Anda di halaman 1dari 16

MEDICINE

(CRITICAL
APPRAISAL)

Oleh:

Muthia Despi Utami 1102011182


Nadya Afiefa Putri
1102011189

SKENARIO
Wanita 45 tahun datang ke Rumah Sakit dengan
keluhan teraba benjolan didaerah payudara sebesar bola
tenis. Pasien merasa berat badannya menurun selama
beberapa bulan ini. Ibu dari pasien meninggal beberapa
tahun lalu dikarenakan kanker payudara. Setelah dilakukan
beberapa pemeriksaan, dokter mendiagnosis pasien
mengidap kanker payudara. Dokter menyarankan untuk
melakukan kemoterapi. Pasien mengeluh takut akan efek
samping kemoterapi. Suami pasien menanyakan dapatkah
obat herbal yang ia lihat di tv mengurangi efek samping
dari kemoterapi. Lalu dokter mencari literatur mengenai
efektifitas pengobatan herbal dan prognosisnya pada pasien
kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

PERTANYAAN (FOREGROUND QUESTION)


Bagaimanakah prognosis yang dapat diprediksi dalam
penggunaan obat herbal untuk mengurangi efek samping
kemoterapi?

P.I.C.O
Population : Wanita 45 tahun dengan
payudara
Intervention
: Kemoterapi tanpa
penggunaan obat herbal
Comparison
: Kemoterapi dengan
penggunaan obat herbal
Outcomes :Obat herbal dapat mengurangi
samping dari kemoterapi

kanker

efek

PENCARIAN BUKTI ILMIAH


Alamat website : www.web.ebscohost.com
Kata kunci : Mammary cancer AND
herbal
medicine AND
chemotherapy
Limitasi
: Januari 2006 April 2014
English language
Human
Female
Hasil Pencarian
: 772

DIPILIH ARTIKEL BERJUDUL :


CLINICAL STUDY ON TREATMENT OF
MAMMARY CANCER BY SHENQI FUZHENG
INJECTION IN COOPERATION WITH
CHEMOTHERAPY

Objective: To study the effect of Shenqi Fuzheng Injection on cellular immune in patients with mammary cancer
(MC) after chemotherapy.

Methods: One hundred and ten patients with MC were randomly assigned to two groups. The 58 patients in the
tested group were treated with SFI in cooperation with chemotherapy of CAF protocol (Cyclophosphamide,
Doxorubicin and Fluorouracil), while the 52 patients in the control group were treated with chemotherapy of the
same protocol alone. Changes of the patients' quality of life (QOF), adverse reaction that occurred, peripheral
lymphocyte count and killing activity of single karyocyte before and after treatment between the two groups were
compared.

Results: Patients' QOF elevating rate after treatment in the tested group and the control group was 34.5% and
13.5% respectively; The lowering of peripheral blood cell count of WBC, platelet and lymphocyte as well as that of
the killing activity of single peripheral karyocyte on various kinds of MC cells were all milder and recovery sooner
than those in the control group.

Conclusion: SFI in combination with chemotherapy in treating MC could reduce the occurrence of adverse reaction
to chemotherapy, improve clinical symptoms, elevate QQF and enhance immunity in patients with MC.

I.APAKAH HASIL PENELITIAN TERSEBUT VALID?


1. Apakah ada sampel pasien yang representatif dan didefinisikan
secara jelas pada titik yang sama/ similar point dalam perjalanan
penyakit / course of the disease ?

2. Apakah follow-up lengkap dan cukup lama ?

Jangka waktu follow up

3. Apakah digunakan kriteria outcome yang obyektif dan tidak


berbias?

4. Apakah ada penyesuaian/ adjusment terhadap faktor prognostik


yang penting?

II. APAKAH HASIL PENELITIAN INI PENTING?


1. Bagaimana gambaran outcome menurut waktu?

2. Seberapa tepat perkiraan prognosis?

III. APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT


DIAPLIKASIKAN?
1. Apakah pasien dalam penelitian ini serupa dengan pasien
kita?
Jawab: Ya,
Karena berdasarkan skenario pasien tersebut adalah wanita
berusia 45 tahun yang didiagnosis kanker payudara dan
dianjurkan melakukan kemoterapi. Selain itu belum dilakukan
pembedahan pada pasien. Pada jurnal penelitian ini mencakup
kriteria pasien dalam rentang umur 32-69 tahun dengan kanker
payudara. Pasien pada penelitian ini juga akan diberikan
kemoterapi dan belum dilakukan pembedahan.

2. Apakah hasil penelitian membantu dalam keputusan pemilihan terapi ?

Jawab

: Ya,

Karena hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengobatan pada kanker payudara
dengan tipe infiltrative non-spesifik karsinoma menggunakan kombinasi kemoterapi
dan traditional chinese medicine memberikan dampak yang menguntungkan bagi
pasien dengan hasil/outcome berupa Quality of live yang lebih baik dan perpanjangan
harapan hidup, tetapi juga dapat meningkatkan jumlah limfosit sebagai autoprotektif
serta meningkatan fungsi kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker dengan beberapa
mekanisme.
3. Apakah hasil penelitian berguna untuk konseling pada penderita atau
keluarganya?

Jawab : Ya,
Berdasarkan jurnal penelitian ini dalam membandingkan prognosis pada pasien yang
sesuai dengan skenario ke dalam dua group,yaitu treatment group dan control group.
Prognosis pada pasien treatment group dimana pengobatannya merupakan kombinasi
kemoterapi dengan traditional chinese medicine menunjukan hasil yang lebih baik
dibandingkan control group yang hanya dilakukan pengobatan kemoterapi tunggal.
Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi penderita ataupun keluarganya
untuk dapat memilih terapi yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai