12777012
Acute Coronary Syndrome (ACS) merupakan istilah yang mencakup
spektrum kondisi klinis yang ditandai dengan iskemia miokard secara akut,
diakibatkan karena ketidakseimbangan antara ketersediaan oksigen dengan
kebutuhannya. Berbeda dengan angina stabil, ACS berasal dari berkurangnya
aliran darah pada miokard akibat adanya total oklusif atau subtotal oklusif
trombus arteri koroner. ACS dapat diklasifikasikan berdasarkan perubahan
gambaran electrocardiographic (ECG) yaitu : (1) ST-segment-elevation
(STEMI) dan (2) Non-ST-segment-elevation (NSTEMI), dan unstable angina
pectoris (UAP)
No Penulis Tahun Lokasi Kasus
Pem Trombus
(White Trombus)
P. Total
P. Parsial Zat Vsoaktif
Iskemi
Miokerd
Gangguan
Infark
Kontraktilitas
Miokard
Miokardium
Nilai Normal
CK-MB <10 U/L
Troponin <0,03
Perlu diingat bahwa selain akibat STEMI dan NSTEMI, peningkatan kadar troponin
juga dapat terjadi akibat:
1. Takiaritmia atau bradiaritmia berat 5. Gangguan ginjal akut atau kronik
2. Miokarditis. 6. Stroke atau perdarahan subarakhnoid
3. Dissecting aneurysm. 7. Penyakit kritis, terutama pada sepsis
4. Emboli paru
4. Pemeriksaan laboratorium.
Data laboratorium, di samping marka jantung, yang harus
dikumpulkan di ruang gawat darurat adalah tes darah rutin, gula
darah sewaktu, status elektrolit, koagulasi darah, tes fungsi
ginjal, dan panel lipid, pemeriksaan laboratorium tidak boleh
menunda terapi SKA.
Morphin : 2,5-5 mg
Oksigen : 4 l/menit jika saturasi O2<90 %
Nitrat : NTG 0,3-0,6 mg sublingual
Aspirin : 150-300 mg dosis awal, 75-100 mg dosis pemeliharaan
Clopidogrel : 300 mg dosis awal, 75 mg dosis pemeliharaan
(disingkat MONACO)
1. Penyekat Beta (Beta blocker
2. Nitrat
3. Calcium Channel Blokers (CCBs)
4. Antiplatelet
5. Inhibiter ACE.