Abstrak : Percobaan modul 6 membahas resistansi dan hukum Ohm dengan menggunakan breadboard, resistor, dan multimeter
digital. Praktikan memahami cara menghitung resistansi, membedakan rangkaian seri dan paralel, menerapkan hukum Ohm,
memahami hubungan Y-∆, serta memahami rangkaian pembagi tegangan, dan arus. Landasan teori mencakup resistor, rangkaian
seri-paralel, hukum Ohm, dan transformasi Y-∆. Metodologi mencakup alat dan bahan yang digunakan dan langkah kerja pada
percobaan. Hasil dan analisis mencakup perhitungan secara teori dan pengukuran, analisis pada perhitungan yang telah di dapatkan
secara teori maupun pengukuran, serta diskusi yang menjawab pertanyaan dari modul Praktikum ini relevan dalam konteks
penerapan hukum Ohm pada perangkat elektronik sehari-hari.
.Kata Kunci: Hukum Ohm, resistansi, rangkaian seri paralel, hubungan Y-∆, tegangan, arus.
1. PENDAHULUAN
2. LANDASAN TEORI
Hukum ohm sangatlah penting dalam kelistrikan yang
merupakan dasar dari rangkaian tegangan dan arus listrik. a. Resistor
Pemahaman tentang resistansi dan hukum ohm sangat
relevan dalam memahami berbagai perangkat elektronik dan Resistor merupakan sebuah komponen elektronika yang
sirkuit listrik. Pada praktikum kali ini digunakan papan memiliki fungsi untuk menghambat atau membatasi aliran
breadboard dan merangkai resistor pada papan tersebut listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik. Satuan
sesuai bentuk yang telah ditentukan pada modul, dan resistor dilambangkan dengan omega (Ω) tau yang biasanya
mengukurnya dengan alat multimeter digital, praktikan disebut dengan ohm. Penghitungan pada resistor biasanya
dituntut untuk data menganalisis berdasarkan data dan dapat dilakukan menggunakan dua cara yaitu penghitungan
pengukuran yang telah didapat. menggunakan kode warna dan menghitung dengan kode
angka.berikut tabel yang menunnjukkan tabel kode warna
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali yang digunakan untuk menghitung berdasarkan kode warna
menjumpai penerapan hukum ohm yang ada disekitar kita, [2].
seperti contohnya terdapat pada kipas angin rumah tangga
konvensional, pengisi daya hp atau laptop, dan sekring. Dan Tabel 2.1 kode warna resistor
masih sangat banyak lagi penerapannya di kehidupan kita.
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa juga
setidaknya dapat paham dasar dasar hukum ohm pada
penerapannya di alat alat yang ada di sekitar kita [1].
1 1 1 1
= + + ⋯+
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛
c. Hukum Ohm
d. Transformasi y-∆
Gambar 2.2 Rangkaian seri
𝑅𝑐𝑅𝑎
𝑅2 = 2. Diagram Alir Rangkaian Seri Paralel
𝑅𝑎 + 𝑅𝑏 + 𝑅𝑐
𝑅𝑎𝑅𝑏
𝑅3 =
𝑅𝑎 + 𝑅𝑏 + 𝑅𝑐 Mulai
3. METODOLOGI
Rangkailah 3 resistor R1 = 330 Ω, R2 =
390 Ω, dan R3 = 680 Ω dengan hubungan
a. Alat dan Bahan seri pada breadoard
Mulai
Rangkailah 3 resistor R1 = 330 Ω, R2 =
3,3 kΩ, R3 = 4,7 kΩ dengan hubungan
paraalel
Selesai
Selesai
Praktikum Teknik Biomedis 1 Modul : Resistansi dan hukum Ohm | 3
Adissha Ristifara_Resistansi dan Hukum Ohm_08 November 2023
5. 2700 Ω 5% 2,682 Ω
Mulai
Selesai
9. 100 Ω 5% 97,88 Ω
• a-f
8. Kuning (4) – Ungu (7) – Cokelat (101) – Emas (5%) RS = R1 + R2 + R3 + R4 + R5 = 56 + 390 + 330
Resistansi = 47 × 101 = 470 Ω + 2700 + 680 = 4156 Ω
Toleransi = 5% × 470 Ω = 23,5 Ω
3. Pararel
9. Cokelat (1) – Hitam (0) – Cokelat (101) – Emas (5%)
Resistansi = 10 × 101 = 100 Ω • a-d 1 1 1 1 1 1
Toleransi = 5% × 100 Ω = 5 Ω 𝑅𝑝 = + + = + + = 𝑜, 𝑜𝑜5Ω
• b-d 𝑅1 𝑅2 𝑅3 330 280 470
1 1 1 1
10. Biru (6) – Abu abu (8) – Cokelat (101) – Emas (5%) 𝑅𝑝 = + = + = 0,0027Ω
𝑅2 𝑅3 390 4700
Resistansi = 68 × 101 = 680 Ω
Toleransi = 5% × 680 Ω = 3,4 Ω • c-d
1
𝑅𝑝 = = 0,00021 Ω
4700
Analisis :
Dari data hasil yang telah dihitung dan diukur didapati hasil yang 4. Kombinasi
mendekati atau tidak jauh berbeda. Hal ini dikarenakan tingkat • c-d
ketelitian dari pengukuran.Nilai yang didapatkan tidak sama persis, 𝑅𝑠 = 𝑅3 + 𝑅6 = 820 + 680 =
namun masih pada jangkauan toleransi dari masing-masing resistor 𝑅𝑃1 = =
yaitu 5%. • b-d
𝑅𝑠 = 𝑅𝑃1 + 𝑅2 =
𝑅𝑝 = =
2. Percobaan 2 rangkaian seri paralel
• a-d
𝑅𝑠 = 𝑅𝑃2 + 𝑅1 =
Tabel 4.2 Percobaan 2 Rangkaian seri paralel
𝑅𝑝 = =
Nilai Resistansi Total
No. Rangkaian Titik Analisis :
Perhitungan Pengukuran Dari hasil yang telah didapatkan terlihat beberapa nilai pengukuran
(Ω) (Ω) mendekati perhitungan, tetapi beberapa nilai berbeda jauh dari
hasil perhitungan, hal tersebut dapat saja terjadi dikarenakan
1. Seri 1 a-b 1400 Ω 1.378,1 Ω
beberapa faktor yang dapatmemprngaruhi besar kecilnya nilai pada
a-c 950 Ω 932,2 Ω pengukuran pada menggunakan alat, juga ketelitian yang rendah
padapengukuran rangkaian tersebut.
b-e 1.190 Ω 1.170,9 Ω
2. Seri 2 5. Percobaan 3 Transformasi Y-Δ
c-f 1.480 Ω 1.457,5 Ω
a-f 2.430 Ω 2.390 Ω Tabel 4.3. Percobaan 3 Transformasi Y-Δ
a-d 0,005 Ω 127,52 Ω Nilai Resistansi
No. Transformasi
Perhitungan (Ω) Pengukuran (Ω)
3. Paralel 1 b-d 0,0027 Ω 127,45 Ω
1. Y-Δ 456,34 Ω 281 Ω
c-d 0,00021 Ω 127,46 Ω
2. Δ-Y 456,34 Ω 293,4 Ω
c-d 309,52 Ω 810,5 Ω
4. Kombinasi b-d 182,62 Ω 99.440 Ω Perhitungan :
1. Y-Δ
a-d 119,49 Ω 9.989 Ω 𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 456,34 Ω
2. Δ-Y
𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 456,34 Ω
Perhitungan :
Analisis :
1. Seri 1 Diapatkan persamaan antara delta-wye, maupun wye delta
RS = R1 + R2 + R3 = 330 + 390 + 680 = 1400 Ω pada pengukuran, namun didapatkan nilai yang jauh berbeda
antara pengukuran dan perhitungan, hal ini bisa terjadi
2. Seri 2 dikarenakan rangkaian yang terbentuk tidak sesuai dengan
• a-c modul, dan ketidakstabilan dalam penggunaan alat.
RS = R1 + R2 = 56 + 390 = 446 Ω
• b-e
RS = R2 + R3 + R4 = 390 + 330 + 2700 = 3420 Ω 6. Percobaan 4 pembagi arus dan tegangan
Tegangan (V)
No. Rangkaian Arus (mA)
R1 R2 R3 R4 R5
b. Diskusi
6. REFERENSI
Lampiran