1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Radikal bebas sering dikaitkan dengan sumber kerusakan struktur dan fungsi sel
manusia. Reaksi radikal bebas di dalam tubuh tidak dapat dihindari namum dapat
diperlambat dengan mengkonsumsi senyawa yang mengandung antioksidan.
Antioksidan berfungsi mencegah atau memperlambat terjadinya kerusakan dengan
cara mendonorkan atom hidrogen sehingga radikal dapat stabil dan menjadi non aktif
(Adam 2013). Fenol merupakan senyawa yang banyak terkandung dalam tanaman.
Struktur fenol yang memiliki gugus hidroksil yang terikat pada cincin benzena,
membuat senyawa ini dapat berfungsi sebagai penyumbang atom hidrogen ketika
bereaksi dengan senyawa radikal. Hal inilah yang membuat fenol dikenal luas sebagai
antioksidan.
Penentuan total fenol dilakukan secara spektrofotometri dengan metode Folin
Ciocalteu yang ditetapkan oleh Farmakope (2011). Metode tersebut belum tervalidasi,
sehingga untuk menjamin metode yang digunakan tetap memberikan hasil yang baik
perlu dilakukan validasi metode. Validasi metode adalah suatu tindakan penelitian
terhadap parameter tertentu, berdasarkan pada percobaan laboratorium untuk
membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk
penggunaannya. Parameter pengujian yang dilakukan ialah linearitas, presisi, akurasi,
batas deteksi dan batas kuantitasi (Harmita 2004).
1.2 Tujuan
Praktik Kerja Lapang bertujuan memvalidasi metode penentuan total fenol
dalam ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L) dan rimpang temu hitam
(Curcuma aeroginosa) secara spektrofotometri sinar tampak.
linear dari kurva kalibrasi standar asam galat. Nilai simpangan baku residual
(Sy/x) dihitung dari absorbans dan regresi linear kurva kalibrasi. Kemudian nilai Sy/x
yang didapatkan dikali 3 untuk batas deteksi serta dikali 10 untuk batas kuantitasi dan
dibagi dengan kemiringan atau slope (b).
f(x) = 0.01x + 0
R = 1
0.500
0.000
0
20
40
60
80
100
didapatkan data dalam tiga hari pengukuran. Menurut Harmita (2004), presisi
diterima apabila nilai Simpangan Baku Relatif (SBR) 2%. Presisi metode
penentuan total fenol dalam sampel jambu biji dan temu hitam disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil uji presisi interday dan intraday sampel jambu biji dan temu hitam
Sampel
Kadar (%b/b)
Jambu Biji
Temu Hitam
36.9
5.32
SBR (%)
Interday
0.60
0.97
Intraday
0.39
1.5
5
99.81
99.81
% Perolehan kembali
10
15
99.32
99.71
100.16
99.60
Hasil uji akurasi pada sampel jambu biji dan temu hitam pada tiga tingkat
konsentrasi menghasilkan persen perolehan kembali yang masih masuk ke dalam
rentang yang diacu. Sampel Jambu biji memberikan rerata nilai persen perolehan
kembali pada konsentrasi 5, 10 dan 15 mg/L secara berurutan sebesar 99.81, 99.32,
dan 99.71% dan sampel temu hitam memberikan rerata nilai persen perolehan
kembali secara berurutan sebesar 99.81, 100.16, dan 99.60%.
DAFTAR PUSTAKA
Adam C. 2013. Penentuan total fenol dan aktivitas antioksidan ekstrak daun leilem
(Clerodendurum minahassae). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Sam
Ratulang: 1-5
Chan CC, Lam H, Lee YC, Zhang XM. 2004. Analytical Method Validation and
Instrument Performance Verification. Canada (US): A John Wiley & Sons Inc.
Depkes RI. 2011. Farmakope Herbal Indonesia Edisi I. Jakarta (ID): Departemen
kesehatan Republik Indonesia. Hal: 110.
Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksananaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya.
Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3): 117-135
Rumayati, Idiawati N, Destiarti L. 2014. Uji aktvitas antioksidan, total fenol dan
toksisitas dari ekstrak daun dan batang lakum (Cayratia trifolia (L) Domin).
Jurnal Kimia Khatulistiwa. 3(3): 30-35.