Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

OLEH :

BASRY YADI TANG, S.Si., M.Sc

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

KUPANG

2018
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
1. Judul Praktikum : 1. Pengenalan Alat dan Penggunaan Teori Ralat

2. Tujuan Praktikum :
1) Mengetahui jenis-jenis alat ukur yang digunakan dalam kegiatan pengukuran.
2) Mempelajari penggunaan teori ralat dalam suatu pengukuran.
3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Mistar  Balok
 Jangka sorong  Tabung
 Mikrometer Sekrup  Kelereng
 Neraca Ohaus/Neraca Digital  Kubus
 Gelas Ukur  Silinder

4. Prosedur Kerja :
1) Siapkan alat ukur (mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, gelas
ukur) dan bahan yang akan digunakan pada percobaan
2) Normalisasi setiap alat ukur yang akan digunakan pada saat akan melakukan
percobaan.
3) Pahami setiap dimensi benda ukur (panjang, lebar, tinggi, diameter dalam,
diameter luar, massa dan volume) dari berbagai jenis benda ukur yang telah
disiapkan.
4) Lakukan pengukuran beberapa kali untuk mendapatkan variasi data. Agar
dapat digunakan teori ralat dalam menentukan ketelitian hasil pengukuran.
5) Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan.
6) Hitung nilai rata-rata untuk setiap pengukuran menggunakan persamaan
x 1+ x 2 +…+ x n
x=
n
7) Hitung ralat mutlak untuk setiap pengukuran menggunakan persamaan


2 2 2
( x−x 1 ) + ( x−x 2 ) +…+ ( x−x n )
Δx=
n ( n−1 )
8) Hitung ralat nisbi untuk setiap pengukuran menggunakan persamaan
Δx
RN = x 100 %
x
9) Hitung ketelitian hasil pengukuran menggunakan persamaan
ketelitian=100 %−RN
10)Hitung hasil pengukuran menggunkan persamaan HP=x ± ∆ x

2
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
1. Judul Praktikum : 2. Pengukuran Besaran Fisika

2. Tujuan Praktikum :
1) Mengetahui jenis-jenis alat ukur yang digunakan dalam kegiatan pengukuran.
2) Mempelajari penggunaan alat-alat ukur untuk pengukuran berbagai dimensi
benda ukur.
3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Mistar  Balok Kayu
 Jangka sorong  Kelereng
 Mikrometer Sekrup
 Neraca Ohaus

4. Prosedur Kerja :
1) Siapkan alat ukur (mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca, gelas
ukur) dan bahan yang akan digunakan pada percobaan
2) Normalisasi setiap alat ukur yang akan digunakan pada saat percobaan.
3) Ukurlah setiap dimensi benda ukur (panjang, lebar, tinggi, massa dan volume)
dari berbagai jenis benda ukur yang telah disiapkan dan catat hasilnya ke
dalam tabel.
4) Untuk pengukuran dengan menggunakan mistar dilakukan seperti pada
pengukuran biasa.
5) Untuk pengukuran dengan menggunakan neraca Ohaus dapat dilakukan
dengan menggeser pemberat pada lengan neraca.
6) Untuk pengukuran dengan menggunakan jangka sorong terlebih dahulu
tentukan skala utama dan skala nonius yang tertera pada jangka sorong
dengan ketelitian jangka sorong tertera pada alat.
7) Hitunglah nilai yang terukur pada jangka sorong dengan menggunakan
persamaan Js=skala utama+(skala nonius x ketelitian).
8) Untuk pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup terlebih dahulu
tentukan skala utama dan skala putar yang tertera pada mikrometer sekrup
dengan ketelitian mikrometer sekrup tertera pada alat.
9) Hitunglah nilai yang terukur pada mikrometer sekrup dengan menggunakan
persamaan Ms=skalautama+(skala putar x ketelitian).
10) Untuk pengukuran volume balok kayu gunakan rumus V = pxlxt , sedangkan
4 3
untuk volume kelereng gunakan rumus V = π R ,dengan
3
1
R= x diameter dan nilai π = 3,14.
2
11)Lakukan satu kali pengukuran untuk tiap dimensi menggunakan mistar,
jangka sorong dan mikrometer sekrup.

3
12)Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan.
13)Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


1. Judul Praktikum : 3. Kinematika Gerak

2. Tujuan Praktikum :
1) Mengetahui jarak (s) dan perpindahan(r) suatu benda.
2) Menghitung besarnya kecepatan dan kelajuan suatu benda.

3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Mistar  Kelereng
 Stopwatch  Bola Kasti
 Papan/Bidang Miring
 Neraca Ohauss
4. Prosedur Kerja :
1) Normalkan Neraca Ohaus sehingga berada pada posisi setimbang
(Normalisasi alat ukur).
2) Timbang massa kelereng dan massa bola kasti catat hasilnya ke dalam tabel.
3) Ukur panjang lintasan (s) pada papan atau bidang miring kemudian tandai
menggunakan pensil atau alat penanda lainnya (misalnya 60 cm, 80 cm dan
100 cm) dan catat panjang lintasannya ke dalam tabel
4) Atur kemiringan bidang miring (± 300) sehingga tidak terlalu curam.
5) Letakkan kelereng atau bola kasti pada bidang miring yang telah diberi
tanda dan lepaskan kelereng tanpa kecepatan awal.
6) Pada saat melepaskan kelereng atau bola kasti, hidupkan stopwatch dan
catat waktu (t) yang diperlukan untuk menempuh panjang lintasan (s) yang
telah ditentukan sebelumnya.
s
7) Hitung nilai kecepatan benda berdasarkan persamaan v= , dan catat
t
hasilnya ke dalam tabel pengamatan.
8) Ulangi langkah 3 sampai dengan 6 untuk panjang lintasan yang berbeda
(misalnya 60 cm, 80 cm dan 100 cm) sebanyak 3 kali percobaan untuk
kelereng dan 3 kali percobaan untuk bola kasti agar diperoleh variasi data
hasil pengukuran.
9) Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

4
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
1. Judul Praktikum : 4. Hukum Newton

2. Tujuan Praktikum :
1) Mengetahui nilai koefisien gesek (μ) suatu benda.
2) Menentukan besarnya gaya gesek (fk) dan gaya normal (N) suatu benda
berdasarkan Hukum-Hukum Newton

3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Bidang Landasan (papan triplek)  Benda dengan permukaan kasar
ukuran 1m x 0,3m (keramik)
 Mistar/Meteran  Benda dengan permukaan halus
 Neraca Digital/Neraca Ohaus

4. Prosedur Kerja :
1) Normalkan Neraca Ohaus atau Neraca Digital sehingga berada pada posisi
setimbang (Normalisasi alat ukur).
2) Timbang massa benda (beban dengan permukaan kasar dan halus) dan catat
hasilnya ke dalam tabel.
3) Letakkan beban dengan permukaan kasar diatas bidang landasan dengan
kemiringan awal 00.
4) Secara perlahan perbesar kemiringan bidang landasan sehingga beban tepat
meluncur turun.
5) Ukur tinggi (sisi depan) dan panjang lintasan/sisi miring (s) pada papan atau
bidang landasan tepat pada saat benda mulai bergerak. Catat hasilnya ke
dalam tabel.
6) Hitung kemiringan sudut (θ) menggunakan persamaan trigonometri
sisi depan sisi alas sin θ
sin θ= , cos θ= dan tanθ= .
sisi miring sisi miring cos θ
7) Hitung nilai koefisien gesek (μ) benda menggunakan persamaan μ=tan θ,
Catat hasilnya ke dalam tabel.
8) Hitung besarnya gaya normal (N) yang dialami benda menggunakan
persamaan N=w cos θ , catat hasilnya ke dalam tabel.
9) Hitung besarnya gaya gesek (fk) yang dialami benda menggunakan persamaan
f k =μk . N dan catat hasilnya ke dalam tabel pengamatan.
10) Ulangi langkah 3 sampai dengan langkah 9 sebanyak 3 kali percobaan untuk
masing-masing benda dengan permukaan kasar dan benda dengan
permukaan halus agar diperoleh variasi data pengukuran.

5
11) Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


1. Judul Praktikum : 5. Percepatan Gravitasi Bumi

2. Tujuan Praktikum :
1) Mempelajari metode bandul matematis.
2) Menghitung nilai percepatan gravitasi bumi (g) dengan metode bandul
matematis.

3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Bambu sebagai standrood  Bola Kasti
 Neraca Ohaus  Benang Layang
 Mistar/Meteran
 Stopwatch
 Busur Derajat

4. Prosedur Kerja :
1) Rangkailah bambu sehingga berbentuk standrood dan ikatlah benang pada
standrood.
2) Normalkan Neraca Ohaus sehingga berada pada posisi setimbang
(Normalisasi alat ukur).
3) Timbang massa benda atau bola kasti dan catat hasilnya ke dalam tabel.
4) Ukurlah panjang benang sampai ke titik tengah bola kasti (L)
5) Gantungkan bola kasti dengan seutas benang (L ≥ 1 meter) pada standrood.
6) Tentukan jumlah ayunan (n) misalnya 5, 10, 15, 20, 25 dst yg akan diamati
pada saat percobaan dilakukan.
7) Beri simpangan kecil (± 100) dengan menggunakan busur derajat dan
lepaskan.
8) Pada saat melepaskan bola kasti hidupkan stopwatch dan catat waktu (t)
yang diperlukan untuk (n) ayunan. Catat hasilnya ke dalam tabel.
t
9) Hitung periode ayunan (T) menggunakan persamaan T = dan catat
n
hasilnya ke dalam tabel.
10) Hitung nilai percepatan gravitasi bumi (g) di tempat percobaan
2
4π l
menggunakan persamaan g= 2 dan catat hasilnya ke dalam tabel.
T
11) Ulangi langkah 6 sampai dengan langkah 10 untuk 4 kali percobaan agar
diperoleh variasi data hasil pengukuran.
6
12) Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


1. Judul Praktikum : 6. Massa Jenis Zat Padat

2. Tujuan Praktikum :
1) Mengetahui nilai massa jenis (ρ) berbagai jenis zat padat
2) Menghitung besarnya massa jenis (ρ) berbagai jenis zat padat menggunakan
persamaan massa jenis.

3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Neraca Ohauss/Neraca Digital  Balok/Kubus
 Mistar  Kelereng
 Jangka Sorong  Silinder Besi

4. Prosedur Kerja :
1) Normalkan Neraca Ohauss atau Neraca Digital sehingga berada pada posisi
setimbang (Normalisasi alat ukur).
2) Ukur panjang, lebar dan tinggi balok menggunakan mistar, jangka sorong
dan catat hasilnya ke dalam tabel.
3) Hitung volume balok menggunakan persamaan V = p x l x t atau volume
Kubus menggunakan persamaan V =s x s x s dan catat hasilnya ke dalam
tabel.
4) Ulangi langkah 2 dan 3 untuk n kali percobaan agar diperoleh variasi data
hasil pengukuran.
5) Ukur diameter silinder besi dan diameter kelereng menggunakan mistar,
jangka sorong dan catat hasilnya ke dalam tabel.
4 3
6) Hitung volume kelereng menggunakan persamaan V = π R dan catat
3
1
hasilnya ke dalam tabel. (π = 3,14 ; R= diameter )
2
7) Hitung volume silinder besi menggunakan persamaan V =π R t dan catat
2

1
hasilnya ke dalam tabel. (π = 3,14 ; R= diameter )
2
8) Ulangi langkah 5 dan 6 untuk n kali percobaan agar diperoleh variasi data
hasil pengukuran.
9) Timbang massa balok, bola besi dan kelereng (m), catat hasilnya ke dalam
tabel.

7
10) Hitung massa jenis balok, bola besi dan kelereng menggunakan persamaan
m
ρ=
V
11) Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


1. Judul Praktikum : 7. Massa Jenis Zat Cair

2. Tujuan Praktikum :
1) Mengetahui nilai massa jenis (ρ) berbagai jenis zat cair (fluida).
2) Menghitung besarnya massa jenis (ρ) berbagai jenis zat cair menggunakan
persamaan massa jenis.

3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Gelas Ukur berbagai ukuran  Oli SAE
 Neraca Ohauss  Air

4. Prosedur Kerja :
1) Normalkan Neraca Ohaus sehingga berada pada posisi setimbang
(Normalisasi alat ukur).
2) Timbang massa gelas ukur kosong (m0), catat hasilnya ke dalam tabel.
3) Masukkan air dengan volume tertentu ke dalam gelas ukur dan timbang
massanya (m1), Catat hasilnya ke dalam tabel.
4) Hitung massa air menggunakan persamaan m=m1−m0 , catat hasilnya ke
dalam tabel.
m
5) Hitung massa jenis air menggunakan persamaan ρ=
V
6) Ulangi langkah 3 sampai dengan langkah 5 sebanyak 3 kali percobaan dengan
volume yang berbeda.
7) Ulangi langkah 3 sampai dengan langkah 6 untuk jenis zat cair yang lainnya
(Oli SAE). Setiap jenis zat cair di ukur sebanyak 3 kali percobaan.
8) Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

8
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
1. Judul Praktikum : 8. Fluida Dinamik

2. Tujuan Praktikum :
1) Mempelajari hubungan antara debit alir (Q) dan kecepatan alir (v) suatu zat
cair
2) Menghitung debit alir (Q) dan kecepatan alir (v) suatu zat cair

3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Gelas Ukur  Air
 Stopwatch  Tissu/Kain Lap
 Kran
 Jangka Sorong
 Galon Air
4. Prosedur Kerja :
1) Normalisasi setiap alat ukur yang akan digunakan pada percobaan.
2) Ukurlah diameter dalam kran air (d) dengan menggunakan jangka sorong dan
catat hasilnya.
3) Hitunglah jari-jari kran air atau pipa menggunakan persamaan R = ½ . d
kemudian catat hasilnya.
4) Hitung luas penampang kran air menggunakan persamaan A=π R2 dengan (π
= 3,14)
5) Isi galon dengan air sampai penuh dan tempatkan diatas meja percobaan
6) Letakkan gelas ukur pada mulut kran untuk menampung air yang keluar dari
kran.
7) Tentukan lama waktu yang diinginkan untuk setiap percobaan (misalnya 3
detik, 5 detik, 7 detik, 9 detik, 11 detik dan 13 detik)
8) Pada saat kran dialirkan, dengan saat yang bersamaan hidupkan stopwatch
sampai batas waktu yang telah ditentukan, kemudian matikan kran dan catat
volume air (V) pada gelas ukur ke dalam tabel.

9
V
9) Hitunglah debit aliran air dengan menggunakan persamaan Q= dan catat
t
hasilnya ke dalam tabel.
10)Kemudian hitung pula kecepatan aliran zat cair (v) menggunakan persamaan
Q
v=
A
11)Ulangi langkah 5 sampai dengan langkah 9 sebanyak 6 kali percobaan agar
diperoleh variasi data.
12)Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


1. Judul Praktikum : 9. Usaha dan Energi

2. Tujuan Praktikum :
1) Mengetahui teorema Usaha dan Energi
2) Menentukan energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik benda yang
bergerak meluncur.

3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Bidang Landasan/Papan Luncur  Bola Kasti
 Mistar/Meteran
 Neraca Digital/Neraca Ohaus
 Stopwatch
 Penyangga/Standrood
 Busur Derajat

4. Prosedur Kerja :
1) Normalkan Neraca Ohaus atau Neraca Digital sehingga berada pada posisi
setimbang (Normalisasi alat ukur).
2) Timbang massa bola kasti dan catat hasilnya ke dalam tabel.
3) Tandai garis start dan garis finish pada papan luncur untuk beberapa variasi
titik yang berbeda, ukurlah panjang lintasan (s) pada papan atau bidang
landasan dan catat hasilnya ke dalam tabel.
4) Letakkan bola kasti diatas bidang landasan dengan kemiringan tertentu.
Secara perlahan lepaskan bola kasti tersebut tanpa kecepatan awal sehingga
tepat bergeser sampai pada jarak yang telah ditentukan.

10
5) Pada saat melepaskan bola kasti, hidupkan stopwatch dan catat waktu (t)
yang diperlukan untuk menempuh panjang lintasan (s) yang telah ditentukan
sebelumnya.
s
6) Hitung nilai kecepatan rata-rata benda berdasarkan persamaan v= , dan
t
catat hasilnya kedalam tabel pengamatan.
7) Hitunglah besarnya energi potensial menggunakan persamaan
1
E p =m. g . s . sinθ, energi kinetik menggunakan persamaan E k = m v 2 dan
2
energi mekanik menggunakan persamaan Em =E p + E k
8) Ulangi langkah 4 sampai dengan 8 untuk panjang lintasan yang berbeda
sebanyak 6 kali percobaan agar diperoleh variasi data hasil pengukuran.
9) Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


1. Judul Praktikum : 10. Konversi Skala Termometer

2. Tujuan Praktikum :
1) Mengetahui jenis skala termometer Celcius, Reamus, Fahreinheit dan Kelvin.
2) Menentukan hubungan antara skala termometer Celcius, Reamus, Fahreinheit
dan Kelvin.

3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Termometer Alkohol  Aquades
 Termometer Raksa  Minyak Goreng
 Neraca Digital/Neraca Ohaus
 Gelas Ukur 250 Ml
 Hotplate

4. Prosedur Kerja :
1) Normalkan setiap alat ukur yang akan digunakan pada saat pengukuran
(Normalisasi alat ukur).
2) Masukkan air atau aquades dengan volume tertentu ke dalam gelas ukur.
3) Ukur suhu awal (Ta) air atau aquades menggunakan termometer Celcius dan
konversikan skala Celcius tersebut kedalam skala Reamur menggunakan
0 4 0
persamaan T R= T C , skala Fahreinheit menggunakan persamaan
5

11
T 0 F= ( 95 T C )+ 32°
0
dan skala Kelvin menggunakan persamaan

T K =T C+ 273, kemudian catat hasilnya kedalam tabel.


0

4) Panasi air atau aquades sampai mendidih dan ukurlah suhunya menggunakan
termometer Celcius(Tx) kemudian konversikan skala tersebut ke dalam skala
Reamur, skala Fahreinheit dan skala Kelvin menggunakan persamaan diatas
kemudian catat hasilnya kedalam tabel.
5) Hitung perubahan suhu sebelum dan sesudah air atau aquades dipanaskan
menggunakan persamaan ΔT =T x −T a
6) Buktikan bahwa hasil perubahan suhu (ΔT) dengan menggunakan
termometer skala Celcius menunjukkan nilai sama dengan perubahan suhu
(ΔT) pada skala Reamur, skala Fahreinheit dan skala Kelvin kemudian catat
hasilnya kedalam tabel.
7) Ulangi langkah 5 sampai dengan langkah 8 sebanyak 4 kali percobaan agar
diperoleh variasi data pengukuran.
8) Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


1. Judul Praktikum : 11. Asas Black

2. Tujuan Praktikum :
1) Menyelidiki asas-asas Black.
2) Menentukan kalor jenis (c) suatu benda.

3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Kalorimeter  Air
 Termometer  Logam Besi
 Neraca Digital  Logam Alumunium
 Hot Plate
 Penjepit

4. Prosedur Kerja :
1) Normalkan Neraca Digital sehingga berada pada posisi setimbang
(Normalisasi alat ukur).
2) Timbang massa kalorimeter kosong (mk), catat hasilnya ke dalam tabel.
3) Masukkan air dengan volume tertentu ke dalam kalorimeter dan timbang
massanya (m1), Catat hasilnya ke dalam tabel.

12
4) Hitung massa air menggunakan persamaan ma=m1−mk, catat hasilnya
kedalam tabel.
5) Ukur suhu (Ta) kalorimeter dan air menggunakan termometer dan catat
hasilnya kedalam tabel.
6) Timbang massa logam yang akan ditentukan kalor jenisnya (mx)
7) Panasi logam sampai pada suhu tertentu (Tx), dipanaskan kurang lebih selama
2 menit.
8) Masukkan logam yang sudah dipanasi kedalam kalorimeter yang berisi air dan
ukur suhu campuran air dan logam (Tc)
9) Hitung kalor jenis logam (cx) menggunakan persamaan
( ma . C a+ mk . C k )( T c −T a )
c x=
mx ( T −T )
x c

10)Ulangi langkah 1 sampai dengan langkah 9 sebanyak 3 kali percobaan dengan


volume air yang berbeda.
11)Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


1. Judul Praktikum : 12. Pemuaian Zat Padat

2. Tujuan Praktikum :
1) Menyelidiki proses pemuain pada zat padat
2) Menentukan koefisien muai panjang (α) suatu benda padat.

3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Mistar/Jangka Sorong  Logam Alumunium
 Termometer  Logam Besi
 Stopwatch
 Hot Plate
 Penjepit

4. Prosedur Kerja :
1) Normalisasi setiap alat ukur yang akan digunakan pada percobaan.
2) Hidupkan pemanas atau Hot plate yang akan digunakan untuk memanaskan
logam yang akan ditentukan koefisien muai panjangnya (α).

13
3) Ukurlah panjang awal (L0) pelat logam (besi atau alumunium) menggunakan
mistar/jangka sorong dan catat hasilnya ke dalam tabel.
4) Ukurlah suhu awal (T0) pelat logam (besi atau alumunium) menggunakan
termometer dan catat hasilnya ke dalam tabel.
5) Panaskan pelat logam (besi atau alumunium) hingga memuai untuk selang
waktu tertentu (± 5 menit) menggunakan stopwatch.
6) Setelah dipanaskan, ambil pelat logam tersebut menggunakan penjepit dan
ukurlah suhu akhir (T1) menggunakan termometer, Catat hasilnya ke dalam
tabel.
7) Pada waktu yang sama ukur pula panjang akhir (L1) pelat logam
menggunakan mistar/jangka sorong dan catat hasilnya ke dalam tabel.
8) Hitunglah perubahan panjang (ΔL) yang terjadi antara sebelum dan sesudah
logam dipanaskan menggunakan persamaan : ∆ L=L1−L0
9) Kemudian hitung pula perubahan suhu (ΔT) yang terjadi antara sebelum dan
sesudah logam dipanaskan menggunakan persamaan : ∆ T =T 1−T 0
10)Hitung besar koefisien muai panjang (α) pelat logam menggunakan
ΔL
persamaan α =
L0 . ΔT
11)Ulangi langkah 3 sampai dengan langkah 10 sebanyak 4 kali percobaan agar
diperoleh variasi data.
12)Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


1. Judul Praktikum : 13. Viskositas Zat Cair

2. Tujuan Praktikum :
1) Mempelajari hubungan antara angka kekentalan suatu zat cair (η) dan massa
jenis suatu zat cair (ρ)
2) Menghitung angka kekentalan suatu zat cair (η)

3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Gelas Ukur 1000 ml 2 Buah  Minyak Goreng
 Mistar  Oli SAE
 Stopwatch  Logam Alumunium (Logam Uang)
 Kawat panjang
4. Prosedur Kerja :
1) Normalisasi setiap alat ukur yang akan digunakan pada percobaan.
2) Timbang massa gelas ukur kosong dan catat hasilnya kedalam tabel,
kemudian tuangkan minyak

14
3) Menentukan suatu titik pada tabung dimana Logam Alumunium memulai
kecepatan terminal/kecepatan konstan (misalkan titik x posisi 800) sampai
pada titik akhir (misalkan titik z posisi 100) dan tandai titik tersebut.
4) Mengukur suatu jarak yang akan dilewati Logam Alumunium (800 s/d 100
kemudian 800 s/d 150 dan 800 s/d 200) menggunakan mistar ukur dan catat
hasilnya kedalam tabel.
5) Menjatuhkan Logam Alumunium pada oli atau minyak goreng dari suatu titik,
pada saat Logam Alumunium mencapai kecepatan terminal (titik x) hidupkan
stopwatch dan apabila Logam Alumunium sampai pada titik akhir (titik z)
matikan stopwatch dan catat waktunya (t) ke dalam tabel data percobaan.
6) Hitunglah kecepatan terminal dari Logam Alumunium dengan menggunakan
s
persamaan v T =
t
7) Kemudian hitung pula angka kekentalan zat cair (η) menggunakan persamaan
2
2R g
η= (ρbenda −ρ zat cair )
9 vT
8) Ulangi langkah 9 sampai dengan langkah 11 sebanyak 4 kali percobaan agar
diperoleh variasi data.
9) Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


1. Judul Praktikum : 14. Hukum Ohm
2. Tujuan Praktikum :
1) Mempelajari hubungan antara tegangan listrik (V) dan Kuat arus listrik (I)
yang mengalir dalam sebuah rangkaian listrik.
2) Menghitung besarnya Hambatan Listrik (R) pada suatu Rangkaian listrik Seri
dan Paralel.
3. Alat dan Bahan :
Alat Bahan
 Multimeter Digital 1 Buah  Stereofom (Gabus 40x30) 2 Buah
 Kabel Penghubung Merah/Hitam  Isolasi Bening Kecil 1 Buah
10 meter (Ukuran Kecil)
 Dudukan Baterai A2 6 Buah  Baterai Alkaline A2 8 Buah
 Fitting untuk lampu senter 8 Buah
 Bohlam Lampu senter 10 Buah
4. Prosedur Kerja :
1) Normalisasi setiap alat ukur yang akan digunakan pada percobaan.
2) Siapkan stereofom yang akan digunakan sebagai papan rangkaian untuk
rangkaian listrik.

15
3) Susunlah rangkaian listrik seri pada stereofom dengan merangkai sumber
tegangan (Baterai) pada dudukan baterai dan dirangkai secara seri dengan
dua buah fitting lampu senter. Dirangkai dengan tanpa adanya titik cabang.
4) Susun pula rangkaian listrik paralel pada stereofom dengan merangkai
sumber tegangan (Baterai) pada dudukan baterai dan dirangkai secara paralel
dengan dua buah fitting lampu senter. Dirangkai dengan membuat titik
cabang.
5) Pada rangkaian seri maupun paralel ukurlah tegangan sumber (V) (baterai)
dan tegangan pada masing-masing hambatan menggunakan multimeter yang
telah di setting pada alat dengan skala terkecil (mili volt).
6) Pada rangkaian seri maupun paralel ukur pula besarnya kuat arus (I) yang
melalui masing-masing hambatan menggunakan multimeter yang telah
disetting pada alat dengan skala terkecil (mili ampere).
7) Hitunglah besarnya masing-masing hambatan listrik pada rangkaian seri dan
V
paralel menggunakan persamaan hukum Ohm R=
I
8) Hitung pula besarnya hambatan total (Rtotal) pada rangkaian listrik seri dengan
menggunakan persamaan R s=R1 + R2 +…+ R n , sedangkan untuk rangkaian
listrik paralel dihitung menggunakan persamaan
1 1 1 1
= + +…+ .
R p R1 R2 Rn
9) Ulangi langkah 3 sampai dengan langkah 8 dengan menambahkan jumlah
hambatan pada rangkaian seri maupun paralel atau menambahkan baterai
pada sumber tegangan agar diperoleh variasi data.
10)Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


1. Judul Praktikum : 15. Hukum Ohm

2. Tujuan Praktikum :
3) Mempelajari hubungan antara tegangan listrik (V) dan Kuat arus listrik (I)
yang mengalir dalam sebuah rangkaian listrik.
4) Menghitung besarnya Hambatan Listrik (R) pada suatu Rangkaian listrik

3. Alat dan Bahan :

Alat/Bahan Alat/Bahan
 Amperemeter/Voltmeter/Multimeter  Potensiometer 50 k
 Kabel Penghubung Merah  Saklar Satu Kutub
 Kabel Penghubung Hitam  Jembatan Penghubung
 Hambatan Tetap 100   Catu Daya
 Papan Rangkaian  Baterai (Cadangan)

16
4. Prosedur Kerja :
11)Normalisasi setiap alat ukur yang akan digunakan pada percobaan.
12)Buatlah rangkaian seperti pada gambar berikut :

13)Buatlah saklar dalam posisi terbuka (posisi 0) dan pasanglah multimeter


dengan batas ukur untuk ampere meter adalah 100 mA sedangkan batas ukur
untuk voltmeter adalah 10 Volt.
14)Hubungkan catu daya ke sumber tegangan dan pilih tegangan keluaran
sebesar 3 Volt, kemudian hubungkan rangkaian ke catu daya. Apabila terjadi
kekeliruan periksa kembali rangkaian pada papan rangkaian.
15)Hidupkan catu daya kemudian tutup saklar s (posisi 1), kemudian atur
potensiometer sehingga voltmeter (multimeter) menunjukkan tegangan
sekitar 2 volt, kemudian baca kuat arus listrik (I) yang mengalir pada
amperemeter (multimeter) dan catat hasilnya kedalam tabel.
16)Atur lagi potensiometer sehingga voltmeter (multimeter) menunjukkan
tegangan sedikit lebih tinggi dari 2 volt, baca kuat arus listri (I) pada
amperemeter (multimeter) dan catat hasilnya kedalam tabel pengamatan.
17)Ulangi langkah 6 sebanyak 6 kali percobaan agar diperoleh variasi data.
18)Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


1. Judul Praktikum : 16. Rangkaian Listrik Hambatan Seri

2. Tujuan Praktikum :
1) Mempelajari rangkaian hambatan yang tersusun secara seri
2) Mempelajari hubungan antara kuat arus listrik (I), tegangan listrik (V) dan
hambatan listrik total (R) pada suatu rangkaian yang tersusun secara seri.
3. Alat dan Bahan :

Alat/Bahan Alat/Bahan
 Amperemeter/Voltmeter/Multimeter  Hambatan tetap 100 
 Kabel Penghubung Merah  Saklar Satu Kutub
 Kabel Penghubung Hitam  Jembatan Penghubung
 Hambatan Tetap 470   Catu Daya
 Papan Rangkaian  Baterai (Cadangan)

17
4. Prosedur Kerja :
1) Normalisasi setiap alat ukur yang akan digunakan pada percobaan.
2) Buatlah rangkaian seperti pada gambar berikut :

3) Buatlah saklar dalam posisi terbuka (posisi 0) dan pasanglah multimeter


dengan batas ukur untuk ampere meter adalah 100 mA sedangkan batas ukur
untuk voltmeter adalah 10 Volt.
4) Hubungkan catu daya ke sumber tegangan dan pilih tegangan keluaran
sebesar 3 Volt, kemudian hubungkan rangkaian ke catu daya. Apabila terjadi
kekeliruan periksa kembali rangkaian pada papan rangkaian.
5) Hidupkan catu daya kemudian tutup saklar s (posisi 1), baca pada alat ukur
kuat arus dan tegangan pada R1, misalnya masing-masing I1 dan V1, kemudian
catat hasilnya kedalam tabel.
6) Buka saklar s (posisi 0), kemudian pindahkan voltmeter ke titik B dan C.
7) Tukarkan tempat jembatan penghubung (2) dengan amperermeter, kemudian
tutup saklar s (posisi 1).
8) Baca pada alat ukur kuat arus yang mengalir dan tegangan pada hambatan R 2
misalnya masing-masing I2 dan V2, kemudian catat hasilnya kedalam tabel.
9) Buka saklar s (posisi 0), kemudian pindahkan voltmeter ke titik A dan C,
tukarkan tempat jembatan penghubung I di dekat C dengan amperemeter,
kemudian tutup saklar s (posisi 1).
10)Baca pada alat ukur kuat arus dan tegangan seluruh rangkaian misalnya
masing-masing Itot dan Vtot, kemudian catat hasilnya kedalam tabel.
11)Ulangi langkah 5 sampai dengan 10 dengan sumber tegangan yang berbeda
sebanyak 3 kali percobaan agar diperoleh variasi data.
12)Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

18
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
1. Judul Praktikum : 17. Rangkaian Listrik Hambatan Paralel

2. Tujuan Praktikum :
1) Mempelajari rangkaian hambatan yang tersusun secara Paralel
2) Mempelajari hubungan antara kuat arus listrik (I), tegangan listrik (V) dan
hambatan listrik total (R) pada suatu rangkaian yang tersusun secara paralel.
3. Alat dan Bahan :

Alat/Bahan Alat/Bahan
 Amperemeter/Voltmeter/Multimeter  Hambatan tetap 100 
 Kabel Penghubung Merah  Saklar Satu Kutub
 Kabel Penghubung Hitam  Jembatan Penghubung
 Hambatan Tetap 470   Catu Daya
 Papan Rangkaian  Baterai (Cadangan)

4. Prosedur Kerja :
1) Normalisasi setiap alat ukur yang akan digunakan pada percobaan.
2) Buatlah rangkaian seperti pada gambar berikut :

19
3) Buatlah saklar dalam posisi terbuka (posisi 0) dan pasanglah multimeter
dengan batas ukur untuk ampere meter adalah 100 mA sedangkan batas ukur
untuk voltmeter adalah 10 Volt.
4) Hubungkan catu daya ke sumber tegangan dan pilih tegangan keluaran
sebesar 3 Volt, kemudian hubungkan rangkaian ke catu daya. Apabila terjadi
kekeliruan periksa kembali rangkaian pada papan rangkaian.
5) Hidupkan catu daya kemudian tutup saklar s (posisi 1), baca pada alat ukur
kuat arus dan tegangan pada R1, misalnya masing-masing I1 dan V1, kemudian
catat hasilnya kedalam tabel.
6) Buka saklar s (posisi 0), kemudian pindahkan voltmeter ke titik C dan D.
7) Tukarkan tempat jembatan penghubung (2) disekitar C dengan
amperermeter, kemudian tutup saklar s (posisi 1).
8) Baca pada alat ukur kuat arus dengan tegangan pada hambatan R 2 misalnya
masing-masing I2 dan V2, kemudian catat hasilnya kedalam tabel.
9) Buka saklar s (posisi 0), kemudian pindahkan voltmeter ke titik P dan Q, tukar
tempat jembatan penghubung I di dekat P dengan amperemeter, kemudian
tutup saklar s (posisi 1).
10)Baca pada alat ukur kuat arus dan tegangan seluruh rangkaian misalnya
masing-masing Itot dan Vtot, kemudian catat hasilnya kedalam tabel.
11)Ulangi langkah 5 sampai dengan 10 dengan sumber tegangan yang berbeda
sebanyak 3 kali percobaan agar diperoleh variasi data.
12)Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

20
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
1. Judul Praktikum : 18. Pemuaian Zat Cair

2. Tujuan Praktikum :
1) Menyelidiki proses pemuain pada zat Cair
2) Menentukan koefisien muai volume (γ) suatu zat cair atau fluida.

3. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
 Gelas Ukur/Erlenmeyer  Air
 Termometer  Bensin
 Stopwatch  Minyak Tanah
 Hot Plate/Lampu Bunsen
 Penjepit/Kain Lap

4. Prosedur Kerja :
1) Normalisasi setiap alat ukur yang akan digunakan pada percobaan.

21
2) Hidupkan lampu bunzen atau Hot plate yang akan digunakan untuk
memanaskan fluida atau zat cair yang akan ditentukan koefisien muai
volumenya (γ).
3) Ukurlah volume awal (V0) fluida atau zat cair dan catat hasilnya ke dalam
tabel.
4) Ukurlah suhu awal (T0) fluida atau zat cair dan catat hasilnya ke dalam tabel.
5) Panaskan fluida atau zat cair hingga memuai untuk selang waktu tertentu
(± sampai mengalami perubahan suhu) menggunakan stopwatch.
6) Setelah dipanaskan, ambil fluida atau zat cair tersebut dan ukurlah suhu akhir
(T1) fluida menggunakan termometer, Catat hasilnya ke dalam tabel.
7) Pada waktu yang sama ukur pula volume akhir (V1) fluida atau zat cair dan
catat hasilnya ke dalam tabel.
8) Hitunglah perubahan volume (ΔV) yang terjadi menggunkan persamaan :
∆ V =V 1−V 0
9) Kemudian hitung pula perubahan suhu (ΔT) yang terjadi antara sebelum dan
sesudah fluida dipanaskan menggunakan persamaan : ∆ T =T 1−T 0
10)Hitung besar koefisien muai volume (γ) zat cair atau fluida menggunakan
ΔV
persamaan γ =
V 0 . ΔT
11)Ulangi langkah 3 sampai dengan langkah 10 sebanyak 4 kali percobaan agar
diperoleh variasi data.
12)Perhatikan sistem satuan yang tertera pada alat ukur, agar diperoleh hasil
pengukuran yang sama dalam hal unit satuan (sistem satuan SI).

22

Anda mungkin juga menyukai