Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan, 4 (1), 2018 - 1

Muhammad Minan Chusni, Muhammad Ferdinan Rizaldi, Santi


Nurlaela, Siti Nursetia, Wawat Susilawati

Penentuan momen inersia benda silinder pejal dengan integral dan tracker
Muhammad Minan Chusni1, Muhammad Ferdinan Rizaldi1, Santi Nurlaela1, Siti
Nursetia1, Wawat Susilawati1
1
Pendidikan Fisika, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Kota Bandung 40614, Indonesia
E-mail: minan.chusni@uinsgd.ac.id; ferdinanrizaldi2613@gmail.com;
santi.nurlaela19@gmail.com; nursetiasiti1234@gmail.com; susilawatiwawat18@gmail.com

Received: 11 01 2018. Revision: 22 03 2018. Accepted: 30 03 2018

Abstrak
Telah dilakukan eksperimen mengenai penentuan nilai momen inersia dari silinder pejal.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai momen inersia dengan variasi jari-jari.
Eksperimen ini dilakukan dengan metode membandingkan hasil pengolahan data tracker dan
teknik integral. Teknik integral didasarkan pada teorema sumbu sejajar yang mengintegralkan
jari-jari terhadap massa benda, jari-jari di bedakan dengan tiga variasi benda. Dari eksperimen
didapatkan hasil nilai momen inersia dari pengolahan data tracker yaitu 2,208 x 10 -8 kg.m2
dengan jari-jari 2,4 x 10-3 m, 3,02 x 10-7 kg.m2 dengan jari-jari 3,7 x 10-3m, 5,25 x 10-6 kg.m2
dengan jari-jari 5,6 x 10-3m. Sedangkan secara perhitungan menggunakan teknik integral yaitu
2,209 x 10-8 kg.m2 dengan jari-jari 2,4 x 10-3 m, 2,754 x 10-7 kg.m2 dengan jari-jari 3,7 x 10-3m,
5,25 x 10-6 kg.m2 dengan jari-jari 5,6 x 10-3 m.

Kata Kunci: integral; momen inersia; tracker

Measurement of inertial cylinder inertia moment with integral and tracker


Abstract
.
Experiments have been conducted on determining the value of moment inertia from solid
cylinders. This study aims to compare the value of moment inertia with variations of radius.
This experiment was conducted by comparing the results of data tracker processing and
integral technique of moment of inertia. The integral technique is based on a parallel axis
theorem that integrates the radius to the mass of the body, the radius distinguishes by three
variations of the object. From the experiments obtained the value of the moment of inertia of the
data processing tracker is 2.208 x 10 -8 kg.m2 with radius 2.4 x 10-3 m, 3.02 x 10-7 kg.m2 with
radius 3.7 x 10-3m, 5.25 x 10-6 kg.m2 with radius of 5.6 x 10-3m. While calculation using
integral technique that is 2,209 x 10-8 kg.m2 with radius 2,4 x 10-3 m, 2,754 x 10-7 kg.m2 with
radius 3,7 x 10-3 m, 5, 25 x 10-6 kg.m2 with radius of 5.6 x 10-3m.

Keywords: integral; inertia moment; tracker

PENDAHULUAN eksperimen, penarikan kesimpulan, dan juga


Fisika sebagai ilmu merupakan produk publikasi (Yusuf, 2015).
yang menghasilkan ketetapan, postulat, Salah satu proses penting dalam fisika
konsep, hukum dan teori. Fisika pun dapat adalah eksperimen, karena fisika didasarkan
dipandang sebagai sebuah proses, oleh pada gejala-gejala fisis yang dapat dijelaskan
karena itu produk-produk dari fisika melalui observasi dan eksperimen yang
didapatkan dari proses ilmiah yang meliputi, dilakukan. Terdapat banyak cara untuk
pengamatan, dugaan/ hipotesis, penelitian/ melakukan eksperimen, salah satunya adalah

Copyright © 2018, Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan


(JPFK) ISSN 2442-8868 (print), ISSN 2442-904X
Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK), 4 (1), 2018, 42-47
Available online at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JPFK
DOI: 10.2572/jpfk.v4i1.2068

dengan pengukuran dalam praktikum (Rivia,


2016). Jika momen inersia besar maka
Diantara tujuan dari ilmu fisika adalah benda akan sulit untuk melakukan perputaran
mempelajari gerak objek baik itu benda atau dari keadaan diam dan semakin sulit berhenti
makhluk hidup. Gerak mempunyai sifat ketika dalam keadaan berotasi, itu sebabnya
umum yang dapat diklasifikasikan sebagai momen inersia juga disebut sebagai momen
kinematik, sifat umum itu berupa asumsi rotasi (Rivia, 2016). Setiap benda tegar
bahwa gerak hanya berada disepanjang garis bergerak melingkar di masing-masing titik
lurus baik vertikal, horizontal maupun partikel geraknya, hal ini merupakan acuan
miring. Objek bergerak dapat berupa partikel tertentu yang dapat ditentukan dengan
dan setiap bagian bergerak dalam arah dan momen inersia (Sahala S., 2013). Besar
kecepatan yang sama (Halliday, Resnick, & momen inersia pada silinder pejal dapat
dicari dengan persamaan 1:
Walker, 2010). I  kMR2 (1)
Gerak terbagi menjadi dua Dimana : I adalah momen inersia (kg.m2), k
berdasarkan kecepatan yang terjadi pada merupakan konstanta dari bentuk benda, m
benda yaitu, gerak rotasi dan gerak translasi adalah massa benda (kg) dan R2 merupakan
(Tristiono, 2011). Penerapan terpenting dari kuadrat dari jari-jari benda (m2) (Hajderi,
kedua gerak ini adalah gerak 2012).
menggelinding pada roda Momen inersia pada suatu benda tegar
ataupun objek seperti roda, dimana semua dapat ditentukan massa dan dimensi fisiknya,
titik pada roda bergerak dengan laju sudut baik dengan cara matematis maupun
 yang sama. (Halliday, Resnick, & eksperimen. Metode eksperimen dapat
Walker, 2010) dilakukan sebagai pembuktian sebuah konsep
Gerak rotasi dan translasi tidak dapat mengenai momen inersia, besaran-besaran
dipisahkan dari momen inersia. Hal ini yang terukur dan yang mempengaruhi nilai
dikarenakan, momen inersia adalah besaran momen inersia (Hara, 2012).
turunan yang dipengaruhi oleh jari-jari suatu Momen inersia dipengaruhi oleh jari-
benda. Apabila suatu benda memiliki jari-jari jari (jarak benda dari sumbu). Benda yang
maka benda tersebut akan memiliki berbentuk sama namun momen inersianya
kecepatan sudut dan membuatnya berotasi bisa saja berbeda karena pengaruh jari-jari.
(Riswanto, 2014; Jumini, 2013). Semakin besar jari-jari benda maka semakin
Momen inersia adalah ukuran besar momen inersianya (Tipler, 1998). Hal
kelembaman suatu benda untuk berotasi pada ini didasarkan pada silinder pejal yang tidak
porosnya, momen inersia juga disebut memiliki rongga, sehingga jari-jari yang
sebagai besaran pada gerak rotasi yang dimiliki utuh (Zafar, 2012), sebagaimana
analog dengan massa pada gerak translasi ditunjukkan pada gambar 1.
(Banjarnahor, 2012; Zhang, 2014).

Gambar 1. Silinder pejal


Silinder pejal tanpa rongga memiliki 2009). Teorema ini menyatakan hasil nilai
konstanta yang sama dengan silinder pejal dengan momen inersia benda terhadap
berongga yaitu 1/2 , akantetapi berbeda dari sumbu melalui titik pusat massanya ditambah
jari-jari. Silinder pejal hanya memiliki 1 dengan hasil kali antara massa bendadengan
besar jari-jari, tanpa jari-jari dalam (Giancoli, jarak kuadrat dari kedua yang sejajar itu
2013). (Mochlas, 2016). Mengacu pada teorema
Teorema sumbu sejajar yang tersebut momen inersia dapat dibuktikan
menyatakan bahwa momen kelembaman dalam teknik integral dengan
benda terhadap sumbu yang sejajar dengan mengintegralkan jari-jari terhadap massa
sumbu yang melalui titik pusat masa pada benda (Krishnan, 2016).
benda tegar (Kuntoro P. & Murdaka Eka J.,
Copyright © 2018, Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan
(JPFK) ISSN 2442-8868 (print), ISSN 2442-904X
Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK), 4 (1), 2018 -
44 Muhammad Minan Chusni, Muhammad Ferdinan Rizaldi, Santi
Nurlaela, Siti Nursetia, Wawat Susilawati

Penerapannya dalam pendidikan, benda setiap saat (Juansyah, 2015).


seperti di pelajaran fisika terdapat Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
kompetensi untuk menentukan momen momen inersia pada gerak menggelinding
inersia. Materi tersebut dibahas lebih secara silinder pejal dengan perhitungan integral
mendalam mengenai benda tegar, karena dan dengan bantuan aplikasi Tracker.
bentuknya yang beraturan sehingga mudah
ditentukan. Permasalahan yang terjadi pada METODE
kebanyakan peserta didik adalah tidak Penelitian ini menggunakan
mudahnya dalam membedakan konstanta dan pendekatan eksperimen langsung
kurangnya pemahaman konsep terhadap berbantukan aplikasi Tracker. Hasil
momen inersia. pengukuran momen inersia dengan bantuan
Untuk menentukan nilai momen apliaksi Tracker dibandingkan degnan
inersia dan termasuk faktor-faktor yang perhitungan secara langsung menggunakan
mempengaruhi benda ketika menggelinding teknik integral.
dapat diketahui dari pengolahan tinjauan Penelitian ini dilakukan di
gerak benda. Namun gerak benda tersebut laboratorium Pendidikan Fisika UIN Sunan
harus konstan, hal ini bertujuan agar data Gunung Djati Bandung pada bulan Oktober
yang dihasilkan mempunyai tingkat akurat 2017.Subjek penelitian yang diteliti berupa
dan ketelitian yang tinggi (Setyawan, 2017). silinder pejal dengan variasi jari-jari yaitu 2,4
Eksperimen gerak menggelinding pada x 10-3 m, 3,7 x 10-3 m dan 5,6 x 10-3 m.
silinder pejal pada bidang miring dibantu Adapun ketiga subjek peneltian ini dapat
olahan data dalam sebuah aplikasi Tracker. dilihat pada gambar 2.
Penggunaan aplikasi Traker berfungsi untuk
dapat menggetahui perubahan kecepatan

Gambar 2. Subjek penelitian

Prosedur penelitian ini adalah sebagai kecepatan dan percepatan silinder saat
berikut: menggelinding yang didapat dati aplikasi
1. Mengukur diameter tiap-tiap silinder pejal Tracker.
menggunakan jangka sorong. Instrumen pengambilan data yang
2. Mengukur massa tiap-tiap silinder pejal digunakan dalam penelitian ini adalah:
menggunakan neraca digital (massa di 1. Papan sepanjang 1 meter, sebagai bidang
buat tetap sebesar 76,7 103 kg ). untuk menggelinding benda
3. Menyusun rangkaian eksperimen. 2. Penyangga papan, sebagai pengatur
4. Mengambil video dari silinder pejal yang kemiringan benda
menggelinding di papan miring sampai 3. Tiga buah silinder pejal berbeda
silinder pejal berhenti sepanjang lantai ukuran jari-jari namun bermassa sama,
yang kita anggap sebagai sumbu x. sebagai objek yang diteliti
5. Mengolah video menggunakan aplikasi 4. Kamera, untuk merekam proses
Tracker untuk mendapatkan nilai dari eksperimen dan sebagai bahan untuk
waktu yang diperlukan selama rotasi di proses track
sumbu x, posisi benda pada sumbu x, 5. Jangka sorong, untuk mengukur
kecepatan linier terhadap sumbu x, dan diameter benda
percepatan linier terhadap sumbu x. 6. Neraca, untuk mengukur massa benda
Data yang diperoleh dari penelitian ini Teknik pengumpulan data dilakukan
adalah massa silinder pejal yang dibuat tetap, dengan dua metode yaitu dengan persamaan
jari-jari silinder pejal, posisi, waktu, umum momen inersia berbantukan aplikasi

Copyright © 2018, Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan


(JPFK) ISSN 2442-8868 (print), ISSN 2442-904X
Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan, 4 (1), 2018 - 45
Muhammad Minan Chusni, Muhammad Ferdinan Rizaldi, Santi
Nurlaela, Siti Nursetia, Wawat Susilawati
Tracker dan integral momen inersia dalam
teorema sumbu sejajar. Data hasil pengukuran momen inersia
dengan variasi jari-jari pada silinder pejal
HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan aplikasi Tracker sebagaimana
disajikan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Data hasil tracker silinder pejal
No. Jari-jari (m) dr (m) dt (s) v (m/s)
1 2,4 x 10-3 1,54 x 10-2 1,53 1,01 x 10-2
2 3,7 x 10-3 1,46 1,53 0,95
3 5,6 x 10-3 1,44 1,70 0,85

Data tracker diolah dengan 1


menggunakan persamaan 1, dengan dengan persamaan umum EKtranslasi  mv 2 ,
2
mensubtitusikan jari-jari pada persamaan sehingga membuktikan teori yang
tersebut. Data dr adalah rata-rata jarak yang menyatakan bahwa kecepatan mewakili
dihasilkan tiap tiap satu klik track gerak translasi silinder pejal (Riswanto,
pergerakannya. Satu klik track menghasilkan 2014).
waktu yang berbeda beda (dt). Dari data Dari hasil pengolahan data yang
Tracker juga diambil kecepatan tiap satu klik
didasarkan pada persamaan 1, dengan massa
track, kemudian dirata-ratakan dan
menghasilkan kecepatan rata-rata tiap dt dan sebagai variabel tetap sebesar 76,7 10 3 kg .
dr yang diperoleh. Kecepatan yang Hasil pengolahan data Tracker menghasilkan
dihasilkan tiap track tidak konstan, hal ini momen inersia yang di bandingkan dengan
dikarenakan gerak menggelinding pada momen inersia secara teknik integral, dapat
bidang miring mempercepat laju benda. Hal
diketahui dari Tabel 2.
ini berlaku gerak translasi pada silinder pejal
Tabel 2. Data Perhitungan Momen Inersia
Massa jenis (I) Berbantuan (I) Integral
No. Jari-jari (m) Volume (m3)
(kg/m3) Tracker (kg.m2) (kg.m2)
1 2,4 x 10-3 217,03 x 10-8 35340,74 2,208 x 10-8 2,209 x 10-8
2 3,7 x 10-3 515,83 x 10-8 14869,24 3,02 x 10-7 2,754 x 10-7
3 5,6 x 10-3 1181,64 x 10-8 6490,98 5,25 x 10-6 5,25 x 10-6

Dari data yang terdapat dalam Tabel 2 sehingga diperoleh momen inersianya berada
dapat diketahui bahwa penentuan nilai pada nilai terbesar yaitu 5,25 x 10-6 kg.m2.
momen inersia dengan perhitungan Dari perhitungan momen inersia
berbantuan Tracker dan integral mempunyai menggunakan integral, hasilnya sangat sesuai
hasil yang hampir sama. dengan teori yang ada. Ketika massa menjadi
Secara keseluruhan hasilnya variabel tetap dan jari-jari menjadi variabel
menyatakan bahwa semakin besar jari-jari yang berubah, nilai jari-jari menjadi sangat
suatu benda maka semakin besar pula berpengaruh terhadap nilai dari momen
momen inersia, maka hal ini membuktikan inersia. Hasil pengolahan data dan teori
teori mengenai momen inersia yang menunjukan bahwa kuadrat jari-jari dan nilai
menyatakan bahwa momen inersia sebanding momen inersia berbanding lurus (Giancoli,
dengan kuadrat jarak benda (Tipler, 1998). 2013).
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa, Hasil pengolahan data juga
semakin besar nilai dari kuadrat jari-jari membuktikan konsep hukum II Newton
maka semakin besar juga nilai momen tentang gerak rotasi yang menyatakan bahwa
inersianya. Ketika silinder memiliki jari-jari momen inersia adalah sifat fisis yang
senilai 2,4 x 10-3 m (jari-jari terkecil) mewakili gerak rotasi benda berotasi (Jumini,
sehingga diperoleh momen inersianya berada 2013).
pada nilai terkecil yaitu 2,028 x 10-8 kg.m2. Penentuan momen inersia baik dengan
Kemudian pada saat silinder memiliki jari- berbantukan aplikasi Tracker dan teknik
jari senilai 5,6 x 10-3 meter (jari-jari terbesar) integral yang dihasilkan dari teorema sumbu
Copyright © 2018, Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan
(JPFK) ISSN 2442-8868 (print), ISSN 2442-904X
Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan (JPFK), 4 (1), 2018 -
46 Muhammad Minan Chusni, Muhammad Ferdinan Rizaldi, Santi
Nurlaela, Siti Nursetia, Wawat Susilawati

sejajar akan mendapatkan nilai momen DAFTAR PUSTAKA


inersia yang hampir sama. Munculnya selisih
dari hasil tersebut dapat disebabkan oleh Banjarnahor, H. (2012). Sistem Pengukuran
beberapa faktor yang di dapat dari hasil Momen Inersia Benda Pejal Dengan
analisis ketika melakukan percobaan, yakni Metode Osilasi Harmonik Berbasis
dapat disebabkan karena adanya Mikrokontroler. (pp. 1-29). Depok:
ketidaktelitian pengukuran, kurang teliti Universitas Indonesia.
dalam proses Tracker sehingga menyebabkan
data kurang akurat. Giancoli, D. C. (2013). Fisika Edisi Ketujuh
Selain itu adanya sebab fisis yang Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
alamiah juga mempengaruhi ketika proses Hajderi, A. (2012). Case Study on
eksperimen, yaitu adanya faktor lain yang Determination of Inertia Moments of
mempengaruhi gerak rotasi benda, seperti Details with Complex Shapes. Basic &
gaya gravitasi bumi, energi potensial benda Applied Sciences IJBAS-IJENS , 12
ketika benda melakukan gerak, kecepatan (6), 241-244.
benda yang tidak konstan, sehingga
berdampak pada proses Tracker. Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J.
Proses tracker akan akurat ketika gerak (2010). Fisika Dasar 1 Edisi 7 Jilid 1.
benda yang diamati konstan dan arah bola Jakarta: Erlangga.
bergerak juga tetap lurus walaupun dalam Hara, Y. (2012). Moment of Inertia
keadaan gerak menggelinding. Hal itu sejalan Dependence of Vertical AxisWind
dengan hasil penelitian Setyawan (2013) Turbines in. International Journal of
yang menyatakan bahwa gerak benda yang
Rotating Machinery , 1-13.
menggelinding harus konstan, hal ini
bertujuan agar data yang dihasilkan Juansyah, A. (2015). Pengembangan
mempunyai tingkat akurat dan ketelitian Aplikasi Child Tracker Berbasis
yang tinggi. Assisted Global Positioning System
Hal itu juga diperkuat dengan (A-GPS) Dengan Platform Android.
pendapat Halliday, Resnick, & Walker Komputa , 1 (1), 1-8.
(2010) bahwa gerak memiliki sifat umum Jumini, S. (2013). Pengaruh Perbedaan
yaitu berupa asumsi dimana objek bergerak
Panjang Poros Suatu Benda Teradap
dapat berupa partikel dan setiap bagian
bergerak dalam arah dan kecepatan yang Kecepatan Sudut Putar. 4, p. 133=138.
sama berada disepanjang garis lurus baik Salatiga: Prosiding Seminar Nasional
vertikal, horizontal maupun miring. Sains dan pendidikan Sains VIII.
SIMPULAN Krishnan, R. H. (2016). Estimation Of Mass
Moment Of Inertia Of Human.
Dari hasil penelitian dan pengolahan Engineering Science and Technology ,
data diperoleh nilai momen inersia dari
11 (2), 166-176.
pengolahan data tracker yaitu 2,208 x 10-8
kg.m2 dengan jari-jari 2,4 x 10-3 m, 3,02 x 10- Kuntoro P., T., & Murdaka Eka J., B. (2009).
7
kg.m2 dengan jari-jari 3,7 x 10-3m, 5,25 x Fisika Dasar. Yogyakarta: CV Andi
10-6 kg.m2 dengan jari-jari 5,6 x 10-3m. Offset.
Sedangkan secara perhitungan menggunakan Mochlas, A. J. (2016). Kit Percobaan Untuk
teknik integral yaitu 2,209 x 10-8 kg.m2 Menentukan Momen Inersia Benda
dengan jari-jari 2,4 x 10-3 m, 2,754 x 10-7 Tegar. Jurnal Inovasi Fisika Indonesia
kg.m2 dengan jari-jari 3,7 x 10-3m, 5,25 x 10- , 5 (3), 1-5.
6
kg.m2dengan jari-jari 5,6 x 10-3m. Kedua
Riswanto. (2014). Penentuan Koefisien
metode tersebut menunjukkkan hasil momen
inersia yang hampir sama. Momen Inersia Bola Pejal Melalui
Video Gerak. Pertemuan Ilmiah
XXVIII HFI Jateng & DIY (p. 31).
Yogyakarta: HFI.

Copyright © 2018, Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan


(JPFK) ISSN 2442-8868 (print), ISSN 2442-904X
Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan, 4 (1), 2018 - 47
Muhammad Minan Chusni, Muhammad Ferdinan Rizaldi, Santi
Nurlaela, Siti Nursetia, Wawat Susilawati
Rivia, N. (2016). Pembuatan Alat Ukur
Yusuf, K. (2015). Penentuan Momen Inersia
Momen Inersia Benda Digital
dengan Video Analisis. 1, pp. 1-6.
Menggunakan Sensor Optocoupler.
Wonosobo: SNFPF.
Pillar Of Physics , 8, 81-88.
Sahala S., S. (2013). Penentuan Inersia Zafar, H. (2012). measurement rotational
Benda Tegar Dengan Bandul Fisis. inertia ( ring anf disc ) with high
PendidikaMatematika Dan IPA , 4 percentage accuracy Using rotary
(2), 36-42. motion sensor and three step pulley.
International journal of aplied
Setyawan, D. N. (2017). Pengembangan
science and technology , 2 (2), 110-
Pembelajaran Berbasis Saintifik
113.
pada Materi Dinamika Rotasi dan
Kesetimbangan Benda Tegar untuk Zhang, C. (2014). Moment Of Inertia
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Measurement Based On
Kritis dan Komunikasi Verbal Siswa Displacement Sensor. Bio
SMA. Jurnal Penelitian Pembelajaran Technology An Indian Journal , 10
Fisika , 8 (1), 14-25. (13), 7501-7505.
Tipler. (1998). Fisika Edisi Ketiga Jilid 1. .
Jakarta: Erlangga.

Tristiono, T. (2011). Luas Daerah, Titik


Berat Dan Momen Inersia Polar
Kardioda. Agri-tek , 12 (1), 44-49.

Copyright © 2018, Jurnal Pendidikan Fisika dan Keilmuan


(JPFK) ISSN 2442-8868 (print), ISSN 2442-904X

Anda mungkin juga menyukai