Anda di halaman 1dari 13

ISLAMISASI SAINS

Pengertian

 Islamisasi maksudnya adalah untuk mengambil konsep-


konsep yang berasal dari luar peradaban Islam
khususnya peradaban barat, untuk dimasukkan ke dalam
ranah pandangan hidup Islam, konsep-konsep Islam
 Islamisasi bukan berarti anti peradaban lain, Islamisasi
justru ramah terhadap peradaban lain dalam perspektif
Islam
 Kita mengambil sesuatu yang positif dari peradaban lain
(konsep, teori, dan prinsip-prinsip) dari peradaban lain
yang kompatibel dengan Islam dan memasukkan
didalamnya ranah pemikiran Islam, dan pandangan
hidup Islam, atau worldwide Islam
Sejarah Islamisasi Sains /
IPTEK
Islamail Raji al-Faruqi
 Menyampaikan gagasan “Islamizing the Social Sciences”
pada konferensi dunia pertama (1977)
 Mendirikan International Institute of Islamic Thought
(IIIT) (1981)
 Menulis The Islamization of Knowlegdement (IIT:1982)
 Menulis Tawhid: Its Implications for Thought and Life
(1982)
Sejarah Islamisasi Sains /
IPTEK
Syed Muhammad Naquib al-Attas
 Tantangan terbesar yang dihadapi umat muslim adalah
ilmu pengetahuan modern yang tidak netral
 Sehingga ilmu pengetahuan modern harus diislamkan
 Al-Attas menyebutnya sebagai Dewesternisasi ilmu
pengetahuan
 Westernisasi ilmu bukan dibangun diatas wahyu dan
kepercayaan agama, tetapi diatas tradisi budaya yang
diperkuat dengan spekuliasi filosofis yang terkait
dengan kehidupan sekular yang memusatkan manusia
sebagai makhluk rasional
Sejarah Islamisasi Sains /
IPTEK
Syed Muhammad Naquib al-Attas
 Dewesternisasi ilmu mengangkat keraguan dan dugaan
ke tahap metodologi ilmiah dan menjadikannya sebagai
alat epistemologi yang sah dalam keilmuan
Jika prinsip-prinsip dan metode-metode dasar ilmu-ilmu ini
tidak dapat ditundukkan oleh suatu bentuk formula yang
mengislamkan, sedangkan semua itu membahayakan,
maka, sebagaimana asalnya, semua akan terus berbahaya
terhadap kesejahteraan masyarakat Islam.

Al-Attas
Prasyarat Islamisasi Ilmu

 Seseorang yang mengislamkan ilmu perlu memenuhi


pra-syarat, yaitu ia harus mampu mengidentifikasi
pandangan hidup Islam. Sekaligus mampu memahami
budaya dan peradaban barat.
Proses Islamisasi Ilmu
Pengetahuan Kontemporer
 Mengisolir unsur-unsur dan konsep-konsep kunci yang
membentuk budaya dan peradaban barat, dari setiap
bidang ilmu pengetahuan modern saat ini, khususnya
dalam ilmu pengetahuan humaniora. Bagaimanapun
ilmu-ilmu alam, fisika, biologi, dan aplikasi harus
diislamkan juga khususnya dalam penafsiran2 akan
fakta2 dan dalam formulasi teori-teori.
 Memasukkan unsur-unsurIslam beserta konsep-konsep
kunci daam setiap bidang dari ilmu pengetahuan saat ini
yang relevan
Gagasan Islamisasi Ilmu
Pengetahuan Kontemporer Al-Attas

 Membebaskan manusia dari magik, mitologi, animisme,


tradisi budaya nasional yang bertentangan dengan
Islam, dan kemudian dari kontrol sekular kepada akal
dan bahasanya
 Membebaskan akal manusia dari keraguan (shakk),
dugaan (Dann), dan argumentasi kosong (Mira’) menuju
keyakinan akan kebenaran mengenai realitas spiritual,
intelligible, dan materi
 Mengeluarkan penafsiran-penafsiran ilmu pengetahuan
kontemporer dari ideologi, makna dan ungkapan
sekuler.
Epistemologi Islam dan Barat
ISLAM BARAT
 Asas: pandangan hidup islam  Asas: Worldwide barat
berdasarkan wahyu, hadits, akal, berdasarkan rasio dan spekulasi
pengalaman, intuisi
filosifis
 Pendekatan: Tawhidi
 Pendekatan: Dichotomis
 Sifat: rasional, metafisis, dan
 Sifat: Rasional, non-metafisis,
suprarasional, ada yang permanen ada
yang berubah terbuka & selalu berubah
 Makna relaitas dan  Makna realitas dan
kebenaran: al-Haqq dan al- kebenaran: Thruth berdimensi
Haqiqi, berdimensi metafisik dan sosial, kultural, empiris, rasional.
fisik, rasional
 Obyek kajian: realitas
 Obyek kajian: invisible dan
empiris, non-metafisis
visible, ‘Alam al-Mulk, ‘Alam al-
Syahadah
Dalam proses islamisasi harus
ada proses adapsi dan adopsi

Adapsi Adopsi
 Mengadapsi artinya  Mengadopsi adalah
mengubah konsep- mengambil keseluruhan
konsep yang tidak sesuai konsep yang sesuai
dengan Islam, dan dengan Islam
diislamkan.
 Memurnikan konsep-
konsep tersebut sesuai
dengan Islam, dan
muncul sebuah konsep
baru yang sesuai dengan
pandangan hidup Islam
 Dalam Islamisasi, Islam sebagai subyek. Bukan obyek. Kalau sebagai
obyek, bisa menjadi integrasi.
 Jika integrasi dilakukan oleh orang yang tidak memahami Islam, maka
Islam akan dijadikan obyek integrasi itu. Dimana pada akhirnya konsep
yang tidak sesuai dengan barat, diintegrasikan supaya sesuai dengan
barat, atau sesuai dengan peradaban lain.
 Islamisasi berangkat dari konsep Islam, dan digunakan untuk membaca
konsep-konsep yang bersal dari peradaban lain, untuk memahami
apakah itu kompatibel dengan Islam atau tidak
 Kalau tidak kompatibel, disesuaikan dengan Islam. Bukan Islam yang
disesuaikan dengan konsep-konsep dari barat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai