Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA DASAR II

RANGKAIAN SERI PARALEL

Tanggal Pengumpulan : Rabu, 14 Maret 2018

Tanggal Praktikum : Jum’at, 09 Maret 2018

Waktu Praktikum : 13.30 – 15.00 WIB

Disusun Oleh :

Nama : Aida Nur Azki Utami

NIM : 11170163000017

Kelompok/Kloter : 8 (Delapan)/ 2 (Dua)

Nama Anggota :

1. Raldy Aditya (11170163000013)

Kelas : Pendidikan Fisika 2A

LABORATORIUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018
RANGKAIAN SERI PARALEL

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu merangkai seri dan paralel pada resistor
2. Mahasiswa mampu mengetahui cara memakai multimeter analog
3. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan antara rangkaian seri dan paralel pada
resistor

B. DASAR TEORI
Resistor (tahanan) komponen elektronik yang mampu menahan arus listrik
dengan cara memprooduksi tegangan listrik. Tahanan memiliki nilai yang tetap
apabila suhunya tetap atau konstan sehingga dapat memenuhi hukum ohm.
Penggunaan rangkaian biasanya menggunakan tahanan ( ) yang harus disusun agar
diperoleh tahanan ekuivalen sesuai dengan yang diharapkan. Adapun jenis
rangkaiannya dapat berupa rangkaian seri dan rangkaian paralel (Jati, 2010: 70).
Pada tahun 1787- 1854 seorang ahli fisika Jerman yang bernama George
Simon Ohm menyatakan bahwa hubungan antara arus listrik yang mengalir pada
rangkaian dengan tegangan yang dipasang pada rangkaian. Hubungan antara arus
listrik dan tegangan ini tersebut diperoleh dari eksperimennya dan yang sekarang
disebut dengan Hukum Ohm (Sutrisno, 2009: 146- 147).
Hukum ohm ialah hukum yang menyatakan bahwa tegangan pada terminal-
terminal material penghantar berbanding lurus terhadap arus yang mengalir melalui
material ini, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

Diketahui juga bahwa apabila kita membalik tanda voltase maka tidak akan
memengaruhi besarnya magnitudo arus dan magnitudo arus pun tidak hanya
dipengaruhi oleh voltase namun hambatan/ resistansi juga memengaruhi terhadap
aliran elektronnya. Aliran elektron terhambat karena tumbukan antara atom- atom di
dalam kawat.
Persamaan ini juga berlaku hanya untuk material atau alat dimana R
adalah konstanta yang terbebas dari V. Tetapi R bukanlah konstanta untuk material
selain logam. bahkan untuk logam, R tidak konstan apabila temperatur banyak
berubah (Giancoli, 2014: 75).
Semua material memiliki hambatan listrik. Besi, kayu, karet, air, udara memiliki
hambatan listrik. Namun, hambatan listrik yang dimiliki batu, kayu kering, karet
sangat besar sehingga ketika diberi beda potensial antar kedua ujungnya hampir tidak
ada arus yang mengalir. benda yang tidak dapat dialiri arus listrik dinamakan isolator.
Sebaliknya, logam memiliki hambatan yang sangat kecil, dengan memberi beda
potensial yang kecil saja antara dua ujungnya, arus yang mengalir cukup besar dan
material ini disebut konduktor (Abdullah, 2017: 213)

Banyak rangkaian mengandung lebih dari satu hambatan (tahanan). Tahanan-


tahanan tersebut dapat dihubungkan dengan cara, yaitu rangkaian disusun secara seri
(dua penahan dihubungkan deret), paralel (sejajar) atau tiga tahanan dihubungkan
sejajar, terakhir ialah gabungan antara seri dan paralel. Dalam hubungan seri, arus
yang melalui tahanan-tahanan mempunyai kuat arus yang sama. Jumlah tegangan
antara tahanan jumlah dari tegangan masing-masing. Sedangkan dalam hubungan
paralel, tegangan tegangan pada tiap-tiap tahanan sama besarnya dan jumlah arus
yang diberikan oleh sumber tenaga sama dengan jumlah arus melalui tahanan masing-
masing (Daryanto, 2000: 23-26).
Adapun persamaan yang digunakan untuk mencari nilai hambatan pada
rangkaian seri ialah dengan persamaan :

( )

Sedangkan, persamaan yang digunakan untuk mencari nilai hambatan pada


rangkaian paralel ialah dengan persamaan :
(Sutrisno, 2009: 158- 159)
Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor.
Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode- kode warna yang dapat
kita temukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya yang rendah, sedangkan
nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap
daya besar dan resistor variabel (Abdullah, 2017: 220).

C. ALAT DAN BAHAN


No. Nama Alat dan Bahan Jumlah Gambar

1. Resistor 3 buah

2. Power Supply 1 buah

3. LED 3 buah

4. Project Board 1 buah


5. Multimeter Analog Secukupnya

6. Kabel Penghubung Secukupnya

7. Capit Buaya Secukupnya

D. LANGKAH KERJA
No. Langkah Kerja Gambar

Menyiapkan alat dan bahan yang


1. akan dipergunakan untuk
melakukan praktikum

Tentukan resistor dan pasang


2. resistor serta kabel penghubung
pada project board secara seri

Merangkai dan menyambungkan


3. resistor dari project board menuju
power supply
Ukur arus dan tegangan dengan
4.
menggunakan multimeter analog

Amati nyalanya lampu pada


5.
rangkaian seri

Ulangi step untuk percobaan kedua


5. dengan merangkai resistor secara
paralel

Catat besarnya arus listrik dan


6.
tegangan pada laporan sementara

E. DATA PERCOBAAN
1. Menghitung resistor dengan menggunakan gelang warna
Warna Gelang
Nilai Resistor
Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4
Coklat Hijau Merah Emas
Coklat Hitam Merah Emas
Coklat Hitam Coklat Emas

2. Percobaan 1 : Resistor dirangkai secara seri


Tegangan dari power supply =6V
Nilai resistor pengganti =
Nilai arus secara teori = 0.002 A
Nilai arus total = 0.0003 A
Nilai Resistor ( ) Arus (A) Tegangan (V) Kondisi Lampu
0.3 mA 2.40 V Terang
0.30 mA 2.30 V Terang
0.30 mA 2.00 V Terang

3. Percobaan 2 : Resistor dirangkai secara paralel


Tegangan dari power supply =3V
Nilai resistor pengganti =
Nilai arus secara teori = 0.002 A
Nilai arus total = 0.0003 A
Arus (A) Tegangan (V) Kondisi Lampu
0.75 mA 3.60 V Redup
1.15 mA 3.60 V Terang
0.80 mA 3.60 V Terang sekali

F. PENGOLAHAN DATA
Percobaan 1 : Resistor dirangkai secara seri
Tegangan catu daya
6 volt
Nilai resistor pengganti
+ + = + +
Nilai arus secara pengukuran langsung Nilai arus secara teori
Nilai tegangan secara pengukuran langsung

 Tegangan pada

 Tegangan pada

 Tegangan pada

Percobaan 2 : Resistor dirangkai secara paralel


Tegangan catu daya
3 volt
Nilai resistor pengganti
Nilai Resistor Pengganti : 85.71Ω

Nilai arus secara pengukuran langsung Nilai arus secara teori

Nilai Arus Total : 9.9 mA


Nilai tegangan secara pengukuran langsung

 Tegangan pada

 Tegangan pada

 Tegangan pada

G. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini mengenai rangkaian seri dan paralel yang terdapat dua
percobaan yaitu resistor yang dirangkai secara seri dan paralel. Kedua percobaan
dilakukan dengan membuat rangkaian listrik tertutup yang dibuat dengan
menghubungkan tiga resistor ke catu daya atau power supply. Setiap setelah resistor
dipasang LED sebagai indikator pada rangkaian. Dengan dipasangnya LED, praktikan
akan lebih mudah memahami konsep rangkaian seri dan paralel.
Pada praktikum ini, pengukuran arus pada tiap resistor dilakukan dengan
memasang kedua probe multimeter analog secara seri di antara L1 dan R2. Sedangkan
untuk pengukuran tegangan dilakukan dengan menyentuhkan kedua probe multimeter
analog secara paralel dengan R1 dan L1.
Percobaan pertama yaitu resistor dipasang seri, telah kami dapatkan datanya
bahwa pada rangkaian secara seri, arus listrik disetiap percabangannya bernilai sama.
Telah kami buktikan secara praktikum, yakni arus yang kami dapatkan berdasarkan
pengukuran langsung ialah sama, tidak ada yang berbeda. Alhasil nilai yang kami
dapatkan sangat presisi dan akurat artinya data yang kami peroleh dapat membuktikan
teori yang ada.
Data pada percobaan pertama juga memberikan informasi bahwa LED
menyala dengan intensitas yang sama pada ketiganya. Hal ini dapat terjadi karena
nyala atau tidaknya lampu dipengaruhi oleh arus listrik yang mengalir pada
rangkaiannya. Syarat LED dapat menyala ialah ketika ada arus listrik yang mengalir
dan terdapat resistor yang berguna untuk mengatur besar arus yang berperan sebagai
hambatan. Pada rangkaian seri nilai arus listrik disetiap percobaan bernilai sama
sehingga lampu menyala dengan intensitas yang sama.
Percobaan yang kedua ialah merangkai resistor secara paralel. Telah kami
ketahui bahwa pada rangkaian paralel nilai arus listrik yang mengalir ialah tidak
bernilai sama pada setiap cabangnya sedangkan nilai tegangannya pada setiap titik
percabangannya adalah sama. Pada percobaan kali ini kami dapat membuktikan
bahwa nilai jumlah arus secara teori dan secara pengukuran langsung signifikan.
Pada rangkaian paralel, LED menyala dengan terang yang berbeda, besar arus
listrik yang mengalir pada tiap resistornya juga berbeda, serta tegangan pada tiap
resistor berbeda. Hal ini sesuai dengan teori rangkaian paralel, yaitu arus listrik yang
mengalir dari sumber ke tiap resistor besarnya berbeda karena terbagi sesuai
banyaknya cabang pada rangkaian, sehingga menyebabkan LED menyala dengan
terang yang berbeda. Semakin kecil arus yang mengalir, maka LED akan
menghasilkan cahaya yang lebih terang.
Sama halnya dengan percobaan pertama, perbedaan yang terdapat pada
percobaan ini juga tidak terlalu signifikan, atau masih dalam hal yang wajar karena
setiap resistor memiliki toleransi sebesar ±5% dari besar hambatan yang dimiliki.
Berdasarkan kesesuaian data pengamatan dengan teori tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa teori yang menyatakan tegangan pada tiap resistor yang dipasang secara
paralel besarnya sama adalah benar.
Kesalahan- kesalahan yang mungkin terjadi ialah ketika menggunakan
multimeter yang takutnya akan paralaks dalam sudut pandang untuk pengambilan
data. Selanjutnya ialah kesalahan pada project board yang terkadang tidak bisa
meghantarkan arus yang sama berdasarkan kolomnya.
H. TUGAS PASCA PRAKTIKUM
1. Jelaskan kelebihan dari rangkaian seri dan paralel, jika diterapkan komponen
dibawah ini:
a) Baterai sebagai sumber daya
Jawab :
Pada rangkaian seri, kelebihan dari penggunaan baterai sebagai sumber daya
terhadap rangkaian adalah jika baterai dihubungkan maka tegangaannya akan
bertambah yang sesuai dengan penambahan beda potensial dari masing-
masing baterai tersebut.
Pada rangkaian paralel, kelebihannya ialah arus yang mengalir pada rangkaian
ini akan bernilai besar karena susunan baterainya secara paralel.pada
rangkaian ini juga akan menguntungkan untuk penggunaan saklar atau lampu,
hal ini dikarenakan apabila ada satu aliran listrik yang terputus maka tidak
akan menganggu aliran listrik pada percabangan yang lain.
b) Resistor
Jawab:
Pada rangkaian seri, apabila ada resistor yang diterapkan padanya maka akan
berakibat sangat besar karena resistor yang ada atau tersusun pada rangkaian
seri ialah dijumlahkan semua nilai resistor yang terdapat pad suatu rangkaian
(jika terdapat lebih dari satu resistor).
Sedangkan, pada rangkaian paralel nilai hambatan akan lebih kecil
dikarenakan jumlah resistor seluruhnya berbanding terbalik dengan 1. Sebagai
berikut persamaannya, .

c) LED (Light Emitting Diode)


Apabila diberi komponen berupa lampu pada rangkaian seri, maka akan terjadi
kesamaan terang pada setiap lampunya, hal ini dikarenakan pada rangkaian
seri nilai arus disemua titik bernilai sama.
 Seri : Tidak membutuhkan banyak kabel, tiap LED memiliki cahaya
yang sama terangnya, dan arus yang melalui tiap LED besarnya sama.
 Paralel : Jika satu LED rusak atau tidak dapat menyala, maka tidak
mempengaruhi LED yang lainnya.
2. Sertakan kekurangan dari rangkaian seri dan paralel! Sertakan solusinya!
Jawab :
Rangkaian seri Rangkaian paralel
Jika hubungannya diputus maka arus Biaya pembuatan lebih mahal
yang lainnya akan terganggu.
Pembagian listrinya tidak merata Dapat mengalami pemborosan sakelar
kesemua hambatan. dan kabel

3. Jelaskan analisis kamu tentang burung yang bertengger pada kabel listrik tetapi
tidak mengalami gejala kesetrum dan adakah hubungannya dengan materi yang
sudah kalian praktikumkan?
Jawab :
Burung merupakan isolator sehingga electron-elektron yang mengalir didalam
kabel bertegangan tinggi tersebut lebih memilih untuk mengalir didalam kawat
tembaga pada kabel daripada melewati kaki burung yang bersifat isolator. Namun,
lain hal jika ketika kabel bertegangan tinggi tersebut putus ketika burung sedang
hinggap di kabel dan menyentuh tanah, burung akan mengalami kesetrum hingga
gosong hal ini dikarenakan burung menjadi jalur penghubung antara tanah yang
memiliki beda potensial yang sangat tinggi dengan kabel yang bertegangan tinggi.

4. Buatlah kesimpulan yang kamu dapatkan dari hasil praktikum dan bandingkan
kebenarannya dengan teori yang ada!
Jawab :
Pada praktikum ini kesimpulan yang dapat diambil adalah persamaan dari (V = I.
R) dimana hambatan berbanding terbalik dengan Arus yang mengalir terbukti
benar.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, rangkaian seri meyebabkan semua
LED menghasilkan sinar dengan terang yang sama, dan besar arus yang sama. Hal
tersebut sesuai dengan teori rangkaian seri, yaitu besar arus total sama dengan
besar arus listrik yang mengalir pada tiap resistor, dan menyebabkan nyala lampu
yang sama terangnya. Dan pada rangkaian paralel arus yang terdapat dalam
rangkaian terpecah karena terdapat percabangan, tetapi jumlah arus yang keluar
dari percabangan tersebut akan sama besarnya dengan total arus yang masuk. Pada
rangakaian seri lampu LED memiliki terang yang sama, tetapi seharusnya
nyalanya semakin redup. Dan pada rangkaian paralel lampu LED memiliki tingkat
terang yang berbeda – beda, karena tergantung dari arus dan hambatan (resistor)
yang didapat.

I. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami lakukan, maka dapat kami simpulkan:
1. Rangkaian pada seri ialah menyejajarkan antar semua resistor sedangkan pada
rangkaian paralel resistor disusun secara bertingkat.
2. Multimeter analog adalah alat ukur yang mampu mengukur tiga besaran dalam
satu alat atau perangkat diantaranya dapat mengukur nilai hambatan, tegangan dan
arus listrik dengan melihat pada jarum penunjuk yang terlihat pada display.
3. Pada rangkaian seri nilai arus listrik disetiap percabangannya sama, nilai tegangan
pada setiap percabangannya berbeda dan menghitung hambatan dengan cara
menjumlahkan semua resistornya. Sedangkan pada rangkaian paralel nilai arus
disetiap titik percabangannya berbeda, nilai tegangan disetiap titik
percabangannya sama dan cara menghitung nilai resistor ialah dengan .

J. KRITIK DAN SARAN


1. Praktikan hendaknya mengetahui cara merangkai rangkaian seri dan paralel.
2. Dapat bekerja secara tepat, cepat dan teliti dalam proses pengambilan data.
3. Mengerti cara memperlakukan alat- alat yang akan digunakan dalam praktikum
agar meminimalisir kerusakan alat.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikhrajuddin. 2017. Fisika Dasar 2. Bandung: ITB


Daryanto. 2000. Fisika Teknik. Jakarta: Rineka Cipta
Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika Dasar II Edisi ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Jati, Bambang Murdaka Eka., Tri Kuntoro P. 2010: Fisika Dasar: ListrikMagnet,
Optika, Fisika Modern untuk mahasiswa ilmu-ilmu Eksekta & Teknik.
Yogyakarta: ANDI
Sutrisno,. Arif Tjahyono. 2009. Fisika Dasar II: Untuk sains dan kedokteran. Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai