Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA DASAR II

HUKUM HOOKE

Tanggal Pengumpulan : Rabu, 11 April 2018

Tanggal Praktikum : Jum’at, 06 April 2018

Waktu Praktikum : 13.30 – 15.00 WIB

Disusun Oleh :

Nama : Aida Nur Azki Utami

NIM : 11170163000017

Kelompok/Kloter : 7 (Tujuh)/ 2 (Dua)

Nama Anggota :

1. Fajar (11170163000009)

Kelas : Pendidikan Fisika 2A

LABORATORIUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018
“HUKUM HOOKE”

A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan konstanta pegas suatu bahan
2. Mampu menentukan periode pegas
3. Memahami hukum Hooke

B. Landasan Teori
Setiap benda akan mengalami perubahan bilamana gaya dikerjakan padanya.
Jika gaya-gaya tersebut cukup besar, benda yang bersangkutan dapat patah, atau
mengalami fraktur (fracture). Ruas pada kurva yang dimulai dari titik awal hingga ke
titik batas elastis disebut daerah elastis (elastic region). Apabila sebuah benda
diregangkan melewati batas elastis, maka benda terebut akan memasuki daerah plastis
(plastic region): benda tak lagi akan kembali ke Panjang aslinya bilamana gaya
eksternal dihilangkan dari benda, melainkan akan mengalami deformasi secara
permanen. Perubahan Panjang maksimum akan dicapai pada titik batas patah
(breaking point). (Giancoli, 2014 : 302-303)
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu
pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan
setimbangnya mulamula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan
(Mikrajuddin, 2008 :134).
Ketika sebuah objek bergetar atau berosilasi bolak-balik, pada lintasan yang
sama, setiap osilasi memakan waktu yang sama, gerakan itu bersifat periodik. Setiap
pegas memiliki Panjang alami dimana pada keadaan ini pegas tidak mengerahkan
gaya pada massa 𝑚, posisi massa di titik ini disebut posisi kesetimbangan. Jika massa
dipindahkan ke kiri, yang akan menekan pegas, atau ke kanan, yang akan
merentangkan pegas, pegas itu mengerahkan gaya pada massa yang bekerja dalam
arah mengembalikan massa ke posisi seimbangnya, oleh sebab itu gaya ini disebut
gaya pemulih (restoring force) (Giancoli,2014 : 369).
Hukum Hooke adalah “Pada daerah elastisitas benda, besarnya perubahan
panjang sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda”. Artinya hukum hooke ini
menyatakan bahwa, jika ada sebuah pegas diberikan Gaya 𝐹 maka gaya tersebut akan
berbanding lurus dengan perubahan panjang ∆𝑥 pada pegas tersebut sehingga
didapatkan persamaan :
𝐹 𝑥

Semua pegas pada dasarnya memiliki panjang alami dimana pada keadaan ini
pegas tidak memberikan gaya pada massa m dan pada posisi massa di titik ini disebut
posisi setimbang. Jika massa dipindahkan ke tempat dimana pegas akan mengalami
pertambahan panjang olehnya maka terdapat gaya yang ingin mengembalikan pegas
pada posisi setimbangnya, gaya ini disebut gaya pemulih. Adapun tanda minus
menunjukkan bahwa pegas akan cenderung melawan perubahan. Dapat diartikan
bahwa arahnya berlawanan dengan simpangannya (Ishaq, 2007: 142).

C. Alat dan Bahan


No Gambar Nama Alat dan Bahan Jumlah

1. Seperangkat Alat Statif 1 buah

2. Pegas 2 buah

3. Beban 250 gram 1 set

4. Timer 1 buah
5. Solatip Secukupnya

6. Sumpit 1 buah

7. Mistar 1 buah

D. Langkah Kerja
1. Pecobaan 1 (Pegas Tunggal)
No. Gambar Langkah Kerja

1. Mengukur panjang awal pegas

2. Menggantungkan beban 0,15 kg

Menghitung pertambahan panjang yang


3.
terjadi pada pegas
Memberikan simpangan pada pegas
4.
sebesar 0,09 meter

Mencatat hasil praktikum pada laporan


5.
sementara

2. Percobaan 2 (Pegas Paralel)


No. Gambar Langkah Kerja

1. Mengukur panjang awal pegas

2. Menyusun kedua pegas secara paralel

3. Menggantungkan beban 0,15 kg

Menghitung pertambahan panjang yang


4.
terjadi pada pegas
Memberikan simpangan pada pegas
5.
sebesar 0,09 meter

Mencatat hasil praktikum pada laporan


6.
sementara

3. Percobaan 3 (Pegas Seri)


No. Gambar Langkah Kerja

1. Menyusun kedua pegas secara paralel

2. Mengukur panjang awal pegas

3. Menggantungkan beban 0,15 kg

Menghitung pertambahan panjang yang


4.
terjadi pada pegas
Memberikan simpangan pada pegas
5.
sebesar 0,09 meter

Mencatat hasil praktikum pada laporan


6.
sementara

E. Data Percobaan
1. Percobaan 1 (Pegas Tunggal)
Massa : 0,15 kg
Pertambahan panjang : 0,08 m
Waktu (s)
No. Jumlah Getaran (N) Tidak Diberhentikan setiap
diberhentikan getaran
5 04,2 s 04,3 s
1. 10 08,1 s 07,9 s
15 12,0 s 11,6 s
5 04,1 s 04,2 s
2. 10 07,9 s 08,1 s
15 11,9 s 12,2 s
5 04,0 s 04,4 s
3. 10 07,8 s 08,8 s
15 11,8 s 12,3 s

2. Percobaan 2 (Pegas Paralel)


Massa : 0,15 kg
Pertambahan panjang : 0,018 m
Waktu (s)
No. Jumlah Getaran (N)
Tidak Diberhentikan setiap
diberhentikan getaran
5 02,6 s 02,8 s
1. 10 05,3 s 05,5 s
15 07,6 s 08,3 s
5 02,7 s 02,7 s
2. 10 05,2 s 05,5 s
15 07,8 s 08,5 s
5 02,5 s 02,7 s
3. 10 05,2 s 05,7 s
15 08,0 s 08,4 s
3. Percobaan 3 (Pegas Seri)
Massa : 0,15 kg
Pertambahan panjang : 0,22 m
Waktu (s)
No. Jumlah Getaran (N) Tidak Diberhentikan setiap
diberhentikan getaran
5 06,6 s 06,5 s
1. 10 13,0 s 12,8 s
15 19,5 s 19,4 s
5 06,7 s 06,5 s
2. 10 13,1 s 12,9 s
15 19,4 s 19,4 s
5 06,3 s 06,6 s
3. 10 13,0 s 12,8 s
15 19,3 s 19,4 s

F. Pengolahan Data
1. Percobaan 1 (Pegas Tunggal
Tidak diberhentikan Diberhentikan
 Jumlah getaran : 5  Jumlah getaran : 5
∑ ∑
= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

 Jumlah getaran : 10  Jumlah getaran : 10


∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

 Jumlah getaran : 15  Jumlah getaran : 15


∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

2. Percobaan 2 (Pegas disusun paralel)


Tidak diberhentikan Diberhentikan
 Jumlah getaran : 5  Jumlah getaran : 5
∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚
 Jumlah getaran : 10  Jumlah getaran : 10
∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

 Jumlah getaran : 15  Jumlah getaran : 15


∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

3. Percobaan 3 (Pegas disusun seri)


Tidak diberhentikan Diberhentikan
 Jumlah getaran : 5  Jumlah getaran : 5
∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

 Jumlah getaran : 10  Jumlah getaran : 10


∑ ∑

= =
𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

 Jumlah getaran : 15  Jumlah getaran : 15


∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

G. Pembahasan
Praktikum kali ini mengenai hukum Hooke yang dilakukan dengan 3 kali
percobaan diantaranya pegas tunggal, pegas yang disusun secara paralel dan pegas
yang disusun secara seri dengan 3 kali pengulangannya dan diberi simpangan sebesar
0,09 m. Adapun pegas diberi dua perlakuan yakni tidak diberhentikan selama 5 kali
getaran maupun diberhentikan tiap getarannya.
Percobaan pertama dengan pegas tunggal yang diberi massa beban 0,15 kg.
Adapun pertambahan panjang yang terjadi ialah 0,08 meter. Ketika pegas
disimpangkan sebesar 0,09 m. Maka akan terjadi gerakan osilasi dikarenakan apabila
gaya berupa simpangan dikenakan pada suatu pegas maka pegas akan memiliki gaya
pemulih yang menyebabkan pegas dapat berosilasi. Praktikan melakukan 3 kali
percobaan dengan melakukan 3 kali macam getaran diantaranya 5 getaran, 10 getaran
dan 15 getaran. Adapun dari data yang praktikan dapatkan bahwa semakin banyak
getaran yang dihasilkan akan semakin besar nilai periodenya. Apabila jumlah getaran
semakin banyak hal ini dapat dipengaruhi oleh semakin banyaknya waktu yang
ditempuh untuk melakukan getaran akan semakin lama sehingga nilai periode
semakin besar dan menyebabkan nilai konstanta pegas yang semakin kecil. Hal ini
dapat dibuktikan berdasarkan data, yakni periode pada saat 5 kali getaran ialah 0,82 s
sedangkan pada 10 kali getaran 1,58 s dan pada 15 kali getaran ialah 2,38 s.
Percobaan kedua mengenai pegas yang dirangkai secara paralel, adapun data
yang telah praktikan dapatkan ialah pada percobaan ini periode akan semakin besar
nilainya apabila semakin banyak getaran yang dilakukan oleh pegas dan praktikan
dapat membuktikannya dengan data yang didapat pada 5 kali getaran ialah 1,30 s dan
pada 10 kali getaran didapatkan periodenya sebesar 2,60 s serta pada 15 kali getaran
periode yang didapatkannya sebesar 3,88 s. Sehingga urutan konstanta pegas dari
yang paling besar ialah pada pada 15 kali getaran, dilanjut dengan 10 kali getaran dan
yang paling besar ialah pada 5 kali getaran.
Percobaan ketiga pegas dipasang secara seri dimana diberi simpangan sebesar
0,09 meter. Adapun pertambahan panjang yang didapat ialah 0,018 m. Pegas yang
disusun secara seri akan memiliki pertambahan panjang yang sama pada kedua
pegasnya. Pada percobaan yang dilakukan pada pegas yang dikenai dua perlakuan
dimana diberhentikan setiap satu getarannya dengan tidak diberhentikan sampai
jumlah getaran yang diinginkan telah didapati nilai data yang tidak memiliki rentan
perbedaan yang jauh.
Berdasarkan praktikum yang telah praktikan lakukan yang mana ingin
membuktikan hukum Hooke yang menyatakan bahwa “Pada daerah elastisitas
benda, besarnya perubahan panjang sebanding dengan gaya yang bekerja pada
benda”. Hukum ini dapat dibuktikan karena pegas yang digunakan masih berada
dalam zona benda yang elastis ditandai dengan tidak terjadinya deformasi secara
permanen pada pegas yang digunakan. Besarnya nilai periode yang didapat akan
berbanding terbalik dengan nilai konstanta pegas.
Susunan dari 3 macam, yakni tunggal, seri dan paralel telah didapatkan hasil
bahwa yang memiliki periode terbesar ialah yang terjadi pada 15 kali getaran adapun
nilai konstanta pegas yang paling terbesar adalah kebalikannya, yakni pegas yang
diperlakukan 5 kali getaran. Adapun yang mendapatkan nilai pertambahan terbesar
ialah dua pegas yang disusun secara seri, diikuti dengan pegas tunggal dan yang
terakhir adalah dua pegas yang disusun secara paralel. Sehingga pegas yang dipasang
secara seri akan memiliki periode terbesar dan konstanta pegas terkecil. Semakin kecil
periode getarannya maka akan semakin besar nilai elastisitasnya. Sehingga pada
praktikum kali ini pegas yang dirangkai secara paralel adalah pegas yang nilai
keelastisannya besar.
H. Tugas Pasca Praktikum
1. Tentukan periode getaran berdasarkan data hasil praktikum yang diperoleh!
Jawab :
𝑚

Percobaan 1 (Pegas tunggal)


Tidak diberhentikan Diberhentikan
 Jumlah getaran : 5  Jumlah getaran : 5
Konstanta pegas : Konstanta pegas : 8 N/m
𝑚 𝑚
√ √

( )√ ( )√

√ √

 Jumlah getaran :10  Jumlah getaran : 10


Konstanta pegas : 2,37 N/m Konstanta pegas : 1,02 N/m
𝑚 𝑚
√ √

( )√ ( )√

√ √

 Jumlah getaran : 15  Jumlah getaran : 15


Konstanta pegas : 1,04 N/m Konstanta pegas : 1,02 N/m
𝑚 𝑚
√ √

( )√ ( )√

√ √

Percobaan 2 (Pegas disusun seri)


Tidak diberhentikan Diberhentikan
 Jumlah getaran : 5  Jumlah getaran : 5
Konstanta pegas : Konstanta pegas : 8 N/m
𝑚 𝑚
√ √

( )√ ( )√

√ √

 Jumlah getaran :10  Jumlah getaran : 10


Konstanta pegas : 0,87 N/m Konstanta pegas : 0,90 N/m
𝑚 𝑚
√ √

( )√ ( )√

√ √

 Jumlah getaran : 15  Jumlah getaran : 15


Konstanta pegas : 0,40 N/m Konstanta pegas : 0,40 N/m
𝑚 𝑚
√ √

( )√ ( )√

√ √

Percobaan 3 (Pegas disusun paralel)


Tidak diberhentikan Diberhentikan
 Jumlah getaran : 5  Jumlah getaran : 5
Konstanta pegas : Konstanta pegas : 19,84 N/m
𝑚 𝑚
√ √

( )√ ( )√

√ √

 Jumlah getaran :10  Jumlah getaran : 10


Konstanta pegas : 5,40 N/m Konstanta pegas : 4,77 N/m
𝑚 𝑚
√ √

( )√ ( )√

√ √

 Jumlah getaran : 15  Jumlah getaran : 15


Konstanta pegas : 2,43 N/m Konstanta pegas : 2,09 N/m
𝑚 𝑚
√ √

( )√ ( )√

√ √

2. Tentukan konstanta pegas dalam percobaan data hasil praktikum!


Jawab :
a. Percobaan 1 (Pegas tunggal)
Tidak diberhentikan Diberhentikan
 Jumlah getaran : 5  Jumlah getaran : 5
∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

 Jumlah getaran : 10  Jumlah getaran : 10


∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )
𝑚 𝑚

 Jumlah getaran : 15  Jumlah getaran : 15


∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

b. Percobaan 2 (Pegas disusun paralel)


Tidak diberhentikan Diberhentikan
 Jumlah getaran : 5  Jumlah getaran : 5
∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

 Jumlah getaran : 10  Jumlah getaran : 10


∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

 Jumlah getaran : 15  Jumlah getaran : 15


∑ ∑
= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

c. Percobaan 3 (Pegas disusun seri)


Tidak diberhentikan Diberhentikan
 Jumlah getaran : 5  Jumlah getaran : 5
∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

 Jumlah getaran : 10  Jumlah getaran : 10


∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚

 Jumlah getaran : 15  Jumlah getaran : 15


∑ ∑

= =

𝑚 ( )( ) 𝑚 ( )( )
( ) ( )

𝑚 𝑚
3. Apakah simpangan awal atau besar kecilnya gaya eksernal berpengaruh terhadap
besar kecilnya periode?
Jawab :
Berpengaruh. Apabila pegas diberi simpangan yang semakin besar, maka waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan gerakan osilasi akan semakin lama yang dapat
menyebabkan periodenya akan bernilai semakin besar dan berakibat pada nilai
konstanta pegas yang semakin kecil. Begitupun sebaliknya.
4. Apakah massa beban berpengaruh terhadap periode getaran pegas?
Jawab :
Berpengaruh. Apabila massa yang diberikan pada pegas semakin besar atau
semakin berat maka akan semakin lama juga waktu yang dibutuhkan pegas untuk
berosilasi yang dapat menyebabkan nilai periodenya akan semakin besar.
Begitupun sebaliknya, apabila massa yang diberikan pada pegas semakin kecil
maka nilai periodenya juga akan semakin kecil dan menyebabkan nilai konstanta
pegas akan semakin besar.

I. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah praktikan lakukan maka dapat diambil kesimpulan:
1. Konstanta pegas dapat ditentukan nilainya melalui persamaan

2. Periode pegas dapat ditentukan nilainya dengan persamaan √ secara teori

dan secara praktikum dapat digunakan persamaan .

3. Hukum Hooke dapat terjadi apabila benda berada pada zona elastis dan besarnya gaya
berbanding lurus dengan perubahan panjang pegas.

J. Kritik dan Saran


1. Praktikan hendaknya mengetahui alat yang ingin dipakai sehingga mampu
mempelajarinya agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.
2. Praktikan hendaknya mampu bertindak cepat dan tangkas sehingga dapat
mengefisienkan waktu praktikum.
3. Memasang pegas yang disusun paralel, jangan lupa untuk diberi solatip agar tidak
bergeser pegas selama berosilasi.
4. Praktikan harus memahami konsep dari hokum Hooke dan elastisitas.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin.2008. Diktat Fisika Dasar. Bandung : ITB Press.

Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta:
Erlangga

Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai