Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA DASAR 1
“MOMEN INERSIA”

Tanggal Pengumpulan : Minggu, 22 Oktober 2017


Tanggal Praktikum : Selasa, 15 Oktober 2017
Waktu Praktikum : 10.15 – 11.20 WIB

Nama : Aida Nur Azki Utami


NIM : 11170163000017
Kelompok/ Kloter : 3 (Tiga) / 1 (Satu)
Nama Anggota :
1. Wida Nurahmawati (11170163000010)
Kelas : Pendidikan Fisika 1A

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
“MOMEN INERSIA”
A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan konstanta pegas spiral
2. Menentukan periode diri alat momen inersia
3. Menentukan periode benda
4. Menentukan momen inersia benda
5. Menentukan periode piringan
6. Mengetahui hubungan antara periode dengan momen inersia
7. Menentukan besar sudut simpangan yang terbentuk dari benda dengan
massa yang berbeda
8. Memahami konsep materi inersia dalam mata perkuliahan Fisika Dasar
1

B. Dasar Teori
Momen inersia adalah salah satu besaran yang penting untuk
dimiliki benda tegar. (Abdullah, 2006: 643)
Momen kelembaman (I) adalah ukuran keinersiaan (kemalasan)
benda terhadap peubah gerak rotasi. Peubah gerak rotasi sendiri adalah
gaya pemutar yang disebut pula momen gaya atau torka. Momen inersia
mempunyai sifat setara dengan massa benda pada gerak translasi.
(Giancoli, 2001: 165).
Benda tegar (BT) atau rigid body adalah sistem partikel yang jarak
antar setiap partikel penyusunnya selalu tetap. Jadi pada benda tegar,
partikel penyusunnya bersifat saling memengaruhi. Secara kinematika,
paparan benda tegar memberikan informasi tentang letak pusat massa,
momen kelembaman pada ragam geometri dan sumbu yang diacu.
(Piyambodo, 2009: 159-160).
Momen inersia biasanya digunakan untuk menghitung momen
kelembaman benda tegar, baik itu pada benda titik, benda tercatu dan juga
benda malar. Perhitungan momen kelembaman pada benda malar dapat
terjadi pada beragam bentuk benda. Momen kelembaman mempunyai
makna penting pada gerak putar dan gerak menggelinding. Benda
bermomen kelembaman kecil berarti benda itu mudah diputar dan kalau
sudah berputar mudah pula dihentikan. (Piyambodo, 2009: 165)
Sebuah benda tegar terdiri atas sejumlah partikel yang terpisah satu
dengan yang lainnya serta jaraknya tetap. Momen inersianya merupakan
jumlah dari momen inersia semua partikel, yakni I = mr2. Adapun momen
inersia setiap benda tegar (bukan partikel) akan berbeda- beda rumusnya,
tergantung pada bentuk benda dan posisi sumbu. (Indrajit, 2009: 121)
Periode (T) pada momen inersia dapat didefinisikan sebagai waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan satu siklus lengkap. Siklus sendiri
adalah gerak bolak-balik yang lengkap dari satu titik awal, kemudian
kembali ke titik yang sama. (Giancoli, 2014: 370)

C. Alat dan Bahan


No Gambar Alat dan Bahan Jumlah

1 Alat momen inersia 1

2 Neraca digital 1

3 Jangka sorong 1
4 Perangkat beban 1

5 Bola pejal 1

6 Silinder berongga 1

7 Silinder pejal 1

8 Piringan 174 1
9 Piringan 213 1

10 Kerucut pejal 1

11 Piringan alumnium 1

12 Mistar 1

13 Benang nilon 1

14 Stopwatch 1

15 Batang alumunium 1
16 Obeng 1

D. Langkah Kerja
1. Menentukan momen inersia pada benda
No Gambar Langkah Kerja

Siapkan semua alat dan bahan


1
yang diperlukan

Menimbang semua benda


2 yang akan ditentukan momen
inersianya
Mengukur tinggi dan
3 diameter masing-masing
benda
Kemudian catat pada tabel
4
pengamatan

2. Menentukan konstanta pegas spiral pada alat momen inersia


No Gambar Langkah Kerja

1 Siapkan alat dan bahan

Atur alat momen inersia ke


skala nol. Selanjutnya pasang
2
benang nilon pada alat
momen inersia

Gantungkan beban pada


benang nilon. Dimulai
dengan beban 0,005 kg
3
sampai 0,25. Lalu lihatlah
simpangan yang terjadi lalu
catatlah sebagai 1, 2 dan 3
3. Menentukan periode diri alat momen inersia
No Gambar Langkah Kerja

Tegakkan alat momen inersia


dan buka benang yang
1
terpasang pada dudukan
silinder

Atur posisi jarum ke skala


nol. Lalu simpangkan
2 dudukan silinder sebesar
270º, kemudian lepaskan
sehingga terjadi osilasi

Amati stopwatch untuk


3
menghitung 5 getaran

Catat hasil waktu yang


4 didapat pada laporan
sementara

4. Menentukan periode benda


No Gambar Langkah Kerja

Memasang benda tegar pada


1
alat momen inersia
Simpangkan alat tersebut
2 sebesar 270º, kemudian
lepaskan

Catatlah waktu 5 getaran


3
yang ditunjukkan stopwatch

5. Menentukan momen inersia piringan


No Gambar Langkah Kerja

Timbang piringan alumunium


berlubang. Dan ukur setiap
1
lubang dari pusat piringan
alumunium

Pasang piringan alumunium


pada alat momen inersia
dengan sumbu osilasi benda
pada pusat piringan
2 alumunium. Lalu kencangkan
posisi piringan, dengan baut.
Dan simpangkan piringan
sebesar 270º, kemudian
lepaskan
Pindahkan sumbu putar pada
lubang sebelah kiri lubang
3
pertama. Lalu lakukan seperti
langkah 2

Catatlah waktu yang


4 diperlukan untuk melakukan
5 getaran

E. Data Pengamatan
1. Tabel 1 (momen inersia menurut teori)
Massa Diameter Diameter Tinggi
No Nama Benda
(kg) Luar (m) Dalam (m) (m)
1 Bola pejal 0,486 0,105 - -
2 Silinder pejal 0,487 0,080 - 0,142
3 Silinder berongga 0,503 0,064 0,075 0,054
4 Piringan 213 0,412 0,198 - 0,019
5 Piringan 174 0,504 0,176 - 0,030
6 Kerucut pejal 0,479 0,140 - 0,124

2. Tabel 2 (simpangan)
Massa Simpangan (º)
(kg) 1 2 3 rat (º)
5 210 220 210 21.300
330 340 340 33.670
15 410 420 410 41.300
2 460 470 470 46.670
25 500 490 500 49.670
3. Tabel 3 (periode diri) dengan 5 kali getaran
Waktu 5 getaran(s)
T (s)
t1 t2 t3 trat
4.31 4.89 5.02 4.74 0.95

4. Tabel 4 (periode benda) dengan 5 kali getaran


Waktu (s)
No. Nama Benda T(s)
t1 t2 t3 trat
1 Bola pejal 4.08 4.12 4.33 4.18 0.84
2 Silinder pejal 4.46 4.32 4.21 4.33 0.86
3 Silinder berongga 3.93 3.74 3.76 3.81 0.76
4 Piringan 174 7.36 7.22 7.41 7.33 1.47
5 Piringan 213 7.93 7.88 7.90 7.90 1.58
6 Kerucut pejal 3.71 3.99 3.83 3.84 0.77

5. Tabel 5 (Periode piringan) dengan 5 kali getaran


Waktu (s)
L (m) T (s)
t1 t2 t3 trat
0 7.20 7.36 7.32 7.29 1.46
2.5 7.60 7.69 7.60 7.63 1.53
5 8.37 8.10 8.07 8.18 1.64
7.5 9.14 9.30 9.28 9.24 1.85
10.55 10.82 10.47 10.61 3.54

F. Pengolahan Data
1. Mencari momen inersia pada benda
a. Bola pejal
( )( )

( )( )

( )( )

( )

b. Silinder pejal

( )( )

( )( )

( )

c. Silinder berongga

(R12 + R22)

( ) ((0,031752 )+ (0,03732))

( )( )

( )

d. Piringan 213

( )( )

( )( )
( )

e. Piringan 174

( )( )

( )( )

( )

f. Kerucut pejal

( )( )

( )( )

( )

2. Menentukan simpangan
a. Massa 5 kg

rata-rata =

b. Massa 0,1 kg

rata-rata =

c. Massa 15 kg

rata-rata =

d. Massa 0,2 kg
rata-rata =

e. Massa 25 kg

rata-rata =

3. Menentukan periode diri alat momen inersia


Diketahui bahwa massa benda (silinder) yang di pasang pada
batang homogen adalah 50 gram atau 0,05 kilogram.

t rata-rata =

T= = 0,95 s

T2 [ ]

( )
k=
( ) ( )
k=
( )
( )( )
k=
( )

k=

4. Menentukan periode benda


a. Bola pejal
t rata-rata =

T= = 0,84 s

b. Silinder pejal
t rata-rata =

T= = 0,86 s
c. Silinder berongga
t rata-rata =

T= = 0,76 s

d. Piringan 174
t rata-rata =

T= = 1,47 s

e. Piringan 213
t rata-rata =

T= = 1,58 s

f. Kerucut pejal
t rata-rata =

T= = 0,77 s

5. Menentukan periode pada piringan


a. Pada jarak (pusat)

t rata-rata =

T= =1,46 s

b. Pada jarak

t rata-rata =

T= = 1,53 s

c. Pada jarak 5

t rata-rata =

T= = 1,64 s

d. Pada jarak 7,5

t rata-rata =
T= = 1,85 s

e. Pada jarak

t rata-rata =

T= = 3,54 s

G. Pembahasan
Pada praktikum momen inersia, khususnya pada percobaan
pertama kami dapat membuktikan bahwa jari-jari dan massa menjadi
faktor untuk menentukan besar atau kecilnya momen inersia yang bekerja
pada benda. Dan kami telah mendapat data pada percobaan pertama bahwa
semakin besar jari-jari benda maka akan semakin besar pula momen
inersianya. Begitupun dengan massa, semakin besar massa benda maka
akan semakin besar pula momen inersianya. Hal ini dikarenakan bahwa
pada rumus (I = m.R2), momen inersia berbanding lurus dengan massa dan
kuadrat dari jari-jari benda. Dan pada praktikum momen inersia percobaan
pertama telah kami dapatkan bahwa benda yang momen inersianya paling
besar adalah piringan 213. Jika piringan 213 mempunyai momen inersia
terbesar, maka piringan 213 ini adalah benda yang terkuat untuk
mempertahankan posisinya. Disini posisi awal benda adalah diam
sehingga piringan 213 ini akan menjadi benda yang paling sulit untuk
bergerak.
Pada percobaan kedua kami telah membuktikan bahwa semakin
besar massa beban yang digantung maka simpangannya pun akan semakin
besar. Karena simpangan adalah jarak antara kedudukan benda yang
bergetar sampai kembali pada kedudukan seimbang, maka simpangan
terbesar terjadi ketika kami menggantungkan beban 25 kilogram.
Pada percobaan ketiga kami ingin menentukan periode diri alat
momen inersia. Disini kami ingin mengetahui kemampuan alat momen
inersia untuk mengukur momen inersia pada benda. Dan setelah
menyimpangkan alat sebesar 270 Kami mendapatkan hasil bahwa
periode diri alat momen inersia adalah 0,95 s. Dan ketika kami melakukan
praktikum pada percobaan ketiga ini, kami dapat mengetahui bahwa
semakin lama benda melakukan getaran (gerakan bolak balik disekitar titik
keseimbangan) maka semakin kecil sudut yang dihasilkan. Maksudnya
ialah sudut saat satu kali getaran akan lebih besar dibanding sudut ketika
dilakukan 5 kali getaran . Artinya, benda itu memiliki kemampuan untuk
mempertahankan posisi awalnya yaitu diam.
Pada percobaan keempat kami telah mendapatkan periode dari 6
buah benda tegar. Disini kami membuktikan bahwa semakin besar momen
inersia benda, maka akan semakin besar pula periode benda. Karena jika
kemampuan benda untuk mempertahankan posisi awalnya itu besar, maka
benda itu akan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan satu kali
gerakan bolak balik. Oleh sebab itu, kami dapat mengambil kesimpulan
bahwa momen inersia benda itu berbanding lurus dengan periode benda.
Sehingga semakin besar periode maka makin besar pula momen inersia
benda tersebut. Dan pada percobaan ketiga, benda yang mempunyai
periode paling besar adalah piringan 213.
Pada percobaan kelima kami ingin membuktikan hubungan antara
periode dengan jari- jari benda. Telah kami dapatkan bahwa benda berupa
piringan alumunium yang dipasang sejauh 0,1 m dengan pusat piringan
mempunyai periode terbesar, hal ini terjadi karena piringan yang dipasang
sejauh 0,1 m tersebut adalah jarak terjauh yang kita teliti dalam perobaan
ke-5 ini. Dari data yang kami catat dapat kami simpulkan bahwa semakin
jauh jarak lubang piringan yang menjadi pusat dengan lubang pertama
yang menjadi pusat piringan semakin besar periodenya. Sehingga jari- jari
benda berbanding lurus dengan periode benda.

H. Tugas Pasca Praktikum


1. Apa yang dimaksud dengan :
a) Pusat gravitasi
b) Pusat massa
c) Pusat perkusi
d) Pusat isolasi
Jawab:
a) Pusat gravitasi adalah titik dimana gaya gravitasi dianggap bekerja
pada benda tersebut. Namun pada dasarnya pusat gravitasi ini ada
di semua titik atau semua bagian yang membentuk benda itu. Jika
benda yang diamati mempunyai bidang simetri maka cara mencari
pusat gravitasinya dengan cara menarik sebuah garis vertikal dari
masing-masing tumpu, maka pusat gravitasinya ada pada titik
berpotongan antar 2 garisnya. (Giancoli, 2014: 232)
b) Pusat massa adalah titik dimana seluruh massa benda tersebut
dapat dikonsentrasikan. Umumnya pusat massa benda yang
beraturan berada ditengah atau dipusat benda. (Surya, 2009: 111)
c) Pusat perkusi adalah titik dimana suatu pukulan atau tumbukan
tegak lurus di titik itu membuat satu titik yang lain tidak bergerak
(John Graham, 2004)
Jadi, pusat perkusi adalah sebuah titik yang mempunyai arah
kecepatan rotasi yang sama dan menyebabkan kecepatan titik
tersebut adalah nol.
d) Pusat adalah titik yang berada ditengah- tengah sedangkan osilasi
adalah variasi periodik terhadap waktu dari suatu hasil pengukuran,
contohnya pada ayunan bandul. Pusat osilasi adalah sistem ayunan
sederhana yang merupakan titik pada benda batangan yang tidak
mempunyai poros.

2. Apa yang dimaksud dengan variabel dan tunjukan jenis variabel pada
percobaan ke-3! (periode diri alat momen inersia)
Jawab:
a) Variabel bebas adalah variabel / faktor yang dibuat bebas dan
bervariasi. Contohnya waktu (t) pada percobaan periode diri.
b) Variabel terikat atau juga bisa disebut variabel tergantung yaitu,
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Contohnya periode (T) pada
percobaan periode diri.
c) Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel
terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contohnya banyak getaran (n) pada percobaan periode diri.

3. Apa hubungan antara momen inersia dan torsi!


Jawab:
Berdasar pada Hukum Newton II

Jika kedua ruas dikalikan r (r adalah jarak tegak lurus gaya


dengan pusat rotasi atau lengan gaya). Momen gaya merupakan gaya
dikalikan dengan lengan gaya dan memasukkan hubungan
percepatan tangensial dan percepatan sudut . Jadi dapat diketahui:

Apabila nilai tetap, lalu nilai torsi itu besar maka nilai
inersiapun besar. Hal ini dikarenakan torsi/ momen gaya berbanding
lurus dengan inersia.

I. Kesimpulan
Dari praktikum momen inersia ini, kami dapat simpulkan bahwa:
1. Konstanta pegas spiral adalah nilai untuk menyatakan pegas yang ada
pada alat momen inersia. Adapun cara mencari konstanta pegas spiral
adalah dengan rumus .
2. Periode diri alat momen inersia adalah kemampuan alat momen inersia
untuk mengukur momen inersia (kemampuan untuk mempertahankan
posisi awalnya) pada benda.
3. Periode benda itu adalah banyaknya waktu yang diperlukan benda
untuk melakukan satu kali getaran. Dimana semakin besar jari- jari
pada benda, maka akan semakin besar pula periodenya. Karenanya,
periode berbanding lurus dengan jari- jari benda.
4. Momen inersia pada benda adalah kemampuan benda untuk cenderung
mempertahankan posisi awalnya. Momen inersia berbanding lurus
dengan massa dan jari- jari benda dan untuk setiap benda mempunyai
konstanta momen inersia yang berbeda dengan benda lain tergantung
pada bentuk dan porosnya.
5. Periode piringan alumunium semakin jauh jarak lubang piringan yang
menjadi pusat dengan lubang pertama yang menjadi pusat piringan
semakin besar periodenya.
6. Hubungan periode dengan momen inersia adalah berbanding lurus.
Sehingga semakin besar periode maka makin besar pula momen
inersia benda tersebut.
7. Simpangan adalah jarak antara kedudukan benda yang bergetar dari
kedudukan setimbangnya. Sudut simpangan dipengaruhi oleh massa
benda yang digantung. Semakin besar massa benda maka semakin
besar sudut simpangannya.
8. Inersia adalah kecenderungan benda untuk mempertahankan posisi
awalnya. Adapun momen inersia dipengaruhi oleh massa dan jari- jari
yang dikuadratkan serta letak sumbu putar dan bentuk benda.

J. Kritik dan Saran


1. Kritik
a. Praktikan kurang menguasai materi, khususnya pada turunan
rumus
b. Diharapkan praktikum bisa dilaksanakan tepat waktu
2. Saran
a. Hendaknya praktikan selalu mengecek alat sebelum memulai
praktikum
b. Bertindak cepat dan tepat dalam proses berlangsungnya praktikum
c. Praktikan harus mengetahui cara kerja semua alat pada praktikum
momen inersia agar tidak terjadi kerusakan alat
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikhrajusin. 2006. Fisika Dasar I. Bandung: ITB

Giancoli, C Douglas. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Giancoli, C Douglas. 2014. Fisika Jilid 1 Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga

Graham, John. 2001. Jagoan Sains. Jakarta: Erlangga

Indrajit, Dudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Jakarta: Setia Purna
Inves
Piyambodo, Tri kuntoro. 2009. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi

Surya, Yohanes. 2009. Mekanika dan Fluida 2. Tangerang: Kandel


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai