FISIKA DASAR 1
MOMENTUM & IMPULS
B. DASAR TEORI
Momentum adalah besaran vektor yang merupakan perkalian dari
massa dan kecepatan dari suatu benda atau partikel. Satuan standar
momentum besarnya adalah kilogram meter per detik (kg·m / s atau
kg·m·s -1). Atau, gram-sentimeter per detik (g · cm / s atau g · cm · s -1)
dapat digunakan untuk mengekspresikan besarnya momentum. Arah
vektor momentum dapat dinyatakan dalam berbagai cara, tergantung pada
jumlah dimensi yang terlibat, dan adalah sama dengan arah vektor
kecepatan. Karena momentum merupakan hasil kali antara massa benda
dengan kecepatan gerak benda tersebut. Jadi momentum suatu benda
selalu dihubungkan dengan massa dan kecepatan benda. ( Hamidah, 2009)
Hukum kekekalan momentum dapat digunakan pada keadaan
dimana hukum
p = mv .................................................................................(1)
Ketika gaya eksternal yang bekerja pada sistem partikel adalah nol,
maka laju perubahan momentum total adalah nol, dan momentum total
sistem tetap konstan :
p = mv = = konstan .............................................................(2)
Jika pada tumbukan tidak ada panas yng dihasilkan, maka energi
kinetiknya juga kekal. Tumbukan seperti ini dinamakan tumbukan lenting
sempuna. Sedangkan Untuk tumbukan lenting sempurna, energi awal sama
dengan energi akhir.
F = m a = m (v2 – v1 ) ∆t
F ∆t = m.v2 – m.v1
Ruas kiri merupakan impuls gaya dan ruas kanan menunjukkan
perubahan momentum. Impuls gaya pada suatu benda sama dengan
perubahan momentum benda tersebut. Secara matematis dituliskan
sebagai:
F ∆t = m v2 - m v1
I = p2 - p1
I = ∆p (Ir. Sutarno, M.Sc. 2013:
45-46).
7. Kabel penghubung
8. Neraca digital
Mulailah melakukan
5. percobaan pertama hingga
kelima
Catat hasil yang tertera pada
timer counter P1.1 untuk ,
6. ′
P1.2 untuk , P2.1 untuk ,
′
P2.2 untuk
E. DATA PERCOBAAN
Percobaan 1 (Perbandingan massa sama)
1. Kedua massa bergerak
2. Massa besar diam (200 gr) massa kecil (100 gr) bergerak
3. Massa kecil (100 gr) diam massa besar (200 gr) bergerak
1 1
1 = = = 4278 1
1 2337 = ′
2
1
2 1 = 2 4278
2= = = 4391 2
2 2277
= 183 128
2 1
2 = = = 3796 1
2 2634 =
2
1
= 2 4391
Data 2 2
1 1 = 1928 88
1= = = 5583
1 1791
′
1 ′
′ =
1 1 2
1 = ′= = 7137
1 14 1 1
= 2 3796
2
2 1 = 144 962
2= = = 7558
2 1323
Data 2
2′ 1 1
2 = = = 4 27 =
2′ 2483 2
1
= 2 5583
2
Data 3
= 3116989
1 1
1= = = 52 5
1 1921
1 ′
=
1′
1 2
1 = = = 672 1
1′ 1488 = 2 7137
2
= 5 93677
2 1
2= = = 7 42
2 142
1
=
2
2′ 1
2 = = = 3849 1
2′ 2598 = 2 7558
2
= 5712336
Data 4
1 1
1= = = 4 91 ′
1 ′
1 2444 =
2
1
′ = 2 4 27
1 1 2
1 = ′= = 6472
1 1545 = 1621673
2 1 Data 3
2= = = 6662
2 15 1
1
=
2
2′ 1 1
2 = = = 2982 = 2 52 5
2′ 3353 2
= 27 92 2
Data 5
1 1 1 ′
1= = = 6333 =
1 1579 2
1
= 2 672
1′
1 2
1 = = = 5333 = 451584
1′ 1875
2 1 1
2= = = 5633 =
2 1775 2
1
= 2 7 42
′
2
2 1
2 = = = 5186 = 4958976
2′ 1928
Percobaan 2 (Massa sama, yang satu ′
1 ′
=
diam) 2
1
Data 1 = 2 3849
2
1 1
1= = = 6958 = 148148
1 1437
Data 4
1′ 1
1 = ′= = 1
1 =
2
1
2 1 = 2 4 91
2= = = 2
2
= 1673628
2′ 1
2 = = = 6684 1
2′ 1496 =
2
1
Data 2 = 2 6472
2
1 1 = 4188678
1= = = 7836
1 1276
1
1′
1 =
1 = = = 2
1′ 1
= 2 6662
2
2 1 = 4438224
2= = =
2 1
′ ′
=
2
2′ 1 1
2 = = = 7716 = 2 2982
2′ 1293 2
= 8892324
Data 3
1 1 Data 5
1= = = 6393
1 1564 1
′ =
1 1 2
1 = = =
1′ 1
= 2 6333
2
2 1 = 4 1 689
2= = =
2
2′ 1 ′
1
2 = = = 6397 =
2′ 1563 2
1
= 2 5333
2
Data 4
= 2844 89
1 1
1= = = 7235
1 1382
1
=
2
1′ 1
1 = = = 1
1′ = 2 5633
2
= 3173 69
2 1
2= = =
2
1 1
′
= ′
= 2 5186
2 2
′
2 1 = 268946
2 = = = 6 2
2′ 1666
Percobaan 2
Data 5
Data 1
1 1
1= = = 6983 1
1 1432 =
2
1
1′ 1 = 2 6958
1 = ′= = 2
1 = 4841376
2 1
2= = = 1 ′
1
2 = = 2
2 2
=
2′ 1
2 = ′= = 6246
2 16 1
1 1
= = 2
2 2
Percobaan 3 (Massa berbeda, keduanya =
bergerak)
Data 1 1
=
1 1 2
1= = = 12411
1 8 57 1
= 2 6684
2
1′ 1 = 4467586
1 = = = 12682
1′ 7885
Data 2
2 1 1
2= = = 4819 =
2 2 75 2
1
= 2 7836
2′ 1 2
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum momentum & impuls kami mencari besarnya
momentum serta menghitung energi kinetik troli sebelum dan sesudah
tumbukan. Terdapat 5 kali percobaan dimana disetiap percobaan terjadi
lima kali pengulangan.
Pada percobaan ini kami ingin membuktikan hukum konservasi
energi yang menyatakan bahwa “energi itu tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan namun, energi tersebut hanya diubah menjadi energi yang
lain”. Dari percobaan ini kami dapat membuktikannya yaitu pada saat
tumbukan terjadi energi tersebut diubah menjadi energi bunyi. Namun
pada percobaan ini juga kami gagal membuktikan energi kinetik sebelum
dan sesudah tumbukan itu sama. Kesalahan ini terjadi karena
ketidaktelitian praktikan.
Hukum konservasi momentum menyatakan bahwa “momentum
sebelum dan sesudah tumbukan akan sama”. Dalam percobaan ini hasil
yang kami dapatkan tidak dapat membuktikan hukum ini, karena
momentum sebelum dan sesudah tumbukan tidak sama. Hal ini lagi-lagi
terjadi karena kesalahan praktikan, gerbang cahaya yang posisinya tidak
benar akan mengakibatkan timer counter salah atau kurang valid dalam
membaca data.
Keterbatasan pada alat sensor juga mempengaruhi waktu yang di
dapat, seperti pada percobaan yang ke-5 disana terlihat bahwa yang
disensor adalah massa1 setelah tumbukan, bukan massa2 setelah
tumbukan. Walau nantinya hanya akan terdapat selisih waktu yang sangat
kecil karena hanya berkisar dengan satuan milisekon, akan tetapi kita tetap
tidak bisa menggunakan data t1’ untuk t2’.
Saat kita mendorong troli atau memberi gaya pada troli, maka troli
akan saling bertumbukan. Besar kecilnya gaya yang kita berikan untuk
membuat troli bergerak juga mempengaruhi energi kinetik dan momentum
troli sebelum dan sesudah tumbukan. Karena kecepatan gerak troli akan
mempengaruhi gerbang cahaya menyensor dan hasil data pada timer
counter.
Pada akhirnya kami mengategorikan percobaan 1 sampai 5
termasuk kedalam lenting sempurna, sebagian atau tak lenting sama sekali.
Namun pada percobaan ini, kami tak mendapatkan hasil yang menyatakan
bahwa kedua troli yang bertumbukan itu termasuk lenting sempurna.
Adapun hasil datanya ialah pada percobaan pertama-keempat itu termasuk
lenting sebagian, karena koefisien restitusi menyatakan angka yang
berkisar antara 0-1. Dan pada percobaan ke-5 itu termasuk tak lenting
sama sekali, karena massa2 dan massa1 tidak menunjukkan
kelentingannya setelah bertumbukan melainkan bergerak kearah yang
sama.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Hukum konservasi energi menyatakan bahwa “Energi dapat berubah
dari satu bentuk ke bentuk yang lain, namun tidak bisa diciptakan
ataupun dimusnahkan”
2. Momentum linier ialah hasil kali massa dengan kecepatan.
3. Pada tumbukan elastis koefisien restitusinya e = 1, selain itu ketika
terjadi peristiwa tumbukan elastis maka kedua benda setelah
bertumbukan akan bergerak berlawanan arah, dan tidak terjadi
perubahan energi kinetik. Sedangkan pada tumbukan tak elastis,
koefisien retitusinya 0 < e < 1, ketika terjadi tumbukan tak elastis,
maka benda yang bertumbukan akan menyatu dan bergerak kearah
yang sama, disini energi setelah tumbukan lebih kecil dibandingkan
sebelum bertumbukan.
4. Energi kinetik berbanding lurus dengan momentum, jadi semakin
besar momentum maka akan semakin besar pula energi kinetiknya
5. Pada saat tumbukan, energi ditransfer menjadi energi bunyi.