Anda di halaman 1dari 2

Tugasku berakhir untukmu

17 September 2016
Tugas ku sudah selesai. Sudah selesai untuk menyemangatimu dalam bidang
perkuliahanmu. Aku ikhlas atas apa yang aku beri kepadamu selama ini.
Sayang. Kita putus.
Aku sudahi hubungan kita selama ini.
Tidak sadarkah kau bahwa selama ini hubungan kita memang sudah renggang. Hati
ini sudah terlalu rapuh menerima sakit dari mu lagi. Mata ini sudah tidak sanggung
menahan sakitnya bengkak yang dikeluarkan oleh air mata terus menerus.
Satu pertanyaanku untumu. Apa salah ku? . kenapa kau marah marah? Mencaci.
Ngebut dan sekaras bicara yang kau ucapkan. Aku tidak tau salahku apa kepadamu.
Dunia memang sedang gelap. Awan memang sedang mendung dan langit memang
mengeluarkan air matanya. Namun dunia ku itu berada padamu . walau dunia
hingga runtuh sekalipun, namun jika bersama mu dunia ku masih berasa bahagia..
maka semua akan baik baik saja.
Namun kenapa? Kenapa kau membuat hancur dunia ku juga? Menyakitiku dengan
perkataan mu dan perbuatanmu. Terlalu banyak salah aku dimata selama ini?
.
.
.
Ya Allah.. aku ingin semuanya berakhir. Aku benar benar tidak tahan lagi dengan
semuanya yang kurasakan. Baik itu rasa bahagia senang maupun rasa sukar sakit
yang kurasakan. Berikan aku kebahagiaan dari sosok yang lain ya Allah yang mau
berada dijalanmu. Yang mau mendengar perintahMu. Yang tak membuat hati ini
berlobang sakit jadinya.
Kenapa setiap kali aku berdoa memohon agar aku segera dipisahkan saja jika dia
bukan jodohku. Tapi jika ia jodohku tolong sembuhkan rasa sakitku dan buatlah kami
segera baikan.
Kenapa kau selalu buat kami berbaikan selanjutanya ya Allah? Apa ia adalah
jodohku? Apakah aku yang salah yang membiarkan dia menyakitiku lebih dari dua
kali bahkan berpuluh puluh kali?

Apa salahku kepadanya ya Allah? Bagiku semuanya telah aku berikan. Kesabaran,
cinta, kasih saying, pengorbanan harta dan jiwa raga. Apalagi yang kurang
kuberikan ya Allah hingga mengingatkan dia kepadaMu pun sering kulakukan
namun dia berucap marah dan berubah kasar kepadaku. Kenapa aku begitu hina
dina dimatanya?

Aku tak pernah menganggapnya buruk. Menganggapnya jelej, jahat, atau


semacamnya. Aku menerimanya hanya karna aku juga mebutuhkan kenyamanan
kasih saying dan cinta darinya. Namun ketika semua itu sirna. Lantas apakah hanya
sabar dan pasrah yang bias kulakukan untuk menghadapi dirinya yang berubah.
Astagfirullahalazim ya Allah ampuniku.
Ketika aku banyak bertanya kepadamu. Tentang apa salahku. Kurang apa aku
dimatanya. Baru kusadar ya Allah..
Aku lebih menomor satukan dia dibandingkan Engkau sang maha pennyayang yang
menciptakanku. Aku lupa akan kodratku selama ini ya Allah.. aku melupakan
segalanya. Memikirkan bagaimana cara membuatnya bahagia saja. Memikirkan
hatiku yang sering dilukai dan disakiti olehnya.
Bodohnya diriku ya Allah..
Astagfirullah..
Maha benar Allah atas segala sesuatu.
Ya Allah.. hingga dicatatan hatiku ini. Aku seperti curhat kepadamu. Aku hanya
mengingatmu ketika kudalam kesedihan yang dilakukan olehnya. Ampuni aku ya
Allah.. ampuni aku. Tolong ya Allah jangan sakiti aku. Hibur hatiku dengan cara
yang terdugamu ya Rabb. Ya Rahman Ya Rahim..

Anda mungkin juga menyukai