Anda di halaman 1dari 3

UTS FARMAKOTERAPI

NAMA : SALINA AURELIA

NPM : 2211010097

KELAS : BANJARMASIN

NO. SOAL : 9

1. SUBJEKTIF :
Seorang wanita berusia 59 tahun mengalami sesak napas yang semakin memburuk saat
beraktivitas, batuk produktif, dada terasa sesak, penurunan berat badan yang signifikan
(70 pon dalam setahun terakhir), malaise, kelelahan progresif, anoreksia, ketidak
nyamanan panggul kronis, dan pendarahan vagina selama enam bulan terakhir. Pasien
belum menjalani pemeriksaan kanker sesuai usianya dan menolak evaluasi medis
sebelumnya.

2. OBJEKTIF :
Setibanya di sana, pasien mengalami gangguan pernapasan sehingga membutuhkan 6-8 L
oksigen melalui kanula hidung. Pemeriksaan fisik didapatkan kaheksia, suara napas kasar
bilateral, dan nyeri tekan kuadran kanan bawah. Temuan laboratorium termasuk
leukositosis, asidosis laktat, hiperkalsemia, dan peningkatan d-dimer. Pencitraan
menunjukkan massa jaringan lunak serviks (7x7 cm) dengan metastasis bola meriam di
paru-paru dan massa mediastinum multifokal.

3. ASSESMENT :
Kekhawatiran mengenai kanker serviks stadium lanjut dengan metastasis paru meningkat.
Kondisi kritis pasien memerlukan pemeriksaan infeksi, hasil tes COVID-19 negatif, dan
pemberian antibiotik spektrum luas. Namun, kondisi pasien terus memburuk sehingga
menyebabkan kegagalan banyak organ.

4. PLAN :
Kondisi pasien memburuk dengan hipoksemia, perubahan status mental, kegagalan
banyak organ. BiPAP dimulai, namun keluarga memilih perawatan yang nyaman karena
status DNI/DNR. Biopsi ditunda karena kondisi tidak stabil. Meskipun merencanakan
biopsi massa serviks untuk diagnosis dan pengobatan pasti, status klinis pasien yang
memburuk menghalangi prosedur ini. Diskusi perawatan paliatif dimulai, dan keluarga
pasien memilih tindakan perawatan yang nyaman. Sayangnya, pasien tersebut meninggal
dunia.
5. DRP :
Antibiotik spektrum luas empiris dimulai. Biopsi direncanakan untuk kemoterapi yang
ditargetkan, tetapi kondisi yang tidak stabil menghalangi pelaksanaannya. Mengingat
kondisi kritis, antibiotik spektrum luas empiris dimulai. Namun, ketidak mampuan untuk
mendapatkan biopsi membatasi penerapan farmakoterapi yang ditargetkan untuk kanker
serviks.

6. GUILDLINE :
Pedoman skrining, diagnosis, dan pengobatan kanker serviks merekomendasikan skrining
sesuai usia, identifikasi dini pasien berisiko tinggi, dan intervensi dini. Dalam kasus ini,
ketidak patuhan terhadap skrining berkontribusi terhadap keterlambatan diagnosis dan
presentasi stadium lanjut. Menggaris bawahi pentingnya skrining kanker sesuai usia.
Pedoman menyarankan Pap smear setiap tiga tahun sekali bagi mereka yang berusia 21-
29 tahun, atau tes bersama (PAP dan HPV) setiap lima tahun bagi mereka yang berusia
30-65 tahun. Pasien yang bergejala harus menjalani Pap smear terlepas dari hasil skrining
sebelumnya.

Kasus ini menggaris bawahi pentingnya pemeriksaan kanker yang tepat waktu dan dampak
ketidakpatuhan terhadap prognosis. Hal ini juga menyoroti perlunya kolaborasi interdisipliner,
dengan mempertimbangkan ginekologi, hematologi/onkologi, dan perawatan paliatif dalam
kasus-kasus kompleks.
DAFTAR PUSTAKA

1. Bray F, Ferlay J, Soerjomataram I, Siegel RL, Torre LA, Jemal A. Statistik kanker global
2018: GLOB.

2. Walboomers JM, Jacobs MV, Manos MM, et al.: Human papillomavirus is a necessary cause
of invasive cervical cancer worldwide. J Pathol. 1999, 189:12-
9.10.1002/(SICI)1096-9896(199909)189:1<12::AID-PATH431>3.0.CO;2-F

3. Arbyn M, Weiderpass E, Bruni L, de Sanjosé S, Saraiya M, Ferlay J, Bray F: Estimates of


incidence and mortality of cervical cancer in 2018: a worldwide analysis. Lancet
Glob Health. 2020, 8:e191-203. 10.1016/S2214-109X(19)30482-6

4. van Meir H, Kenter GG, Burggraaf J, et al.: The need for improvement of the treatment of
advanced and metastatic cervical cancer, the rationale for combined chemo-
immunotherapy. Anticancer Agents Med Chem. 2014, 14:190-203.
10.2174/18715206113136660372

5. Paul SB, Tiwary BK, Choudhury AP: Studies on the epidemiology of cervical cancer in
southern Assam. Assam University Journal of Science & Technology: Biological
and Environmental Sciences. 2011, 7:36-42.

6. Bava SV, Thulasidasan AK, Sreekanth CN, Anto RJ: Cervical cancer: a comprehensive
approach towards extermination. Ann Med. 2016, 48:149-61.
10.3109/07853890.2016.1145796

7. Kindermann G, Jabusch HP: The spread of squamous cell carcinoma of the uterine cervix into
the blood- vessels. Arch Gynakol. 1972, 212:1-8. 10.1007/BF00668002

Anda mungkin juga menyukai