Anda di halaman 1dari 7

Jobsheet Dasar – Dasar Kopling

A. Pengertian Kopling
Kopling berfungsi untuk Menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi. Kopling terletak di
antara mesin dan transmisi

Persyaratan kopling :

 Dapat menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi secara lembut


 Dapat memutuskan putaran dari mesin ke transmisi secara cepat dan sempurna
 Pada saat menghubungkan putaran mesin ke transmisi tanpa terjadi slip
B. Jenis – jenis Kopling
Ditinjau dari bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :
Kopling piringan (disc clutch)Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringa
Kopling konis (cone clutch) Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis.

Disc clutch

Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :
Kopling plat tunggal
Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya hanya satu.
Kopling plat ganda/ banyak
Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu

Kopling Plat Ganda

Ditinjau dari lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi :


 Kopling basah
Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi
kopling basah umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana
kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga banyak
terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.
 Kopling kering
Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan/ minyak
(dan bahkan tidak boleh ada cairan/ minyak).
Di tinjau dari pegas penekannya, koplingdibedakan menjadi :
 Kopling pegas spiral
Adalah unit kopling dengan pegas penekannyaberbentuk spiral.Dalam pemakaiannya dikendaraankopling
dengan pegas coil memiliki kelebihan:penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan.Sedangkan
kekurangannya : penekanankoplingberat, tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling
ausmaka daya tekan berkurang,terpengaruh oleh gaya sentrifugal padakecepatantinggi dan komponennya
lebih banyak, sehinggakebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat
yangmengutamakankekuatan dan bekerja pada putaran lambat.
 Kopling pegas diaphragma
Adalah unit kopling dengan pegas penekannyaberbentuk diaphragma. Penggunaan pegasdiaphragma
mengatasi kekurangan dari pegasspiral.Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan
:kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurangresponsive (kerjanya lebih
lambat),sehinggakebanyakan kopling pegas diaphragm ini digunakanpada kendaraanringan yang
mengutamakankenyamanan.
 Kopling Magnet
Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya
magnet.Magnet yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus
listrik ke dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi. Listrik yangdibangkitkan atau tersedia
dikendaraanadalah listrik aruslemah sehingga magnet yang dibangkitkan tidak cukupkuatuntuk dijadikan
sebagai kopling pemindah daya utama.Kopling jenis inikebanyakan hanya digunakan sebagaikopling pada
kompresor air conditioner(AC)
 Kopling Satu Arah ( one way clutch /free wheeling clutch /overruningclutch
Kopling satu arahmerupakan kopling otomatis yangmemutus danmenghubungkan poros penggerak
(drivingshaft ) dan yang digerakkan (drivenshaft) tergantung padaperbandingan kecepatan putaran
sudut dari poros- porostersebut. Jika kecepatan driving ebih tinggi daridriven kopling
bekerjamenghubungkan driving dandriven Jikakecepatan driving lebih rendah daridrivenkopling
bekerjamemutuskan driving dan driven,
C. Komponen – Komponen Kopling dan Fungsi Komponen – Komponen Kopling

Keterangan :

1 Clutch Pedal : Untuk merubah gaya tekan dan meningkatkan momen dari kaki
pengemudi untuk diteruskan ke master cylinder
2 Master Cylinder : Untuk merubah tenaga tekan mekanik menjadi gaya tekan hidrolik
dan meneruskan tenaga dari pedal ke relase cylinder
3 Flexible Hose : Untuk jalan cairan fluida master cylinder ke release cylinder
4 Release Cylinder : Untuk merubah gaya tekan hidrolik menjadi gaya tekan mekanis
untuk mendorong release fork
5 Realease Fork : Untuk mendorong release bearing dengan gersak maju mundur
untuk menekan clutch cover agar putaran dari mesin terputus
6 Clutch Cover : Untuk dudukan clutch disc dan menekan clutch disc ke fly wheel
untuk meneruskan tenaga putar dari mesin

1 Facing : Berfungsi sebagai bidang gesek antara dua buah bidang yang
berhubungan pada saat penghubungan daya
2 Revet : Berfungsi untuk mengunci dua buah facing dengan plat
3 Plate : Berfungsi sebagai dudukan facing dan komponen disc clutch
lainnya
4 Spring Dumper/ Torsion : Berfungsi untuk meredam hentakan pada saat penghubungan
Dumper daya
5 Cushion Plate : Berfungsi untuk melembutkan hentakan yang diterima spring /
torsion dumper agar pertransperan daya kepada infut shaft terasa
lembut
6 Clutch Hub : Berfungsi sebagai poros input shaft dan sebagai penghubung
putaran dari disc clutch ke input shaft

D. Cara Kerja Unit Kopling

Kopling posisi terhubung


1. Pegas penekan diafragma menekan plat
penekan sehingga plat penekan terhubung/
tertekan
2. Kanvas kopling terjepit diantara fly wheel dan
plat penekan , putaran mesin dapat diteruskan
ke poros input transmisi

Kopling posisi terlepas


1. Plat penekan diafragma mengungkit plat penekan

sehingga plat kopling bebas dari penekanan.


2. Kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan sehingga
putaran mesin tidak dapat diteruskan ke poros input
transmisi, hanya sampai pada kanvas kopling.

E. Pemeriksaan Unit Kopling

1 Jika ketebalan kampas sudah


melewati batas servis, maka gantilah
kampas kopling. Kampas kopling yang
sudah aus dapat mengakibatkan
koplin Spesifikasi kedalaman
minimum adalah 0,3 mm

2 Pada ujung pegas diafragma terjadi


gesekan antara pegas diafragma dan
release bearing. Dan keausan yang
terjadi harus diperiksa, guna
memantau apakah release bearing
masih berfungsi dengan baik. Jika hal
ini dibiarkan maka masalah yang
timbul adalah timbul suara berisik
pada saat pedal kopling diinjak.
Spesifikasi kedalaman maksimum A
(kedalaman) : 0,5 mm
B (lebar) : 6,0 mm
3 Pemeriksaan ini ditujukan sama
seperti pemeriksaan keolengan
kampas.
Flywheel yang oleng membuat proses
pemutusan kopling menjadi tidak
sempurna, yang berakibat proses
perpindahan gigin perseneling pun
terganggu.
Spesifikasi Runout maksimum 0,1 mm

4 Pengukuran kerataan plat kopling


dengan straigh edge dan filler gauge.
Jika ketidakrataannya melebihi
spesifikasi, ratakan dengan
menggunakan mesin bubut atau ganti
dengan plat penekan yang baru
Spesifikasi maksimum 0,5 mm

5 Pemeriksaan ini dilakukan secara


manual dengan cara menekan release
bearing dan memutarnya. Dalam
kondisi ditekan release bearing harus
dapat berputar dengan halus, bila
tidak maka harus diganti. Kerusakan
release bearing dapat membuat bunyi
berisik saat pedal kopling diinjak dan
keausan pada ujung pegas diafragma.
Selain itu juga dapat mematahkan sirip
dari
pegas diafragma.
Free play atau jarak bebas adalah jarak
pedal kopling tidak bermain ketika dari
atas. Cara mengukurnya yaitu dengan
menekan dengan lembut pedal kopling
dengan menggunakan jari tangan
sampai adanya terasa sedeikit tahanan.
Spesifikasi ketinggian jarak bebas pedal
kopling 15 – 25 mm ( 1,5 –
2,5 cm)

F. Pemasangan Unit Kopling

Pemasangan Kembali Unit Kopling


Setelah selesai kita memeriksa dan memperbaiki/ mengganti komponen-komponen dalam sistem kopling, selanjutnya adalah memasang kemba
Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling (clutch hub)
Masukkan center clutch pada clutch hub dan atur posisi plat kopling

Gambar 2.10
Memasang center cluth

3. Pasangkan plat kopling pada fly wheel dengan panduan center clutch dan atur posisinya su
tengah.

4. Pasangkan clutch cover unit dengan memperhatikan tanda yang telah kita buat pada saat pembongkaran dan
ketepatan knock pin.
5. Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover.
6. Lakukan pengerasan baut-baut pengikat secara bertahap. Mulailah pengerasan dari baut yang paling dekat
dengan knock pin secara menyilang. Sebelum baut dikeraskan, pastikan lagi posisi plat kopling dengan
mengatur posisi center clutch.
7. Keraskan baut pengikat sesuai momen spesifikasi pengencangan yaitu berkisar 195 kg cm atau 19 N-m.

Gambar 2.11 Pengerasan baut

Anda mungkin juga menyukai