Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTIKUM INSTRUMEN DAN

PENGUKURAN “MULTIMETER SEBAGAI OHM METER”

Di susun oleh:
Nama : TAMRIN
Nim : 42222037
Kelas : 1B TRJT

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2022
PERCOBAAN I

MULTIMETER SEBAGAI OHM METER

TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan dapat:
1. Menggunakan peukur multimeter untuk mengukur resistensi / hambatan yaitu sebagai ohm
meter.
2. Membandingkan nilai resistor yang terbaca pada resistor dengan hasil pengukuran nilai
menggunakan ohm meter.
3. Menyelidiki bermacam-macam hubungan rangkaian.

DASAR TEORI
Multimeter adalah suatu peukur yang dapat digunakan untuk mengukur resistensi
(sebagai Ohm Meter), tegangan (sebagai Volt Meter) dan arus (sebagai Ampere Meter), baik
gelombang bolak balik (AC) atau searah (DC),
Tahanan adalah salah satu parameter dasar dari suatu rangkaian listrik maupun rangkaian
elektronika. Dalam setiap pemakaian atau perencanaan rangkaian tahanan selalu diikutsertakan
untuk maksud tertentu.
Pengukur resistensi suatu resistor bisa diukur pada pembacaan skala meter. Perhatikan
untuk pengukuran perkalian, x 1 k , x 1, x 10 dan sebagainya. Pengukuran ini disebut
pengukuran secara langsung. Demikian juga untuk pengukuran tegangan/Voltmeter, posisi
multimeter diletakkan pada posisi Volt dan perhatikan skala Volt Meter serta baca jarum
penunjuk harga tegangan yang didapat.

ALAT DAN BAHAN


1. Multimeter digital dan analog (1 buah)
2. Resistor Modul terdiri atas :
• 1 K Ω ( 2 buah)
• 100 K Ω (1 buah)
• 1 M Ω (1 buah)
• 220 Ω ( 1 buah)
• 470 Ω (1 buah)
• 100 Ω (2 buah)
• 47 Ω (1 buah)
• 100 Ω1% (1 buah)
• 47 Ω(1 buah)
• 4,7 Ω (1buah)
• 1,5 Ω (1buah)
• 10K Ω(1buah)
• 680 Ω(2 buah)
• 3,3K Ω(1 buah)
3. Konektor ( 2 buah)
4. Jumper ( 4 buah)

GAMBAR RANGKAIAN

 •

Gambar 1.1.

1K 1K 100 470 1K

 
(a) ( b)
47 1K

100 1M

(a)
(c)  ( d)

100 100 K

1K
470

( e)
100 470

1K 220


(F )
Gambar 1.2
LANGKAH PERCOBAAN
1. Mengukur nilai – nilai resistor dengan menggunakan ohm meter yang mempunyai batas ukur
x 1, x 10 dan x 1 K (gambar rangkaian 1.1.).
2. Mengukur nilai resistensi total (gambar rangkaian 1.2).

TABEL PERCOBAAN Tabel 1.1


Yang tertera pada resistor Hasil pengukuran

Warna cincin Toleransi Harga Multimeter analog Multimeter


digital
X1 X10 X10 X1k
0
Cokelat, Hitam, 5% 950.000 ∞ ∞ ∞ 1K 1.051
Hijau, Emas 1.050.0
00
Coklat, Hitam, 5% 950 1.0 1K 100 10 1 0,987
Merah, Emas 50
Coklat, Hitam, 5% 950 1.0 1K 100 10 1 0,989
Merah, Emas 50
Coklat, Hitam, 1% 99.000 ∞ ∞ 1K 100 100,0
Hitam, Orange, 101.000
Cokelat
Kuning, Ungu, 5% 446,5 4 500 48 4,5 0,2 0,464
Cokelat, Emas 93,5

Merah, Merah, 5% 209 23 250 21 2 0,1 217,5


Cokelat, Emas 1
Cokelat, Hitam, 5% 95 105 100 10 1 0 0,983
Cokelat, Emas
Cokelat, Hitam, 5% 95 105 100 10 1 0 100,0
Cokelat, Emas
Cokelat, Hitam, 5% 95 105 100 10 1 0 099,3
cokelat, Emas
Kuning, Ungu, 5% 44,65 49,35 ∞ 4,5 0,4 0 046,5
Hitam, Emas
Kuning, Ungu, 5% 4.465 4.935 ∞ 500 46 4,5 04,70
Merah, Emas
Cokelat, Ungu, 5% 1.615 2k 160 15 1,4 1.487
Merah, Emas 1.785
Cokelat, Hitam, 1% 9.900 1 ∞ 1k 100 10 10,05
hitam, Merah, 0.100
Cokelat
Biru, Abu-abu, 5% 646 714 750 70 7 0,6 0,679
Cokelat, Emas
Biru, Abu-abu, 5% 646 714 750 70 7 0,6 0,681
Cokelat, Emas
Orange, Orange, 5% 3.135 3465 2K 300 32 3 3.283
Merah, Emas

PERHITUNGAN TEORI
1. COKELAT−¿ HITAM −HIJAU −EMAS
1 0 105 ±5%
R = 10 ×105 ± 5%
= 100.000 ± 5%
= (100.000 – 50.000) (100.000 +¿ 50.000)
= 950.000 1.050 .000
2. COKELAT−¿ HITAM −¿ MERAH −¿ EMAS
1 0 102 ±5%
R = 10 × 102 ±5%
= 1000 ±5%
= (1000 – 50) (1000 +¿ 50)
= 950 1.050
3. COKELAT−¿ HITAM −¿ MERAH −¿ EMAS
1 0 102 ±5%
R = 10 × 102 ±5%
= 1000 ±5%
= (1000 – 50) (1000 +¿ 50)
= 950 1.050
4. COKELAT – HITAM – HITAM – ORANGE −¿ COKELAT
1 0 0 103 ± 1%
R = 100 × 103 ± 1%
= 100.000 ± 1%

= (100.000 – 1000) (100.000+¿ 1000)

= 99.000 101.000

5. KUNING – UNGU – COKELAT −¿ EMAS


4 7 101 ±5%
R = 47 × 10 ±5%
= 470 ±5%
= (470 – 23,5) (470 +¿ 23,5)
= 446,5 493,5
6. MERAH – MERAH – COKELAT −¿ EMAS
2 2 101 ±5%
R = 22 × 101 ±5%
= 220 ±5%
= (220 – 11) (220 +¿ 11)
= 209 231
7. COKELAT – HITAM – COKELAT −¿ EMAS
1 0 101 ±5%
R = 10 × 101 ±5%
= 100 ±5%
= (100 – 5) (100 +¿ 5)
= 95 105
8. COKELAT – HITAM – COKELAT −¿ EMAS
1 0 101 ±5%
R = 10 × 101 ±5%
= 100 ±5%
= (100 – 5) (100 +¿ 5)
= 95 105
9. COKELAT – HITAM – COKELAT −¿ EMAS
1 0 101 ±5%
R = 10 × 101 ±5%
= 100 ±5%
= (100 – 5) (100 +¿ 5)
= 95 105
10. KUNING – UNGU – HITAM – EMAS
4 7 100 ±5%
R = 47 × 1 ± 5%
= 47 ±5%
= (47 – 2,35) (47 +¿ 2,35)
= 44,65 49,35
11. KUNING – UNGU – MERAH – EMAS
4 7 102 ±5%
R = 47 × 10 ±5%
2

= 4.700 ±5%
= (4.700 – 235) (4.700)
= 4.465 4.935
12. COKELAT – UNGU −¿ MERAH – EMAS
1 7 102 ±5%
R = 17 × 10 ±5%
2

= 1.700 ±5%
= (1.700 – 85) ( 1.700 +¿ 85)
= 1.615 1.785
13. COKELAT – HITAM – HITAM – MERAH – EMAS
1 0 0 102 ±5%
R = 100 × 10 ±5%
2

= 10.000 ±5%
= 10K ± 5%
= (10.000 – 100) (10. 000 +¿ 100)
= 9.900 10.100
14. BIRU – ABU-ABU – COKELAT −¿ EMAS
6 8 101 ±5%
R = 68 × 10 ±5%
= 680 ±5%
= (680 – 34) (680 +¿ 34)
= 646 714
15. BIRU – ABU-ABU – COKELAT −¿ EMAS
6 8 101 ±5%
R = 68 × 10 ±5%
= 680 ±5%
= (680 – 34) (680 +¿ 34)
= 646 714
16. ORANGE – ORANGE – MERAH −¿ EMAS
3 3 102 ±5%
R = 33 × 102 ±5%
= 3.300 ±5%
= (3.300 – 165) (3.300 +¿ 165)
= 3.135 3.465

Tabel 2.1

Berdasarkan Pengukuran
Hubungan Resistansi Total
Rangakaian Berdasarkan Perhitungan Multimeter analog Multimeter digital
Teori

Seri 2KΩ 2KΩ 1,976 kΩ

Seri 1.570Ω 1K5Ω 1,549 kΩ

Seri 1.047Ω 1KΩ 1,003 kΩ

Paralel 99,99Ω 100Ω 099,3 Ω

Seri-paralel-seri 1.460,1Ω 1K5Ω 1,441 kΩ

Paralel-paralel-seri 240,76Ω 250 Ω 238,5 Ω

PERHITUNGAN TEORI
Rs = R1 + R2 + ……..
Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3……
Rtotal = R1 × R2/ R1 + R2

Tabel 1.2
1. SERI RT = R1 + R2 = 1KΩ + 1KΩ
= 2KΩ
2. SERI Rs = R1 + R2 + R3 = 100Ω + 470Ω + 1KΩ
= 1,570Ω

3. SERI Rs = R1 + R2 = 47Ω + 1KΩ


= 1,047Ω

1 1 1
4. PARALEL = +
Rp R 1 R 2
1 1
=
Rp 100+1 M
1 10000+1
=
Rp 1000000
1 10001
=
Rp 1000000
10001 RP = 106
1M
RP =
10001
RP = 99.99 Ω

5. SERI-PARALEL-SERI
A). RS = R1 + R2
RS = 100 Ω+ 100KΩ
= 100.100
1 1 1
B). = +¿
RP RS R3
1 1 1
= +
RP 100.100 1000
1 1+ 100,1
=
RP 100.100
1 101,1
RP
= 100.100
101,1 RP = 100.100
RP = 990,10Ω
C). Jadi, Rtotal = RP +¿ R4
= 990,10 +¿ 470
= 1.460,5Ω

6. PARALEL-PARALEL-SERI
1 1 1
A). = +
RP R1 R2
1 1 1
= +¿
RP 100 1000
1 10+1
=
RP 1.000
1 11
=
RP 1.000
11 RP = 1.000
RP = 90,91Ω
1 1 1
B). = +¿
RP R3 R4
1 1 1
RP
= 470
+¿
220
1 220+470
=
RP 103.400
1 690
RP
= 103.400
690 RP = 103,400
RP = 149,85 Ω
C). Jadi, RT = RP1+ RP2
= 90,91 + 149,85
= 240,76 Ω

PERTANYAAN
1. Bandingkan hasil pengukuran gambar 1 pada tabel 1 untuk harga yang tertera di resistor
dari hasil pengukuran. Apa pendapat anda !
2. Bandingkan ukuran pengukuran resistensi pada gambar rangkaian 2a sampai 2f pada
tabel 2, untuk perhitungan secara teori dan hasil pengukuran. Apa pendapat anda!
3. Apa kesimpulan yang anda dapatkan dari percobaan ini?

JAWABAN:
1. Hasil pengukuran pada teori berbeda dengan hasil pengukuran pada percobaan.
2. Hasil perhitungan secara teori mulai dari gambar rangkaian 2a sampai rangkaian 2f berbeda
denngan hasil pengukuran percobaan.setelah melakukan percobaan dan mengamati ukuran pada
resistansi ternyata ada perbedaan harga antara hasil pengukuran dan hasil secara teori yang tidak
dalam batas toleransi.seperti contoh pada tabel1.1 dengan warna cincin kuning,ungu,coklat,emas
dengan batas toleransi 5% harga 470 OHM yang memiliki batas antara 4456,5-493,5,pada
BUx1K memiliki harga 400 OHM yang kurang dari batas toleransinya.ini dapat terjadi karena
adanya kesulitan pembacaan angka skala pada alat ukur multimeter analog pada BUx1K.
sedangkan data yang lain sesuai dengan hasil pengukuran teori dan berada dalam batas toleransi.

KESIMPULAN

3. Kesimpulan:
a. Besarnya nilai resistansi suatu resistor tergantung urutan warna yang tertera pada
cincin resistor.
b.  Perbedaan hasil pengukuran suatu resistansi dengan pembacaan pada warna cincin
disebabkan oleh keadaan multimeter yang tidak stabil.
c.  Resistor yang dipasang seri akan memiliki daya resistansi yang kuat/tinggi
dibandingkan resistor yang dipasang secara paralel.
d.  Dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan multimeter (ohm meter) analog
pada saat melakukan perubahan batas ukur, perlu melakukan kalibrasi atau
menghubung singkat untuk mengatur jarum multimeter (ohm meter) analog pada
posisi 0 (nol), agar pengukuran menjadi akurat.

Anda mungkin juga menyukai