Anda di halaman 1dari 20

PRINSIP PSIKROMETIK,MENERAPKAN

KESETIMBANGAN MASSA DAN


ENERGI INTERNAL SISTEM
PENDINGIN, PENJENUHAN ADIABATIK
DAN TEMPERATUR TABUNG
BASAH,MENGANALISIS PROSES AIR
CONDISIONING.

KELOMPOK 6
IVANSYAH DAMANIK
ALDAURI SAPUTRA
AGUNG
DAFTAR ISI

PSIKOMETRIK………………………………………………………………………………………………………………1
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………1
SIFAT SIFAT PSIKOMETRIK………………………………………………………………………………………..2
Dry Bulb temperature (DBT)……………………………………………………………………………………..3
Wet Bulb Temperature (WBT)……...……………………………………………………………………………. 5
Dew Point……………………………….....………………………………………………………………………5
Humidity Ratio (w)…………….…………………………………………………………………………………5
Relative Humidity (RH)……....…………………………………………………………………………………..5
Volume Spesifik (v)………………………………………………………………………………………………..5
Enthalpy (h) ……….………………………………………………………………………………………………5
MENERAPKAN KESETIMBANGAN MASSA DAN ENERGI INTERNAL SISTEM PENDINGIN..............................6
Contoh Soal…………………………………………………………………………………………………………9
PENJENUHAN ADIABATIK DAN TEMPERATUR TABUNG BASAH……………………………………………….10
Penjenuhan Adibatik………………………………………………………………………………………………10
Temperatur Tabung Basah…………………………………………………………………………………………11
MENGANALISIS PROSES AIR CONDITIONING(AC)……………………………………………………..…………12
Siklus kerja refrigerant……………………………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………….………………………………………………………………17
Psikrometrik (Psychrometric)

• Pembahasan
Psikrometrik adalah bidang yang mempelajari tentang
bagaimana menentukan sifat-sifat fisis dan termodinamika suatu
gas yang didalamnya terdapat campuran antara gas-uap. Sebagai
contoh adalah menentukan sifat-sifat dari campuran udara dan
uap air
• SIFAT SIFAT PSIKOMETRI

Adapun sifat-sifat tersebut anatara lain: Dry Bulb


Temperature, Wet Bulb Temperature, Dew Point,
Relative Humidity, Humidity Ratio, Enthalpy, Volume
Spesific. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing
sitat-sifat tersebut:
• Dry Bulb temperature (DBT)

Yaitu suhu yang ditunjukkan dengan thermometer


bulb biasa dengan bulb dalam keadaan kering. Satuan
untuk suhu ini biasa dalam celcius, Kelvin, fahrenheit.
Seperti yang diketahui bahwa thermometer menggunakan
prinsip pemuaian zat cair dalam thermometer. Jika kita
ingin mengukur suhu udara dengan thermometer biasa
maka terjadi perpindahan kalor dari udara ke bulb
thermometer. Karena mendapatkan kalor maka zat cair
(misalkan: air raksa) yang ada di dalam thermometer
mengalami pemuaian sehingga tinggi air raksa tersebut
naik. Kenaikan ketinggian cairan ini yang di konversika
dengan satuan suhu (celcius, Fahrenheit, dll).
• Wet Bulb Temperature (WBT)
Yaitu suhu bola basah. Sesuai dengan namanya “wet bulb”, suhu ini diukur dengan
menggunakan thermometer yang bulbnya (bagian bawah thermometer) dilapisi dengan kain yang
telah basah kemudian dialiri udara yang ingin diukur suhunya.
Perpindahan kalor terjadi dari udara ke kain basah tersebut. Kalor dari udara akan digunakan
untuk menguapkan air pada kain basah tersebut, setelah itu baru digunakan untuk memuaikan cairan
yang ada dalam thermometer.
Untuk menjelaskan apa itu wet bulb temperature, dapat kita gambarkan jika ada suatu kolam
dengan panjang tak hingga diatasnya ditutup. Kemudian udara dialirka melalui permukaan air.
Dengan adanya perpindahan kalor dari udara ke permukaan air maka terjadilah penguapan. Udara
menjadi jenuh diujung kolam air tersebut. Suhu disinilah yang dinamakan Wet Bulb temperature.
Untuk mengukur dua sifat (Dry dan Wet bulb temperature) ini sekaligus biasanya
menggunkan alat yang namanya sling, yaitu dua buah thermometer yang di satukan pada sebuah
tempat yang kemudian tempat tersebut dapat diputar. Satu thermometer biasa dan yang lainnya
thermometer dengan bulb diselimuti kain basah.
Dew Point
Yaitu suhu dimana udara telah mencapai saturasi (jenuh). Jika udara tersebut mengalami pelepasan
kalor sedikit saja, maka uap air dalam udara akan mengembun.

Humidity Ratio (w)


Yaitu ukuran massa uap air yang ada dalam satu satuan udara kering (Satuan International:
gram/kg).

Relative Humidity (RH)


Perbandingan antara fraksi mol uap dengan fraksi mol udara basah pada suhu dan tekanan yang
sama (satuannya biasanya dalam persen (%)).

Volume Spesifik (v)


Yaitu besarnya volume udara dalam satu satuan massa. (SI: m/kg)

Enthalpy (h)
Yaitu banyaknya kalor (energy) yang ada dalam udara setiap satu satuan massa. Enthalpy ini
merupakan jumlah total energi yang ada dalam udara terebut, baik dari udara maupun uap air yang
terkandung didalamnya.
MENERAPKAN KESETIMBANGAN MASSA DAN
ENERGI INTERNAL SISTEM PENDINGIN

Sistem pendingin pada umumnya dianalisis pada basis volume atur, volume atur merupakan sifat
yang ada pada suatu sistem yang memiliki aliran massa seperti kompresor, turbin, atau nozzle. Aliran
massa yang ada pada peralatan tersebut terjadi karena peralatan tersebut mengatur volumenya. Untuk
melihat sebuah analisis yang umum, perhatikan gambar diatas, yang menunjukkan sebuah volume atur
pada kondisi tunak(konstan), yang memiliki dua lubang masuk, dan satu lubang keluar. Aliran udara
lembab masuk di 1, udara lembab keluar di 2, dan aliran air masuk di 3. Aliran yang terdiri dari air saja
dapat berupa cairan atau uap. Perpindahan kalor dengan laju(Qcv), dapat terjadi antara volume atur dan
daerah sekitarnya. Tergantung dari aplikasinya, nilai dari perpidhan kalor (Qcv) bisa positif, negatif,
ataupun nol.
Kesetimbangan Massa. Pada kondisi tunak, jumlah dari udara kering dan uap air yang
terkandung dalam volume atur tidak dapat bervariasi. Jadi, untuk tiap komponen secara 9

individual jumlah total laju perpindahan massa masuk dan keluar harus sama. Artinya

Keterangan: : Laju aliran massa dari udara kering yang masuk(kg/min)


: Laju aliran massa dari udara kering yang keluar(kg/min)
: Laju aliran massa uap air yang masuk(kg/min)
: Laju aliran massa uap air yang keluar(kg/min)

Untuk menyederhanakan, besarnya laju perpindahan massa yang konstan ditunjukkan dengan ,
Laju perpindahan massa dari uap air dapat dituliskan dalam bentuk rasio kelembaban sebagai
mv₁=ω₁.m₂, dan mv₂=ω₂.ma. Dengan persamaan-persamaan ini, kesetimbangan massa untuk
air menjadi
Persamaan 1 Keterangan: : Kesetimbangan massa untuk air(kg/min)
: Rasio kelembaban dari uap air dan udara kering yg keluar(kg/kg)
: Rasio kelembaban dari uap air dan udara kering yg masuk(kg/kg)
Kesetimbangan Energi. Dengan mengasumsikan W, = 0 dan mengabaikan efek energi kinetik dan potensial,
10
persamaan laju kesetimbangan energi menjadi
Persamaan 2 Keterangan: : Laju kesetimbangan energi(kJ/min)
: Entalpi udara kering yang masuk(kJ/kg)
: Entalpi udara kering yang keluar(kJ/kg)
: Entalpi dari air yang masuk(kJ/kg)
: Entalpi dari uap air yang masuk(kJ/kg)
: Entalpi dari uap air yang keluar(kJ/kg)
Dalam persamaan ini, aliran udara masuk dan keluar dianggap sebagai campuran gas ideal antara udarakering dan uap air.
Persamaan diatas dapat diubah ke bentuk yang lebih mudah untuk menganalisis sistem air-condition-ing. Pertama, dengan
Persamaan diatas entalpi uap air masuk dan keluar dapat dihitung sebagai entalpi uap jenuh masing-masing pada temperatur T ₁
dan T₂, sehingga:
Persamaan 3

Kemudian dengan, persamaan ini dapat dituliskan,


Persamaan 4
: Entalpi uap air jenuh yg masuk(kJ/kg)
: Entalpi uap air jenuh yg keluar(kJ/kg)
Akhirnya dengan menggunakan persamaan 1 keseimbangan laju energi menjadi
Persamaan 5
Contoh Soal
11

Suatu system melakukan proses air conditioning dengan laju aliran massa dari udara kering adalah 100 kg/min.dengan masing
masing entalpi udara kering yang masuk dan keluar adalah 280kJ/kg dan 300kJ/kg dan entalpi uap air jenuh yang masuk dan
keluar adalah 2520 kJ/kg dan 2550kJ/kg dengan rasio kelembaban yang keluar dan masuk adalah 0,009kg/kg dan
0,005kg/kg. Tentukanlah kesetimbangan laju energi dari system tersebut!

Diketahui: ma : 100kg/min
ha1 : 280kJ/kg
ha1 : 300kJ/kg
hg1 : 2520kJ/kg
hg2 : 2550kJ/kg

ω1 : 0,005kg/kg

ω2 : 0,009kg/kg

Ditanya : Qcv…….?
Jawab :
12
PENJENUHAN ADIABATIK DAN TEMPERATUR
TABUNG BASAH

PENJENUHAN ADIABATIK
Perhatikan sebuah saluran berinsulasi yang relatif panjang, yang
ditunjukkan dalam gambar sismping udara dengan kelembaban relatif
yang tidak diketahui masuk, uap ditambahkan ke dalam udara oleh
kolam air dan udara jenuh keluar. Proses ini tidak melibatkan
perpindahan kalor karena saluran terinsulasi dan dengan demikian
disebut proses penjenuhan adiabatik. Temperatur keluarnya adalah
temperatur jenuh adiabatic (Tаs). Kita akan mencari ekspresi untuk rasio
kelembabannya. Anggaplah bahwa air cari yang ditambahkan memiliki
temperatur T. Penyeimbangan energi pada volume kontrol ini, dengan
mengabaikan perubahan-perubahan energi kinetik dan potensial,
dilakukan dengan memperhatikan komponen- komponen udara kering
dan uap air. Dengan Q = W kita memiliki
TEMPERATUR TABUNG BASAH 13

Untuk campuran udara-uap air dalam tekanan normal dan rentang temperatur udara atmosfer, temperatur
penjenuhan-adiabatic (Tas) dapat diperkirakan dengan baik melalui temperatur tabung-basah. Oleh karena itu,
untuk menghitung rasio kelembaban ω untuk campuran semacam itu, temperatur tabung-basah dapat
digunakan dalam Persamaan

: Entalpi dari air cair jenuh (kJ/kg)

Dengan rasio kelembaban ω’

Dimana adalah tekanan penjenuhan pada temperature penjenuhan adibati dan adalah tekanan
campuran.
menggantikan temperatur penjenuhan-adiabatik. Kecocokan antara temperatur penjenuhan-adiabatik dan
temperatur tabung-basah tidak dijumpai untuk udara lembab yang menyimpang untuk campuran gas-uap
selain udara lembab. Temperatur tabung-basah dapat dibaca dengan menggunakan termometer tabung-basah,
yangmerupakan termometer cairan-dalam-gelas yang ujung tabungnya diselimuti oleh sumbu yang dibasahi
oleh air.
14

Biasanya termometer tabung basah dipasang berdampingan dengan termometer tabung kering untuk
membentuk sebuah alat yang disebut psikrometer. Psikrometer pada Gambar sebelah kiri diputar di udara yang
memiliki rasio kelembaban ω yang ingin diukur. Alat ini menginduksi udara untuk mengalir melalui kedua
termometer. Untuk psikrometer pada Gambar sebelah kanan, aliran udara diinduksikan oleh sebuah kipas yang
dioperasikan dengan baterai. Jika udara sekelilingnya tidak jenuh, maka air di dalam sumbu dari termometer
tabung-basah akan menguap dan temperatur air turun hingga di bawah temperatur tabung-kering. Pada akhirnya
kondisi tunak akan dicapai oleh temperatur tabung- basah.
15
Menganalisis proses air condisioning(AC)

Fungsi dari sistem AC sendiri untuk


mengkondisikan atau mengatur udara, baik
temperatur, kelembaban, sirkulasi dan untuk
memurnikan atau membersihkan udara.Pada sistem
AC terdapat komponen-komponen utama di dalamnya
yaitu komponen-komponen sistem AC meliputi
kompressor, condenser, receiver dryer, katup ekspansi,
evaporator, blower, cooling fan dan
refrigerant.Pendinginan dapat terjadi bila adanya
perubahan wujud, temperatur dan tekanan pada
refrigerant.Sistem pendinginan pada sistem AC ini
menggunakan prinsip kerja penyerapan panas oleh zat
pendingin. Zat pendingin disini yang dimaksud adalah
cairan refrigerant atau freon. Pendinginan dapat
terjadi bila adanya perubahan wujud, temperatur dan
tekanan pada refrigerant saat mengalir pada sistem
AC.
Siklus kerja dari refrigerant pada sistem AC dapat
dilihat pada gambar di samping ini :
Siklus kerja refrigerant 16

Pertama, refrigerant dapat mengalir karena adanya kompresor pada


sistem AC. Refrigerant yang keluar dari kompresor AC ini akan
memiliki tekanan yang tinggi karena refrigerant pada kompresor
tersebut dikompresikan. Selain itu, refrigerant juga akan
bertemperatur tinggi dan akan berubah wujud menjadi gas.

Dengan kata lain, refrigerant yang keluar dari kompresor akan


berwujud gas (gas refrigerant), bertemperatur tinggi (high
temperature) dan bertekanan tinggi (high pressure).

Kedua, setelah refrigerant keluar dari kompresor maka akan


disalurkan ke kondenser. Kondenser merupakan komponen yang
berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant sehingga
refrigerant yang keluar dari kondenser akan mengalami penurunan
temperatur. Penurunan temperatur pada kondenser ini digunakan
untuk merubah wujud refrigerant yang pada awalnya berbentuk gas
menjadi cair.

Refrigerant yang keluar dari kondenser ini akan berwujud cair


(liquid refrigerant), memiliki tekanan tinggi (high pressure) dan
memiliki temperatur tinggi (high temperature).
17
Ketiga, setelah melewati kondenser selanjutnya refrigerant
akan disalurkan ke receiver dryer. Pada receiver dryer
refrigerant akan disaring dari kotoran dan akan dipisahkan
dari air.

Refrigerant yang keluar dari receiver dryer berwujud cair


(liquid refrigerant), memiliki tekanan tinggi (high pressure)
dan bertemperatur tinggi (high temperature).

Keempat, setelah refrigerant melewati receiver dryer


selanjutkan akan disalurkan ke katup ekspansi. Pada katup
ekspansi inilah refrigerant akan dirubah wujudnya dari cair
menjadi kabut.

Refrigerant yang keluar dari katup ekspansi ini akan berwujud


kabut (mist refrigerant), bertekanan rendah (low pressure) dan
bertemberatur rendah (low temperature).
18
Kelima, setelah refrigerant melewati katup ekspansi
selanjutnya akan disalurkan ke evaporator. Evaporator ini
berfungsi untuk menyerap panas dari udara luar melalui
refrigerant. Refrigerant yang semula berwujud kabut, dan
ketika di evaporator refrigerant akan menyerap panas
sehingga karena menyerap panas dari udara luar maka
refrigerant akan berubah wujud menjadi gas.
Refrigerant yang keluar dari evaporator akan berwujud
gas (gas refrigerant), bertekanan rendah (low pressure)
dan memiliki temperatur rendah (low temperature).
Setelah keluar dari evaporator selanjutnya refrigerant
akan dikirim kembali ke kompresor untuk di sirkulasikan
kembali ke seluruh sistem AC.
DAFTAR PUSTAKA 19

http://catatan-teknik.blogspot.com/2010/10/psikrometrik-
psychrometric.html?m=1
https://books.google.co.id/books?
id=M2WupzYAW2MC&printsec=frontcover&hl=id&source=gb
s_atb#v=onepage&q&f=false
https://www.teknik-otomotif.com/2017/09/siklus-refrigerant-
pada-sistem-ac-air.html?m=1
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai