Anda di halaman 1dari 8

TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE

1. Skenario
Ibu Vera berusia 39 tahun dengan usia kehamilan 7 bulan datang ke dokter dengan
keluhan benjolan di payudara kiri. Benjolan ini baru dirasakan 6 bulan terakhir semakin
bertambah besar dan kadang kadang disertai nyeri. Dari riwayat keluarga diketahui bahwa
ibunya meninggal dunia 5 tahun yang lalu akibat menderita tumor ganas indung telur stadium
IV. Kakaknya juga menderita kanker payudara yang dinyatakan sembuh setelah melakukan
operasi dan kemoterapi. Dokterpun mendiagnosis bahwa pasien menderita kanker payudara
dan menjelaskan bahwa penyakit ini ada hubungannya dengan riwayat keluarganya terutama
pada ibu dan kakaknya.
Dari pemeriksaan fisik didapati: benjolan pada mamae sinistra kuadran lateral atas
terdapat perubahan gambaran sebagian kulit seperti kulit jeruk, retraksi putting susu,
didapatkan benjolan teraba keras berukuran 3x4 cm, solid, terfiksir, dan tidak terbatas jelas
jaringan disekitarnya. Pada pemeriksaan aksila kiri teraba benjolan berdiameter 1 cm yang
tidak nyeri. Aksila kanan tidak terdapat kelainan setelah dilakukan beberapa pemeriksaan
penunjang. Keluarga pasien bertanya apakah penyakit yang di derita pasien akan berpengaruh
pada janin dan kehamilan serta dapat semnuh seperti sediakala?
2. Foreground Question:
a. Bagaimana prognosis pasien kanker payudara pada saat kehamilan dengan pasien kanker
payudara pada saat tidak kehamilan?
3. P.I.C.O
Population
Intervention
Comparison
Outcomes

: Wanita berusia 39 tahun dengan kehamilan 7 bulan dengan kanker payudara


: Pasien kanker payudara pada saat kehamilan
: Pasien kanker payudara pada saat tidak kehamilan
: Kualitas hidup pasien kanker payudara pada saat kehamilan sama dengan
kanker payudara pada saat tidak kehamilan

4. Type of question : Prognosis of therapy


5. Type of studies
: Clinical Trial
6. Keyword
: Prognostic AND breast cancer AND pregnancy
7. Pemilihan situs
: http://web.ebscohost.com
8. Hasil pencarian
: 14 jurnal
9. Limitasi
:
10. Jurnal yang dipilih : Prognosis of Women With Primary Breast Cancer Diagnosed During
Pregnancy: Result From an International Collaborative Study
11. Nama pengarang
: Frederic Amant, Gunter von Minckwitz, Sileny N. Han, Marijke
Bontenbal, Alistair E. Ring, Jerzy Giermek, Hans Wildiers, Tanja Fehm, Sabine C. Linn,
Bettina Schlehe, Patrick Neven, Pieter J. Westenend, Volkmar Muller, Kristel Van Calsteren,

Brigitte Rack, Valentina Nekljudova, Nadia Harbeck, Michael Untch, Petronella O.


Witteveen, Kathrin Schwedler, Christoph Thomssen, Ben Van Calster, and Sibylle Loibl
12. Sumber jurnal
: J Clin Oncol 31:2532-2539. 2013 by American Society of Clinical
Oncology, www.jco.org
13. Tipe jurnal

REVIEW JURNAL
Pendahuluan

: Prognosis

We aimed to determine the prognosis of patients with breast cancer diagnosed during pregnancy
(BCP). A comprehensive review from 1953 showed improved survival rates for patients with
breast cancer in association with pregnancy, from 0% 10-year survival before 1920 to 22.4% in
the period from 1941 to 1950. The survival rates were poorer than in the nonpregnant patients,
probably because of the advanced stage of disease and delay in treatment; prompt
commencement of treatment was necessary to improve survival rates.
Metoda
In this cohort study, a multicentric registry of patients with BCP (from Cancer in Pregnancy,
Leuven, Belgium, and GBG 29/BIG 02-03) compiled pro- and retrospectively between 2003 and
2011 was compared with patients who did not have associated pregnancies, using an age limit of
45 years. Patients with a diagnosis postpartum were excluded. The main analysis was performed
using Cox proportional hazards regression of disease-free survival (DFS) and overall survival
(OS) on exposure (pregnant or not), adjusting for age, stage, grade, hormone receptor status,
human epidermal growth factor 2 status, histology, type of chemotherapy, use of trastuzumab,
radiotherapy, and hormone therapy.
Hasil
The registry contained 447 women with BCP, mainly originating from Germany and Belgium, of
whom 311 (69.6%) were eligible for analysis. The nonpregnant group consisted of 865 women.
Median age was 33 years for the pregnant and 41 years for the nonpregnant patients. Median
follow-up was 61 months. The hazard ratio of pregnancy was 1.34 (95% CI, 0.93 to 1.91; P = .
14) for DFS and 1.19 (95% CI, 0.73 to 1.93; P = .51) for OS. Cox regression estimated that the
5-year DFS rate for pregnant patients would have increased from 65% to 71% if these patients
had not been pregnant. Likewise, the 5-year OS rate would have increased from 78% to 81%.
Kesimpulan
The results show similar OS for patients diagnosed with BCP compared with non-pregnant
patients. This information is important when patients are counseled and supports the option to
start treatment with continuation of pregnancy.

APAKAH HASIL PENELITIAN TERSEBUT VALID?


A. Petunjuk Primer

1. Apakah terdapat sampel yang representatif, terdefinisi jelas, dan berada pada kondisi yang
sama dalam perjalanan penyakitnya?

2. Apakah follow-up cukup lama dan lengkap?

B. Petunjuk Sekunder
1. Apakah kriteria outcome yang digunakan obyektif dan tanpa bias?

2. Bila ditemukan subgrup dengan prognosis yang beda, apakah dilakukan adjustment untuk
faktor-faktor prognostik yang penting?

3. Apakah dilakukan validasi pada suatu kelompok independen (test-set)?


TIDAK

APA HASILNYA?
1.

Bagaimana gambaran outcome menurut waktu?

2. Seberapa tepat perkiraan prognosis?

APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN?


1. Apakah pasien dalam penelitian tersebut serupa dengan pasien saya?
Serupa, dimana syarat pasien di dalam penelitian adalah wanita hamil yang menderita kanker
payudara dengan batas umur tidak lebih dari 45 tahun dan belum bermetastasis. Pada
skenario, pasiennya adalah ibu Vera berusia 39 tahun dengan diagnosis kanker payudara
belum bermetastasis. Ukuran tumor 3 4 cm (T2), pembesaran nodul sebatas aksila (N1),
tidak ada metastasis (M0).
T2N1M0 = Stadium 2
Masih sesuai dengan syarat pasien dalam penelitian, dimana diambil sampel (pasien) dengan
grade atau stadium 1 3.
2. Apakah hasil tersebut membantu memilih atau menghindari terapi tertentu?
Ya, karena hasil penelitian lebih menyarakan pasien untuk menggunakan terapi kemoterapi
dan radioterapi pada pasien kanker payudara dibandingkan dengan BCP yang ternyata
prognosisnya lebih buruk. Untuk kemoterapi tidak boleh digunakan pada trimester 1 dan bisa
digunakan pada trimester 2 dan 3 karena tidak membahayakan janin.
3. Apakah hasilnya membantu dalam memberikan konseling kepada pasien saya?
Ya, karena dalam jurnal ini ditemukan perbedaan prognosis pada kanker payudara dengan
menggunakan kemoterapi, radioterapi, pembedahan dan terapi hormon. Pada hasilnya
menggunakan kemoterapi dan radioterapi pada masa kehamilan dinilai mempunyai prognosis
yang lebih baik serta meminimalkan potensi toksisitas tapi tetap menjaga kualitas hidup
pasien. Sedangkan terapi pembedahan mempunyai prognosis yang kurang baik bila
dibandingkan dengan kemoterapi dan radioterapi pada masa kehamilan. Untuk terapi hormon
lebih rumit karena hormon pada kehamilan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai