Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA DASAR 1
KALORIMETER

Tanggal Pengumpulan : Rabu, 04 Oktober 2017


Tanggal Praktikum : Jumat, 29 September 2017
Waktu praktikum : 09.30 – 11.00 WIB

Nama : Aida Nur Azki Utami


NIM : 11170163000017
Kelompok/Kloter : 7 (Tujuh) / 1 (Satu)
Nama Anggota :
1. Raldy Aditya (11170163000013)
Kelas : Pendidikan Fisika 1 A

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat menentukan besarnya energi listrik yang diterima
kalorimeter
2. Mahasiswa dapat menentukan besarnya energi kalor yang dilepas
kalorimeter
3. Mahasiswa dapat menentukan nilai kesetaraan kalor-listrik pada
kalorimeter
4. Mahasiswa dapat memahami peggunaan kalorimeter
5. Mahasiswa dapat lebih memahami materi kalor pada mata perkuliahan
fisika dasar 1

B. DASAR TEORI
Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu saling
berhubungan. Benda yang menerima kalor, suhunya akan naik sedangkan
benda yang melepas kalor suhunya akan turun.
Dalam satuan SI, kalor adalah joule. Satuan kalor yang lain adalah
kalori. Kesetaraan joule dan kalori adalah sebagai berikut: 1 joule = 0,24
kalori 1 kalori = 4,184 joule satu kalori adalah banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikan suhu 1oC air murni yang massanya 1 gram.
Kalorimeter merupakan suatu alat yang fungsinya untuk mengukur
kalor jenis suatu zat. Salah satu bentuk kalorimeter adalah kalorimeter cam
puran. Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor
jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan didalam bejana lain
yang agak lebih besar.Kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat
misalkan gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator
agar perukaran kalor dengan sekitar kalori meter dapat dikurangi. (Keenan,
2003)
Kalorimeter juga dilengkapi dengan batang pengaduk. Pada waktu
zat dicampurkan didalam kalori meter, air dalam kalori meter perlu diaduk
agar diperoleh suhu merata (kesetimbangan termal) sebagai akibat
percampuran dua zat yang
suhunya berbeda. Azas penggunaan kalori meter adalah azas black. Setiap
dua benda atau lebih dengan suhu berbeda dicampurkan maka benda yang
bersuhu lebih tinggi akan melepaskan kalornya, sedangkan benda yang
bersuhu lebih rendah akan menyerap kalor hingga mencapai
keseimbangan, yaitu suhunya sama. Pelepasan dan penyerapan kalor ini
besarnya harus imbang. Kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang
diserap sehingga berlaku hukum kekekalan energi. (Giancoli, 2014)

Pada sistem tertutup, kekekalan energi panas (kalor) ini dapat


dituliskan sebagai berikut.

Qlepas = Qterima
Dengan Q = m . c . ∆T
keterangan:
Q = banyaknya kalor yang diperlukan (J)
m = massa suatu zat yang diberi kalor (kg)
c = kalor jenis zat (J/kgoC)
∆T = kenaikan/perubahan suhu zat (oC)
Energi termal adalah energi kinetik acak dari partikel yang
menyusun suatu sistem. Panas Q adalah energi termal yang berpindah dari
suatu sistem pada suatu temperatur ke sistem yang lain yang mengalami
kontak/bersentuhan dengannya, tetapi benda pada temperatur yang lebih
rendah. Satuan Si nya adalah Joule, satuan-satuan lain yang digunakan
untuk panas adalah kalori (1 kal=4,184 J). (Bueche, 2006).
Pertukaran energi kalor merupakan dasar teknik yang dikenal
dengan nama kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif dari
pertukaran kalor. Untuk melakukan pengukuran kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu suatu zat digunakan kalorimeter. Salah satu
kegunaan yang penting dari kalorimeter adalah dalam penentuan kalor
jenis suatu zat. Pada teknik yang dikenal sebagai “metode campuran”, satu
sampel zat dipanaskan sampai temperatur tinggi yang diukur dengan
akurat, dan dengan cepat
ditempatkan pada air dingin kalorimeter. Kalor yang hilang pada sampel te
rsebut akanditerima oleh air dan kalorimeter. Dengan mengukur suhu
akhir campuran tersebut, maka dapat dihitung kalor jenis zat tersebut.
(Petrucci, 1992)
Hukum kekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan dan diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari suatu
bentuk energi kebentuk energi yang lain. Misalnya pada peristiwa gesekan
energi mekanik berubah menjadi panas. Pada mesin uap panas diubah
menjadi energi mekanik. Demikian pula energi listrik dapat diubah
menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga dikenal adanya kesetaraan antara
panas dengan energi mekanik/listrik, secara kuantitatif hal ini dinyatakan
dengan angka kesetaraan panas-energi listrik/mekanik. Kesetaraan panas-
energi mekanik pertama kali diukur oleh Joule dengan mengambil energi
mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam kalorimeter sehingga air
menjadi panas. Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara
mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air
yang berada dalam kalorimeter. Energi listrik yang hilang dalam kawat
tahanan besarnya adalah:

Adapun energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam
kalorimeter dan kalorimeter itu sendiri. Sehingga akan terjadi perubahan
panas pada air dan kalorimeter. Besarnya nilai kesetaraan kalor listrik
dapat dinyatakan dengan persamaan:

( ) ( )

Zat yang ditentukan kalor jenisnya dipanasi sampai suhu tertentu.


Dengan cepat zat itu dimasukkan kedalam kalorimeter yang berisi air
dengan suhu dan massanya sudah diketahui. Kalori meter diaduk sampai
suhunya tidak berubah lagi. Dengan menggunakan hukum kekekalan
energi, kalor jenis yang dimasukkan dapat dihitung. (Syukri, 1999)

C. ALAT DAN BAHAN


No Gambar Alat dan Bahan
1.

Kalorimeter

2.

Neraca digital

3.

Stopwatch

4. Power supply
5.

Multimeter digital

6.

Termometer

7.

Kabel penghubung

8.

Capit buaya

9.
Gelas ukur
10.

Air

D. LANGKAH KERJA

Gambar Langkah kerja


No

1 Siapkan alat dan bahan

Timbang massa kalorimeter kosong dengan


2
menggunakan neraca digital

3 Kemudian isi kalorimeter dengan air


Timbang massa kalorimeter yang berisi air. Dan
4 cari massa air dengan cara dikurangi massa
kalorimeter

Masukkan termometer untuk mengukur suhu


awal air. Dan catat suhunya
Rangkai power supply dengan multimeter
secara paralel ( untuk mengukur
tegangan/voltmeter) dan secara seri (untuk
6
mengukur arus/amperemeter) kemudian
sambungkan dengan kalorimeter berisi air.
Kemudian nyalakan power supply

Nyalakan multimeter dengan memutar selektor


7 kearah voltmeter dan yang satunya ke arah
amperemeter. Aduk terus air didalam
kalorimeter selama 2 menit dengan voltage 6V

Lakukan percobaan seperti diatas dengan massa


8
air yang berbeda
E. DATA PERCOBAAN
1. Massa air pertama (volume air = 150 ml)

mk mak ma ΔT Tegangan
No. To T1 I (A) t (s)
(kg) (kg) (kg) (oC) (V)
0,155 0,304 0,149
1 27,8oC 28oC 0,2 oC 6,32 V 1,6 A 120 s
kg kg kg
0,155 0,304 0,149
2 27,8oC 28oC 0,2 oC 6,32 V 1,6 A 120 s
kg kg kg
0,155 0,304 0,149
3 27,8oC 28oC 0,2 oC 6,33 V 1,6 A 120 s
kg kg kg

2. Massa air kedua (volume air = 130 ml)

mk mak ma ΔT Tegangan
No. To T1 o
I (A) t (s)
(kg) (kg) (kg) ( C) (V)
0,155 0,281 0,126 28,1
1 27,8oC o
0,3 oC 6,33 V 1,4 A 120 s
kg kg kg C
0,155 0,281 0,126 28,1
2 27,8oC o
0,3 oC 6,33 V 1,4 A 120 s
kg kg kg C
0,155 0,281 0,126 28,1
3 27,8oC o
0,3 oC 6,32 V 1,3 A 120 s
kg kg kg C

3. Massa air ketiga (volume air = 110 ml)

mk mak ma ΔT Tegangan
No. To T1 I (A) t (s)
(kg) (kg) (kg) (oC) (V)
0,155 0,256 0,101 27,9
1 27,5oC o
0,4 oC 6,34 V 1,2 A 120 s
kg kg kg C
0,155 0,256 0,101 27,9
2 27,5oC o
0,4 oC 6,34 V 1,2 A 120 s
kg kg kg C
0,155 0,256 0,101
3 27,5oC 28 oC 0,5 oC 6,33 V 1,1 A 120 s
kg kg kg

F. PENGOLAHAN DATA
Mencari energi yang masuk pada kalorimeter (energi listrik)
Percobaan 1
= = J
= = J
= = J
Percobaan 2
= = J
= = J
= = J
Percobaan 3
= = J
= = J
= = J

Mencari nilai kesetaraan kalor-listrik :

( ) ( )
Percobaan 1 (dengan volume air = 150 ml)

1. ( ) (
=( = 9,6
) ) ( )

2. ( ) (
=( = 9,6
) ) ( )

3. ( ) ( )
=( 9,7
) ( )

Jadi rata- rata pada percobaan 1 ialah 9,63

Percobaan 2 (dengan volume air = 130 ml)

1. ( ) (
=( 6,6
) ) ( )
2. ( ) (
=( 6,6
) ) ( )

3. ( ) (
=( 4,6
) ) ( )

Jadi rata- rata pada percobaan 1 ialah 5,93

Percobaan 3 (dengan volume air = 110 ml)

1. ( ) (
=( 0,9
) ) ( )

2. ( ) (
=( 0,9
) ) ( )

3. ( ) (
=( 1,7
) ) ( )

Jadi rata- rata pada percobaan 1 ialah 3,5

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum fisika dasar 1 mengenai kalorimeter. Kami
menggunakan power supply untuk pemasok energi listrik yang nantinya
arus listrik akan dialirkan ke kalorimeter lewat kumparan kawat. Terdapat
3 kali percobaan dan disetiap percobaan terdapat 3 kali pengulangan, pada
praktikum ini kami menggunakan tegangan/ voltase sebesar 6 volt dengan
waktu 2 menit. Dengan membuat rangkaian seri untuk mengukur arus
yang mengalir pada kalorimeter dan membuat rangkaian paralel untuk
mencari tegangan.
Pada percobaan pertama kami menggunakan air 150 ml dengan
memberi tegangan sebesar 6 V dari power supply, sehingga arusnya
dialirkan ke kalorimeter yang berlangsung selama 2 menit. Adapun kami
mendapat data bahwa energi listrik yang diterima oleh kalorimeter tidak
sama dengan energi kalor yang dilepas oleh kalorimeter itu, dikarenakan
kesalahan dari kami selaku praktikan dimana kami tidak mencolokkan
dengan benar kabel penghubung ke multimeter dan praktikan harus
mengulang terlebih dahulu, sehingga banyak waktu yang terbuang.
Pada percobaan kedua kami telah membuktikan bahwa tegangan
yang di berikan 6 volt oleh catu daya dengan massa air yang dikurangi
(lebih sedikit) dibanding percobaan 1 itu menghasilkan tegangan yang
semakin besar. Hal ini membuktikan bahwa semakin massa air nya
berkurang maka semakin besar pula tegangannya.
Pada percobaan ke-3 kita pun mendapatkan data bahwa nilai
kesetaraan kalor listrik hampir sempurna karena sudah mendapat 0,9. Hal
ini membuktikan bahwa energi yang diterima oleh kalorimeter sama
dengan energi yang dilepas oleh kalorimeter.
Adapun ketidak siapan praktikan dalam menyiapkan alat yang
ternyata rusak contohnya multimeter, membuat praktikan terlalu banyak
mengulur waktu saat praktikum berlangsung.
H. TUGAS PASCA PRAKTIKUM
1. Jelaskan analisis anda mengenai hukum kekekalan energi pada
praktikum kalorimeter!
Jawab : Hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tak
dapat diciptakan dan tak dapat dimusnahkan. Ini berarti bahwa energi
yang diterima oleh kalorimeter itu akan sama besarnya dengan energi
yang dilepas kalorimeter, adapun energi yang diterima oleh
kalorimeter itu berupa energi listrik yang nantinya akan diubah
menjadi energi kalor ketika di lepas oleh kalorimeter. Jadi, energi itu
tidak bisa dihilangkan, hanya bisa berubah menjadi energi yang lain.
2. Bandingkan variabel pembanding konversi energi untuk masing-
masing percobaan!
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
= =

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

9,7 4,6 1,7

Jadi perbandingannya 9,7 : 4,6 : 1,7

I. KESIMPULAN
1. Energi listrik yang diterima oleh kalorimeter akan diubah menjadi
energi kalor. Dan jumlah energi yang diterima sama dengan energi
yang dilepas
2. Semakin besar tegangan maka akan semakin tinggi suhu, arus dan
tegangan pada kalorimeter. Dan semakin kecil massa air maka akan
semakin tinggi tegangan dan arusnya
3. Energi kalor yang dilepas akan sama besarnya dengan energi listrik
yang diterima kalorimeter
4. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur banyaknya
partikel yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.
5. Kalor adalah satu diantara banyaknya energi yang dapat dilepas dan
diterima. Dengan satuan

J. KRITIK DAN SARAN


1. KRITIK
a) Kerusakan pada multimeter yang mengukur besarnya arus listrik
(amperemeter)
b) Tidak membawa bahan (tissue) untuk membersihkan meja
praktikum
2. SARAN
a) Lakukan pengecekan alat khususnya multimeter dan kabel-kabel
b) Karena menggunakan komponen-komponen listrik (power
supply), maka harus berhati-hati
c) Praktikan harus mengetahui cara menggunakan alat multimeter
serta power supply tersebut dengan baik dan benar agar tidak
terjadi kerusakan pada alat
DAFTAR PUSTAKA

Bueche, Frederick dan Eugene Hectil. 2006. Fisika Universitas Edisi


Kesepuluh. Jakarta : Erlangga.
Giancoli, Doughlas C. 2014. Fisika : Prinsip dan Aplikasi edisi 7. jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Keenan, Charles W. 2003. Ilmu kimia universitas jilid 1. Jakarta :
Erlangga
Petrucci, Ralph. 1992. Kimia dasar : Prinsip dan terapan modern. Jakarta :
Erlangga
Syukri, S. 1999. Fisika Dasar 1. Bandung: ITB
http://repository.ugm.ac.id diakses pada 30 september 2017
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai