Anda di halaman 1dari 59

TERMODINAMIKA TEKNIK DASAR

Termodinamika:
► Ilmu pengetahuan yang membahas energi dan
perubahannya di dalam sistem.
Energi : kemampuan untuk melakukan
usaha atau menyebabkan
perubahan.
Hukum I Termodinamika:
“Energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan, tapi dapat diubah dari satu bentuk
menjadi bentuk lain di dalam sistem dengan
jumlah tetap”
→ Hukum Kekekalan Energi
→ Digunakan untuk perhitungan (analisa) energi
sistem
1
Entropi: Derajat keacakan tingkat keadaan
zat, makin tinggi derajat keacakan
maka entropi makin besar dan makin
rendah derajat keacakan maka entropi
makin kecil.
► Hukum II Termodinamika atau Irrevesibilitas
→ Evaluasi keberlangsungan suatu proses
→ Peningkatan performansi (efisiensi) sistem
Penerapan termodinamika:

2
Sistem Termodinamika:
► Sejumlah zat atau suatu daerah di dalam
ruang yang menjadi kajian
Daerah di luar sistem dinamakan lingkungan dan
permukaan yang memisahkan sistem dari
lingkunan dinamakan batas sistem
Jenis sistem: sistem tertutup dan sisem terbuka

Sistem tertutup (massa atur):


►Memiliki massa tetap, tidak ada massa masuk
maupun keluar sistem, tapi pertukaran energi
berupa panas atau kerja dapat berlangsung.

3
Sistem terbuka (volume atur)

► Daerah di dalam ruang, massa dan energi


(panas dan kerja) dapat masuk dan keluar
sistem

Contoh:
Sistem tertutup: air panas di dalam termos, udara
di slinder piston motor bakar
Sistem terbuka: pompa, turbin, kompresor
4
Bentuk Energi

Energi Dalam, U:
→ Energi yang berkaitan dengan struktur dan
aktivitas molekul
Energi Kinetik:
→ Energi sebagai akibat gerakan relatif terhadap
suatu acuan
𝑚𝑉 2
𝐸𝑘 =
2
Energi Potensial:
→ Energi sebagai akibat ketinggian di dalam
medan garvitasi
𝐸𝑝 = mgz
Energi Total Sistem:
E = U + 𝐸𝑘 + 𝐸𝑝
5
Sifat-sifat Sistem
Sifat (termodinamika):
► Ciri atau karakteristik yang dimilki sistem
Sifat ekstensif:
→ Sifat yang besarnya tergantung pada ukuran
sistem, contoh: massa, volume, energi.
Sifat intensif:
→ Sifat yang besarnya tidak tergantung pada
ukuran sistem, contoh: temperatur, tekanan,
massa jenis.
Tingkat keadaan:
► Kondisi sistem yang ditunjukkan oleh beberapa
sifat
Proses:
► Perubahan tingkat keadaan
Siklus:
► Rangkaian beberapa proses 6
Proses

Siklus
7
Sifat Zat Murni
Zat Murni:
► Zat yang memiliki komposisi kimia tetap pada
berbagai fasa (tingkat keadaan)
Contoh: air, nitrogen, helium, dan karbon dioksida

Perubahan fasa zat murni air


Air (H2O) di dalam perangkat silinder piston dipanaskan
dari fasa cair hingga mencapai fasa uap. Selama
proses pemanasan berlangsung tekanan air dijaga
konstan.
Tingkat keadaan – 1:
Cairan bertekanan (cairan sub-dingin) air pada 1 atm
dan 20 °C dipanaskan pada tekanan konstan. Air tidak
mengalami penguapan.
Tingkat keadaan – 2:
Proses pemanasan selanjutnya menyebabkan air mulai
mengalami penguapan. Tingkat keadaan air mulai
mengalami penguapan ini dinamakan cair jenuh.
Temperatur cair jenuh ini 100 °C. 8
Tingkat keadaan – 3:
Proses pemanasan air selanjutnya menghasilkan fasa
campuran uap dan cair jenuh (campuran uap – cair
jenuh) yang mempunyai temperatur 100 °C. Selama
proses perubahan fasa cair menjadi uap, tekanan dan
temperatur konstan yaitu 1 atm dan 100 °C.

Tingkat keadaan – 4:
Setelah semua fasa cair menjadi uap, proses
pemanasan selanjutnya menaikkan temperatur uap.
Apabila uap ini didinginkan mulai terbentuk
kondensat (mengalami kondensasi) dinamakan uap
jenuh.

Tingkat keadaan – 5:
Tingkat keadaan uap tanpa adanya kondensat (fasa
cair) dinamakan uap superpanas.

9
Tahapan perubahan fasa air

10
Diagram T - v pemanasan air
pada tekanan konstan 1 atm

Digrram T – v
pemanasan air pada
berbagai tekanan konstan
11
Diagram T – v dan diagram p – v untuk zat murni
12
Menentukan sifat-sifat air

 Cair sub-dingin: butuh 2 sifat yang diketahui (tekanan


dan temperatur)
 Cair jenuh: cukup 1 sifat yang diketahui (tekanan atau
temperatur)
 Uap jenuh: cukup 1 sifat yang diketahui (tekanan atau
temperatur)
 Uap superpanas: butuh 2 sifat yang diketahui
(tekanan dan temperatur)
 Campuran uap – cair jenuh:
→ butuh temperatur atau tekanan yang diketahui dan
kualitas uap (x)
Kualitas uap:
𝑚𝑢𝑎𝑝
𝑥=
𝑚𝑢𝑎𝑝 +𝑚𝑐𝑎𝑖𝑟
13
14
15
16
Tabel cair sub-dingin H2O

17
Soal latihan: Sifat-sifat H2O (Air)

1. Tentukan v, u, h, dan s cair sub-dingin H2O pada 10 MPa dan 200 C.


Penyelesaian: Tabel cair sub-dingin H2O
3
𝑣 = 0,001148 𝑚 ൗ𝑘𝑔 ℎ = 856,0 𝑘𝐽 Τ𝑘𝑔
𝑢 = 844,5 𝑘𝐽 Τ𝑘𝑔 𝑠 = 2,3178 𝑘𝐽 Τ𝑘𝑔. 𝐾
2. Tentukan v, u, h, dan s uap jenuh H2O pada 5 MPa.
3. Tentukan v, u, h, dan s uap jenuh H2O pada 257,5 C.
4. Tentukan v, u, h, dan s uap superpanas H2O pada 5 MPa dan 400 C
5. Di dalam sebuah tangki kaku terdapat 1 kg uap dan
3 kg cair H2O jenuh pada tekanan 0,2 MPa. Tentukan
x, v, u, h, dan s.

Penyelesaian (5): Tabel H2O jenuh (tekanan)

Kualitas uap:
𝑚𝑢𝑎𝑝 1
𝑥= = = 0,25
𝑚𝑢𝑎𝑝 +𝑚𝑐𝑎𝑖𝑟 1+3
Volume jenis:
𝑣 = 𝑣𝑓 + 𝑥 𝑣𝑔 − 𝑣𝑓 = 0,001061 + 0,25 0,8857 − 0,001061 = 0,2222 𝑚3 Τ𝑘𝑔
Energi dalam jenis:
𝑢 = 𝑢𝑓 + 𝑥 𝑢𝑔 − 𝑢𝑓 = 𝑢𝑓 + 𝑥𝑢𝑓𝑔 = 504,49 + 0,25 2025,0 = 1010,74 𝑘𝐽 Τ𝑘𝑔
Entalpi jenis:
ℎ = ℎ𝑓 + 𝑥ℎ𝑓𝑔 = 504,70 + 0,25 2201,9 = 1055,18 𝑘𝐽 Τ𝑘𝑔
Entropi jenis:
𝑠 = 𝑠𝑓 + 𝑥𝑠𝑓𝑔 = 1,5301 + 0,25 5,5970 = 2,9293 𝑘𝐽 Τ𝑘𝑔. 𝐾

18
Tabel R-12 Jenuh - temperatur

19
Tabel R-12 Superpanas

20
Tabel R-12 Jenuh - tekanan

21
Soal latihan: R-12 (Refrijeran-12) . . . . . . . . . (Freon-12)

1. Tentukan v, u, h, dan s cair jenuh R-12 pada - 20 C


Penyelesaian : Tabel R-12 jenuh
𝑣𝑓 = 0,006855 𝑚3 Τ𝑘𝑔 ℎ𝑓 = 17,82 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
𝑢𝑓 = 17,72 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔 𝑠𝑓 = 0,0731 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔. 𝐾
2. Tentukan v, u. h, dan s superpanas R-12 pada 0,10 MPa dan 15 C.
Penyelesaian: Tabel R-12 superpanas
15−10
𝑣 = 0,190 + 0,1973 − 0,190 = 0,1937 𝑚3 Τ𝑘𝑔
20−10
𝑢 = 178,77 + 0,5 184,12 − 178,77 = 181,44 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
ℎ = 197,77 + 0,5 203,85 − 197,77 = 200,81 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
𝑠 = 0,8070 + 0,5 0,8281 − 0,8070 = 0,8175 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔𝐾
3. Sebuah bejana tekan 80 L berisi 4 kg R-12 pada 160 kPa. Tentukan
temperatur refrijeran, kualitas refrijeran, entalpi refrijeran, massa
bagian fasa gas, dan volume bagian fasa gas.
Penyelesaian: Tabel R-12 jenuh
Volume jenis,
0,080
𝑣= = 0,02 𝑚3 Τ𝑘𝑔
4
karena 𝑣𝑓 < 𝑣 < 𝑣𝑔 pada 160 kPa maka fasa R-12 di dalam bejana
adalah campuran.

22
► Temperatur: T = - 18,49C
► Kualitas R-12:
𝑣 = 𝑣𝑓 + 𝑥 𝑣𝑔 − 𝑣𝑓 pada 160 kPa
0,02 = 0,0006876 + 𝑥 0,1031 − 0,0006876
→ 𝑥 = 0,188
► Entalpi jenis:
ℎ = ℎ𝑓 + 𝑥ℎ𝑓𝑔
ℎ = 19,18 + 0,188 160,23 = 49,3 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
► Massa bagian fasa gas:
𝑚𝑔𝑎𝑠 = 𝑥𝑚𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = 0,188 4𝑘𝑔 = 0,752𝑘𝑔
► Volume bagian fasa gas:
𝑉𝑔𝑎𝑠 = 𝑚𝑔𝑎𝑠 𝑣𝑔 = 0,753 𝑘𝑔 0,1031 𝑚3 Τ𝑘𝑔 = 0,0775 𝑚3 = 77,5 𝐿

23
Hukum Kekekalan Energi untuk Sistem Tertutup

Persamaan kekekalan energi untuk sistem tertutup:


𝑸 − 𝑾 = ∆𝑼
Ket:
Q = Perpindahan panas antara sistem dengan
lingkungan, bertanda + (positif) jika panas masuk,
dan – (negatif) panas keluar sistem, J (kJ)
W = Kerja yang dilakukan, bertanda + (positif) jika kerja
keluar, dan – (negatif) jika masuk sistem, J (kJ)
∆U = Perubahan energi dalam sistem, bertanda + (positif)
jika energi dalam sistem bertambah, dan – (negatif)
jika energi dalam sistem berkurang, J (kJ)

24
Sistem adiabatis

► Sistem tanpa pertukaran panas dengan


lingkungan (baik masuk atau keluar sistem)

25
Bentuk Kerja Mekanikal

► Kerja perubahan volume

2
𝑊 = ‫׬‬1 𝑝 𝑑𝑉

► Kerja poros

𝑊 = 2𝜋𝑛𝑇

26
Contoh-contoh soal:
1. Hitunglah perubahan energi dalam
sistem.
Penyelesaian:
15 − 3 − −6 = ∆𝑈
→ ∆𝑈 = 18 𝑘𝐽

2. Sebuah silinder piston berisi 25 g uap air jenuh dipanaskan pada


tekanan konstan 300 kPa seperti ditunjukkan pada gambar di atas.
Pemanas tahanan dialiri arus 0,2 A selama 5 menit dengan sumber
tegangan 120 V. Rugi panas selama proses pemanasan 3,7 kJ.
Tentukan perubahan energi dalam sistem dan temperatur akhir. 27
Penyelesaian:
Panas akibat arus listrik:
𝑄𝑒 = 𝑉𝐼𝑡 = 120 𝑉 0,2 𝐴 5𝑥60 𝑠 = 7200 𝐽 = 7,2 𝑘𝐽
Persamaan energi:
𝑄 − 𝑊 = ∆𝑈
→ 𝑄 = 𝑊 + ∆𝑈 = ∆𝐻 = ∆ 𝑚ℎ = 𝑚∆ℎ = 𝑚 ℎ2 − ℎ1
7,2 − 3,7𝑘𝐽 = 0,025𝑘𝑔 ℎ2 − 2725,3 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
→ ℎ2 = 2865,3 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
Temperatur akhir (2) diperoleh dengan interpolasi:
Tabel H2O Superpanas pada 300 kPa
𝑇 −150
2
2865,3 = 2761,0 + 200−150 2865,6 − 2761,0
→ 𝑇2 = 199,9 𝐶 ≈ 200 𝐶
Energi dalam dan volume jenis uap superpanas pada 300
kPa dan 200 C:
𝑢2 = 2650,7 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
𝑣2 = 0,7163 𝑚3 Τ𝑘𝑔
Perubahan energi dalam:
∆𝑈 = 𝑚 𝑢2 − 𝑢1 = 0,025 2650,7 − 2543,6 = 2,68 𝑘𝐽
28
Kerja yang dilakukan:
𝑣2

𝑊 = න 𝑝𝑑𝑉 = 𝑚𝑝 න 𝑑𝑣 = 0,025 300 0,7163 − 0,6058 = 0,83 𝑘𝐽


𝑣1

Contoh soal:
1 kg cair jenuh H2O pada 200 kPa di dalam perangkat
silinder piston dipanaskan pada tekanan konstan hingga
mencapai uap jenuh. Berapakah panas yang dibutuhkan.
Penyelesaian:
Karena selama proses pemanasan berlangsung ada kerja
yang dilakukan maka persamaan energi dapat dinyatakan
sbb:

𝑄 = 𝑚 ℎ2 − ℎ1 = 𝑚 ℎ𝑔 − ℎ𝑓 = 1𝑘𝑔 2201,9 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔 = 2201 𝑘𝐽

Contoh soal:
1 kg superpanas R-12 di dalam tangki kaku pada 0,4 MPa
dan 50 ºC didinginkan hingga mencapai tekanan 0,1 MPa.
Berapakah panas yang dilepaskan selama proses
pendinginan berlangsung.
29
Penyelesaian:
Selama proses pendinginan, volume R-12 (tangki kaku) konstan:
𝑉1 = 𝑉2
atau,
𝑣1 = 𝑣2 = 0,05207 𝑚3 Τ𝑘𝑔
Volume awal:
𝑉1 = 1𝑘𝑔 0,05207 𝑚3 Τ𝑘𝑔 = 0,052 𝑚3 = 5,2 𝑙
Karena v1 < vg pada 0,1 MPa (vg = 0,160 m³/kg), maka tingkat
keadaan adalah campuran gas – cair R-12.
Kualitas 2:
𝑣2 = 𝑣𝑓 + 𝑥2 𝑣𝑔 − 𝑣𝑓 pada 0,1 MPa
0,05207 = 0,0006719 + 𝑥2 0,160 − 0,0006719
→ 𝑥2 = 0,322
Energi dalam jenis 2:
𝑢2 = 8,71 + 0,322 158,15 − 8,71 = 56,83 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
Panas yang dilepaskan:
𝑄 − 𝑊 = ∆𝑈
𝑄 + 0 = 𝑚 𝑢2 − 𝑢1 = 1𝑘𝑔 56,83 − 198,11 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
→ 𝑄 = − 141,3 𝑘𝐽

30
HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA
UNTUK SISTEM TERBUKA

Sistem Terbuka – Keadaan Aliran Stedi


■ Kekekalan massa:
→ Jumlah laju aliran massa masuk dan keluar sistem
terbuka adalah sama
Σ𝑚ሶ 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = Σ𝑚ሶ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
■ Kekekalan energi:
→ Jumlah laju energi masuk dan keluar sistem terbuka
adalah sama
Σ𝐸ሶ 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = Σ𝐸ሶ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Persamaan energi sistem terbuka:
1 1
𝑄ሶ − 𝑊ሶ = 𝑚ℎ ሶ 2 2 + 𝑚𝑔𝑧
ሶ 2 + 𝑚𝑉 ሶ 2 − 𝑚ℎ ሶ 1 2 + 𝑚𝑔𝑧
ሶ 1 + 𝑚𝑉 ሶ 1
2 2

1 1
𝑄ሶ − 𝑊ሶ = 𝑚ሶ ℎ2 + 𝑉2 2 + 𝑔𝑧2 − ℎ1 + 𝑉1 2 + 𝑔𝑧1
2 2

Dalam bentuk per satuan laju aliran massa:

𝑄ሶ 𝑊ሶ 1 1
− = ℎ2 + 𝑉2 2 + 𝑔𝑧2 − ℎ1 + 𝑉1 2 + 𝑔𝑧1
𝑚ሶ 𝑚ሶ 2 2
31
1 1
𝑞 − 𝑤 = ℎ2 + 2 𝑉2 2 + 𝑔𝑧2 − ℎ1 + 2 𝑉1 2 + 𝑔𝑧1

Ket:
g = percepatan gravitasi
h = entalpi
m = laju aliran massa
Q, q = panas
V = kecepatan
W, w = daya
z = tinggi
Subskrip 1 dan 2 menyatakan sisi masuk dan keluar
massa.
Sistem terbuka (volume atur):
- turbin - difusor
- kompresor - pompa
- katup - penukar kalor
- nosel - dan lain-lain.

32
Sistem terbuka - aliran stedi
Latihan:
Hitunglah laju aliran massa
uap air yang dibutuhkan turbin.

Penyelesaian:
Persamaan energi

0 − 5000
1 1 1
= 𝑚ሶ ቈ 2361,73 + 1802 + 9,81.6.
2 1000 1000

33
Laju aliran massa uap air:
5000 𝑊
𝑚ሶ = Τ
= 5,74 𝑘𝑔Τ𝑠
870,96𝑘𝐽 𝑘𝑔

Latihan:
Hitunglah daya yang dibutuhkan
kompresor.
Penyelesaian:
Udara dianggap sebagai gas ideal,
sifat-sifat udara dicari pada tabel
(A-17) gas ideal udara.

Perbedaan energi kinetik dan energi potensial masuk dan


keluar kompresor dianggap nol.
Persamaan energi:
0,02 −16 − 𝑊ሶ = 0,02 400,98 − 280,13
→ 𝑊ሶ = −2,74 𝑘𝑊

34
Latihan: Katup Ekspansi

Cair jenuh refrijeran-12 pada tekanan 800 kPa


diekspansikan di dalam katup ekspansi hingga
mencapai tekanan 120 kPa. Hitunglah kualitas dan
temperatur R-12 keluar katup ekspansi.

35
Penyelesaian:
Persamaan energi:
1 1
𝑄ሶ − 𝑊ሶ = 𝑚ሶ ℎ2 + 2 𝑉2 2 + 𝑔𝑧2 − ℎ1 + 2 𝑉1 2 + 𝑔𝑧1
→ Asumsi-asumsi/idealisasi,
𝑄ሶ = 0 𝑉1 = 𝑉2
𝑊ሶ = 0 𝑧1 = 𝑧2
Persamaan energi menjadi,
0 = 𝑚ሶ ℎ2 − ℎ1
→ ℎ2 − ℎ1 = 0
ℎ1 = ℎ2 . . . . . . . (isentalpi)
Entalpi R-12:
→ ℎ1 = ℎ𝑓 𝑝𝑎𝑑𝑎 800 𝑘𝑃𝑎 = 67,30 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
→ ℎ2 = ℎ𝑓 + 𝑥2 ℎ𝑓𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 120 𝑘𝑃𝑎
67,30 = 12,66 + 𝑥2 163,48
Kualitas R-12:
67,30−12,66
𝑥2 = = 0,334
163,48
Temperatur R-12 keluar katup:
𝑇2 = −25,74 0 𝐶 36
Latihan: Nosel

Type equation here.


Hitunglah temperatur uap keluar nosel.
Penyelesaian:
Asumsi-asumsi/idealisasi,
𝑄ሶ = 0
𝑊ሶ = 0
𝑧1 = 𝑧2
Persamaan enrgi menjadi,
1 1
0 = 𝑚ሶ ℎ2 + 2 𝑉2 2 − ℎ1 + 2 𝑉1 2
1 1
→ ℎ1 + 2 𝑉1 2 = ℎ2 + 2 𝑉2 2
37
1 2 1
→ (ℎ1 −ℎ2 ) = 𝑉2 − 2 𝑉1 2
2

Dari tabel uap superpanas:


ℎ1 = 3230,9 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
Dalam satuan kJ/kg,
1 1 2 1 2
3230,9 − ℎ2 = 1000 300 − 2 40
2
3230,9 − ℎ2 = 44,2
→ ℎ2 = 3186,7 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
Dari tabel uap superpanas:
𝑝2 = 2,5 𝑀𝑃𝑎 𝑑𝑎𝑛 ℎ2 = 3186,7 𝑘𝐽Τ𝑘𝑔
dengan interpolasi diperoleh,
3186,7 − 3126,3
𝑇2 = 350 + 400 − 350
3239,3 − 3126,3
→ 𝑇2 = 376,70 𝐶

38
KUIS

Sebuah turbin uap diperlihatkan oleh gambar di


bawah ini. Dengan beberapa asumsi, hitunglah
daya turbin.

39
Latihan: Penukar Kalor (HE)

R-134a didinginkan oleh air


di dalam sebuah kondensor.
Tentukan:
(a) Laju aliran massa air
(b) Panas yang dilepaskan
R-134a ke air

Latihan: Pompa
Apabila diameter pipa masuk
dan keluar pompa dianggap
sama serta perbedaan
ketinggian diabaikan, hitunglah
(a) daya air
(b) efisiensi mekanis. 40
Siklus Termodinamika

► Siklus-siklus yang digunakan untuk analisis energi


Sistem Konversi Energi
Sistem konversi energi: mesin termal
→ Sistem yang mengubah energi panas menjadi energi
mekanik
Latar belakang:
→ Meningkatkan nilai daya guna (manfaat) sumber
energi yang tersedia di alam
Siklus:
> Siklus Carnot
> Siklus Rankine
> Siklus Brayton
> Siklus Otto
> Diesel

41
Mesin Carnot
Mesin Kalor:
► mengubah energi panas menjadi energi mekanik

→ Panas Qin dari sumber energi panas yang


temperaturnya tinggi diubah di dalam mesin kalor
dan diperoleh energi mekanik neto Wnet. Selama
proses pengubahan panas dilepaskan panas Qout
ke lingkungan penyerap yang temperaturnya
rendah.
42
Siklus Carnot

Mesin Carnot berlangsung pada siklus Carnot:

Sistem Diagram P-V Diagram T-s

Fluida kerja : fluida yang bersirkulasi di dalam siklus

43
1 → 2 proses pemanasan fluida kerja secara isotermal
2 → 3 proses ekspansi fluida kerja secara isentropik
3 → 4 proses pendinginan fluida kerja secara isotermal
4 → 1 proses kompresi fluida kerja secara isentropik

Efisiensi mesin Carnot:

𝑇𝐿
𝜂𝐶 = 1 −
𝑇𝐻
TH = temperatur proses pemanasan fluida kerja, dan
TL = temperatur pendinginan fluida kerja pada mesin Carnot.
→ satuan T = K atau R.
Kebalikan siklus Carnot:
> Mesin pendingin
> Pompa kalor

44
Mesin Pendingin

Koefisien performansi mesin pendingin:

𝑄𝑙
𝐶𝑂𝑃 =
𝑤𝑛𝑒𝑡

45
Pompa Kalor

Koefisien performansi pompa kalor:


𝑄
𝐶𝑂𝑃 = 𝑊 𝐻
𝑛𝑒𝑡

46
Siklus Brayton

Penerapan Siklus Brayton


47
Siklus Brayton sederhana

Sistem (atas) dan Pernyataan Proses (bawah) 48


Analisa energi siklus ideal

Asumsi :
■ Udara sebagai fluida kerja dianggap gas ideal
■ Panas jenis udara konstan
Kompresor (proses 1→2)
● Berlangsung secara isentropik (s1 = s2)
> Daya kompresor: Pers. HKE utk Volume Atur
𝑊𝐾𝑠 = 𝑚 ℎ2 − ℎ1 = 𝑚𝑐𝑝 𝑇2 − 𝑇1
> Perbandingan temperatur:
𝑇2 𝑝2 𝑘−1Τ𝑘
=
𝑇1 𝑝1
𝑝 𝑘−1Τ𝑘
2
→ 𝑇2 = 𝑇1 𝑝1

Ket:
= perbandingan tekanan kompresor
𝑝2
𝑝1
k = perbandingan panas jenis udara, k = 1,4
𝑐𝑝
𝑘= 𝑐𝑣
49
Pemanas (2→3)

Asumsi :
● Prosesnya berlangsung pada tekanan konstan (p2 = p3)
> Panas yang dibutuhkan:
𝑄𝐻 = 𝑚 ℎ3 − ℎ2 = 𝑚𝑐𝑝 𝑇3 − 𝑇2
Temperatur T3 menjadi salah satu batasan dalam
perancangan kondisi kerja sistem pembangkit
turbin gas; berkaitan dengan kekuatan material
sudu turbin.
Pemanas: ruang bakar
> Reaksi pembakaran bahan bakar fosil
𝑚 𝑚
𝐶𝑛 𝐻𝑚 + + 𝑛 𝑂2 → 𝐻 𝑂 + 𝑛𝐶𝑂2 + 𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠
4 2 2
T3 merupakan temperatur gas api hasil reaksi
proses pembakaran.

50
Turbin gas (3→4)

Asumsi :
■ Prosesnya berlangsung secara isentropik (s3 = s4)
> Daya turbin
𝑊𝑇 = 𝑚 ℎ3 − ℎ4 = 𝑚𝑐𝑝 𝑇3 − 𝑇4
Perbandingan temperatur:

𝑇3 𝑝3 𝑘−1Τ𝑘
=
𝑇4 𝑝4

Temperatur udara keluar turbin:


𝑇3
𝑇4 = 𝑝3 𝑘−1Τ𝑘
𝑝4

Ket:
𝑝3
= perbandingan tekanan turbin
𝑝4

51
Pendingin (4→1)
Asumsi :
■ Prosesnya berlangsung pada tekanan konstan (p4 = p1)
> Panas yang dilepaskan:
𝑄𝐶 = 𝑚 ℎ4 − ℎ1 = 𝑚𝑐𝑝 𝑇4 − 𝑇1

Efisiensi termal siklus sederhana ideal:

𝑊𝑛𝑒𝑡
𝜂𝑡ℎ = 𝑥100%
𝑄𝑖𝑛

Daya neto:
𝑊𝑛𝑒𝑡 = 𝑊𝑇 − 𝑊𝐾

Panas masukan:
𝑄𝑖𝑛 = 𝑄𝐻

Back work ratio:

𝑊𝐾
𝑏𝑤𝑟 =
𝑊𝑇 52
Contoh soal: 9-78 (Yunus & Boles)

Udara masuk kompresor sebuah mesin turbin gas


pada 300 K dan 100 kPa dikompresi hingga
mencapai 700 kPa dan 500 K.
Tentukan (a) efisiensi termal siklus ideal dan (b)
bwr.

53
SIKLUS RANKINE

→ Siklus yang digunakan untuk analisa energi sistem


pembangkit turbin uap.
Penerapan : PLTU
Siklus Rankine sederhana – ideal

Sistem Pernyataan proses

54
Analisa energi

Pompa: proses 1 → 2
> daya pompa isentropik (adiabatis dan reversibel)
𝑊𝑃 = 𝑚 ℎ2 − ℎ1 ≈ 𝑚𝑣1 𝑝2 − 𝑝1

Wp berasal dari motor

Ketel uap (boiler): 2 → 3


> memanaskan air keluar pompa hingga menjadi uap yang
berlangsung pada tekanan konstan
> panas ketel uap: HKE untuk volume atur
𝑄𝐻 = 𝑚 ℎ3 − ℎ2
QH berasal dari panas hasil reaksi proses pembakaran
bahan bakar (batu bara)
Turbin uap: 3 → 4
> mengubah energi uap menjadi energi mekanik poros
> daya turbin
𝑊𝑇 = 𝑚 ℎ3 − ℎ4

WT diubah menjadi energi listrik oleh generator


55
Kondensor
> mendinginkan uap keluar turbin hingga menjadi cairan yang
berlangsung pada tekanan konstan.
> panas kondensor
𝑄𝐶 = 𝑚 ℎ3 − ℎ4

Qc dilepaskan ke air pendingin.

Efisiensi termal siklus:

𝑊𝑇 −𝑊𝑃
𝜂𝑡ℎ = 𝑥100%
𝑄𝐻

56
Motor Bakar Torak

57
Siklus Otto

58
Siklus Diesel

59

Anda mungkin juga menyukai