Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM JOB PERTAMA INSTRUMEN DAN

PENGUKURAN
“MULTIMETER SEBAGAI OHM METER”

Di susun oleh:
Nama : Muh. Rais
Nim : 42222049
Kelas : 1B TRJT

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2022
PERCOBAAN I
MULTIMETER SEBAGAI OHM METER
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan dapat:
1. Menggunakan peukur multimeter untuk mengukur resistensi / hambatan yaitu sebagai ohm
meter.
2. Membandingkan nilai resistor yang terbaca pada resistor dengan hasil pengukuran nilai
menggunakan ohm meter.
3. Menyelidiki bermacam-macam hubungan rangkaian.

DASAR TEORI
Multimeter adalah suatu peukur yang dapat digunakan untuk mengukur resistensi
(sebagai Ohm Meter), tegangan (sebagai Volt Meter) dan arus (sebagai Ampere Meter), baik
gelombang bolak balik (AC) atau searah (DC),
Tahanan adalah salah satu parameter dasar dari suatu rangkaian listrik maupun rangkaian
elektronika. Dalam setiap pemakaian atau perencanaan rangkaian tahanan selalu diikutsertakan
untuk maksud tertentu.
Pengukur resistensi suatu resistor bisa diukur pada pembacaan skala meter. Perhatikan
untuk pengukuran perkalian, x 1 k , x 1, x 10 dan sebagainya. Pengukuran ini disebut
pengukuran secara langsung. Demikian juga untuk pengukuran tegangan/Voltmeter, posisi
multimeter diletakkan pada posisi Volt dan perhatikan skala Volt Meter serta baca jarum
penunjuk harga tegangan yang didapat.

ALAT DAN BAHAN


1. Multimeter metrawatt / sanwa (1 buah)
2. Resistor Modul terdiri atas :
 1 K  ( 2 buah)
 100 K  (1 buah)
 1 M (1 buah)
 220 ( 1 buah)
 470  (1 buah)
 100 (1 buah)
 47 (1 buah)
3. Konektor ( 2 buah)
4. Jumper ( 5 buah)

GAMBAR RANGKAIAN
Gambar 1.1.

Gambar 1.2

1K 1K 100 470 1K
K

(a) (b)

47 1K
K

100 1M

K

100 100 K
KK KK

1K
KK 470
KK
(e)

100 470
KK KK

1K 220
KK

(f)
Gambar 1.2

LANGKAH PERCOBAAN
1. Mengukur nilai – nilai resistor dengan menggunakan ohm meter yang mempunyai batas ukur
x 1, x 10 dan x 1 K (gambar rangkaian 1.1.).
2. Mengukur nilai resistensi total (gambar rangkaian 1.2).

TABEL PERCOBAAN

 Tabel 1.1
NO Warna Toleransi Harga Harga Multimeter Analog Multimeter
Toleransi Digital
BU x BU x BU x BU x
1 10 100 1K

1 C-H-M-E ±5% 50 (950- 1KΩ 100 10Ω 1Ω 0,988KΩ


1.050) Ω

2 C-H-HJ-E ±5% 50 (950.000- ∞ ∞ ∞ 1KΩ 1.023MΩ


1.050.000)
3 B-A-C-E ±5% 34 (646 – 680 70 Ω 7Ω 0,6Ω 700KΩ
714) Ω
4 K-U-H-E ±5% 2,53 ( 44,65- 47Ω 4,7 0,4 Ω 0 46,4Ω
Ω
49,35)
5 C-M-H-H- ±5% 5,05 ( 95,95 – ∞ 1KΩ 100Ω 10Ω 10,06 KΩ
E 106,05)

6 C-O-B-H- ±1% 1,36 ( 134,64 - ∞ ∞ 1KΩ 100


C Ω
137,36)
7 C-HJ-M-E ±5% 75 ( 1.425 - 2KΩ 150 16Ω 1,5Ω 1,488KΩ
1.575) Ω

8 O-O-M-E ±5% 165 (3.135 - ∞ 350 35Ω 3,5Ω 3,271KΩ


3.465) Ω

9 K-U-M-E ±5% 235 ( 4.465 - ∞ 500 50Ω 5Ω 04,66KΩ


4.935) Ω
10 K-U-C-E ±5% 23,5 (446,5 – 500 50Ω 5Ω 0,5Ω 0,465KΩ
493,5) Ω

11 C-H-C-E ±5% 5 (95 – 105) 100 10Ω 1Ω 0 097,4Ω


Ω
12 C-H-C-E ±5% 20 ( 380 – 100 10Ω 0 0 099,0Ω
420) Ω
13 C-H-C-E ±5% 34 (646 - 1kΩ 70Ω 6Ω 0,6Ω 069,7KΩ
714)
14 C-H-C-E ±5% 5 (95 – 105) 100 10Ω 1Ω 0 04,69KΩ
Ω
15 C-C-B-H- ±1% 10 (990 – 1kΩ 100 10Ω 1Ω 700Ω
C 1.010) Ω

PERHITUNGAN TEORI
1. Coklat – Hitam – Merah – Emas
1 0 102 5%
= 10 X 10 ± 5%
2

= 1.000 ± 5%
= 1.000 x 5/100 = 50
= (1.000- 50) –(1.000+50)
Range = (950-1.050)

2. Coklat – Hitam – Hijau – Emas


1 0 105 5%
= 10 X 105 ± 5%
= 1.000.000 ± 5%
= 1.000.000 X 5/100 = 50K
=(1.000.000- 50.000) –(1.000.000+ 50.000)
Range = (950.000-1.050.000)

3. Biru – abu-abu – Coklat – Emas


6 8 101 5%
= 68 X 10 ± 5%
1

= 680 ± 5%
= 680 x 5/100 = 34
= (680-34) –(680+34)
Range = (646 – 714)

4. Kuning – Ungu – Hitam - Emas


4 7 x1 5%
= 47 X 1 ± 5%
= 47 X 1 ± 5%
= 47 x 5/100 = 2,35
= ( 47- 2,35) –(47+ 2,35)
Range = ( 44,65-49,35)

5. Coklat – Merah –Hitam –Hitam – Emas


1 0 1 x1 5%
= 101 X 1 ± 5%
= 101 ± 5%
= 101 X 5/100 =5.05
= (101-5,05) –( 101 + 5,05)
Range = ( 95,95 – 106,05)

6. Pada resistor modul yang ke enam dalam percobaan, warna tidak dapat terbaca
dikarenakan pemakaian resistor sebelumnya terbakar

7. Coklat – Orange – Biru –hitam –coklat


1 3 6 x1 1%
= 136 X 1 ± 1%
= 136 ± 1 %
= 136 X 1/ 100 = 1,36
= (136 -1,36) –(136 + 1,36)
Range = ( 134,64 -137,36)

8. Coklat – Hijau – Merah – Emas


1 5 102 5%
= 15 X 10 ± 5%
2

= 15 X 100 ± 5%
= 1.500 X 5/100 = 75
=( 1.500 -75) –(1.500+75)
Range = ( 1.425 -1.575)

9. Orange – Orange – Merah –Emas


3 3 102 5%
= 33 X 10 ± 5%
2

= 33 X 100 ± 5%
= 3.300 X 5/100 = 165
= (3.300-165) – (3.300+ 165)
Range = (3.135 – 3.465 )

10. Kuning – Ungu –Merah – Emas


4 7 102 5%
= 47 X 10 ± 5%
2

= 47 X 100 ± 5%
= 4700 X 5/100 =235
= (4.700 – 235 ) –(4.700 + 235)
Range = ( 4.465 -4.935)

11. Kuning – Ungu –Coklat – Emas


4 7 101 5%
= 47 X 101 ± 5%
= 470 x 5/100= 23,5
=( 470- 23,5 ) –(470+ 23,5)
Range = (446,5 – 493,5)

12. Coklat – Hitam – Coklat – Emas


1 0 101 5%
= 10 X 10 ± 5%
1

= 100 ± 5%
= 100 x 5/100= 5
=(100-5) – (100+5)
Range = (95 – 105)

13. Coklat – Hitam – Coklat - Emas


4 0 101 5%
= 40 X 10 ± 5%
1

= 40 X 10 ± 5%
= 400 ± 5%
= 400 X 5/100 = 20
=(400- 20) – (400 + 20 )
Range = ( 380 – 420)

14. Biru – Abu-abu – Coklat – Emas


6 8 101 5%
= 68 X 10 ± 5%
1

= 68 X 10 ± 5%
= 680 X 5/100 = 34
= ( 680 - 34)- (680+34)
Range = (646 - 714)

15. Coklat – Hitam – Coklat - Emas


1 0 101 5%
= 10 X 10 ± 5%
1

= 10 X 10 ± 5%
= 100 ± 5%
= 100 X 5/100 = 5
=(100-5) –(100+5)
Range = (95 – 105)

16. Coklat – Coklat – Biru –Hitam – Coklat


1 1 6 x1 1%
= 10 X 102 ± 1%
= 1.000 ± 1%
= 1.000 X 1/100 = 10
=(1.000 – 10) –(1.000 + 10)
Range = (990 – 1.010)

 Tabel 1.2

Resistansi total
Hubungan rangkaian Berdasarkan
Berdasarkan Berdasarkan
Pengukuran Digital
Perhitungan Teori Pengukuran Analog
Seri 2 KΩ 2000 Ω 1,971Ω

Seri 1,570 KΩ 1600Ω 1,552Ω

Seri 1,047 KΩ 1,100Ω 1,035Ω

Paralel 99,99 Ω 100Ω 99,1Ω

Seri-Paralel-Seri 1.460,1 Ω 100 KΩ 101,6Ω

Paralel-Paralel-Seri 240,76 Ω 220Ω 239,1Ω

PERHITUNGAN TEORI :

1. Seri
RT = R1 + R2
= 1 KΩ + 1 KΩ
= 2 KΩ

2. Seri
RT = R1 + R2 + R3
= 100 Ω + 470 Ω + 1 KΩ
=1,570 KΩ

3. Seri
RT = R1 + R2
= 47 Ω + 1 KΩ
= 1,047 KΩ

4. Paralel
R1×R2
RT =
R 1+ R 2

100× 1.000.000
RT =
100+1000.000
100× 1.000.000
RT =
1.000.0100
1.000.000
RT =
10001
RT = 99,99 Ω

5. Seri – Paralel - Seri


1) RS = R1 + R2
= 100 + 100K
=100.100 Ω

Rs X R 3
2) Rp =
Rs+ R 3
100.100× 1.000
Rp =
100.100+1.000
100.100.000
Rp =
101.100
Rp = 990,108 Ω

3) Jadi, RT = RP + R4
= 990,108 + 470
= 1.460,1088 Ω
= 1.460,1 Ω

6. Paralel – Paralel – Seri

R1 X R2
1) Rp1 =
R 1+ R2
100× 1.000
Rp1 =
100+1.000
100.000
Rp1 =
1.100
Rp1 = 90,90 Ω

R1 X R2
2) Rp2 =
R 1+ R2
470 ×220
Rp2 =
470+ 220
103.400
Rp2 =
690
Rp2 = 149,85 Ω

3) Jadi, RT = RP1 + RP2


= 90,90 + 149,85
= 240,755 Ω
= 240,76 Ω

Pertanyaan
1. Bandingkan hasil pengukuran gambar 1 pada tabel 1 untuk harga yang tertera di resistor
dari hasil pengukuran. Apa pendapat anda?
2.  Bandingkan ukuran pengukuran resistansi pada gambar rangkaian 2.a sampai 2.f pada
tabel 2, untuk perhitungan secara teori dan hasil pengukuran. Apa pendapat anda?
3. Apa kesimpulan yang anda dapatkan dari percobaan ini?

Jawaban
1. Hasil pengukuran menggunakan dua pengukuran multimeter analog dan digital berbeda.
Untuk pengukuran multimeter sebagai ohm meter digital harga yang tertera pada resistor
tidak jauh beda dengan hasil pengukuran digital karena masih dalam nilai batas toleransi
tiap nilai cincin resistor. Untuk pengukuran multimeter sebagai ohm meter analog
hasilnya berbeda dengan harga dan perhitungan teori karena diluar batas nilai toleransi
contohnya pada resistor harga 220 dengan warna cincin resistor Merah-Merah-Hitam-
Hitam-Coklat nilai harga pada Bux10 22,9 nilai toleransi 1% dengan range toleransi
217,8 – 222,2. Hal ini bisa terjadi dimungkinkan pembacaan nilai resistor pada
multimeter analog sudut pandang yang berbeda atau titik nol tidak pas saat melakukan
kalibrasi.
2. Menurut saya hasil perhitungan resistansi total secara teori dan hasil pengukuran mulai
dari gambar rangkaian 2.a sampai rangkaian 2.f. untuk hasil pengukuran secara digital
lebih akurat dan tidak jauh berbeda dengan perhitungan secara teori. Untuk hasil
pengukuran secara analog beberapa nilai jauh berbeda dengan perhitungan secara teori.

3. Kesimpulan yang bisa saya ambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

a. Besaran nilai resistansi resistor tertera pada cincin urutan resistor dengan
memperhatikan urutan warna resistor. Perbedaan hasil pengukuran dengan harga
dapat dipengaruhi oleh nilai toleransi pada resistor. Namun, perbedaan yang
sangat jauh dengan perhitungan teori dipengaruhi oleh alat ukur/proses ukur itu
sendiri seperti pada pengukuran multimeter analog. hal yang membuat tidak
akurat adalah terjadi perbedaan sudut pandang, posisi penunjukan jarum titik nol.
b. Resistor yang dipasang secara seri akan memiliki daya resistansi yang kuat/tinggi
dibandingkan resistor yang disusun secara paralel.
c. Perlu untuk diperhatikan, dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan
multimeter sebagai ohm meter analog pada saat melakukan perubahan batas ukur,
perlu melakukan kalibrasi agar posisi penunjukan jarum tepat pada angka 0 agar
pengukuran menjadi akurat.

Anda mungkin juga menyukai