Anda di halaman 1dari 38

TRANSMISI

OTOMATIS
Oleh:
Bah Evan K2514014
Dikxy Zul Karnain K2514024
Fajar Frihdianto K2514030
Hengky Aries I K2514032
Rasyid Sidik K2514050
A. Pengertian transmisi otomatis

Transmisi otomatis adalah transmisi yang perpindahan


giginya terjadi secara otomatis berdasarkan beban mesin
(besarnya penekanan pedal gas) dan kecepatan
kendaraan
perpindahan gigi dan waktu lock up diatur secara
hidraulis dan elektronik (ECU). ECU terdiri Pengaturan
shift dan lock up timing,Fungsi Diagnosa,Fungsi fail-safe,
Lain-lain
B. Komponen Transmisi
Otomatis

1. Torsi Konverter
2. Unit Roda Gigi Planet
3. Sistem Kontrol Hidrolik
4. Unit Roda Gigi Planet
5. Alat-Alat Penahan Susunan Roda Gigi Planet
1. Torsi Konverter

torque converter dipasang di sisi input shaft transmisi dan di baut


pada bagian belakang poros engkol mesin melalui drive plate
Fungsi torque converter :
1. Memperbesar momen
2. Sebagai kopling otomatis
3. Meredam getaran perpindahan daya
4. Sebagai flywheel
5. Mengerakkan pompa oli
1. Torsi Konverter
Komponen:
1. Stator shaft
2. Stator
3. Pump Impeller
4. Turbine Runner
5. Converter case
6. Oil pump
7. Transmission input shaft
8. One Way Clutch
1. Torsi Konverter
Prinsip Kerja :
Kendaraan berhenti, mesin idling : torque rationya
maksimum (turbine runner selalu ready)
Kendaraan mulai bergerak : rem dibebaskan(turbinr
runner berputar), menekan pedal
Akselerator(berputar lebih cepat)
Kendaraan berjalan dengan kecepatan rendah :
stator mulai berputar (Torque Converter mulai
bekerja sebagai kopling fluida)
One Way Clutch

Didalam stator terdapat one way cluth yang


memungkinkan stator hanya berputar searah
dengan poros engkol. Oleh karena itu, stator akan
berputar atau terkunci tergantung dari arah
dorongan minyak pada vane stator.
Cara Kerja One Way Clutch

1. Outer Race Berputar Searah Putaran Poros


Engkol
outer race berputar searah putaran poros engkol
dan akan mendorong bagian atas sprag

2. Outer Race Berputar Berlawanan Arah


Putaran Poros Engkol
outer race berputar berlawanan arah putaran poros
engkol, sprag tidak dapat miring
Prinsip Pemindahan Tenaga
Pompa impeller berputar mendorong kipas-kipas turbine
runner untuk memberikan momen keduanya berputar
dalam satu kesatuan

Kerjanya sama dengan gambar kipas angina di bawah ini :


Prinsip Pembesaran Momen
Dalam contoh kipas angina sebelumnya di tambah air
duct supaya udara/energy yang tertinggal di kipas
kedua( turbine runner) kembali lewat belakang ke kipas
penggerak( pompa impeller)
Mekanisme Lock Up Clutch
(sistem ECT)
lock up clutch secara mekanik menghubungkan pompa Impeller
dengan Turbine Runner pada saat kecepatan kendaraan
mencapai 60 km/jam atau lebih. Supaya tidak ada kerugian
energy. Karena perbedaan kecepatan putar. Bekeerja dengan
aliran fluida yang mengalir ke Torque Converter.
Saat kendaraan berjalan lambat, Converter Pressure mengalir
ke bagian depan Lock Up sehingga Lock Up tidak bekerja
Saat kendaraan kecepatan sedang s/d tinggi . Aliran fluida
menekan Lock Up ke arah Converter Case sehingga Lock
Up Clutch bekerja
2. Unit Roda Gigi Planet (Planetary Gear Unit)
Fungsi: sebagai penerima input dari torsi konverter dan
pengubah kecepatan serta tenaga putar
Desain :
2 susunan roda gigi planetI (roda gigi matahari dan roda
gigi pinion)
Penghubung : planetary carrier dan sebuah roda gigi cincin
Penahan : alat penahan (kopling multiplat, rem-rem , pita
rem , kopling-kopling satu arah
2. Unit Roda Gigi Planet (Planetary Gear Unit)
Arah Maju (Forward Direction) Arah Mundur (Reverse Direction)
3. Sistem Kontrol Hidrolik (Hydraulic Control System)
roda gigi planet, Tekanan hidrolik, dan titik-titik
perpindahan gigi dikontrol dan di atur oleh sistem kontrol
hidrolik. Kopling-kopling dan rem-rem diatur oleh fluida
sehingga juga dpat di control.
Alat-Alat Penahan (Holding Devices) Susunan Roda Gigi Planet

1. Kopling multiplat
menahan komponen planetary gear agar ikut berputar. beberapa
kopling multiplat, yaitu kopling maju (C1) , kopling langsung ,dan
kopling mundur (C2)
Alat-Alat Penahan (Holding Devices)
Susunan Roda Gigi Planet
2. Rem (brake)
.Jenis pita (brake band) untuk rem
luncur kedua (second coast brake) B1
pada beberapa model transmisi.
dioperasikan dengan tenaga hidrolik.

.Jenis multiplat digunakan pada rem second


coast brake pada beberapa model dan pada
brake B2 & B3. Rem multiplat mengunci atau
menahan sebuah komponen putar dari susunan
roda gigi planet ke casing transmisi.
Alat-Alat Penahan (Holding Devices)
Susunan Roda Gigi Planet
3. Kopling Satu Arah (One way Ducth)
tidak memerlukan perapat (seals)
atau tekanan hidrolik. berupa sebuah
kopling rol (roller ducth) atau sprag dutch.
Kopling satu arah tipe sprag terdiri dari
hub sebagai saluran dalam (inner race)
dan teromol sebagai saluran luar
(outer race). Kedua saluran dipisahkan
oleh sprag.
Kopling satu arah jenis rol (one-way roller
dutch) terdiri dari sebuah hub, roller (rol),
dan pegas-pegas yang dikelilingi oleh
tromol bergerigi (cam cut drum)
C. Cara Kerja Transmisi Otomatis

Poros Engkol >> Torque Converter >> Planetary Gear >>


[Differential >> Drive Shaft >> Roda] pada penggerak roda
belakang, bagian didalam kurung kotak diganti [As Kopel>>
Gardan/Differential>>Roda]
1. Lewat torque converter ini torsi disalurkan dengan mekanisme
pompa dan turbin. Cara kerjanya, baling-baling yang terkopel pada
mesin berputar untuk memompakan Oli transmisi didalam sebuah
ruang tertutup. Lalu tekanan oli tersebut mendorong turbin
2. Planetary Gear : merubah rasio putaran turbin terhadap roda. Valve
body mengatur jalannya oli untuk merubah rasio planetary gear
secara hidraulis. perubahan rasio akan berubah sesuai dengan
beban mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan lain sebagainya
2. Cara Kerja Transmisi Otomatis
mempunyai 6 posisi untuk mengindikasi posisi roda
gigi yang dipilih
1. Netral : (N)
2. Low Range : (L) = mobil mulai bergerak, kecepatan
rendah, mendaki dan menurun
3. Drive Range : (D) = Kecepatan tinggi pada jalan
normal
4. Reverse Range : (R) = untuk mundur
5. Parking Range : (P) = berhenti atau parkir
6. Angka 2 : digunakan untuk menurun
4. Aliran Tenaga (Power Flow)

a) Poros-poros Susunan Roda Gigi Planet


Poros input digerakkan dari turbin dalam torsi
converter.
Roda gigi matahari memindahkan torsi dari roda gigi
planet ke bagian belakang susunan roda gigi
planet
Poros output menyediakan torsi putar ke roda-roda
belakang atau ke unit overdrive.
4. Aliran Tenaga (Power Flow)

b) Holding devices
4. Aliran Tenaga (Power Flow)
c) Tabel Penggunaan Kopling Tiga Kecepatan.

Tabel penggunaan kopling adalah kunci dalam diagnosis. tabel


ini untuk mengidentifikasi holding device mana yang rusak.
4. Aliran Tenaga (Power Flow)
d) Aliran Tenaga (Power Flow) Susunan Roda Gigi Planet.
tabel kombinasi holding devices yang digunakan untuk
mempengaruhi arah putaran roda gigi pada planetary gear unit :
1. Gigi Pertama

Gigi pertama menggunakan bagian depan dan bagian belakang


susunan roda gigi planet, forward ducth (D) digunakan dalam
semua gigi maju (forward) untuk menggerakkan roda gigi cincin
dan susunan roda gigi planet. Ketika roda gigi cincin berputar
searah jarum jam, menyebabkan pinion-pinion berputar
searah jarum jam, karena roda gigi matahari tidak ditahan
diam, roda gigi matahari berputar dalam arah berlawanan
jarum jam.
2. Gigi Kedua

Forward ducth (D) menghubungkan poros input ke bagian


depan roda gigi cincin. Roda gigi matahari digerakkan dalam
arah berlawanan arah jarum jam pada gigi pertama dan dengan
menggunakan second brake (B2) roda gigi matahari dihentikan
oleh No. 1 one way ducth (Fl) dan ditahan ke casing. Ketika roda
gigi matahari ditahan diam, roda gigi-roda gigi pinion depan yang
telah digerakkan oleh roda gigi cincin berjalan di sekitar roda
gigi matahari dan carrier memutar poros output.
3. Gigi ketiga

Forward ducth (D) digunakan untuk semua gigi maju dan


menghubungkan poros input ke roda gigi cincin bagian depan. Direct
ducth (C2) menghubungkan poros input ke roda gigi matahari. Dengan
menggunakan direct ducth dan forward dutch, maka roda gigi cincin dan
roda gigi matahari terkunci melalui tromol direct ducth dan tromol input roda
gigi matahari.
4. Gigi Mundur

Direct ducth (C2)


digunakan dalam gigi
mundur, dimana
menghubungkan poros
input ke roda gigi
matahari. First dan reverse brake (B3) juga digunakan, mengunci carrier
belakang ke casing. Dengan carrier dalam posisi terkunci, roda gigi
matahari berputar searah jarum jam menyebabkan roda gigi-roda gigi
pinion berputar berlawanan arah jarum jam. Roda gigi-roda gigi pinion
kemudian menggerakkan roda gigi cincin dan poros output berlawanan
arah jarum jam.
Sirkulasi Oli Matic

1. STALL / Posisi Diam


Oli mengalir spiral mengelilingi Converter dengan aliran vortex yang
cepat.
2. Akselerasi
Aliran Oli yang bergerak spiral mengelilingi Converter.
3. Coupling Point
Oli bergerak pada converter dalam aliran melingkar (rotary).
4. Lock-up
Lock-up converter digunakan pada ECT (Electronically Controlled
Transmission) untuk menurunkan konsumsi BBM sewaktu cruising.
5. Lock-up Release

Pada posisi Release (lepas Lock-up), tekananTorque Converter dari Valve


Body diarahkan antara Lock-Up Clutch dan Housing untuk menahan
koplingmenjauh dari Housing. Oli selanjutnya mengalir mengitari Plat
sehingga terjadi operasi Torque Converter secara
konventional.
6. Lock-up Applied
Ketika PCM/TCM/TCU (Transmission Control Module/Unit)
memerintahkan selenoid untuk menutup ventilasi pada Valve Body yang
menuju Torque Converter, dan melakukan tekanan lock-up untuk
menahan plat kopling terhadap housing
Pengoperasian, Perbaikan dan Perawatan

1. Modul Pengoperasian
Transmisi otomatis memiliki berbagai tipe tanda/symbol pada tuas
persneling. Secara umum tanda/symbol pada tuas persneling adalah
sebagai berikut:

a. Park (P) f. Kedua (2 atau S)


b. Reverse (R) g. Pertama (1 atau L)
c. Netral / No gear (N) h. D5
d. Drive (D) i. D4
e. OverDrive ([D], OD, kotak D) j. D3
2. Perawatan dan Perbaikan
Tahapan yang sangat penting setelah pengoperasian mobil dengan
transmisi otomatis adalah tahap perawatan dan perbaikan. Cara perawatan
transmisi otomatis berupa:
a. pengecekan terhadap kualitas minyak transmisi otomatis (hampir sama
dengan minyak rem/Automatic Transmission Fluid dan bukan termasuk
oli) dan
b. kebocoran dari packing-packing yang ada.
Kelebihan:
Transmisi Matic Transmisi Manual

PERBANDINGAN
1. Memberikan rasa nyaman TRANSMISI
1. Murah dan irit
OTOMATIS DENGAN 2.TRANSMISI
2. Mudah dalam penggunaan Akselerasi lebih baik
MANUAL
Kekurangan:

Transmisi Matic Transmisi Manual

1. Boros 1. Kenyamanan kurang baik dalam


beberapa situasi
2. Biaya perawatan mahal
Sesi Pertanyaan
1.
2.
3.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai