Anda di halaman 1dari 15

WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika)

Vol. xx No. xx (20xx) pp. xx-xx


https://ejournal.upi.edu/index.php/WapFi
p-ISSN: 2338-1027 e-ISSN: 2685-4414

Pengaruh Massa terhadap Percepatan Benda pada Hukum II Newton

Muhamad Hafizh Al Rasyid1,Adam Malik 2, Fariz Muhammad Giftari3


123
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Email: muhamadhafizharrasyd311@gmail.com

Article Info
Abstrak
Hukum 2 Newton sangat berkaitan dengan percepatan, massa, dan gaya. Dalam
artikel ini, saya akan menjelaskan bagaimana pengaruh dari massa terhadap Recieved:
percepatan dari sebuah benda. Hipotesis awal saya berdasar pada beberapa dd/mm/yyyy
sumber yang telah dibaca adalah percepatan dan massa terdapat hubungan
berbanding terbalik, untuk memperoleh nilai percepatan yang besar maka
dibutuhkan massa yang lebih kecil dari gaya yang bekerja. Revised:
Kata kunci: Hukum 2 Newton, Massa, Percepatan dd/mm/yyyy

Accepted:
Abstract dd/mm/yyyy
Newton's 2nd law is closely related to acceleration, mass, and force. In this
article, I will explain how the influence of mass on the acceleration of an object.
My initial hypothesis based on several sources that have been read is that
acceleration and mass have an inverse relationship, to obtain a large
acceleration value, a smaller mass is needed than the working force.
Keyword: Newton’s second law, Mass, Acceleration

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Pendahuluan
Fisika termasuk ke dalam mata pelajaran yang materi pokoknya dapat dijelaskan ke dalam beberapa
bentuk, seperti penjelasan secara verbal, disajikan dalam wujud gambar dan skema matematis (Rizky G,
Tomo D, Haratua TMS, 2014). Para ahli sering menggunakannya dalam setiap penelitian untuk membantu
mereka dalam mencari jalan keluar dari tiap masalah yang sedang mereka hadapi selama penelitian
dilakukan (Heuvalen, Xueli, 2001). Hadirnya fisika sebagai sarana untuk mencari jawaban dari hasil analisis
suatu fenomena yang berkaitan dengan proses alam dan sifat zat (J Maknun, 2007). Fisika juga mempelajari
segala aktivitas yang terjadi di dalam alam semesta yang sedang kita huni (Trianto, 2010). Berbicara
tentang fisika tidak harus selalu merujuk kepada rumus dan hitungan, tetapi ada pembelajaran tentang
dunia dan kehidupan pula didalamnya ( Wiradana, 2012).
Dalam fisika terdapat sebuah teori yang menjelaskan bagaimana konsep massa, gaya, dan besaran
kinematika ( perpindahan, kecepatan, dan percepatan) dapat bekerja ke dalam sebuah gerak ( Wahid,
Rahmadhani, 2019). Teori tersebut dapat disederhanakan ke dalam sebuah hukum sederhana yang dibagi
menjadi tiga, biasa disebut hukum Newton (Tipler, 1989). Hukum ini diprakarsai oleh Isaac Newton (1642 –
1727), terinspirasi dari pernyataan Galileo yaitu “jika tidak ada gaya yang diberikan pada benda yang
bergerak, benda itu akan terus bergerak dengan laju konstan pada lintasan yang lurus, dan benda akan

1
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

melambat hanya jika ada gaya yang diberikan padanya” (Giancoli, 2001). Inti hukum Newton adalah gerak
dari sebuah benda dapat terjadi akibat adanya gaya internal dan gaya eksternal ( Serway, Jewett, 2010).
Hukum 2 Newton erat kaitannya dengan gaya, gerak, kecepatan, serta percepatan. Kita sangat
familiar apabila mendengar tentang gaya dan gerak, karena kedua peristiwa ini sering ditemukan di setiap
aktivitas kita sehari – hari ( Anna S, Diah M, Fathiah A, 2016). Dinamika gerak menjadi salah satu poin
penting karena didalamnya mempelajari pengaruh sebuah gaya terhadap terjadinya gerak pada benda ( N
D Setyani, Cari, Suparmi, J Handhika, 2016). Hukum gerak Newton termasuk materi yang penting untuk
dikuasai selain dari materi energi ( J Handhika, Cari, Suparmi, W Sunarno, 2015). Di dalamnya tertera
sebuah persamaan untuk menentukan nilai sebuah gaya ketika kecepatan dari suatu benda mengalami
perubahan ( A Sharma, 2017). Hubungan antara percepatan, massa, dan gaya telah dituliskan di dalam
hukum 2 Newton dan sudah cukup terkenal di kalangan siswa, yaitu Σ F=ma ( A Ferreira, M Lemmer, R
Gunstone, 2017).
Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan bagaimana pengaruh dari massa terhadap percepatan dari
sebuah benda. Hipotesis awal saya berdasar pada beberapa sumber yang telah dibaca adalah percepatan
dan massa terdapat hubungan berbanding terbalik, untuk memperoleh nilai percepatan yang besar maka
dibutuhkan massa yang lebih kecil dari gaya yang bekerja.

Metode
Untuk memenuhi tujuan dari penulisan artikel ini, saya melakukan praktikum secara berkelompok
yang berkaitan dengan hukum II Newton. Kami merangkai sebuah lintasan yang mana terdapat kereta yang
dihubungkan dengan beban. Dua buah kereta dengan massa yang berbeda dihubungkan dengan beban dan
panjang lintasan yang sama. Kami mencatat waktu tempuh dari kedua kereta tersebut dan dilakukan
berulang hingga lima kali. Alat ukur yang kami pakai selama praktikum adalah neraca ohaus empat lengan
dan stopwatch.
Dalam laboratorium, neraca ohaus digunakan untuk menentukan besarnya nilai massa suatu benda
( Yandra, 2016). Alat ini bekerja dengan prinsip membandingkan antara massa benda dengan penggeser
yang berfungsi sebagai anak timbangan. (Iya, 2014)
Sedangkan untuk membantu dalam mengukur kecepatan, dibutuhkan stopwatch sebagai alat
ukurnya. Dikarenakan alat ukur ini memiliki ketelitian hingga ke mili detik ( Arifiyanto, Purwanto, 2014).

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Berikut adalah hasil dari pengamatan yang telah kami lakukan:

Gambar 1. Data Hasil Penilaian

2
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

Gambar 2. Data Hasil Penilaian

Gambar 3. Perbandingan massa dengan percepatan

Pembahasan

Saya mengambil sampel variasi ketiga dari masing - masing tabel, setelah itu melakukan
perhitungan untuk memperoleh nilai gaya, percepatan, dan kecepatannya. Fokus utamanya adalah nilai
dari percepatan yang saya peroleh menggunakan rumus a=F /mtotal . Massa total sendiri disini adalah
gabungan dari massa kereta dan massa beban yang diikat pada kereta. Hasilnya massa kereta 0,07708 kg
mengalami percepatan lebih banyak sebesar 0,22 m/s 2 daripada massa kereta 0,0876. Hal ini membuktikan
praktikum yang dijalani sesuai dengan prinsip hukum 2 Newton, dimana percepatan berbanding terbalik
dengan massa benda.
Kesimpulan
Percepatan yang dialami oleh sebuah benda dapat dipengaruhi oleh berbagi macam faktor, salah
satunya adalah massa benda. Massa benda yang semakin besar akan memperkecil nilai percepatannya
kecuali gaya yang bekerja pada benda tersebut lebih besar dari massanya. Sesuai dengan apa yang
dirumuskan oleh Newton di dalam hukum keduanya bahwa percepatan berbanding lurus dengan gaya yang
bekerja pada benda dan berbanding terbalik terhadap massa dari benda.

3
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

Daftar Pustaka

Maknun, J. (2007). Penerapan Pembelajaran Konstruktivisme untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep


Dasar Fisika Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. In Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA.
Jakarta: FITK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Wiradana, I. W. G. (2012). Pengubahan Miskonsepsi Siswa SMP melalui Penciptaan Lingkungan Belajar
Konstruktivis Berbasis Masalah Nyata. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 45(2).
Shalihah, A., Mulhayatiah, D., & Alatas, F. (2016). Identifikasi Miskonsepsi Menggunakan Tes Diagnostik
Three-tier Pada Hukum Newton Dan Penerapannya. Journal of Teaching and Learning Physics, 1(1),
24-33.
Handhika, J., Cari, C., Soeparmi, A., & Sunarno, W. (2016, February). Student conception and perception of
Newton’s law. In AIP Conference Proceedings (Vol. 1708, No. 1, p. 070005). AIP Publishing LLC.
Setyani, N. D., Cari, S., & Handhika, J. (2017, August). Student’s concept ability of Newton’s law based on
verbal and visual test. In International Journal of Science and Applied Science: Conference Series (Vol.
1, No. 2, pp. 162-169).
Rizky, G., Tomo, D., & Haratua, T. M. S. (2014). Kemampuan multirepresentasi siswa SMA dalam
menyelesaikan soal-soal hukum Newton. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 3(8).
Van Heuvelen, A., & Zou, X. (2001). Multiple representations of work–energy processes. American Journal
of Physics, 69(2), 184-194.
Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2010). Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics 8th edn
(Belmont, CA: Brooks/Cole).
Trianto, T. (2010). Model pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahid, M. A., & Rahmadhani, F. (2020). Eksperimen Menghitung Momen Inersia dalam Pesawat Atwood
Menggunakan Katrol dengan Penambahan Massa Beban. Jurnal Phi; Jurnal Pendidikan Fisika dan
Terapan, 2019(2), 12-18.
Giancoli, D. C. (2001). Fisika edisi kelima jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. 2010. Jakarta: Erlangga.
Tipler, Paul A. 1998. . Jakarta: Erlangga.
Sharma, A. INTERNATIONAL JOURNAL OF ENGINEERING SCIENCES & RESEARCH TECHNOLOGY NEWTON’S
SECOND LAW OF MOTION, F= MA; EULER’S OR NEWTON’S?.
Yandra, E. F., Lapanporo, B. P., & Jumarang, M. I. (2016). Rancang bangun timbangan digital berbasis sensor
beban 5 Kg menggunakan mikrokontroler Atmega328. Positron, 6(1).
Iya, W. (2014). 'Neraca Analitik', pp. 54-60.
Arifiyanto, Z. (2014). Penggunaan Media Stop Watch Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada
Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(3), 1-11.

4
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

LAMPIRAN

5
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

6
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

7
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

8
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

9
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

10
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

11
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

12
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

13
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

14
Muhamad Hafizh Al Rasyid, Adam Malik, Fariz Muhammad Giftari

15

Anda mungkin juga menyukai