Transaxle/Tranmisi dan
Kopling
1.Persyaratan-persyaratan
sebuah Kopling
Kopling terletak diantara mesin
dan transaxle manual (transmisi
Tempat penyimpanan cairan kopling
manual) dan menghubungkan
dan memutuskan hubungan
dengan tenaga mesin dengan Pedal kopling
pengoperasian pedal kopling.
Karenanya, kopling dapat
mengirimkan tenaga secara
gradual dari mesin ke roda
kemudi untuk menjalankan mobil
dengan halus, dan dengan halus
pula merubah roda gigi transmisi
sesuai dengan keadaan dimana
kendaraan melaju.
Gambaran
Kopling terdiri dari suatu bagian yang bekerja Tempat penyimpanan cairan kopling
Disk Kopling Pedal Kopling
secara mekanis mengirimkan tenaga, dan Pelat Tekanan udara
suatu bagian yang menggunakan tekanan
Penutup Koplingr
hidrolik untuk mengirimkan tenaga.
Rodagaya Bantalan/poros pelepasan
Petunjuk:
Kopling tipe kabel (Cable type clutch) Garpu Pelepasan Silinder
Ada juga kopling tipe kabel yang Kopling utama
menghubungkan pedal kopling dengan garpu
pelepasan (release fork) dengan kabel.
1.Konstruksi dan
Fungsi
Katup ceruk
Silinder kopling utama (Clutch Master Cylinder)
1. Konstruksi dan fungsi
Pada silinder kopling utama, tekanan hidrolik dihasilkan dengan
mendorong piston.
Batang tekan kopling secara tetap diyarik ke arah pedal kopling
oleh pegas pedal kembali (pedal return spring). Fungsi dari
silinder kopling utama dijelaskan dibawah ini.
Kamar A (ke silinder
pelepasan)
Piston
Tongkat penghubung
Pegas pembantu
Pegas kompresi
(1/1)
Silinder Kopling Utama Silinder Kopling Utama
(1/1)
Silinder Kopling Utama Silinder Kopling Utama
Petunjuk perawatan:
Jika udara tercampur pada aliran cairan, udara akan tertekan
dan jumlah tekanan oli yang memadai tidak bisa dihasilkan.
Maka, hal ini akan menyebabkan cengkeraman yang buruk atau
roda gigi tidak bisa berpindah.
(1/1)
Konstruksi Kopling
1.SilenderPelepasan
yang melakukan
Silinder Pelepasan Kopling
Penyesuaian
Sendiri
Pegas Spiral Pegas Spiral
Silinder pelepasan kopling (Clutch
Release Cylinder) Bantalan/poros pelepasan Bantalan/poros pelepasan
Silinder pelepas kopling menggerakkan
piston dengan tekanan hidrolik dari
silinder utama dan mengoperasikan
garpu pelepasan melalui tongkat
pendorong.
1.Silinder pelepasan yang
menyesuaikan sendiri
Pegas berbentuk kerucut pada silinder
pelepasan secara constan menekan
Garpu pelepasan Garpu Pelepasan
tongkat pendorong ke garpu pelepasan
dengan gaya pegasnya menjaga freeplay Piston Piston
pedal kopling tetap konstan.
Referensi:
Silinder pelepasan yang dapat
disesuaikan. Dari
Tongkat pendorong Silinder
Ketika ujung posisi pegas spira berubah Utama Tongkat Pendorong
karena pemakaian disk kpoling, maka dari Pegas berbentuk kerucut
Pegas Pembalik
perlu dilakukan penyesuaian freeplay Silinder
dengan tongkat pendorong. Utama
TekananPelat
a
Tekanan normal
P’1 P1 P0 P2 P’2
(2/2)
Konstruksi Kopling Penutup Kopling
Penutup kopling
(1) Kondisi normal (Ketika disk pelat dalam keadaan baru)
Ketika tekanan diberikan pada pelat tekanan (P0) sama pada
Posisi pelat pada batas penggunaan disk
kedua tipe: tipe pegas kumparan/lilitan dan tipe pegaas spiral,
tiap tekanan menjadi P2 dan P'2 dengan pedal kopling ditekan Posisi Normal
penuh. Posisi tekanan maksimal
Hal ini berarti bahwa untuk tipe spiral, tenaga yang digunakan
untuk menekan pedal kopling lebih kecil dari pada tenaga yang
digunakan untuk tipe pegas kumparan/lilitan, besarnya terlihat
pada "a".
Tekanan Pelat
a
Tekanan normal
P’1 P1 P0 P2 P’2
(2/2)
Konstruksi Kopling Penutup Kopling
Tekanan Pelat a
Tekanan normal
P’1 P1 P0 P2 P’2
(2/2)
Konstruksi Kopling Disk Kopling
1.Pilinan Karet
2.Bantal Pelat
Muka
Disk kopling
Disk kopling menghubungkan permukaan Sumbat
gesekan pelat tekanan dan rodagaya
Pilinan karet
secara keseluruhan mengirimkan daya
penggerak dengan halus. Disk kopling juga
dibuat untuk menghaluskan dampak dari Pusat
penekanan kopling. Kopling
1. Pilinan karet(torsion rubber)
Pilinan karet dimasukkan ke dalam pusat
kopling (clutch hub) dan berfungsi
memperhalus dampak rasional dari
penekanan kopling dengan cara bergerak
sedikit dengan arah melingkar.
2. Pelat bantal (cushion plate) Bantalan pelat
Pelat bantal terpasang menyisip diantara
muka kopling.
Ketika kopling ditekan tiba-tiba, dampaknya
diserap oleh bagian yang melengkung ini
(pelat bantal) dan bagian ini memperhalus
guncangan pada roda gigi yang berubah
dan menjadikan tenaga terkirimkan dengan
halus.
Petunjuk perawatan: Pilinan karet Menahan goncangan
Muka
Pemakaian pilinan karet (torsion rubber)
dan kerusakan pelat bantal (cushion plate)
menyebabkan terjadinya dampak
guncangan yang besar dan suara yang (1/1)
keras ketika kopling ditekan.
Kerangka dari Transaxle Manual Gambaran
Roda gigi
Roda gigi ke-3 Roda gigi
Roda gigi ke-1 mundur Roda gigi
1.Peran dari ke-4 Roda gigi
ke-2
Transaxle ke-5
Disk kopling
Disk kopling menghubungkan permukaan
gesekan pelat tekanan dan rodagaya secara Lubang input
keseluruhan mengirimkan daya penggerak
dengan halus. Disk kopling juga dibuat untuk Lubang output
menghaluskan dampak dari penekanan Diferensial
kopling.
1. Pilinan karet(torsion rubber)
Pilinan karet dimasukkan ke dalam pusat
kopling (clutch hub) dan berfungsi
memperhalus dampak rasional dari
penekanan kopling dengan cara bergerak Transaxle manual
sedikit dengan arah melingkar.
2. Pelat bantal (cushion plate) Tempat roda gigi
Pelat bantal terpasang menyisip diantara
muka kopling.
Ketika kopling ditekan tiba-tiba, dampaknya
diserap oleh bagian yang melengkung ini
(pelat bantal) dan bagian ini memperhalus
guncangan pada roda gigi yang berubah
dan menjadikan tenaga terkirimkan dengan
halus.
Petunjuk perawatan: Persneling manual
Pemakaian pilinan karet (torsion rubber) dan
kerusakan pelat bantal (cushion plate)
menyebabkan terjadinya dampak (1/1)
guncangan yang besar dan suara yang
keras ketika kopling ditekan.
Kerangka dari Transaxle manual Perlunya Roda Gigi Pembalik
1.Kurva Performan
Persneling
Pentingnya roda gigi pengubah (shifting Gears)
Diagram di sebelah kiri menunjukkan kurva performan melaju, yang
memperlihatkan hubungan antara tenaga laju dan kecepatan roda
pada roda gigi ke-1 sampai roda gigi ke-6.
1. Kurva performan melaju
Secara ideal,garis melengkung pada tenaga laju mesin harus dirubah
terus-menerus seperti A di dalam diagram. Namun, Tenaga laju
(penggerak) dari transaxle manual yang aktual tidak berubah terus-
menerus, seperti pada roda gigi ke-1 sampai roda gigi ke-6.
Tenaga Penggerak
Oleh karena itu, Tenaga laju/penggerak mesin dikirimkan secara efektif Ke-1
ketika mempersempit daerah yang terbentuk di grafik untuk membuat
garis kurva (melengkung) yang ideal.
Ke-2 A
Bisa diperkirakan bahwa garis melengkung A dari tenaga laju dapat
diperoleh bila jumlah roda gigi persneling bertambah. Akan tetapi,
Desain dari transaxle menjadi rumit dan menyebabkan pengemudi sulit Ke-3
mengoperasikan persneling perubah roda gigi.
Untuk alasan-alasan di atas, maka jumlah roda gigi persneling (shift gear) Ke-4
terdiri dari 4 sampai 6. Roda gigi ke-5 yang banyak digunakan. Ke-5
(1) Mulai melaju (starting off) Ke-6
Ketika kendaraan mulai melaju, Tenaga yang besar dibutuhkan, maka
roda gigi ke-1, yang meiliki tenaga paling besar, digunakan.
(2) Melaju (driving) Kecepatan kendaraan
Setelah mulai melaju, roda gigi ke-2 dan ke-3 digunakan untuk
meningkatkan kecepatan kendaraan. Roda gigi ini digunakan karena
ada batas kecepatan yang lebih tinggi pada roda gigi ke-1 yang tidak
memiliki tenaga sebanyak tenaga penggerak/laju yang dibutuhkan.
(3) Melaju dengan kecepatan tinggi
Untuk melaju dengan kecepatan tinggi, roda gigi ke-4, 5 dan 6 digunakan
untuk menambah lebih banyak lagi kecepatan kendaraan.
Menggunakan roda gigi dengan tenaga laju yang kecil dan
menurunkan kecepatan mesin meningkatkan pemakaian bahan bakar. (1/1)
(4) Mundur
Ketika gigi mundur digunakan, roda gigi idler mundur ditambah, roda gigi
mundur terbalik, dan kendaraan mundur.
Kerangka dari Transaxle Reduction Ratio
1.Rasio
Pengurangan
Rasio Pengurangan
1. Rasio pengurangan
Rasio pengurangan terlihat pada: Roda gigi ke-1
(persneling: 12 gigi)
Jumlah gigi pada roda gigi yang dikemudikan Lubang Input
Jumlah gigi pada roda gigi kemudi
(1/1)
Kerangka Transaxle Manual Alur Tenaga Persneling
Roda gigi
Roda gigi ke-2 ke-4
Roda gigi ke-5
Roda gigi
Roda gigi mundur
ke-3
Roda gigi ke-1
Lubang input
Referensi:
Persneling manual (1/1)
Kerangka dari Transaxle Manual Alur Tenaga Persneling
Pengikat Persneling
Lubang Output
Diferensial
(1/1)
Kerangka dari Transaxle Manual Alur Tenaga Persneling
Roda gigi ke-3
(1/1)
Kerangka dari Transaxle Manual Alur Tenaga Persneling
A
Roda gigi mundur
(1/1)
Konstruksi dan Fungsi mekanisme Synchromesh Mekanisme Synchromesh
1Gambaran/
2.Tipe Kunci mekanisme
synchromesh
Mekanisme synchromesh Synchromesh
1. Gambaran untuk roda gigi ke-
Mekanisme synchromesh digunakan untuk mencegah “bunyi 3&4
roda gigi” dan untuk membuat roda gigi berpindah dengan halus.
Mekanisme ini disebut "synchromesh" karena dua roda gigi yang
meiliki kecepatan rasinil berbeda disinkronisasikan/diselaraskan
oleh tenaga gesekan ketika terjadi perpindahan roda gigi. Lubang Input
Transaxles dengan mekanisme synchromesh mempunyai
keuntungan seperti berikut ini.
Lubang Output
(1) Mengurangi kebutuhan pengemudi akan “kopling ganda”
(menekan pedal kopling dua kali setiap penmindahan roda gigi). Synchromesh
(2) Ketika memindahkan roda gigi, tenaga dapat dikirimkan untuk roda gigi
ke-5
dengan lebih sedikit penundaan. Synchromesh
(3) Pemindahan roda gigi dapat dilakukan dengan lebih halus untuk roda gigi ke-
tanpa merusak roda gigi. 1&2
2. Tipe kunci mekanisme synchromesh
(1) Konstruksi
<1> Setiap roda gigi maju pada poros input dihubungkan terus-
menerus dengan roda gigi terkait pada poros output.
Roda gigi-roda gigi ini berputar terus menerus nahkan setelah
kopling ditekan karena mereka tidak di tempatkan pada poros
dan run idle.
(1/6)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Synchromesh Mekanisme Synchromesh
Pegas kunci
Pusat
Pusat lengan Kunci untuk memindahkan
Roda gigi untuk kecepatan lengan
Mekanisme synchromesh
<2> Pusat kopling dikaitkan dengan poros oleh Pegas kunci (tipe
splines di dalam pusat kopling. Lebih jauh lagi, pegas
kumparan/lilitan)
lengan pusat dikaitkan dengan bagian luar
lingkaran spline dari pusat kopling dan dapat
bergerak ke arah axial.
<3> Pusat kopling mempunyai 3 alur pada arah
axial, dan kunci kopling (untuk memindahkan
gigi) memasuki alur-alur tersebut. Kunci untuk Kunci untuk memindahkan
memindahkan ini ditekan ke lengan pusat terus Celah
Kerucut
menerus oleh pegas kunci. Cincin penyelaras Pusat Kopling Cincin penyelaras Pusat Kopling
<4> Ketika tuas kopling ada pada posisi netral,
tonjolan keluar dari setiap kunci kopling masuk Pusat lengan
menempati celah pada lengan pusat.. Kunci untuk memindahkan
<5> Cincin penyelaras (synchronizer) Pegas kunci
Pusat kopling Cincin penyelaras
ditempatkan diantara pusat kopling dan kerucut
dari roda gigi kecepatan dan ditekan ke salah
satu dari kerucut-kerucut ini.
Alur yang kecil terjadi pada keseluruhan daerah
berbentuk kerucut (conical) di dalam cincin
synchronizer untuk meningkatkan gesekan.
Tambahan pula, cincin tersebut juga mempunyai
3 alur untuk kunci kopling masuk ke dalamnya.
(2/6)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Synchromesh Mekanisme Synchromesh
Mekanisme synchromesh
2) Cara kerja Cincin penyelaras
<1> Netral
Pusat Kopling Roda gigi untuk kecepatan
Setiap roda gigi kecepatan dikaitkan dengan
roda gigi driven dan run idle yang sesuai pada
poros.
(3/6)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Synchromesh Mekanisme Synchromesh
Cincin penyelaras
Mekanisme synchromesh Pusat Kopling Roda gigi untuk kecepatan
<2> Memulai synchronization
Ketika tuas kopling digerakan, garpu
pemindah, yang sesuai dengan alur di
dalam lengan pusat, bergerak ke arah yang
ditunjukkan oleh panah.
Karena tonjolan yang keluar pada tengah
kunci kopling dimasukkan ke alur lengan
pusat, maka kunci kopling juga bergerak ke
arah panah pada waktu yang bersamaan,
dan menekan cincin synchronizer ke
bagian kerucut roda gigi kecepatan, yang
Klik pada illustrasi.
menghasilkan dimulainya sinkronisasi.
(3/6)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Synchromesh Mekanisme Synchromesh
(3/6)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Synchromesh Mekanisme Synchromesh
Mekanisme synchromesh
<4> Akhir dari sinkronisasi Cincin penyelaras
Tenaga yang dipakai pada cincin penyelaras Pusat Kopling Roda gigi untuk kecepatan
(synchronizer ring) menjadi semakin kuat
dan menekan bagian kerucut pada roda gigi
kecepatan..
Hal ini menyebabkan kecepatan dari roda
gigi kecepatan bersinkronisasi dengan
kecepatan pada lengan pusat.
Ketika kecepatan pada lengan pusat sama
dengan kecepatan pada roda gigi
kecepatan, cincin penyelaras (synchronizer
ring) mulai berputar sedikit ke arah putaran.
Sebagai akibatnya, splines pada lengan Klik pada ilustrasi
pusat bertautan dengan splines cincin
penyelaras (synchronizer ring).
(3/6)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Synchromesh Mekanisme Synchromesh
(3/6)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Synchromesh Mekanisme Synchromesh
3. Mekanisme synchromesh tipe 2 atau 3 Transmisi tenaga dari pusat lengan
kerucut
Transmisi tenaga dari roda gigi
Mekanisme synchromesh Pusat lengan Garpu pemindah
3. Mekanisme synchromesh tipe tiga-/dua
kerucut (Triple-/Double-cones)
Untuk menambah kapasitas dari synchromesh,
model yang terbaru telah memakai mekanisme
Cincin bagian luar
synchromesh dengan tiga kerucut (triple-cones)
atau dua kerucut (double-cones) terutama untuk
roda gigi ke-2 dan ke-3.
(1) Mekanisme synchromesh tipe tiga kerucut
(Triple-cones)
Mekanisme synchromesh tipe tiga kerucut
membagi cincin penyelaras (synchronizer ring)
menjadi cincin luar (outer ring), cincin tengah
Cincin bagian dalam
(middle ring) dan cincin dalam (inner ring).
Cincin bagian tengah
Ketika kunci kopling menekan cincin luar, cincin
luar dan cincin tengah membentuk satu buah
kerucut, dan kemudian cincin tengah dan cincin
dalam menjadi satu kerucut. Selama pemindahan berlangsung
Dan, cincin dalam dan bagian roda gigi menjadi
satu bagian kerucut, sehingga gesekan dihasilkan
oleh ketiga bagian kerucut.
Oleh karena itu, perbedaan kapasitas penyerapan
kecepatan rasionil diantara roda gigi adalah besar
dan proses penyelarasan terjadi dengan sangat Cincin bagian dalam Cincin bagian luar
halus. Roda gigi dan potongan gigi Cincin bagian tengah
(2) Mekanisme synchromesh tipe dua kerucut
(Double-cones)
Mekanisme synchromesh tipe dua kerucut pada
dasarnya sama dengan mekanisme synchromesh
tipe tiga kerucut, kecuali bahwa pada tipe dua (4/6)
kerucut ini tidak terjadi sinkronisasi antara cincin
dalam dengan bagian roda gigi.
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Synchromesh Mekanisme Synchromesh
4. Tipe synchromesh Synchromesh tanpa roda gigi
untuk roda gigi ke-5
tanpa kunci
Tipe kunci synchromesh
untuk roda gigi ke-3 & 4
Mekanisme synchromesh (1)
4. Tipe synchromesh tanpa kunci
Mekanisme synchromesh tanpa kunci
memiliki pegas kunci yang mempunyai peran (3)
sebagai kuncikopling dan digunakan untuk (4)
Roda gigi ke-5
roda gigi transaxle ke-5 pada model yang
sama.
(1) Konstruksi
<1> Lengan pusat (Hub sleeve)
Ada 3 tonjolan yang ber-alur di dalam lengan (2)
pusat (hub sleeve) untuk menekan pegas Tipe kunci synchromesh
untuk roda gigi ke-1& 2
kunci selama terjadinya penyelarasan
(sinkronisasi). Roda gigi ke-5
<2> Pusat kopling
3 notch ditempatkan di sekeliling lengan Pusat Kopling
pusat untuk menjaga cincin penyelaran Pusat lengan Pegas kunci
(synchronizer ring) dan pegas kunci (key
spring).
<3> Pegas kunci (Key spring)
Pegas kunci memiliki 4 cakar. Satu cakar
nerfungsi untuk menjaga pegas kunci itu
sendiri, sedangkan 3 cakar yang lainnya Cincin Synchromesh
menahan kunci kopling (shifting key).
<4> Cincin penyelaras (Synchronizer ring)
Ada alur di mana cakar pegas kunci masuk
ke 3 titik dalam lingkaran cincin. Alur tersebut
digalur sebagian. (5/6)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Synchromesh Mekanisme Synchromesh
5.Mekanisme synchromesh 6. Mekanisme berbalik sebelum mogok
untuk berbalik/ Pindahkan tuas bagian dalam No.3
6.Mekanisme berbalik sebelum
mogok
(6/6)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Pemindahan Roda Gigi Mekanisme Pemindahan Roda Gigi
1.Konstruksi
Pindahkan dan
pilih batang
tuas
Mekanisme pemindahan roda gigi
1. Konstruksi
Batang tuas pemindah dan penyeleksi
ditempatkan pada sudut yang tepat di
batang garpu pada bagian atas dari
kotak/tempat transaxle.
Mekanisme pencegahan pertautan ganda
dan mekanisme pencegahan kesalahan
pemindahan gigi mundur dipakai.
Juga mekanisme penahanan pemindahan Batang garpu
dan mekanisme penahanan mundur Garpu pemindah
Batang garpu No.1
dipakai untuk batang garpu pemindah.. balik
Batang garpu No.2
Batang garpu No.3
(1/9)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Pemindahan Roda Gigi Mekanisme Pemindahan Roda Gigi
2.Mekanisme pencegahan pertautan Tutup
Pindahkan dan pilih batang tuas
ganda Pindahkan pelat pengunci garpu
(2/9)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Pemindahan Roda Gigi Mekanisme Pemindahan Roda Gigi
3.Pengoperasian mekanisme Pindahkan tuas bagian dalam No.1
pencegahan pertautan ganda
(3/9)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Pemindahan Roda Gigi Mekanisme Pemindahan Roda Gigi
(4/9)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Pemindahan Roda Gigi Mekanisme Pemindahan Roda Gigi
(1) (2)
5. Pengoperasian untuk mencegah bolak-balik yang salah Pindahkan tuas bagian dalam No.2
pindah “Ke-5/balikkan”
Pegas
(7/9)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Pemindahan Roda Gigi Mekanisme Pemindahan Roda Gigi
8.Fungsi pusat lengan
Mekanisme pemindahan roda gigi
8. Fungsi Lengan Pusat
Untuk mencegah roda gigi melompat,
spline diantara lengan pusat dan Tenaga penggerak secara merata dikirimkan
roda gigi kecepatan dibuat
meruncing untuk membentuk bentuk
kerucut dan meningkatkan pertautan
antara lengan pusat dengan roda
gigi kecepatan.
Untuk tujuan yang sama, gigi pada Pusat lengan spline Roda gigi spline
input, idler, roda gigi mundur juga Tenaga penggerak
sedikit diruncingkan.
Gigi roda gigi yang lebih tipis
(1) Ketika tenaga melaju dikirimkan
dari roda gigi ke lengan pusat Tenaga penggerak (ketika mesin mengerem)
Splines pada roda gigi bertaut dengan Roda gigi spline
semua splines lengan pusat.
(2) Ketika tenaga melaju dikirimkan
dari lengan pusat ke roda gigi
(ketika terjadi pengereman mesin)
Sejumlah splines roda gigi yang rendah
terkait dengan lengan pusat. Hal ini Pusat lengan Tenaga yang Tidak ada tenaga yang
Pusat lengan splineChamfer
meyebabkan tekanan pertauatan dikirimkan dikirimkan
antara lenganpusat dan roda gigi
meningkat, sehingga mencegah
transaxle melompat keluar roda gigi.
Petunjuk perawatan:
Jika bagian kerucut spline lengan pusat
aus (habis terpakai), transaxle
keluar dari roda gigi. (8/9)
Konstruksi dan Fungsi dari Mekanisme Pemindahan Roda Gigi Mekanisme Pemindahan Roda Gigi
9.Mekanisme
Penahanan keitka
Poros bola pengunci
mundur Rbtang garpu untuk mundur
(9/9)
Pedal Kopling Pedal kopling tipe Turn-over
A A Tenaga pegas A
Pedal kopling tipe Turn-over
Pedal kopling tipe Turn-over adalah
pedal kopling yang menggunakan tenaga Tenaga untuk menekn
pegas untuk mengurangi tenaga Tenaga pegas pedal lebih jauh lagi
operasi/bekerja. C Tenaga C
Ketika pedal ditekan dan melebihi posisi untuk
tertentu, tenaga pegas yang memberikan B melepaskan C
pedal
arah berubah dan ditambah dengan B
tenaga yang ditekan.
B
Pegas dipasang diantara pedal kopling
dan and pedal pembantu dan tenaga
bekerja pada pegas untuk membuat Penyangga pedal
pedal kopling diperpanjang secara
konstan.
Ada bermacam-macam tipe dari pedal
kopling tipe turn-over dengan konstruksi
yang berbeda-beda. Awal penekanan Penekanan ringan Penekanan lebih jauh lagi
(1/1)
Pedal Kopling TFT (Toyota Free-Tronic)
(1/1)
Kerangka Transaxle Manual Transmisi manual
Transmisi Manual
Untuk transmisi manual, batang input dan
batang output diletakkan pada sumbu yang Roda gigi ke-4 Roda gigi ke-2 Roda gigi mundur
sama dan tempat roda gigi menggabungkan Roda gigi ke-3 Roda gig ke-1 Roda gigi ke-5
batang input dengan batang output untuk Batang Output
mengirimkan tenaga. Batang Input
(1/1)