Anda di halaman 1dari 2

CARA MENGOPTIMALKAN KINERJA HE

Memilih material heat exchanger dengan material yang memiliki nilai konduktivitas
tinggi. Perpindahan kalor yang terjadi pada heat exchanger dipengaruhi oleh besarnya
koefisien perpindahan panas keseluruhan. Apabila nilai koefisien perpindahan keselruhan
makin besar maka kalor yang berpindah juga semakin besar pula. Nilai koefisien
perpindahan panas keseluruhan akan semakin besar jika nilai tahanan konduksi pada
material tube semakin kecil. Perpindahan panas yang terjadi di dalam heat exchanger
seperti pada gambar berikut

Gambar 1. Perpindahan panas keseluruhan pada heat exchanger


Sumber : J. P. Holman, Heat Transfer, Tenth Edition, McGraw-Hill Companies, Inc, 2010 page
523

Dimana nilai tahanan konduksi pada material tube merupakan x/kA . Apabila digunakan
material dengan konduktivitas yang tinggi maka tahanan konduksi akan semakin kecil
dan perpindahan panas akan semakin maksimal.

Meningkatkan kecepatan fluida alir akan meningkatkan reynold number sehingga


bilangan nussel juga semakin meningkat. Meningkatnya bilangan nussel juga sebanding
dengan meningkatnya koefisien perpindahan panas konveksi (h) mengikuti persamaan
berikut
d
Nu=h
k
Dengan meningkatnya koefisien perpindahan panas konveksi maka perpindahan kalor
konveksi yang terjadi akan maksimal.

Cara meningkatkan kinerja heat exchanger juga dapat dilakukan dengan secara rutin
membersihkan heat exchanger dari fouling ( pengotor) minimal 1 tahun sekali. Adanya
zat pengotor yang terbawa oleh aliran fluida akan menempel pada luas permukaan kontak
antara fluida dengan padatan sehingga zat pengotor tersebut akan menjadi tahanan bagi
perpindahan panas konduksi.

Dengan memperbesar luas area yang tegak lurus dengan perpindahan panas (luas area
tube) maka perpindahan panas yang terjadi di dalam heat exchanger akan menjadi
maksimal sehingga panjang dari desain heat exchanger yang digunakan akan semakin
pendek dan akan menghemat ruang dan biaya.

Anda mungkin juga menyukai