Anda di halaman 1dari 7

TUGAS EPIDEMIOLOGI ANALITIK ( PERTEMUAN KE-3)

1. Berdasarkan data yang didapat :


SAKIT TIDAK SAKIT
KONSUMSI TEMPE 40 180 220
<200 GR/HR
KONSUMSI 160 420 580
TEMPE>200GR/HR
TOTAL 200 600 800
OR = axd/cxb = 160x420/40x180 = 67.200/7200 = 9,33.

Confident limit = e ln9,33 ± 1,96xV1/160+1/180+1/40+1/420


= e 2,23 ± 1,96x v 0,0391909534
= e 2,23± 0,39 = e 1,84 – e 2,62 = 6,296- 13,73
Secara statistik 95 % confident limit dari 100x percobaan maka akan berkisar diantara limit
6,296- 13,73, OR 9,33. Artinya pegawai yang makan tempe < 200 gr perhari mempunyai
kemungkinan 9,33 kali terkena serangan jantung dibanding pegawai yang makan tempe ≥200 gr
per hari, dan secara statistik bermakna karena lower limit OR> 1, yakni 6,296. Dengan kata lain
konsumsi tempe yang rendah merupakan faktor resiko terkena serangan jantung.

2. Berdasarkan data yang diteliti Pusat Penilitian dan Pengembangan Gizi Bogor dengan Bagian
Urologi FK-UI :
KANKER TIDAK KANKER
KANDUNG KANDUNG
KENCING KENCING
PRIA PEROKOK 12800 187200 200000
BERAT
PRIA TIDAK 92 199908 200000
PEROKOK
TOTAL 12892 387108 400000
OR = a x d / b x c = 1280 x 199908 / 92 x 18720 = 255882240/1722240 = 148,58

Confident limit = e ln148,58 ± 1,96 x v1/1280+1/92+1/18720+1/199.908

= e 5,00 ± 1,96x v0,0186580023

= e 5,00 ± 1,96x0,1366 = e 5,00 ± 0,27

= e 4,37- e 5,27

= 113,3-194,4

Secara statistik 95% confident limit dari 100 kali percobaan maka hasilnya akan berkisar antara
113,3-194,4, OR 148,58. Artinya Pria dewasa perokok berat mempunyai kemungkinan 148,58
kali terkena kanker kandung kemih dibanding pria dewasa yang bukan perokok. Dan secara
statistic bermakna karena lower limit OR >1, yakni 113,3.Berdasarakan data dari 16000 orang
dewasa umur 45 – 65 tahun
3.

HIPERTENSI TIDAK
HIPERTENSI
KONSUMSI 2800 3467 6267
GARAM > 10 GR/
HR
KONSUMSI 2800 6933 9733
GARAM < 10 GR/
HR
TOTAL 5600 10400 16000
RR = (a/a+b)/(c/c+d ) = (2800/6267) / (2800/9733)
RR = 1,55
Confident limit = e ln1,55 ± 1,96 x v1/2800+1/6267+1/2800+1/9733
= e 0,44 ± 1,96 x 0,0312
= e 0,44 ± 0,0612
= e 0,38– e 0,499
= 1,45 – 1,65

Secara statistik 95% confident limit dari 100 kali percobaan maka hasilnya akan berkisar antara
1,45- 1.65. RR 1,55. Artinya orang dewasa usia 45-65 tahun yang konsumsi garam >10 gr per hari
memiliki resiko relatif terkena hipertensi 1,55 kali dibanding orang dewasa usia 45-65 tahun
yang tidak mengkonsumsi garam > 10 gr/hari. Dan secara statistik bermakna karena lower limit
RR > 1, yakni 1,45.

4. Data pekerja wanita di pabrik


KANKER TIDAK KANKER
TULANG TULANG
Wanita 100 4900 5000
pengecatan
Wanita operator 10 2490 2500
TOTAL 110 7390 7500

RR = a/a+b/c/c+d = (100/5000) / (10/2500) = (100/5000) x (2500/10) = 5


Confident limit = eln5 ± 1,96 xV 1/100 +1/5000+1/10+1/2500
= e1,61 ± 1,96 xV0,1106
= e1,61 ± 0,65183
= e0,95817- e2,26183

Confident limit = 2,61 – 9,60. Secara statistik 95% confident limit dari 100 kali percobaan maka
hasilnya akan berkisar antara 2,61 - 0,96, RR = 5. Artinya Wanita yang bekerja di pabrik
pengecatan lempeng uranium memiliki resiko relatif 5x terkena kanker tulang dibanding Wanita
yang bekerja sebagai operator seluler, dan secara statistik bermakna karena lower limit RR > 1,
yakni 2,61. Dengan kata lain bekerja di pabrik pengecatan lempeng uranium tidak bisa dikatakan
bukan sebagai penyebab kanker tulang.

5.

Berdasasarkan data antropometri balita usia 12 – 23 bulan di Kabupaten Erehwon


Meninggal Hidup
dunia
Balita wasting 60 140 200
Balita sehat 93 1707 1800
TOTAL 153 1847 2000
RR= (60/200)/(93/1800) = 0.3/0.05 = 6

1 1 1 1
𝑙𝑛 𝑅𝑅±1.96√ + + +
𝑒 𝑎 𝑎+𝑏 𝑐 𝑐+𝑑

𝑒 ln 6±1.96√0.0275
𝑒 1.79±0.32
RR = 6 (95% CI: 4.35-8.25)

Secara statistik 95% confident limit dari 100 kali percobaan maka hasilnya akan berkisar antara
4,10 sampai 8,24. RR 5,81. Kesimpulan balita usia 12-23 bulan dengan wasting memiliki resiko
relatif meninggal 5,81 x dibanding balita usia 12-23 bulan yang sehat. Dan secara statistic
bermakna karena lower limit RR>1, yakni 4,10.

6. Berdasarkan data ibu hamil di fasilitas kesehatan Kabupaten XYZ


BBLR TIDAK BBLR
CEK KEHAMILAN 400 1200 1600
<4 KALI
CEK KEHAMILAN > 100 2300 2400
4 KALI
TOTAL 500 3500 4000
RR = (400/1600)/ (100X2400) = 0,25/0,042 = 5,9
1 1 1 1
ln 𝑅𝑅±1.96√ + + +
𝑒 𝑎 𝑎+𝑏 𝑐 𝑐+𝑑

𝑒 ln 5,9±1.96√0.0025+0,000625+0,01+0,0004
𝑒 ln 5,9±1.96𝑥0,11
𝑒 1,7±0,21
𝑒 1,56 - 𝑒 1,98
RR 5,9 (95% CI :2,7)

Kesimpulan : ibu hamil yang mengecek kehamilan kurang dari 4 kali melahirkan bayi BBLR 5,9
kali dibanding ibu hamil yang mengecek kehamilan lebih dari 4 kali
TUGAS EPIDEMIOLOGI 4 SCREENING DAN PENARIKAN KESIMPULAN

1. Total populasi = 950 orang


Jumlah orang positif Ca prostat dengan pemeriksaan rectal toucher = 300
Jumlah orang yang positif dengan rectal toucher dan negatif dengan biopsy = 100
Jumlah orang positif Ca prostat dengan pemeriksaan biopsy = 250
a. Jumlah orang dengan pemeriksaan rectal toucher positif dan pemeriksaan
biopsy positif = 300 – 100 = 200
b. Jumlah orang dengan pemeriksaan rectal toucher positif dan pemeriksaan biopsy
negatif =100
c. Jumlah orang dengan pemeriksaan rectal toucher negatif dan pemeriksaan
biopsy positif = 250 – 200 = 50
d. Jumlah orang dengan pemeriksaan rectal toucher negatif dan pemeriksaan
biopsy negatif =950 – 350 = 600
biopsi (+) biopsi (-)
Rectal 200 100 300
touche
(+)
Rectal 50 600 650
touche
(-)
Total 250 700 950

𝑎 200
Sensitifitas (Se) : = = 0,8 = 80%
(𝑎+𝑐) 250


𝑑 600
Spesifisitas (Sp): = = 0,857 = 85,7%
(𝑏+𝑑) 700


𝑐 50
False Negatif (FN) : = = 0,2 atau 1 – Se = 1 – 0,8 = 0,2
(𝑎+𝑐) 250


𝑏 100
False Positif (FN) : = = 0,14 atau 1 – Sp = 1 – 0,857 = 0,14
(𝑏+𝑑) 700

Jumlah Se + Sp= 80 + 85,7 = 165,7% > 150%


Selisih Se – Sp = 80 – 85,7 = 5,7% < 15%
Kesimpulan
Skrining dengan ‘rectal toucher’ dapat memprediksi seseorang menderita Ca-prostat

2. Jumlah populasi penyaringan = 1000


Prevalensi penyakit 4% = 40 orang per 1000
Orang yang sehat = 1000 – 40 = 960
Sensitifitas = 95%
Spesifisitas = 90%
a. True Positif = 40 x 95% = 38
b. False Positif = 40 – 38 = 2
c. True Negatif = 960 x 90% = 864
d. False Negatif = 960 – 864 = 96
3.

Jumlah populasi = 130


Jumlah orang positif DM dengan pemeriksaan Benedict Test = 60
Jumlah orang negatif DM dengan pemeriksaan GDP dan GDPP = 67
Jumlah orang positif DM dengan pemeriksaan Benedict test tapi negatif dengan
pemeriksaan GDP dan GDPP = 5
a. Jumlah orang dengan pemeriksaan Benedict Test positif dan pemeriksaan GDP-GDPP
positif = 60 – 5 = 55
b. Jumlah orang dengan pemeriksaan Benedict Test positif dan pemeriksaan GDP-GDPP
negatif = 5
c. Junlah orang dengan pemeriksaan Benedict Test negatif dan pemeriksaan GDP-GDPP
positif = 63 – 55 = 8
d. Jumlah orang dengan pemeriksaan Benedict Test negatif dan pemeriksaan GDP-GDPP
negatif = 67 – 5 = 62

DIAGNOSA STANDAR (GDP DAN GDPP)

(+) (-) TOTAL


PEMERIKSAAN
BENEDICT

(+) a = 55 b=5 60
TEST

(-) c=8 d = 62 70

TOTAL 63 67 130

a) Nilai sensitifitas
𝑎 55
Sensitifitas (Se) : = = 0,87 = 87%
(𝑎+𝑐) 63
b) Nilai spesitifity
𝑑 62
Spesitifity (Sp) : = = 0,9254 = 92%
(𝑏+𝑑) 67
c) Nilai False Positif
𝑏 5
FP : = = 0,0746 atau 1 – Sp = 1 – 0,9254 = 0,0746
(𝑏+𝑑) 67
d) Nilai False Negatif
𝑐 8
FN : = = 0,13 atau 1 – Se = 1 – 0,87 = 0,13
(𝑎+𝑐) 63

4.
Nomor 1
Dilakukan pada orang-orang yang rupanya sehat (S )
Digunakan sebagai suatu dasar untuk pengobatan (D)

Nomor 2
Bukan suatu dasar bagi pengobatan (S)
Dilakukan pada orang2 dengan penemuan2 sugestif (D)

Nomor 3
Secara relatif mahal (D)
Dapat diterima pasien (S )

Nomor 4
Secara relatif tidak mahal (S )
Diberikan/dilakukan oleh para tehnisi (D)

1. Buatlah dengan bahasa saudara sendiri (3-5 kalimat) tentang:


– Konsistensi hubungan
– Kekuatan hubungan
– Kespesifikan hubungan
– Urutan waktu hubungan
– Biologik hubungan

Jawaban
– Konsistensi hubungan
Apabila hasil dari penelitian menunjukkan hasil yang sama atau tidak jauh beda dengan hasil
dari penelitian-penelitian orang lain dan yang sudah dipublikasikan secara luas.
– Kekuatan hubungan
Meunjukkan kuatnya hubungan antara faktor risiko dan penyakit. semakin kuat hubungan
antara faktor risiko dan penyakit semakin kuat pula kesimpulan tentang hubungan tersebut
bersifat kausal menunjukkan sebab akibat.
– Kespesifikan hubungan
Apabila faktor risiko yang dipelajari menyebabkan sedikit saja jenis penyakit lain, maka
semakin besar kepastian penyakit yang sedang dipelajari berhubungan dengan faktor risiko.
– Urutan waktu hubungan
Faktor risiko harus mendahului timbulnya penyakit. Sehingga jelas hubungan sebab-akibat
awal pergerakan dari suatu penyakit.
– Biologik hubungan
Hubungan kausal sebab-akibat antara faktor risiko dan penyakit harus bisa dijelaskan melalui
pengetahuan biologik. Sehingga dengan pengetahuan tersebut akan memperkuat hubungan
sebab-akibat antara faktor risiko dan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai