ELEKTRONIKA DASAR 2
24
NIM : 19033028
JURUSAN FISIKA
2021
Rangkaian Penguat Gandengan DC
Pada loop keluaran arus listrik dari tegangan VCC mengalir ke tahanan RC.
Persamaan tegangan pada loop keluaran diberikan dalam bentuk:
Arus listrik DC pada emitor transistor pertama dan kedua dapat digunakan untuk
menentukan tahanan dalam pada emitor transistor pertama dan kedua.Arus listrik AC dari
sumber tegangan VS mengalir ke tahanan Rs. Arus ini terbagi ke tahanan RB dan base
transistor pertama. Jalannya arus listrik dalam rangkaian dapat diperhatikan pada rangkaian
setara pada gambar dibawah ini
Pada loop keluaran, arus listrik DC dari catu daya VCC mengalir ke tahanan RC dan
tahanan RE2. Persamaan tegangan DC pada loop keluaran
Tegangan antara base dengan ground untuk transistor kedua terdiri dari
tegangan antara base-emitor dan tegangan pada tahanan emitor dari transistor
kedua. Tegangan ini dapat dirumuskan dalam bentuk
Pada rangkaian setara terlihat bahwa tahanan RE1 tersusun secara paralel dengan
tahanan Rit2. Dengan menggunakan teknik rangkaian pembagi arus yang mengalir pada
tahanan Rit2 dapat dirumuskan dalam bentuk :
Penguat beda (differential amplifier) atau penguat diferensial, dibuat dengan sistem
transistor yang dirangkai secara rangkaian “emitter–biased“. Dua buah tipe semikonduktor
yang hampir sama, yaitu BJT (Bipolar Junction Transistor) dan FET (Field Effect
Transistor) diperlukan untuk aplikasi pembuatan penguat diferensial. Semua komponen
ini dalam dua rangkaian “emitter-biased”, yang kedua komponennya harus memiliki
karakteristik yang sesuai. Termasuk sumber tegangan (power supply) +VCC dan VEE harus
mempunyai level amplitudo yang sama besar. Untuk desain penguat yang
multitingkatnya, dengan mendapatkan penguatan tegangan yang besar, maka dapat
digunakan sebuah rangkaian searah yang langsung antara semua tingkat dari
penguatdiferensial tersebut.
Pengertian rangkaian searah langsung adalah dengan menghilangkan frekuensi mati
(cut off frequency) yang lebih rendah yang biasa menggunakan kopel kapasitor, maka
kopel kapasitor ini harus dihilangkan, sehingga menjadi kopel langsung. Oleh karena itu,
penguat diferensial mempunyai kemampuan menguatkan sinyal DC yang baik, sama
seperti menguatkan sinyal AC. Dalam sistem instrumentasi, penguat diferensial juga baik
dan banyak digunakan sebagai pembanding dua buah sinyal input.
Kelemahan sebuah penguat dengan umpan balik arus searah seperti contoh pada
rangkaian penguat tunggal emitor bersama (common emitter) adalah terjadinya pergeseran
titik kerja DC akibat perambatan panas antara basis-emitor, sehingga menyebabkan titik
kerja penguat menjadi tidak stabil akibat dari kenaikan temperatur pada sistem bias
transistor tersebut (tingkat faktor kestabilan menurun).
Untuk mencapai tingkat kestabilan yang baik pada jenis penguat tunggal maka pada
kaki emitor harus dihubungkan sebuah resistor RE. Efek dari penambahan ini berakibat
pada penguatan arus bolak-balik menjadi menurun (dipandang dari emitor mengakibatkan
suatu efek umpan balik sinyal ac pada resistor RE).
Untuk itu salah satu cara guna mendapatkan penguatan arus bolak-balik yang tinggi,
maka pada resistor RE harus dijajarkan sebuah kapasitor internal bypass dimana pada
prinsipnya adalah sama seperti halnya pada kapasitor kopling eksternal di keluaran dan
masukan, yaitu fungsinya tidak lain adalah untuk menghubungkan sinyal bolak-balik.
Akibat dari pemakaian kapasitor bypass tersebut adalah terjadinya efek yang
mengakibatkan adanya kenaikan waktu untuk mencapai stabil (time constant) menjadi
lebih lambat, sehingga mengakibatkan kenaikan batas frekuensi bawah (fL).
Permasalahan yang lain adalah terjadinya perlambatan akibat pengisian muatan pada
kapasitor-kapasitor kopling (penggandeng) oleh tegangan sumber DC, dengan demikian
titik kerja DC untuk mencapai titik stabil diperlukan juga waktu tunda (time constant).
LATIHAN
1,Diketahui seperti gambar dibawah ini dimana :
RC = 5 kΩ
RS = 1 kΩ
RE = 7 kΩ
βDC = 200
VCC = VEE = 20 V
Penyelesaian :
Dengan menggunakan rumus berikut, maka arus mengalir melalui masing-masing
transistor adalah sebesar :
IE =
IE =
IE = 1,42 mA
Apabila kita gunakan rumus penguat diferensial sama dengan dengan dua buah
transistor emitor bias (transistor terbuat dari silikon), maka arus emitor yang
mengalir melalui transistor adalah sebesar:
IE =
IE = 0,27 mA
Jadi, jelas bahwa arus emitor yang mengalir melalui masing-masing transistor
mendekati 1 mA. Oleh karena itu, untuk mempermudah dalah perhitungan
nantinya cukup digunakan kelima saja.
RC = 20 kΩ
RS = 3 kΩ
VCC = VEE = 20 V
Hitunglah tegangan terhadap ground untuk DC dan tegangan output antara kedua
kolektor transistor.
Penyelesaian :
Seperti pada gambar diatas, masing-masing transistor mempunyai tegangan
kolektor ke ground sebesar :
VC = VCC - IC . RC
= 20 V - (0,001 A X 5000Ω)
= 20 V - 5 V
= 15 V
Vout = VC - VC
= 15 V - 10 V
= 5V
Daftar Pustaka
Asrizal. 2013. Elektronika Dasar 2 Komponen, Rangkaian dan Aplikasi. Padang : UNP.