II. Pembahasan
a. Tujuan dan Prinsip Pengeringan
Berdasarkan prinsip kerjanya pengeringan merupakan metode untuk mengeluarkan
atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan pangan dengan cara menguapkanya,
sehingga kadar air seimbang dengan kondisi udara normal atau setara dengan nilai aktivitas
air (aw) yang aman dari kerusakan mikrobiologis, enzimatis dan kimiawi. Pengeringan
adalah proses pindah panas dan kandungan air secara stimultan. Udara panas yang dibawa
oleh media pengering akan digunakan untuk menguapkan air yang terdapat di dalam bahan.
Uap air yang berasal dari bahan akan dilepaskan dari permukan bahan ke udara kering.
Tujuan dari pengeringan antara lain adalah untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas
dimana perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan
pembusukan terhambat atau terhenti agar bahan memilki masa simpan yang lama.
Salah satu hal terpenting dalam sistem pengeringan secara umum adalah proses
perpindahan atau aliran panas. Perpindahan panas merupakan energy yang berpindah
sebagai hasil dari perbedaan temperatur (Incropera dan DeWitt, 1981). Ketika ada
perbedaan temperatur dalam suatu medium maka akan terjadi perpindahan panas.
Perpindahan secara konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan
dari konduksi panas, penyimpanan energi dan gerakan mencampur (mixing) dari fluida.
Perpindahan kalor konveksi dapat terjadi secara konveksi paksa (force convection) dan
konveksi alami (natural convection). Konveksi paksa terjadi bila aliran disebabkan oleh
adanya kerja tambahan dari luar (external means) seperti kipas, pompa, atau tiupan udara
atmosfir. Konveksi alami terjadi akibat gaya apung dalam fluida.