(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Dasar Konversi Energi Listrik)
DISUSUN OLEH:
DEVI NOWANDA LARASATI (180150008)
PUTRI JUNI A S SIREGAR (180150013)
ARI FATUNNISA (180150054)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ilmiah tentang Pemanfaataan Mikrohidro sebagai Solusi Mengatasi Krisis Energi di
Indonesia ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................................ 1
I.1. LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................................................. 1
I.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................... 2
I.3. TUJUAN ......................................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................................... 3
2.1. PENGERTIAN PLTMH .................................................................................................................... 3
2.2. PENGERTIAN AIR .......................................................................................................................... 4
2.3. PENGERTIAN ENERGI LISTRIK ....................................................................................................... 5
2.4. DESIGN MYCROHIDRO ................................................................................................................. 5
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................................................................. 6
3.1. PRINSIP KERJA PLTMH ................................................................................................................. 6
3.2. BAGIAN-BAGIAN PLTMH .............................................................................................................. 8
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................................. 13
4.1. KESIMPULAN .............................................................................................................................. 13
4.2. SARAN ........................................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
I.2. RUMUSAN MASALAH
Hal-hal yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa itu pembangkit listrik tenaga mikrohidro dan bagaimana cara kerjanya ?
2. Apa keuntungan PLTMH dan kekurangan PLTMH ?
3. Perhitungan teknis dan ekonomis PLTMH
I.3. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah tentang pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah :
1. Memanfaatkan sumber energi terbarukan yang berlimpah
2. Mengurangi krisis energi listrik
3. Pemerataan listrik hingga daerah pedesaan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Daya yang masuk = Daya yang keluar + Kehilangan (Loss) atau Daya yang keluar = Daya
yang masuk × Efisiensi konversi.
Persamaan tersebut biasanya digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang kecil.
Daya yang masuk, atau total daya yang diserap oleh skema hidro, adalah daya kotor (Pgross). Daya
yang manfaatnya dikirim adalah daya bersih (Pnet). Semua efisiensi dari konstruksi dan instalasi
dari PLTMH disebut Eo.
Pnet = Pgross ×Eo kWatt
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga dikalikan
dengan sebuah faktor percepatan grafitasi (g = 9.8), sehingga persamaan dasar dari pembangkit
listrik adalah :
Pnet = g ×Hgross × Q ×Eo kWatt
3
Dimana:
- Head dalam meter
- Debit air dalam m3/s.
Biasanya :
- Ekonstruksi sipil : 1.0 - (panjang saluran × 0.002 ~ 0.005)/ Hgross
- Epenstock : 0.90 ~ 0.95 (tergantung pada panjangnya)
- Eturbin : 0.70 ~ 0.85 (tergantung pada tipe turbin)
- Egenerator : 0.80 ~ 0.95 (tergantung pada kapasisitas generator)
- Esistem control : > 0.97
- Ejaringan : 0.90 ~ 0.98 (tergantung pada panjang jaringan)
- Etrafo : 0.98
Ekonstruksi sipil dan Epenstock biasa diperhitungkan sebagai ‘Head Loss (Hloss)/kehilangan
ketinggian’. Dalam kasus ini, persamaan diatas dirubah ke persamaan berikut.
Pnet= g ×(Hgross-Hloss) ×Q ×(Eo – Ekonstruksi sipil - Epenstock ) kW
Persamaan sederhana ini adalah inti dari semua desain pekerjaan pembangkit listrik. Ini penting
untuk menggunakan unit-unit yang benar.
4
obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air
di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting
bagi kehidupan manusia. Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan cara
osmosis terbalik, suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan dialirkan melalui
suatu membran saring. Sistem ini disebut SWRO (Seawater Reverse Osmosis) dan banyak
digunakan pada kapal laut atau instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air laut. Di banyak
tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga
diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan
Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-
satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya
tersebut.Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air,
monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik.ndonesia telah memiliki undang-
undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun
2004 tentang Sumber Daya Air.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
6
mengalirkan air sebelum masuk ke turbin. Dalam pipa ini, energi potensial air di kolam penenang
diubah menjadi energi kinetik yang akan memutar roda turbin. Biasany a terbuat dari pipa baja
yang dirol, lalu dilas. Untuk sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa ini harus didukung oleh
pondasi yang mampu menahan beban statis dan dinamisnya. Pondasi dan dudukan ini diusahakan
selurus mungkin, karena itu perlu dirancang sesuai dengan kondisi tanah.
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam sebuah rumah yang
terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari pondasi rumahnya. Tujuannya adalah
untuk menghindari masalah akibat getaran. Rumah turbin harus dirancang sedemikian agar
memudahkan perawatan dan pemeriksaan. Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki turbin
pada bagian inlet. Di dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur pembukaan dan penutupan
turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner/blade (komponen utama turbin). Runner
terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi yang dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran
air akan memutar runner dan menghasilkan energi kinetik yang akan memutar poros turbin. Energi
yang timbul akibat putaran poros kemudian ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem ini harus
balance, turbin harus dilengkapi casing yang berfungsi mengarahkan air ke runner. Pada bagian
bawah casing terdapat pengunci turbin. Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah kiri dan kanan
poros dan berfungsi untuk menyangga poros agar dapat berputar dengan lancar.
Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat diubah menjadi
energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro adalah generator sinkron dan
generator induksi. Sistem transmisi daya ini dapat berupa sistem transmisi langsung (daya poros
langsung dihubungkan dengan poros generator dengan bantuan kopling), atau sistem transmisi
daya tidak langsung, yaitu menggunakan sabuk atau belt untuk memindahkan daya antara dua
poros sejajar. Keuntungan sistem transmisi langsung adalah lebih kompak, mudah dirawat, dan
efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu poros harus benar-benar lurus dan putaran poros generator
harus sama dengan kecepatan putar poros turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu dapat diatasi
dengan bantuan kopling fleksibel. Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio
kecepatan putaran. Sistem transmisi tidak langsung memungkinkan adanya variasi dalam
penggunaan generator secara lebih luas karena kecepatan putar poros generator tidak perlu sama
dengan kecepatan putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala besar
adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan untuk skala di bawah 20 kW. Komponen
pendukung yang diperlukan pada sistem ini adalah pulley, bantalan dan kopling. Listrik yang
dihasilkan oleh generator dapat langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik
menuju rumah konsumen.
Untuk menghitung potensi daya yang dimiliki oleh suatu sungai atau sumber aliran air yang akan
dijadikan PLTMH digunakan rumus persamaan berikut :
P = g . Q . Hn . η
7
Dengan :
P = daya (Watt)
Q = debit aliran (m3/s)
Hn = beda ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi ( 9.8 m/s2)
η = efisiensi keseluruhan
Gambar 4. Headrace
8
3. Headtank (Bak Penenang)
Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan keluaran air antara
sebuah penstock dan headrace, juga berfungsi untuk menengkan air sebelum masuk
penstok serta untuk pemisahan akhir kotoran dalam air seperti pasir, kayu kayuan.
Gambar 5. Headtank
5. Turbin
Turbin merupakan sebuah konstruksi mekanik yang akan berputar ketika terkena
air dengan kecepatan tinggi. Turbin inilah yang akan dikopel dengan generator sehingga
ketika turbin berputar maka generator akan berputar dan menghasilakan energy listrik.
Ada beberapa jenis turbin yang biasa digunakan Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan
berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenisjenis turbin, khususnya untuk suatu
desain yang sangat spesifik. Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat
diperhitungkan dengan mempertimbangkan parameter-parameter khusus yang
mempengaruhi sistem operasi turbin terutama ketinggian head.
9
Jenis Turbin Variasi Head
10
Gambar 11. Turbin Propeller
6. Generator
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Jenis generator yang digunakan pada pembangkit listrik yaitu:
1. Generator sinkron, system eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) dengan
penggunaan dua tumpuan bantalan (two bearing). Generator sinkron merupakan
mesin listrik bolak balik yang engubah energy mekanik menjadi energy listrik arus
bolak balik. Energy mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover) yag
terkopel dengan rotor generator, sedangkan energy listrik diperoleh diperoleh dari
proses induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor dan kumparan stator.
Mesin listrik AC ini disebut sinkron karena rotor berputar secara sinkron atau berputar
dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan medan
magnet putar.
2. Induction motor sebagai generator (IMAG) sumbu vertical, pada perencanaan turbin
propeller open flume. Generator induksi merupakan salah satujenis generator AC
yang menerapkan prinsip motor induksi untuk menghasilkan daya. Generator induksi
dioperasikan dengan menggerakkan rotornya secara mekanis lebih cepat daripada
kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip negatif. Motor induksi biasa umumnya
dapat digunakan sebagai sebuah generator tanpa ada modifikasi internal. Generator
induksi sangat berguna pada aplikasi-aplikasi seperti pembangkit listrik mikrohidro,
turbin angin, atau untuk menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke tekanan rendah,
karena dapat memanfaatkan energi denganpengontrolan yang relatif sederhana.
Generator induksi adalah generator yang menggunakan prinsip induksi
elektromagnetik dalam pengoperasiannya. Generator ini dapat bekerja pada putaran
rendah serta tidak tetap kecepatannya, sehingga generator induksi banyak digunakan
pada pembangkit listrik dengan daya yang rendah seperti pada pembangkit listrik
tenaga mikrohidro atau pembangkit listrik tenaga baru.
11
Gambar 12. Generator Sinkron Gambar 13. Generator Induksi
12
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang
memiliki potensi begitu besar untuk dikembangkan di Negara Indonesia. Karena Negara memiliki
begitu banyak suangai dan hutan hujan tropis sebagai penyedia sumber energy tersebut.
Tergantung pada upaya untuk memaksialkannya terutama di kawasan pedesaan yang belum
tersentuh aliran listrik. Dengan adanya PLTMH diharapkan suatu desa mampu menjadi desa yang
mandiri akan sumber listriknya sendiri. Dengan adanaya sumber listrik di desa tersebut
diharapakan akan mendongkrak kemajuan desa tersebut di berbagai sector kehidupan.
4.2. SARAN
Pembuatan mikrohidro harus segera dibangun secara besar-besaran, tujuannya untuk
mengurangi penggunaan PLTD dan meningkatkan produksi energi di Indonesia. Dalam
pembuatan PLTMH harus sesuai dengan amdal yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
13
DAFTAR PUSTAKA
Jack, Fritz.1984. Small and Mini Hydropower System, McGraw-Hill. New York.
Dandekar, M.M. Sharma.2001. Pembangkit Listrik Tenaga Air. UIP:Jakarta.
PUIL. 2000. Peraturan Umum Instalasi Listrik. PLN:Jakarta.
___http://www.litbang.esdm.go.id/ (Diakses pada 21 Oktober 2015)
___http://ezkhelenergy.blogspot.com/ (Diakses pada 21 Oktober 2015)
14