Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTEK KELOMPOK 3

“Mengukur Arus Dan Tegangan Pada Rangkaian Pembagi Tegangan””

Disusun Oleh:

 Budi Salman ( 5191131001 )


 Josua Simbolon ( 5193141022 )
 Teguh Dermawan Lingga ( 5192431009 )

Dosen Pengampu : Dr. Rosneli,M.Pd


Joni Syahrifin Rambey, S.T,M.Pd
Mata Kuliah : Praktek Pengukuran Listrik

PENDIDIKAN TEKNI ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2020
TEORI DASAR

Jika ada dua titik memiliki potensi yang berbeda, berarti kedua titik tersebut memilik i
potensi yang berbeda. Bila kedua titik tersebut merupakan penghantar maka pada penghantar
ini mengalir arus listrik. Besarnya arus listrik tergantung dari beda potensial kedua titik ini
dan nilai tahanan penghantarnya. Pada hokum Ohm dinyatakan sebagai arus listrik berbanding
Jurus dengan beda potensial dan berbanding terbalik dengan resistansi penghantarnya.
| = VIR
Rangkain tegangan pembagi digunakan untuk mendapatkan berbgai nilai tegangan ynag
dibutuhkan. Prinsip dasar pembagi tegangan adalah hukum Ohm.

METODE PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan rangkaian seri paralel dan arus transien ini
dapat dilihat padaTabel 1.1.
Tabel 1.1 Alat dan Bahan Percobaan Rangkaian Seri Paralel dan Arus Transien
No. Alat dan Bahan Kegunaan
1. Catu daya Sebagai sumber tegangan
2. Multimeter Untuk mengukur arus, tegangan, dan
hambatan
3. Kabel Untuk menghubungkan rangkaian listrik
penghubung
4. Papan rangkaian Sebagai tempat untuk merangkai rangkaian
5. Resistor Sebagai hambatan arus listrik
2. Rangkaian Percobaan

3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam menentukan nilai resistansi resistor adalah sebagai berikut :
a) Susun lah rangkaian seperti pada gambar 4.1 di atas
b) Hubungkan dengan sumber tegangan ( Powe supply )
c) Atur sumber tegangan mulai dari: 2 ; 4 ; 6 ; 8 ; 10 ; 12 dan 14 volt
d) Catat pembacaan alat ukur pada table 4.1

4. Pengelolaan Data
1) Nilai Arus dan Tegangan ( out ) pada Tegangan 4 Volt
a) Nilai Resistor
𝑅𝑡 = 𝑅1 + 𝑅2
𝑅𝑡 = 22𝐾 + 22𝐾
𝑅𝑡 = 44𝐾
b) Nilai Arus pada tegangan 4 Volt
𝑉
𝐼=
𝑅𝑡 4𝑉
44𝐾
𝐼=
𝐼 = 0,09 m𝐴

c) Nilai V ( Out ) Pada Tegangan 4 Volt


𝑅2
𝑉𝑜 = × 𝑉𝑖𝑛
𝑅1 + 𝑅2
22𝐾
𝑉𝑜 = × 4𝑉𝑜𝑙𝑡
22𝐾 + 22𝐾
22𝐾
𝑉𝑜 = × 4𝑉𝑜𝑙𝑡
44𝐾
𝑉𝑜 = 0.5 × 4𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑉𝑜 = 2 𝑉𝑜𝑙𝑡
d) Nilai Arus Dan Tegangan ( Vo ) Pada Tegangan 4Volt Dengan Multimeter
Gambar simulasi pengukuran menggunakan Proteus :
2) Nilai Arus dan Tegangan ( out ) pada Tegangan 6 Volt
e) Nilai Resistor
𝑅𝑡 = 𝑅1 + 𝑅2
𝑅𝑡 = 22𝐾 + 22𝐾
𝑅𝑡 = 44𝐾

f) Nilai Arus pada tegangan 4 Volt


𝑉
𝐼=
𝑅𝑡 6𝑉
44𝐾
𝐼=
𝐼 = 0,14 m𝐴

g) Nilai V ( Out ) Pada Tegangan 4 Volt


𝑅2
𝑉𝑜 = × 𝑉𝑖𝑛
𝑅1 + 𝑅2
𝑉𝑜 = 22𝐾 × 6𝑉𝑜𝑙𝑡
22𝐾 + 22𝐾
22𝐾
𝑉𝑜 = × 6𝑉𝑜𝑙𝑡
44𝐾
𝑉𝑜 = 0.5 × 6𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑉𝑜 = 3 𝑉𝑜𝑙𝑡
h) Nilai Arus Dan Tegangan ( Vo ) Pada Tegangan 6 Volt Dengan Multimeter
Gambar simulasi pengukuran menggunakan Proteus :
3) Nilai Arus dan Tegangan ( out ) pada Tegangan 8 Volt
i) Nilai Resistor
𝑅𝑡 = 𝑅1 + 𝑅2
𝑅𝑡 = 22𝐾 + 22𝐾
𝑅𝑡 = 44𝐾

j) Nilai Arus pada tegangan 8 Volt


𝑉
𝐼=
𝑅𝑡 4𝑉
44𝐾
𝐼=
𝐼 = 0,09 m𝐴

k) Nilai V ( Out ) Pada Tegangan 8 Volt


𝑅2
𝑉𝑜 = × 𝑉𝑖𝑛
𝑅1 + 𝑅2
𝑉𝑜 = 22𝐾 × 8𝑉𝑜𝑙𝑡
22𝐾 + 22𝐾
22𝐾
𝑉𝑜 = × 8𝑉𝑜𝑙𝑡
44𝐾
𝑉𝑜 = 0.5 × 8𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑉𝑜 = 4 𝑉𝑜𝑙𝑡
l) Nilai Arus Dan Tegangan ( Vo ) Pada Tegangan 8Volt Dengan Multimeter
Gambar simulasi pengukuran menggunakan Proteus :
4) Nilai Arus dan Tegangan ( out ) pada Tegangan 10 Volt
m) Nilai Resistor
𝑅𝑡 = 𝑅1 + 𝑅2
𝑅𝑡 = 22𝐾 + 22𝐾
𝑅𝑡 = 44𝐾

n) Nilai Arus pada tegangan 10 Volt


𝑉
𝐼=
𝑅𝑡 10𝑉
44𝐾
𝐼=
𝐼 = 0,23m𝐴

o) Nilai V ( Out ) Pada Tegangan 10 Volt


𝑅2
𝑉𝑜 = × 𝑉𝑖𝑛
𝑅1 + 𝑅2
22𝐾
𝑉𝑜 = × 10𝑉𝑜𝑙𝑡
22𝐾 + 22𝐾
22𝐾
𝑉𝑜 = × 10𝑉𝑜𝑙𝑡
44𝐾
𝑉𝑜 = 0.5 × 10𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑉𝑜 = 5 𝑉𝑜𝑙𝑡
p) Nilai Arus Dan Tegangan ( Vo ) Pada Tegangan 10Volt Dengan Multimeter
Gambar simulasi pengukuran menggunakan Proteus :
5) Nilai Arus dan Tegangan ( out ) pada Tegangan 12 Volt
q) Nilai Resistor
𝑅𝑡 = 𝑅1 + 𝑅2
𝑅𝑡 = 22𝐾 + 22𝐾
𝑅𝑡 = 44𝐾

r) Nilai Arus pada tegangan 12 Volt


𝑉
𝐼=
𝑅𝑡 12𝑉
44𝐾
𝐼=
𝐼 = 0,27 m𝐴

s) Nilai V ( Out ) Pada Tegangan 12 Volt


𝑅2
𝑉𝑜 = × 𝑉𝑖𝑛
𝑅1 + 𝑅2
𝑉𝑜 = 22𝐾 × 12𝑉𝑜𝑙𝑡
22𝐾 + 22𝐾
22𝐾
𝑉𝑜 = × 12𝑉𝑜𝑙𝑡
44𝐾
𝑉𝑜 = 0.5 × 12𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑉𝑜 = 6 𝑉𝑜𝑙𝑡
t) Nilai Arus Dan Tegangan ( Vo ) Pada Tegangan 12 Volt Dengan Multimeter
Gambar simulasi pengukuran menggunakan Proteus :
5. Tabel Pengamatan
Tabel Data Pengamatan Rangkaian Pembagi Tegangan
Tegangan R1 R2 Pengukuran perhitungan
( Volt ) ( ohm ) ( ohm ) I ( mA ) V ( mA ) I ( mV ) V ( mV )
4 22k 22k
6 22k 22k
8 22k 22k
10 22k 22k
12 22k 22k

6. Pertanyaan
1. Sebutkan pembagi tegangan yang anda ketahui.
Jwb :
ltage Divider atau Pembagi Tegangan adalah suatu rangkaian sederhana yang mengubah
tegangan besar menjadi tegangan yang lebih kecil. Fungsi dari Pembagi Tegangan ini di
Rangkaian Elektronika adalah untuk membagi Tegangan Input menjadi satu atau beberapa
Tegangan Output yang diperlukan oleh Komponen lainnya didalam Rangkaian. Hanya
dengan menggunakan dua buah Resistor atau lebih dan Tegangan Input, kita telah mampu
membuat sebuah rangkaian pembagi tegangan yang sederhana..

2. Apa guna pembagi tegangan dan sebutkan di mana digunakan.


Jwb :
Fungsi dari Pembagi Tegangan ini di Rangkaian Elektronika adalah untuk membagi
Tegangan Input menjadi satu atau beberapa Tegangan Output yang diperlukan oleh
Komponen lainnya didalam Rangkaian.
Rangkaia Pembagi Tegngan Pada umumnya dapat di jumpai pada penggunaan
unutuk menaik turunkan teganngan.memiliki fungsi utama sebagai pendeteksi suatu objek
yang mmemiliki level tegangannyamelibihi dari kapasitas ADC mikro controller.
3. Buat kesimpulan dari percobaan diatas.
Dari analisa data dapat di lihat bahwa Input tegangan ke rangkaian pembagi tegangan
adalah Vin. Tegangan bergerak menuju resistor yang rankaiannya seri. Disini kedua resistor
tersebut membagi tegangan input pada dua bagian. Pembagian tegangan berdasarkan
besarnya hambatan yang mempengaruhi keduanya. Dari contoh dapat di lihat bahwa antara
tegangan dan hambatan itu besarnya sejalan, apabila semakin besar hambatannya maka akan
semakin besar tegangan yang dihasilkan. Serta jumlah dari tegangan pada hambatan pertama
dan kedua hasilnya sama dengan tegangan masuk.

Anda mungkin juga menyukai