NIM : 102322020
Kelas : CE-1
Tanggal Praktikum
:
UNIVERSITAS PERTAMINA
2022
I. INTISARI
Hasil perhitungan dan tata cara perhitungannya bisa dilihat secara lengkap di
bagian data dan pengolahan data. Momen Inersia memiliki pengertian suatu
pengukuran dari kelembaman (inersia) benda dalam melakukan pergerakan
dengan berpusat pada masing-masing poros benda tersebut. Hasil pengukuran
momen inersia pada benda bisa berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor
yang dimiliki oleh benda tersebut. Seriap benda memiliki periode getaran yang
berbeda-beda dan hasil pengukuran momen inersia benda secara teoritis dan
secara percobaan langsung memiliki hasil yang tidak terlalu jauh perbedaannya.
PENDAHULUAN
TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi konsep dari momen inersia pada benda.
2. Mengidentifikasi alat-alat yang bisa digunakan untuk menghitung momen inersia
suatu benda.
3. Menentukan dan menghitung momen inersia suatu benda secara teoritis
berdasarkan data yang telah disediakan.
4. Menentukan dan menghitung momen inersia suatu benda secara langsung melalui
percobaan menggunakan alat.
5. Membandingkan hasil perhitungan momen inersia secara teoritis dan secara
percobaan langsung.
Momen Inersia juga bisa disebut dengan momen rotasi. Hal ini dikarenakan jika
suatu benda memiliki momen inersia yang besar, berarti benda tersebut akan sulit
untuk berputar dari keadaan semula yang diam dan jika benda tersebut telah berputar /
berotasi maka benda akan sulit untuk berhenti / Kembali diam seperti semula (Rivia,
2016).[2]
𝐼 = 𝑚𝑟2 (1)
Momen Inersia benda saat berotasi memiliki pengertian kesanggupan suatu benda
untuk mempertahankan kecepatan sudut dari benda tersebut. Penyusun benda tegar
terdiri dari partikel-partikel yang bermassa dan terpisah. Hal ini bisa dimanfaatkan
untuk mendapat momen inersia benda tersebut terhadap porosnya. Bisa dihitung
dengan cara menambahkan momen inersia masing-masing benda. (Nurhudayah dkk,
2019)[1]
(3)
Jika massa suatu benda berlanjut / kontinu, maka rumus momen inersia yang
digunakan adalah (Modul 02, 2022)[3]
(4)
Terdapat juga rumus momen inersia yang digunakan ketika ∆𝑚𝑖 kecil, yaitu
dengan mengalikan jarak poros (r2) dengan elemen massa (dm) (Modul 02, 2022).[3]
𝐼 = ∫ 𝑟2𝑑𝑚 (5)
Terdapat juga beberapa rumus momen inersia yang digunakan ketika ingin
menghitung momen inersia suatu benda.
Tabel 1. Rumus Penghitungan Momen Inersia Benda
(Modul 02, 2022)[3]
(6)
Pengukuran periode osilasi suatu benda yang terpasang pada suatu alat momen
inersia lalu digerakkan / digoyangkan (osilasi), bisa dihitung dengan menggunakan
rumus persamaan yang di dalamnya terdapat momen
inersia benda (𝐼) dan periode
osilasi benda
(7)
Yang terakhir adalah jika kita ingin menghitung momen inersia suatu benda yang
dipasang pada suatu alat, bisa menggunakan rumus di bawah (Modul 02, 2022)[3]
(8)
III. DAFTAR PERALATAN
IV PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan 1 “Pengukuran Konstanta Pegas Spiral”
Alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu.
Beban yang massanya sesuai dengan tabel pada modul, digantung pada alat
pengukuran momen inersia.
Besar sudut simpangan beban diamati dengan seksama dan datanya dicatat.
Beban lainnya diukur dengan cara yang sama seperti sebelumnya.
No Nama Benda Massa (kg) Diameter luar (m) Diameter Dalam (m)
1 Bola Pejal 0,5 0,11 -
2 Silinder Pejal 0,5 0,0919 -
Silinder
3 Berongga 0,5 0,0735 0,06145
Piringan Pejal
4 213 0,5 0,214 -
Piringan Pejal
5 714 0,5 0,182 -
6 Kerucut Pejal 0,5 0,156 -
Konstanta Pegas Spiral Pada Alat Momen Inersia
50 θ1 19 18 17 18
60 θ2 29 21 30 26,6
80 θ3 28 24 40 30,6
100 θ4 31 27 60 39,3
150 θ5 34 34 75 47,6
Tabel 2.5 Perioda Diri Alat Momen Inersia. T0. (Modul 02,
2022)[3]
t rata−rata 3,7137
T °= = =0,3713 s
10 10
(Perhitungan F Sampel 3)
m
F=m x g=0,08 kg x 9,8 2
=0,784 N
s
(Perhitungan τ Sampel 3)
Perioda
Waktu 10 Getaran (s) (s)
Waktu
Nama
t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 rata-rata
Benda
Bola Pejal 7,662 7,266 7,664 7,664 7,664 7,686 7,695 7,694 - - 7,6243 0,7624
Silinder 6,51 - -
Pejal 6,212 6,615 6,527 6,831 6,963 6,444 6,532 5 6,5798 0,6579
Silinder - -
Berongga 6,733 6,394 7,445 6,675 7,681 6,954 6,670 7,338 6,9862 0,6986
Piringan - -
Pejal 174 11,90 12,70 15,67 15,34 12,72 12,05 12,73 12,73 13,23 1,323
Piringan - -
Pejal 213 21,63 21,16 18,56 18,94 20,51 18,86 20,03 14,71 19,3 1,93
Kerucut - -
Pejal 8,696 8,697 8,978 8,498 8,145 8,623 8,947 8,466 8,6301 0,8630
t rata−rata 13,23
¿= =
10 10
IV. PEMBAHASAN
Momen inersia juga dikenal sebagai massa sudut atau inersia rotasi dapat didefinisikan
dengan sumbu rotasi, sebagai besaran yang menentukan jumlah torsi yang diperlukan untuk
percepatan sudut yang diinginkan atau sifat benda yang menahan percepatan sudut. Rumus
untuk momen inersia adalah "jumlah massa" setiap partikel dengan "kuadrat jaraknya dari
sumbu rotasi". Rumus Momen Inersia dinyatakan sebagai:
I = 𝑚1𝑟12
Dimana I merupakan momen inersia (kg m2), m merupakan massa benda, dan r merupakan
jarijari dari benda.
Periode setiap benda memiliki nilai yang berbeda karena masing masing benda memiliki bentuk
dan massa yang berbeda, sedangkan bentuk dan massa benda juga mempengaruhi nilai periode.
Selain itu, jari-jari juga mempengaruhi nilai perbedaan dari periode perhitungan..
Suatu benda terdiri dari partikel-partikel yang sangat kecil yang memiliki volume dan
massa.Setiap partikel memiliki momen inersianya masing-masing.Saat partikel berjumlah
banyak dengan massa (m1,m2,m3,….,mn)dan jarak partikel ke sumbu rotasi bervariasi
(R1,R2,R3,….,Rn),maka momen inersianya adalah jumlah total dari momen inersia masing-
masing partikel.Darui penjelasan uraian tersebut,massa dan jari-jari berpengaruhterhadap
momen inersia.Semakin besar jari-jari massa benda terhadap sumbu,maka semakin besar
momen inersianya.
Dilhat dari tabel 2.8 Momen inersia teori dengan momen inersia percobaan memiliki perbedaan
yang cukup jauh jauh.Hal ini dikarenakan alat yang digunakan memiliki sedikit masalah di
karenakan kabel alat pencacah waktu memiliki masalah.Dari situlah nilai yang di dapat jauh
dari momen inersia teori.
V. KESIMPULAN
1. Praktikum modul 2 tentang momen inersia benda ini sangat bermanfaat dan
membuat para praktikan telah berhasil mengidentifikasi dan memiliki
pengetahuan baru mengenai konsep momen inersia yang ada pada benda.
Momen inersia dihitung dengan cara mengalikan massa benda dengan jari-jari
benda yang dikuadratkan. Contohnya adalah bahwa dalam mengukur momen
inersia benda itu bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara teoritis dan secara
percobaan langsung. Hasil pengukurannya pun berbeda-beda pula.
2. Melalui praktikum kali ini, alat yang bisa digunakan untuk mengukur momen
inersia suatu benda telah berhasil diidentifikasi dan dipelajari oleh para
praktikan termasuk saya. Contohnya adalah Alat pencacah waktu yang bisa
digunakan untuk mengukur periode putaran suatu benda dan alat momen
inersia yang bisa digunakan untuk memutar benda.
3. Melalui Praktikum kali ini, momen inersia suatu benda bisa dihitung secara
teoritis, yaitu dengan menggunakan rumus yang berbeda-beda pada masing-
masing bahan. Hasil perhitungannya bisa dilihat pada tabel 8 dan tabel lainnya
di atas dan tata cara menghitungnya bisa dilihat di bagian bawah masing-
masing tabel yang tersedia pada bagian data dan pengolahan data di atas.
5. Hasil pengukuran yang didapat tidak jauh berbeda pada pengukuran secara
teoritis dan secara percobaan langsung. Jika terdapat perbedaan yang cukup
jauh, berarti ada beberapa factor yang memengaruhinya, yang diantaranya
adalah ketidaktelitian praktikan ataupun adanya kesalahan pada alat. Hasil
pengukuran bisa dilihat pada tabel 8 dan tabel lainnya di atas dan tata cara
menghitungnya bisa dilihat di bagian bawah masing-masing tabel yang
tersedia pada bagian data dan pengolahan data di atas.
VI. REFERENSI
[1] Nurhudayah, dkk. (2019). Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar. e-Modul
Fisika. Penerbit : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
[2] Rivia, N. (2016). Pembuatan Alat Ukur Momen Inersia Benda Digital Menggunakan
Sensor Optocoupler. Pillar Of Physics , 8, 81-88.
[3] Tim Penyusun Modul Praktikum Fisika Dasar Universitas Pertamina. (2022). Modul 02
Momen Inersia Benda. Praktikum Fisika Dasar I Tahun Ajaran 2022 / 2023. Jakarta :
Universitas Pertamina.
VII. LAMPIRAN