Oleh :
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN
D. Materi Pembelajaran
Fakta 1. Gelas berisi logam ditaruh di atas kertas dan ditarik perlahan.
2. Melempar batu secara vertikal ke atas.
3. Memukul paku menggunakan palu.
4. Ketika mobil bergerak cepat lalu direm, maka penumpang akan
terdorong ke depan.
5. Ketika mobil berjalan pelan lalu di gas mendadak, maka
penumpang akan terdorong ke arah belakang.
Konsep Gaya
Mengenal macam-macam gaya dalam kaitan hukum Newton.
1. Gaya Normal (N)
Gaya normal merupakan gaya yang bekerja pada dua permukaan
benda yang bersentuhan dan arahnya selalu tegak lurus terhadap
bidang sentuh.
a. Gaya normal pada bidang datar (gambar a) di atas adalah sebagai
berikut :
Dimana :
fs = Gaya Gesekan Statis (N)
fk = Gaya Gesekan Kinetis (N)
µs = Koefisien Gesekan Statis
µk = Koefisien Gesekan Kinetis
N = Gaya Normal (N)
Gaya gesekan kinetis terjadi pada benda yang bergerak, hal ini terjadi
karena gaya pendorong/penarik lebih dari gaya gesek statis
maksimumnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai µs > µk,
dimana rentang nilai koefisien gesekan adalah "0 < µ < 1”
Hukum I Newton
Benda akan dalam keadaan lembam apabila gaya-gaya yang
bekerja padanya memiliki resultan nol.
Pernyataan Hukum I Newton : “Jika resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan
tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan. Jika ΔF = 0 maka sekamanya akan
tetap
diam. Apabila benda bergerak dengan kecepatan v maka
selamanya benda akan bergerak dengan kecepatan yang tetap.
Percepatan.
Percepatan suatu benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja
padanya. Besarnya percepatan benda berbanding terbalik dengan
massanya.
Pernyataan Hukum II Newton : “Saat dilihat dari suatu kerangka
acuan inersia, percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya
netto yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya
gaya aksi dan reaksi”
Hukum III Newton : “ Jika benda pertama mengerjakan gaya pada
benda kedua, maka benda kedua akan memberikan gaya yang sama
besar dan berlawanan arah dengan benda pertama.”
Hukum III Newton. Jika dua benda berinteraksi, gaya F12 yang
dikerjakan oleh benda 1 pada benda 2 besarnya sama dan berlawanan
arah dengan gaya F21 yang dikerjakan oleh benda 2 pada benda 1.
Gaya yang diberikan oleh benda 1 pada benda 2 pada benda 1 disebut
gaya reaksi. Gaya aksi sama besarnya dengan gaya reaksi dan
berlawanan arah. Pada semua kasus, gaya aksi dan reaksi bekerja
pada dua benda yang berbeda, dan jenis gayanya harus sama.
Sepasang gaya aksi-reaksi selalu bekerja pada dua benda yang
berbeda.
Resultan gaya.
Gaya gesekkan merupakan gaya yang selalu berlawanan arah dengan
gaya dorong atau gaya tarik yang menggerakkan benda.
Koefisien gesekan statis selalu lebih besar dari koefisien gesekan
kinetis.
Hubungan hukum II Newton pada benda yang menghasilkan gaya
gesekan.
Prinsip Hukum I Newton : Semua benda yang diam cenderung diam, atau
benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan
hingga ada gaya luar yang bekerja pada benda itu.
Hukum II Newton : Percepatan suatu benda berbanding lurus
dengan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan massa
benda tersebut.
Hukum III Newton : Bila benda A mengerjakan gaya pada benda B
maka benda B akan mengerjakan gaya pada A sama besar dan arah
berlawanan.
Hukum I Newton :
ΣF = 0
Hukum II Newton :
ΣF = ma
Hukum III Newton :
F12 = - F21
Prosedur Percobaan kelembaman benda.
Susunlah gelas, kertas dan koin/uang logam seperti pada gambar
di atas.
Tariklah kertas tersebut secara perlahan-lahan dan amati apa
yang terjadi.
Susun kembali gelas, kertas dan koin logam seperti gambar,
kemudian tariklah kertas secara cepat, dan amati apa yang terjadi.
Lakukan langkah kerja 2 dan 3 sebanyak tiga kali atau empat kali
pengulangan dan selalu amati apa yang terjadi setiap percobaan.
E. Model Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik (Pendekatan Ilmiah)
2. Metode : Demonstrasi, tanya jawab, penugasan, dan eksperimen
3. Model/Strategi : Discovery learning
G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (Arahan guru menyiapkan siswa untuk belajar)
Langkah-Langkah Pembelajaran / Kegiatan Aktivitas Siswa Instrumen
Guru
Orientasi Guru membuka Menjawab Jurnal Sikap
pembelajaran dengan ucapan salam Religius dan
mengucapkan salam dan guru. Sikap Sosial
menanyakan kabar Menyiapkan
siswa. peralatan
Guru mengkondisikan belajar.
siswa (kerapian, Berdoa
kebersihan, peralatan sebelum
belajar, dan belajar.
kesehatan).
Guru memeriksa
kesiapan siswa untuk
belajar.
Guru meminta ketua kelas
memimpin doa sebelum
memulai pembelajaran.
Guru mencheck kehadiran
siswa
Apersepsi Mengaitkan materi Mendengarkan Jurnal Sikap
pembelajaran yang akan penjelasan guru Religius dan
dilakukan dengan Bertanya jika Sikap Sosial
pengalaman peserta didik tidak
dengan tema sebelumnya. memahami
Mengingatkan kembali penjelasan guru
materi sebelumnya dengan Menjawab
bertanya beberapa pertanyaan
pertanyaan meliputi : guru jika ada.
1. Apakah yang dimaksud
dengan gerak
melingkat?
2. Apakah kaitan
antara GLB dan
GLBB terhadap
gerak melingkar?
Mengajukan pertanyaan
yang ada
keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan
dilakukan.
1. Apa yang terjadi jika
kertas ditarik dengan
cepat menggunakan
tenaga yang kuat?
Apakah gelasnya akan
jatuh ke lantai?
2. Ketika seorang
menancapkan paku ke
dalam kayu
menggunakan palu, apa
yang menyebabkan
paku dapat tertancap ke
dalam kayu tersebut?
Motivasi Memberikan gambaran Mendengarkan Jurnal Sikap
tentang manfaat penjelasan guru Religius dan
mempelajari pelajaran Sikap Sosial
yang akan dipelajari
melalui demonstrasi pada
sebuah percobaan.
Dari demonstrasi/video,
peserta didik diarahkan
agar dapat mengetahui
topik materi apa yang
akan dibahas.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung.
2. Penerapan.
Pemberian tugas
induvidual/kelompok sebagai
penerapan pembelajaran yang
telah berlangsung.
Keterangan :
BS : Bekerja Sama
JJ : Jujur
TJ : Tidak Jujur
DS : Disiplin
Catatan :
a) Aspek perilaku dinilai dengan
kriteria: 100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
b) Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 4 = 400
c) Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 :
4 = 68,75
d) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
e) Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai
b. Pengetahuan
1) Tes Tertulis
Tujuan mengetahui penguasaan pengetahuan siswa untuk
perbaikan proses pembelajaran dan pengambilan nilai.
Indikator Soal Disajikan sebuah gambar yang diketahui nilai
massa serta nilai sudutnya peserta didik dapat
menentukan nilai tegangan tali dengan benar
Soal 1 :
Benda bermassa 10 kg diikat tali dan dibentuk sistem seperti pada gambar
(a) berikut ini. Jika sistem itu diam dan percepatan gravitasi g = 10
m/s2maka tentukan tegangan tali T1 dan T2!
Jawaban :
Berat benda adalah sebagai
berikut. w = mg
w = 10 kg × 10 m/s2
w = 100 N
Dengan menggunakan metode analisis sama seperti pada contoh soal
sebelumnya di mana diagram gaya ditunjukkan pada gambar (b), maka
resultan gaya yang bekerja pada sistem ini adalah sebagai berikut.
Pada sumbu-Y
ΣFy = 0
T1 sin 60o + T2 sin 30o – w = 0
T1 (1/2√3) + T2 sin (1/2) – 100 =
0 1/2√3 T1 + 1/2 T2 = 100
(Kedua ruas dikali 2)
√3 T1 + T2 = 200
T2 = 200 – √3 T1.........................pers. (a)
Pada sumbu-X
T2 cos 30o – T1 cos 60o = 0
T2 (1/2√3) – T1 (1/2) = 0
1/2√3 T2 – 1/2T1 = 0...............pers. (b)
{subtitusikan persamaan (a) ke persamaan (b)}
1/2√3(200 – √3 T1) – 1/2T1 = 0
100√3 – 3/2T1 – 1/2T1 = 0
3
/2T1 + 1/2T1 = 100√3
4
/2T1 = 100√3
2T1 = 100√3
T1 = 50√3 N
Untuk memperoleh nilai T2, kita subtitusikan nilai T1 = 50√3 ke
persamaan (a) sehingga kita peroleh nilai sebagai berikut.
T2 = 200 – √3 T1
T2 = 200 – √3(50√3)
T2 = 200 – 150
T2 = 50 N
Dengan demikian, nilai T1 dan T2 berturut-turut adalah 50√3 N dan 50
N.
Rubrik penskoran :
Berat benda adalah sebagai berikut. (poin +2)
w = mg
w = 10 kg × 10 m/s2
w = 100 N
Dengan menggunakan metode analisis sama seperti pada contoh soal
sebelumnya di mana diagram gaya ditunjukkan pada gambar (b), maka
resultan gaya yang bekerja pada sistem ini adalah sebagai berikut.
Pada sumbu-Y (poin +2)
ΣFy = 0
T1 sin 60o + T2 sin 30o – w = 0
T1 (1/2√3) + T2 sin (1/2) – 100 =
0 1/2√3 T1 + 1/2 T2 = 100
(Kedua ruas dikali 2)
√3 T1 + T2 = 200
T2 = 200 – √3 T1.........................pers. (a)
Pada sumbu-X (poin +2)
T2 cos 30o – T1 cos 60o = 0
T2 (1/2√3) – T1 (1/2) = 0
1/2√3 T2 – 1/2T1 = 0pers. (b)
{subtitusikan persamaan (a) ke persamaan (b)}
1/2√3(200 – √3 T1) – 1/2T1 = 0
100√3 – 3/2T1 – 1/2T1 = 0
3/2T1 + 1/2T1 = 100√3
4/2T1 = 100√3
2T1 = 100√3 T1 = 50√3 N
Untuk memperoleh nilai T2, kita subtitusikan nilai T1 = 50√3 ke persamaan (a) sehingga kita
T2 = 200 – √3(50√3) T2 = 200 – 150
T2 = 50 N
Dengan demikian, nilai T1 dan T2 berturut-turut adalah 50√3 N dan 50 N.
2as = vt –22v0
v 2t0–v 2
a =
2s
(7)2 – (5)2
a =
2(5)
49 – 25
a =
aa 10
24
=
10
= 2,4 m/s2
Menurut Hukum II Newton:
F = ma
F = (2 kg)(3 m/s2) F = 6 kgm/s2 = 6 N
Jadi, gaya yang bekerja pada benda adalah 6 N.
Rubrik penskoran :
Diketahui:(poin +2) v0 = 5 m/s
vt = 7 m/s m = 2 kg s = 4 m
Ditanyakan: F = …? Jawab:
Persamaan gerak:(poin +4)
2as = vt –22v0
v 2t0–v 2
a =
2s
(7)2 – (5)2
a =
2(5)
49 – 25
a
=
aa
10
24
=
10
= 2,4 m/s2
Menurut Hukum II Newton:(poin +4) F = ma
F = (2 kg)(3 m/s2) F = 6 kgm/s2 = 6 N
Jadi, gaya yang bekerja pada benda adalah 6 N.
Jawaban :
Diketahui:
m1 = 70 kg m2 = 30 kg F = 200 N
Ditanyakan : Percepatan dan gaya kontak. Jawab :
Keadaan benda 1 dan 2 saling bersentuhan sehingga akan tim
lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini.
F12 adalah gaya aksi yang diberikan balok 1 kepada balok 2 (bekerja pada balok 2). Sedangk
besar yang sama.
Untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak
kita tinjau persamaan gerak masing-masing balok menggunakan
Hukum II Newton sebagai berikut.
∎ Tinjau Balok 1
Karena lantai licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga
resultan gaya pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣFX = ma
F – F21 = m1a.................Pers. (1)
∎ Tinjau Balok 2
ΣFX = ma
F12 = m2a.................Pers. (2)
Karena F12 = F21, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke
dalam persamaan (1) sebagai berikut.
F – m2a = m1a
F = m1a + m2a
F = (m1 + m2)a
a = F/(m1 + m2).................Pers. (3)
Dengan memasukkan nilai yang diketahui dalam soal ke dalam
persamaan (3), maka kita peroleh besar percepatan kedua balok
sebagai berikut.
a = 200/(70 + 30)
a = 200/100
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2. Untuk menentukan
gaya kontak antara balok 1 dan 2, kita subtitusikan nilai percepatan
yang kita peroleh ke dalam persamaan (2) sebagai berikut.
F12 = m2a
F12 = (30)(2)
F12 = 60 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antarbalok adalah 60 N.
Rubrik penskoran :
Diketahui:
m1 = 70 kg m2 = 30 kg F = 200 N
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak. Jawab :
Keadaan benda 1 dan 2 saling bersentuhan sehingga akan tim
lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini.(poin +2)
F12 adalah gaya aksi yang diberikan balok 1 kepada balok 2 (bekerja pada balok 2). Sedangk
besar yang sama.
Untuk menentukan besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak kit
∎ Tinjau Balok 1(poin +2)
Karena lantai licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga result
ΣFX = ma
F – F21 = m1aPers. (1)
2) Kisi-Kisi Soal
No. Indikator Soal Bentuk Nomor
Soal Soal
1. Mengidentifikasi bunyi hukum I Newton Pilihan 1
sesuai dengan teori. Ganda
2. Mengidentifikasi bunyi hukum II Newton Pilihan 2
sesuai dengan teori. Ganda
3. Menghitung persamaan ΣF = m.a dengan Pilihan 3
teliti. Ganda
4. Mengidentifikasi bunyi hukum III Newton Pilihan 4
dengan cermat. Ganda
5. Menyebutkan contoh penerapan Hukum Pilihan 5
Newton dalam kehidupan sehari-hari. Ganda
c. Keterampilan
1) Penilaian Unjuk Kerja
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak
Baik (75) Baik Baik
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon
dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan
Kata
3 Kesesuaian penggunaan
tata bahasa
4 Pelafalan
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)
Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab
pertanyaan
3 Kemampuan mengolah
kata
4 Kemampuan
menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
2) Penilaian Proyek
3) Penilaian Produk
4) Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti
catatan, PR, dll
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
2. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n (ketuntasan ) < n > n (maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
b. Siwa yang mencapai nilai n (ketuntasan ) < n (maksimum) diberikan
materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.