Anda di halaman 1dari 5

PENJELASAN HASIL UJI SPSS

CONTOH HASIL UJI UNIVARIAT

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 19 52.8 52.8 52.8

Perempuan 17 47.2 47.2 100.0

Total 36 100.0 100.0

Responden yang ber jenis kelamin laki laki ada 19 responden atau 52,8%
dari frekuensi / jml total x 100%
19/36 x 100%
CONTOH HASIL UJI BIVARIAT

Jenis Kelamin * Kepatuhan sebelum Crosstabulation

Kepatuhan sebelum

Rendah Sedang Tinggi Total

Jenis Kelamin Laki-laki Count 3 14 2 19

% of Total 8.3% 38.9% 5.6% 52.8%

Perempuan Count 5 10 2 17

% of Total 13.9% 27.8% 5.6% 47.2%


Total Count 8 24 4 36

% of Total 22.2% 66.7% 11.1% 100.0%

Responden yang ber jenis kelamin laki laki yang memiliki tingkat kepatuhan sebelum pemberian
alat bantu dengan tingkat kepatuhan sedang ada 10 responden atau 27,8%.
dari frekuensi / jml total x 100%
10/36 x 100%
CONTOH HASIL UJI NORMALITAS

Sebelum melangkah dilakukannya uji hipotesis dalam hal ini uji t (paired sample t test) perlu
dilakukan uji pendahuluan apakah data yang didapatkan memenuhi syarat untuk uji t. Uji
pendahuluan yang dilakukan sebagai syarat untuk uji t adalah uji normalitas, dikarenakan jumlah
datanya lebih besar dari 10 maka uji normalitas cukup dengan uji One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kepatuhan Kepatuhan
sebelum sesudah

N 36 36
Normal Parameters a,b
Mean 1.89 1.92
Std. Deviation .575 .604
Most Extreme Differences Absolute .354 .333
Positive .312 .306
Negative -.354 -.333
Test Statistic .354 .333
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .000c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Dari hasil uji normalitas didapatkan bahwa distribusi data kepatuhan sebelum pemberian alat
bantu dengan kepatuhan sesudah pemberian alat bantu datanya tidak terdistribusi dengan normal.
Hal ini bisa dilihat dari nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yang bernilai kurang dari 0.05.
Karena distribusi data tidak normal maka uji t tidak bisa dilakukan maka sebagai gantinya
dilakukan uji Wilcoxon dimana jenis uji ini tidak mensyaratkan distribusi data yang normal
HASIL UJI HIPOTESIS NON PARAMETRIK 2 SAMPEL BERHUBUNGAN

NPAR TESTS
/WILCOXON=Post WITH Pre (PAIRED)
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Kepatuhan sesudah 36 1.92 .604 1 3


Kepatuhan sebelum 36 1.89 .575 1 3

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Kepatuhan sebelum - Negative Ranks 1a 1.00 1.00


Kepatuhan sesudah Positive Ranks 0b
.00 .00

Ties 35c

Total 36

a. Kepatuhan sebelum < Kepatuhan sesudah


b. Kepatuhan sebelum > Kepatuhan sesudah
c. Kepatuhan sebelum = Kepatuhan sesudah

Test Statisticsa

Kepatuhan
sebelum -
Kepatuhan
sesudah

Z -1.000b
Asymp. Sig. (2-tailed) .317

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on positive ranks.
Dari hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0.05 yaitu 0.317
sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat
kepatuhan pasien minum obat sebelum dan sesudah pemberian alat bantu. Tingkat kepatuhan
pasien minum obat sesudah pemberian alat bantu mengalami peningkatan tetapi tidak signifikan
seperti dapat terlihat dalam grafik dibawah ini.

Kepatuhan Minum Obat sebelum dan sesudah pemberian


alat bantu
1.95 1.92
1.9 1.89

1.85

1.8

1.75

1.7

1.65

1.6

1.55

1.5
Kepatuhan sebelum Kepatuhan sesudah

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian alat bantu tidak memberikan pengaruh kepatuhan
pasien dalam meminum obat

Anda mungkin juga menyukai