Memilih material heat exchanger dengan material yang memiliki nilai konduktivitas
tinggi. Perpindahan kalor yang terjadi pada heat exchanger dipengaruhi oleh besarnya
koefisien perpindahan panas keseluruhan. Apabila nilai koefisien perpindahan keselruhan
makin besar maka kalor yang berpindah juga semakin besar pula. Nilai koefisien
perpindahan panas keseluruhan akan semakin besar jika nilai tahanan konduksi pada
material tube semakin kecil. Perpindahan panas yang terjadi di dalam heat exchanger
seperti pada gambar berikut
Dimana nilai tahanan konduksi pada material tube merupakan x/kA . Apabila digunakan
material dengan konduktivitas yang tinggi maka tahanan konduksi akan semakin kecil
dan perpindahan panas akan semakin maksimal.
Cara meningkatkan kinerja heat exchanger juga dapat dilakukan dengan secara rutin
membersihkan heat exchanger dari fouling ( pengotor) minimal 1 tahun sekali. Adanya
zat pengotor yang terbawa oleh aliran fluida akan menempel pada luas permukaan kontak
antara fluida dengan padatan sehingga zat pengotor tersebut akan menjadi tahanan bagi
perpindahan panas konduksi.
Dengan memperbesar luas area yang tegak lurus dengan perpindahan panas (luas area
tube) maka perpindahan panas yang terjadi di dalam heat exchanger akan menjadi
maksimal sehingga panjang dari desain heat exchanger yang digunakan akan semakin
pendek dan akan menghemat ruang dan biaya.