2. Berdasarkan data yang diteliti Pusat Penilitian dan Pengembangan Gizi Bogor dengan Bagian
Urologi FK-UI :
KANKER TIDAK KANKER
KANDUNG KANDUNG
KENCING KENCING
PRIA PEROKOK 12800 187200 200000
BERAT
PRIA TIDAK 92 199908 200000
PEROKOK
TOTAL 12892 387108 400000
OR = a x d / b x c = 1280 x 199908 / 92 x 18720 = 255882240/1722240 = 148,58
= e 4,37- e 5,27
= 113,3-194,4
Secara statistik 95% confident limit dari 100 kali percobaan maka hasilnya akan berkisar antara
113,3-194,4, OR 148,58. Artinya Pria dewasa perokok berat mempunyai kemungkinan 148,58
kali terkena kanker kandung kemih dibanding pria dewasa yang bukan perokok. Dan secara
statistic bermakna karena lower limit OR >1, yakni 113,3.Berdasarakan data dari 16000 orang
dewasa umur 45 – 65 tahun
3.
HIPERTENSI TIDAK
HIPERTENSI
KONSUMSI 2800 3467 6267
GARAM > 10 GR/
HR
KONSUMSI 2800 6933 9733
GARAM < 10 GR/
HR
TOTAL 5600 10400 16000
RR = (a/a+b)/(c/c+d ) = (2800/6267) / (2800/9733)
RR = 1,55
Confident limit = e ln1,55 ± 1,96 x v1/2800+1/6267+1/2800+1/9733
= e 0,44 ± 1,96 x 0,0312
= e 0,44 ± 0,0612
= e 0,38– e 0,499
= 1,45 – 1,65
Secara statistik 95% confident limit dari 100 kali percobaan maka hasilnya akan berkisar antara
1,45- 1.65. RR 1,55. Artinya orang dewasa usia 45-65 tahun yang konsumsi garam >10 gr per hari
memiliki resiko relatif terkena hipertensi 1,55 kali dibanding orang dewasa usia 45-65 tahun
yang tidak mengkonsumsi garam > 10 gr/hari. Dan secara statistik bermakna karena lower limit
RR > 1, yakni 1,45.
Confident limit = 2,61 – 9,60. Secara statistik 95% confident limit dari 100 kali percobaan maka
hasilnya akan berkisar antara 2,61 - 0,96, RR = 5. Artinya Wanita yang bekerja di pabrik
pengecatan lempeng uranium memiliki resiko relatif 5x terkena kanker tulang dibanding Wanita
yang bekerja sebagai operator seluler, dan secara statistik bermakna karena lower limit RR > 1,
yakni 2,61. Dengan kata lain bekerja di pabrik pengecatan lempeng uranium tidak bisa dikatakan
bukan sebagai penyebab kanker tulang.
5.
1 1 1 1
𝑙𝑛 𝑅𝑅±1.96√ + + +
𝑒 𝑎 𝑎+𝑏 𝑐 𝑐+𝑑
𝑒 ln 6±1.96√0.0275
𝑒 1.79±0.32
RR = 6 (95% CI: 4.35-8.25)
Secara statistik 95% confident limit dari 100 kali percobaan maka hasilnya akan berkisar antara
4,10 sampai 8,24. RR 5,81. Kesimpulan balita usia 12-23 bulan dengan wasting memiliki resiko
relatif meninggal 5,81 x dibanding balita usia 12-23 bulan yang sehat. Dan secara statistic
bermakna karena lower limit RR>1, yakni 4,10.
𝑒 ln 5,9±1.96√0.0025+0,000625+0,01+0,0004
𝑒 ln 5,9±1.96𝑥0,11
𝑒 1,7±0,21
𝑒 1,56 - 𝑒 1,98
RR 5,9 (95% CI :2,7)
Kesimpulan : ibu hamil yang mengecek kehamilan kurang dari 4 kali melahirkan bayi BBLR 5,9
kali dibanding ibu hamil yang mengecek kehamilan lebih dari 4 kali
TUGAS EPIDEMIOLOGI 4 SCREENING DAN PENARIKAN KESIMPULAN
•
𝑑 600
Spesifisitas (Sp): = = 0,857 = 85,7%
(𝑏+𝑑) 700
•
𝑐 50
False Negatif (FN) : = = 0,2 atau 1 – Se = 1 – 0,8 = 0,2
(𝑎+𝑐) 250
•
𝑏 100
False Positif (FN) : = = 0,14 atau 1 – Sp = 1 – 0,857 = 0,14
(𝑏+𝑑) 700
(+) a = 55 b=5 60
TEST
(-) c=8 d = 62 70
TOTAL 63 67 130
a) Nilai sensitifitas
𝑎 55
Sensitifitas (Se) : = = 0,87 = 87%
(𝑎+𝑐) 63
b) Nilai spesitifity
𝑑 62
Spesitifity (Sp) : = = 0,9254 = 92%
(𝑏+𝑑) 67
c) Nilai False Positif
𝑏 5
FP : = = 0,0746 atau 1 – Sp = 1 – 0,9254 = 0,0746
(𝑏+𝑑) 67
d) Nilai False Negatif
𝑐 8
FN : = = 0,13 atau 1 – Se = 1 – 0,87 = 0,13
(𝑎+𝑐) 63
4.
Nomor 1
Dilakukan pada orang-orang yang rupanya sehat (S )
Digunakan sebagai suatu dasar untuk pengobatan (D)
Nomor 2
Bukan suatu dasar bagi pengobatan (S)
Dilakukan pada orang2 dengan penemuan2 sugestif (D)
Nomor 3
Secara relatif mahal (D)
Dapat diterima pasien (S )
Nomor 4
Secara relatif tidak mahal (S )
Diberikan/dilakukan oleh para tehnisi (D)
Jawaban
– Konsistensi hubungan
Apabila hasil dari penelitian menunjukkan hasil yang sama atau tidak jauh beda dengan hasil
dari penelitian-penelitian orang lain dan yang sudah dipublikasikan secara luas.
– Kekuatan hubungan
Meunjukkan kuatnya hubungan antara faktor risiko dan penyakit. semakin kuat hubungan
antara faktor risiko dan penyakit semakin kuat pula kesimpulan tentang hubungan tersebut
bersifat kausal menunjukkan sebab akibat.
– Kespesifikan hubungan
Apabila faktor risiko yang dipelajari menyebabkan sedikit saja jenis penyakit lain, maka
semakin besar kepastian penyakit yang sedang dipelajari berhubungan dengan faktor risiko.
– Urutan waktu hubungan
Faktor risiko harus mendahului timbulnya penyakit. Sehingga jelas hubungan sebab-akibat
awal pergerakan dari suatu penyakit.
– Biologik hubungan
Hubungan kausal sebab-akibat antara faktor risiko dan penyakit harus bisa dijelaskan melalui
pengetahuan biologik. Sehingga dengan pengetahuan tersebut akan memperkuat hubungan
sebab-akibat antara faktor risiko dan penyakit.