Pemakaian dalam pipa salur profil tekanan ditulis dengan persamaan yang
..........(4.1)
Secara rinci penurunan profil tekanan dan temperatur akan dijelaskan pada
sub bab selanjutnya pada penurunan Tekanan dan temperatur secara simultan dari
(1) Q (2)
P1 P2
T1 m T2
h1 h2
8)
Gambar 4.1. Penampang Pipa Alir
52
53
perpindahan panas dan prinsip kesetimbangan energi, Dengan anggapan tidak ada
kerja terhadap fluida (W = 0), tidak terjadi perubahan tekanan dalam grid
perhitungan sehingga kecepatan fluida dianggap konstan (v 1 = v2) dan tidak terjadi
perubahan massa.
q = Ep + Ek + W + Q..........................................................................(4.11)
Karena tidak ada kerja yang dilakukan (W = 0), dan tidak terjadi perubahan
Pada satu satuan massa maka persamaan 4.13 ditulis sebagai berikut :
Profil temperatur pada ujung grid keluar dapat diketahui dengan persamaan :
Enthalpi pada ujung grid keluar (h2) dihitung dengan menggunakan prinsip
Karena tidak ada kerja yang dilakukan terhadap fluida maka W = 0, maka
Dari persamaa (4.17) maka dapat dihitung enthalpi pada ujung grid (h 2) dengan
persamaan :
keterangan V2 = (m s2)/ A
Jika kehilangan tekanan (P) sangat kecil, maka s2 s1, sehingga V1 = V2
Bila pipa adalah horisontal, maka Z 1 = Z2, sehingga enthropi pada ujung grig
h2 = h1 – Q ..........................................................................................(4.19)
dan
E (P,T) = f (P,T).
G (P,T) = f (P,T).
Jika (Pk, Tk) memenuhi ke dua persamaan diatas yang dinyatakan dalam
E(Pk,Tk) dan G(Pk,Tk) dan (Pk+1,Tk+1) merupakan pendekatan yang lebih baik dari
tranformasi linier :
......................................(4.20)
......................................(4.21)
Akar persamaannya yang dinyatakan akar dalam P k+1 dan Tk+1 hanya dapat
dipenuhi jika fungsi yang mengandung kedua akar tersebut berharga nol :
.......(4.22)
........(4.23)
56
Keterangan :
D = Determinan
............(4.24)
maka :
Dengan demikian hasil penurunan tekanan dan temperatur secara simultan pada
.........................(4.25)
...............(4.26)
57
........................(4.27)
................(4.28)
temperatur, fraksi uap di pipa salur permukaan. Data masukan untuk simulator
pipesim berupa data sumur pada kondisi wellhead, data tersebut adalah :
1. Data produksi pada berbagai tekanan kepala sumur (kurva output), yang
meliputi laju alir massa fluida, (uap, air dan total), entalpi dan fraksi uap
Dengan simulator ini dapat dihitung kehilangan tekanan di pipa alir permukaan
58
(baik untuk aliran dua fasa, maupun aliran fluida satu fasa), dan pengaruhnya
enthalpi masukan, laju alir dan ukuran pipa tertentu. Dengan simulator ini juga
Bagan alir simulator pipesim dapat dilihat pada Gambar 4.2. Sedangkan
contoh program pada lampiran A. Secara garis besar bagan alir simulator dapat
Panjang pipa, jari-jari dalam pipa, jari-jari luar pipa, jari-jari luar isolasi,
b. Entalpi
c. Dryness
separator tetap.
menjadi daya.
Mulai
Call Sub
Pipa
MV = X2M
h=hg
X=1
Po = P2, To = T2
61
Call Sub
Pipa
Turbin
Mega Watt
Out put MW
End
7)
Gambar 4.2. Skema Bagan Alir Simulator
Data yang digunakan untuk uji validitas simulator adalah data hasil
dengan melewati topografi permukaan tanah yang tidak horisontal. Data panjang,
diameter dalam dan inklinasi pipa secara lengkap dapat dilihat pada Tabel IV-1
berikut:
Station 6 : 30 m dari 7 r
Data hasil pengukuran tekanan setelah di rata-rata diberikan pada tabel IV-2 .
Tabel IV-1 Data Panjang, Diameter Dalam dan Inklinasi Jaringan Pipa
Tabel IV-2 Data Hasil Pengukuran Tekanan dari Kepala Sumur ke Separator
P (Bara) DP (bara)
WHP 9.64 -
64
ST –1 8.97 0.67
ST –2 8.78 0.19
ST –3 8.67 0.11
ST – 4 8.57 0.1
ST – 5 8.36 0.21
ST – 6 8.3 0.06
Separator 8.33 -0.03
WHP 9.64 1.31
Separator
8.33
65
Kehilangan tekanan dengan rute jaringan pipa seperti pada Gambar 4.3.
dihitung dengan simulator pipesim. Pada rute tersebut terdapat valve, belokan
Persamaan umum kehilangan tekanan dua fasa pada fitting jaringan pipa
(ESDU):
dimana 2LO adalah faktor pengali dua fasa dan PLO adalah kehilangan tekanan
satu fasa untuk fasa cair yang mengalir pada laju alir massa yang sama dengan
Flow
Static Pressure
PTP
Distance
1. Kehilangan tekanan karena adanya valve persamaan untuk 2LO dan PLO
adalah :
......................................................................................(4.30)
Chisholm :
.......................................................(4.31)
Gambar 4.4 untuk belokan 900 pada aliran turbulent. Untuk belokan dengan
68
diatas dan untuk belokan 1800 (“U” Bends) koefisien kehilangan tekanan satu
(catatan : R/D adalah radius ratio yaitu perbandingan antara jari-jari belokan
....................................................................(4.33)
............................................................(4.34)
D1 D2 Q
`````
D2
sebagai berikut :
faktor), panjang bagian pipa yang akan dihitung dan sudut inklinasi
(kemiringan) pipa.
Setelah program di-run dari pipesim kita mendapat data-data output sebagai
berikut :
kualitas uap, enthalpy, tekanan, temperatur, kecepatan fasa cair dan jenis
Kemudian data-data output ini akan menjadi masukan untuk bagian pipa
berikutnya.
2. Untuk bagian pipa yang terdapat valve, belokan atau perubahan diameter pipa
maka perhitungannya adalah data output dari pipesim kita gunakan sebagai
4.34.
berbeda-beda.
70
berikut :
panjang pipa : 3 m
ID pipa : 0.248 m
kemiringan : 900
Data pipa :
Pada segmen pertama ini tidak terdapat belokan, valve ataupun perubahan
diameter pipa sehingga data-data output diatas adalah data masukan untuk
segmen berikutnya.
71
sebagai berikut :
ID pipa : 0.248 m
kemiringan : 00
Pada segmen ini terdapat valve maka data output diatas kita jadikan sebagai
tersebut.
Perhitungan kita anggap jenis valvenya adalah gate valve dengan D= 25.4 mm
dan Ck = 0.8 :
= (1.2544) (15.0324)
= 18.8574
= 0.07785 bar
ID pipa : 0.438 m
kemiringan : 00
Dari segmen dua menuju segmen tiga terjadi perubahan diamater pipa, maka
P input simulator pipesim untuk segmen tiga = 9.1569 – 0.08161 = 9.07529 bar
panjang pipa : 15 m
ID pipa : 0.438 m
kemiringan : 0.080
ID pipa : 0.438 m
kemiringan : 0.080
Pada segmen ini terdapat belokan, perhitungan kehilangan tekanan karena adanya
G = 307.437 kg/m2.s ;
Untuk segmen-segmen selanjutnya hingga separator dapat dilihat pada Tabel IV-4
dan Tabel IV-5 serta Gambar 4.6 untuk perbandingan hasil pengukuran di
Tabel IV-4 Hasil Perhitungan Kehilangan Tekanan dari Kepala Sumur hingga
Separator
ID Pipa Kemiringan
No Segmen Pipa Panjang (m) (m) (derajat) P (bara) DP (bara)
Kepala Sumur - - - 9,64000 -
1 Kepala Sumur – 3 0.248 90
Permukaan Tanah 9,56180 0,07820
2 Permukaan Tanah – BV 18,7 0.248 0 9,15690 0,40490
3 BV – 7A1 1,3 0.438 0 9,07432 0,08258
4 7A1 – ST1 15 0.438 0.08 9,06296 0,01136
5 ST1 – 7b 61,15 0.438 0.08 9,00508 0,05788
6 7b – 7A2 53 0.438 2.49 8,93943 0,06565
7 7A2 – ST2 15,1 0.438 0 8,91665 0,02278
8 ST2 – 7c 2,05 0.438 0 8,91513 0,00152
77