Kelompok :3
I . OUTLINE
II. PEMBAHASAN
1.
Gambar 1. Perpindahan panas konduksi pada bidang datar dengan sumber pembangkit kalor
Sumber : J. P. Holman, Heat Transfer, Tenth Edition, McGraw-Hill Companies, Inc, 2010
page 42
dari persamaan perpindahan panas konduksi untuk satu dimensi:
atau .. (1.1)
.. (1.3)
Pada kondisi batas x = 0 ; dT/dx = 0, kemudian subsitusi harga tersebut kepersamaan (1.2),
maka:
C1 = 0 .. (1.4)
Pada sisi tengah sistem dimana C1 = 0 dan C2 = To, kemudian subsitusi harga tersbut
kepersamaan (1.3), maka:
.. (1.5)
Pada kondisi batas x = L dan T = Tw, kemudian subsitusi kepersamaan (1.5), maka:
..(1.6)
Pada kondisi x = 0 dan T = To (posisi tengah/center sistem), maka diperoleh:
.. (1.7)
Dari hubungan persamaan (1.5), dan (1.6), dihasilkan suatu persamaan distribusi temperatur
parabolik sistem sebagai berikut:
(1.8)
2.
Gambar 2. perpindahan panas konduksi pada bidang silindris dengan sumber pembangkit
kalor
Sumber : Frank Kreith, Raj M. Manglik, Mark S. Bohn, Principles of Heat Transfer,
Seventh Edition,Cengage Learning, Inc, 2011 page 54
Sistem silindris pejal, seperti gambar 2 , dengan sumber kalor uniform sepanjang
dinding silinder, dimana sistem dalam kondisi steady state satu dimensi. Maka dari
persamaan perpindahan panas konduksi satu dimensi untuk bidang silindris:
kemudian dari persamaan pada kondisi steady state yang sumber kalor dibangkitkan dari
dalam:
atau .. (2.1)
atau .. (2.2)
- Integrasi Kedua:
. (2.3)
C1 = 0 . (2.4)
maka persamaan (2.3) menjadi:
. (2.5)
Pada kondisi batas: r = ro ; T = Tw maka pers. (2.5) menjadi:
.. (2.6)
atau
(2.7)
subsitusi harga C1 dan C2 kepersamaan (2.3), maka akan diperoleh persamaan distribusi
temperaturnya sebagai berikut:
(2.8)
.. (2.9)
atau
.. (2.10)
Sehingga kombinasi dari persamaan (2.8) dan (2.10) dihasil persamaan distribusi temperatur
sistem tak berdimensi:
(2.11)
2 (1.45)
S = cosh1(120/16.2)
S = 3.38 m
q = k S T
q = (0.66 W/m.k) ( 3.38 m) (370K-280K)
q = 200.772 W