Anda di halaman 1dari 61

AUTOMATIC

TRANSMISSION
TYPE – TYPE AUTOMATIC TRANSMISSION

1. Untuk mobil dengan mesin didepan dan roda depan sebagai roda penggerak
“ FF “ disebut dengan “AUTOMATIC TRANS AXLE “

2. Untuk mobil dengan mesin didepan dan roda belakang sebagai roda
penggerak “ FR “ disebut dengan “AUTOMATIC TRANSMISSION “
TYPE – TYPE AUTOMATIC TRANSMISSION
KOMPONEN UTAMA
AUTOMATIC TRANSMISSION

• Torque Converter
• Planetary Gear Unit
• Hydraulic control unit
TORQUE CONVERTER
FUNGSI TORQUE CONVERTER
• Memperbesar moment ( torque ) yang dihasilkan oleh mesin
• Bekerja sebagai kopling otomatis
• Meredam getaran akibat dari momen mesin
• berfungsi sebagai fly wheel untuk memperlembut putaran mesin
• Menggerakkan pompa oli
TORQUE CONVERTER
BAGIAN – BAGIAN TORQUE CONVERTER
KONSTRUKSI
PUMP IMPELLER
Pump impeller disatukan dengan converter case dan disekeliling bagian
dalamnya terpasang vane yang melengkung. Sebelah dalam vane diberikan
guide ring yang membentuk celah untuk memperlancar aliran minyak, Converter
case dihubungkan dengan poros engkol melalui drive plate.
KONSTRUKSI
TURBINE RUNNER
Poros input shaft transmissi dipasangkan pada turbine runner , blade pada turbine
runner berhadapan dengan blade pada pump impeller.
KONSTRUKSI
STATOR
Stator ditempatkan ditengah-tengah antara pump impeller dan turbine runner. Stator
dipasang pada poros yang diikatkan pada transmission case melalui one-way
clutch. Stator blade menangkap minyak yang keluar dari turbine runner dan
mengarahkan kembali kebagian belakang blade impeller, sehingga memberikan
tambahan tenaga pada pump impeller.
KONSTRUKSI
ONE WAY CLUTCH

One-way clutch memungkinkan stator untuk dapat berputar searah dengan poros
engkol, dan pada saat stator mempunyai kecenderungan untuk berputar balik,
kopling satu arah akan menguncinya sehingga tidak berputar.
KONSTRUKSI
LOCK UP CLUTCH

Lock-up clutch dipasang pada turbine


runner hub dibagian depan turbine
runner. Damper spring meredam
tenaga yang terjadi saat hubungan
untuk mencegah terjadinya kejutan.
CARA KERJA LOCK UP CLUTCH
ALIRAN MINYAK SAAT LOCK UP CLUTCH TIDAK BEKERJA
CARA KERJA LOCK UP CLUTCH
ALIRAN MINYAK SAAT LOCK UP CLUTCH BEKERJA
PLANETARY GEAR UNIT
Pada transmisi otomatis umumnya digunakan planetary gear unit type simpson,
Type simpson mempunyai dua planetary gear yang disusun dalam satu poros.
Dua planetary gear set ini disebut front planetary gear set dan rear planetary gear
set sesuai lokasinya didalam transmisi.
PLANETARY GEAR UNIT
FUNGSI :
• Menyediakan beberapa perbandingan gigi untuk memperoleh momen dan
kecepatan putar sesuai dengan kondisi pengendaraan
• Memberikan perbandingan gigi untuk arah gerakan mundur.
• Memberikan posisi gigi netral yang memungkinkan kendaraan berputar idle
pada saat kendaraan berhenti.
• Merubah out put rpm mesin atau merubah putaran out put serta
meneruskan putaran mesin ke final drive unit.
PLANETARY GEAR UNIT
FUNGSI :
PLANETARY GEAR UNIT
FRONT PLANETARY GEAR UNIT
PLANETARY GEAR UNIT
REAR PLANETARY GEAR UNIT
PLANETARY GEAR UNIT
GEAR RATIO :

Gear ratio dari planetary gear set diperoleh dengan persamaan berikut :

Jumlah gigi driven member (digerakan)


Gear Ratio =
Jumlah gigi drive member (penggerak)

• Pinion gear selalu bekerja sebagai idle gear, jumlah giginya tidak
dikaitkan dengan penghitungan planetary gear set ratio.
• Carrier bukan roda gigi dan tidak mempunyai gigi,Banyaknya gigi
carrier Zc dapat diperoleh dengan persamaan sebagai :
PLANETARY GEAR UNIT
PERSAMAN GIGI CARRIER :

Zc = ZR + Zs MENHITUNG REDUKSI GIGI :

Dimana :
Zc = jumlah gigi carrier
ZR = jumlah gigi ring gear
Zs = jumlah gigi sun gear

Zr + Zs ( Zc ) 56 + 24 80
= = = = 1,429
ZR ZR 56 56
PLANETARY GEAR UNIT
KECEPATAN DAN ARAH PUTARAN
BRAKE
FUNGSI :
Memegang salah satu komponen planetary gear (sun gear, ring gear atau carrier)
untuk mendapatkan perbandingan gigi yang diperlukan.

ADA DUA TYPE :


• Multiple Disc type
• Band Type
BRAKE
BAND TYPE :
BRAKE BAND TYPE
CARA KERJA
Pada saat tekanan hidrolik bekerja pada piston piston bergerak didalam cylinder
menekan outer spring. Bersama piston, piston rod bergerak mendorong salah satu
ujung brake band. Karena ujung yang lainnya diikatkan dengan transmission case,
diameter brake band akan mengecil dan mengikat drum sehingga tidak dapat
bergerak.

Pada saat ini salah satu dari planetary gear set tidak dapat bergerak. Pada saat
tekanan hidrolik dikeluarkan dari silinder, piston dan piston rod terdorong kembali
oleh outer spring, sehingga drum terlepas dari brake drum.
BRAKE
MULTIPLE DISC TYPE :
MULTIPLE DISC BRAKE TYPE
CARA KERJA
Pada saat tekanan hidraulik diberikan ke piston silinder, piston bergerak
didalam silinder mendorong disc dan plate untuk saling berhubungan,
akibatnya timbul gaya gesekan antara disc dan plate sehingga carrier terkunci
dengan transmission case, bila tekanan hidrolik dikeluarkan dari silinder, piston
kembali keposisi semula oleh return spring dan rem bebas.
ONE WAY CLUTCH
ONE CLUTCH No 1

One way clutch no 1 berkerja bersama – sama dengan 1st Brake, dan tanpa 1st brake
bekerja tidak dapat berfungsi untuk menahan Front & Rear Sun Gear untuk berputar
berlawanan arah putaran jarum jam
ONE WAY CLUTCH
ONE CLUTCH No 2

Berfungsi untuk menahan Rear Planetary Carrier agar tidak dapat berputar
berlawanan arah putaran jarum jam.
CLUTCH ( C1 )
Clutch C1 bekerja untuk memutus dan menghubungkan tenaga putar dari torque
converter ke Front Ring gear
Disc dan plate disusun secara berselang - seling, dengan gigi pada disc memegang
Ring Gear depan dan alur pada Plate memegang Forward Clutch Drum.
CLUTCH ( C1 )
CARA KERJA C1

Pada saat tekanan hidraulik diberikan ke piston, piston bergerak didalam silinder
mendorong disc dan plate hingga terkunci, akibatnya input shaft berhubungan ring gear
dan tenaga dari input shaft dapat diteruskan ke ring gear.

Bila tekanan hidrolik dibebaskan dari


silinder, piston kembali keposisi semula
oleh return spring dan mengakibatkan
Clutch bebas
CLUTCH ( C2 )
Clutch C2 bekerja untuk memutus dan menghubungkan tenaga putar dari torque
converter ke Sun Gear depan melalui Direct Clutch Drum
Disc dan plate disusun secara berselang - seling, dengan gigi pada disc memegang
Direct Clutch Hub dan alur pada Plate memegang Direct Clutch Drum.
ALIRAN TENAGA
JIKA C1 BEKERJA
Ketika C1 bekerja, aliran tenaga dari input shaft disalurkan ke ring gear
ALIRAN TENAGA
JIKA C2 BEKERJA
Ketika C2 bekerja, tenaga dari input shaft disalurkan ke Sun Gear
ALIRAN TENAGA
JIKA C1 & C2 BEKERJA BERSAMA - SAMA
Ketika C1 dan C2 bekerja secara bersamaan, tenaga dari input shaft disalurkan melalui
ring gear dan sun gear secara bersamaan akibatnya tidak terjadi reduksi gear pada
planetary gear unit depan.
HYDRAULIC CONTROL SYSTEM

Hydraulic control system terdiri dari :


• Oil pan ( carter )
• Oil Pump, untuk membangkitkan tekanan minyak
• Saluran minyak hydraulic dan pipa – pipa untuk menyalurkan tekanan
hydraulic ke clutch, brake, componen yang dikontrol dengan tekanan
hydraulic.
• Berbagai macam katup untuk mengontrol kerja planetary gear, yang terdapat
didalam valve body.
HYDRAULIC CONTROL SYSTEM
PERANAN SYSTEM CONTROL HYDRAULIC

• Mensuplay ATF ke torque converter


• Mengatur tekanan hydraulic yang dibangkitkan oleh pompa oli
• Merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi signal hidraulic
• Memberikan tekanan hydraulic ke clutch dan brake untuk mengontrol
kerja planetary gear unit
• Melumasi seluruh komponen transmisi yang berputar dengan ATF
• Mendinginkan torque converter dan transmissi dengan ATF
HYDRAULIC CONTROL SYSTEM
SHIFTING CONTROL
Hydraulic control system merubah kecepatan kendaraan dan beban mesin menjadi
signal hydraulic.
Berdasarkan signal ini, tekanan hydraulic digunakan pada planetary gear, clutch, dan
brake untuk mengatur gear ratio sesuai dengan pengendaraan.
Perpindahan gigi dilakukan oleh hydraulic control unit dengan cara seperti ini
MANUAL LINKAGE
Perpindahan gigi naik atau turun pada
automatic transmission terjadi secara otomatis.

Linkage terdiri dari :


• Selector lever dan cable
• Accelerator pedal & throttle cable

Kedua linkage ini dihubungkan pada


automatic transmissi dan
dioperasikan secara manual oleh
pengemudi
SHIFT SELECTOR LEVER
Selector lever pemindah gigi sama seperti selector lever pada transmissi manual.
Yaitu dihubungkan pada transmissi menggunakan cable atau linkage.
Pengemudi dapat memilih mode pengendaraan, yaitu berjalan maju, berjalan
mundur, neutral, atau parkir dengan mengoperasikan tuas ini
PLANETARY GEAR UNIT 3 KECEPATAN
PLANETARY GEAR UNIT 3 KECEPATAN
FUNGSI DARI SETIAP ELEMENT
BEKERJANYA CLUTCH DAN BRAKE
ALIRAN TENAGA PENGGERAK
“ D “ ATAU “ 2 “ RANGE ( GIGI 1 )
ALIRAN TENAGA PENGGERAK
“ D “ ATAU “ 2 “ RANGE ( GIGI 1 )

Forward clutch C1 bekerja, putaran dari input shaft diteruskan front planetary Ring
Gear, akibatnya ring gear berputar dan memutarkan pinion gear depan searah
jarum jam. Mengakibatkan sun gear depan dan belakang berputar berlawanan
arah jarum jam. Ini memaksa pinion carrier belakang untuk berputar berlawan
arah jarum jam mengelilingi sun gear. Planetary carrier belakang dipertahankan
untuk tidak berputar berlawanan arah jarum jam oleh Free Wheel F2, akibatnya
pinion gear belakang menjadi berputar searah jarum jam pada poros planetary
carrier belakang.
Pada saat yang sama, jika planetary gear depan berputar searah jarum jam
planetary carrier depan juga berputar searah jarum jam,
Selama planetary ring gear depan dan planetary carrier belakang bersama –
sama memutar intermadiate shaft, intermediate shaft akan berputara searah
putaran jarum jam.
ALIRAN TENAGA PENGGERAK
“ D “ RANGE ( 2nd Gear )
ALIRAN TENAGA PENGGERAK
“ D “ RANGE ( 2nd Gear )

Seperti pada gigi1, ring gear berputar memutarkan planetary pinion gear depan
searah jarum jam dan membawa planetary depan berputar searah putaran jarum
jam. Pada saat yang bersamaan planetary pinion gear depan juga memaksa sun
gear untuk berputar berlawanan arah putaran jarum jam.
Selama sun gear dicegah untuk berputar berlawan arah putaran jarum jam oleh
B2 dan F1 maka pinion gear akan berputar megelilingi sun gear Seperti pada saat
gigi 1, putaran planetary carrier dapat disalurkan ke intermediate shaft
ALIRAN TENAGA PENGGERAK
“ D “ RANGE ( 3rd Gear )
ALIRAN TENAGA PENGGERAK
“ D “ RANGE ( 3rd Gear )

C1 dab C2 bekerja. Putaran input shaft diteruskan ke planetary gear ring gear
melalui C1, Sun gear depan dan belakang melalui C2, akibatnya Planetary
Ring gear depan, Sun gear depan dan belakang berputara dengan arah dan
kecepatan putaran yang sama, akibatnya front palnetary gears berputar dalam
satu keastuan dan putaran palnetary carrier depan dapat diteruskan ke
counter drive gear.
Pada saat yang sama B2 bekerja, selama B2 bekerja sun gear depan dan
belakang dipertahankan untuk tidak berputar berlawanan arah putaran jarum
jam.
ALIRAN TENAGA PENGGERAK
“ 2 “ RANGE ( 2nd Gear ) ENGINE BRAKING
ALIRAN TENAGA PENGGERAK
“ 2 “ RANGE ( 2nd Gear ) ENGINE BRAKING

Pada saat kendaraan mengurangi kecepatan, selector lever pada posisi “2”. Brake
“B1” akibatnya engine braking dapat terjadi

Pada saat engine brake, yang terjadi adalah transmissi diputar oleh roda.
Inputnya dari intermediate shaft ke planetary carrier depan, menyebabkan
planetary pinion gear depan berputar mengelilingi sun gear depan dan
belakang, Planetary pinion gear depan memaksa sun gear depan dan belakang
berputar berlawanan arah jarum jam, tetapi sun gear depan dan belakang
ditahan oleh B1
Planetary pinion gear depan berputar searah jarum jam, akibatnya planetary
ring gear depan juga berputar searah jarum jam, putaran ini diteruskan ke input
shaft dan mengakibatkan engine brake.
ALIRAN TENAGA PENGGERAK
“ L “ RANGE ( 1st Gear ) ENGINE BRAKING
ALIRAN TENAGA PENGGERAK
“ L “ RANGE ( 1st Gear ) ENGINE BRAKING

Ketika selector lever pada posisi “L” dan putaran roda lebih cepat dari
puataran mesin, dan B3 bekerja maka akan terjadi engine brake.

Putaran roda belakang diteruskan oleh intermediate shaft ke planetary


ring gear belakang dan menyebabkan planetary pinion gear belakang.
Karena planetary carrier ditahan oleh B3 maka pinion gear belakang
hanya berputar pada poros yang terdapat pada planetary carrier
belakang. Sambil memutar sun gear depan dan belakang berlawanan
arah putaran jarum jam.
Pada saat yang bersamaan putaran dari roda belakang juga
menyebabkan planetary carrier depan berputar searah putaran jarum
jam. Sambil planetary pinion gear juga berputar searah putaran jarum
jam. Dan putaran ini dapat diteruskan ke planetary ring gear depan dan
input shaft transmissi
Kejadian ini menyebabkan terjadinya engine brake
ALIRAN TENAGA PENGGERAK
“ R “ RANGE
ALIRAN TENAGA PENGGERAK
“ R “ RANGE

Selama C2 bekerja ketika kendaraan berjalan mundur, putaran searah jarum jam
dari input shaft diteruskan langsung ke sun gear depan dan belakang, planetary
pinion gear belakang berputar searah jarum jam dan berusaha membawa planetary
carrier belakang untuk berputar mengelilingi sun gear depan dan belakang, tetapi
karena planetary carrier belakang ditahan oleh B3 maka planetary pinion gear
belakang berputar berlawanan arah jarum jam pada porosnya.
Akibatnya planetary ring gear belakang juga berputar berlawanan arah jarum jam
“P” & “N” RANGES

Ketika shift selector pada posisi “N” &


“P”, C1 dan C2 tidak bekerja, akibatnya
input dari input shaft transmissi tidak
dapat diteruskan ke counter drive gear.
Ditambahkan pula, ketika selector lever
pada posisi “P” , parking lock pawl
mengunci counter pada alur yang
terdapat pada counter drive gear,
kejadian ini akan mencegah kendaraan
meluncur.
HYDRAULIC CONTROL SYSTEM
MANUAL VALVE
Katup ini berfungsi untuk memindahkan aliran minyak dari saluran yang satu ke
saluran yang lainnya. Ini dihubungkan dengan selector lever yang terdapat pada
ruang pengemudi, dan mengatur saluran minyak masuk atau keluar dari posisi P, R,
N, D, 2, dan L, sesuai dengan kemana lever diarahkan
GOVERNOR VALVE

Governor valve diputar oleh governor drive gear, sesuai dengan putaran out put
shaft dan menghasilkan tekanan governor, fungsinya untuk membalan line pressure
pada manual valve dari ( “D”, “2”, dan “L” ranges ).
Gaya centrifugal yang bekerja pada balance weights berfungsi untuk mengatur
tekakan yang dihasilkan agar sesuai dengan kecepatan kendaraan
ALIRAN HYRAULIC

Anda mungkin juga menyukai