMbo juga menunjukan hasil yang
sesuai. Kesimpulannya bahwa jurnal ini dapat digunakan dalam
menentukan diagnosis pada wanita dengan pendarahan postmenopause. Hal
ini juga sebaiknya didukung dengan adanya dokter yang kompeten, sarana,
dan prasarana yang memadai di fasilitas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Du Prel J B, Rohrig B, Blettner M.2009. Critical Appraisal of Scientific Articles. Deutsches


Arzteblatt International;106(7):100-105

2. Labrecque M. Critical Appraisal of Medical Literature . Practical Update. Can Fam


Physician;35:786-789

3. Al-Jundi A, Sakka S. Critical appraisal of clinical research. Journal of Clinical and


Diagnostic Research. 2017 May 1;11(5):JE01–5.
4. Murti, Bhisma., 2011. Pengantar Evidence Based Medicine, Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
5. Centre for Evidence-Base Medicine [Internet]. 2024. Critical Appraisal tools.
6. Critical appraisal of a journal article [Internet]. 2017. Available from:
www.ucl.ac.uk/child-health/support-services/library
7. Roever L. PICO: Model for Clinical Questions Evidence Based Medicine and
Practice E v id ence B a s e d Me dic in e. 2018; Available from:
http://pubmedhh.nlm.nih.gov/nlmd/pico/piconew.php
8. N van Hanegem,a,b,* MC Breijer, c,* SA Slockers,d MH Zafarmand.
Diagnostic workup for postmenopausal bleeding: a randomized controlled
trial. BJOG: An International of Obstetrics and Gynecology. 2016.
9. Adrian Baker, Katharine Young, Jonathan Potter, Ira Madan. A review of
the Scottish Intercollegiate Guidelines Network, the Grading of
Recommendations AssessUse the "Insert Citation" button to add citations to
this document.
10. Development and Evaluation, the Graphic Appraisal Tool for Epidemiology
and the National Service Framework for. 2010.

11. The College of Family Physician of Canada. Pearls For residents [Internet]. [cited
2024 Mar 14]. Critical Appraisal Worksheet. Available from:
https://www.cfpc.ca/CFPC/media/Resources/Continuing-Professional-
Development/Pearls-for-Residents-Critical-Appraisal-Sheet.pdf

Anda mungkin juga menyukai