Anda di halaman 1dari 5

Nama : Iman Maris

NIM : 41320110092
Prodi
: Teknik Mesin
Keterangan : Tugas 2, Teknik Pendingin
Hari/Tanggal : Sabtu/11 September 2021

Pada tahap pertama kita akan memperkirakan besarnya :

- Kerja isentropik yang diperlukan oleh kompresor


- Kerja sebenarnya yang diperlukan oleh kompresor
- Daya yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor, apabila laju aliran massa refrigeran yang bersirkulasi di
dalam mesin pendingin adalah 10 kg/s

Perhitungan kerja yang diperlukan kompresor secara teoritis :


Besarnya kerja isentropic atau teoritis yang diperlukan oleh kompresor dapat dihitung menggunakan persamaan,

W ks = h2 s−h 1

a. Penentuan harga h1 :
Pada tingkat keadaan (1) masuk kompresor, diketahui bahwa refrigerant berada pada temperature -10⁰C, dan dalam
keadaan uap jenuh. Oleh karena itu enthalpinya adalah h (uap jenuh, temperature -10⁰C)
Dari table di atas diperoleh data bahwa, pada temperature -10⁰C, enthalpy uap jenuhnya adalah, h1 = 244,55 kJ/kg,
dan entropinya, s1 = 0,9378 kJ/kgK.

b. Penentuan harga h2s :


Tingkat keadaan keluar kompresor secara isentropic, yaitu tingkat keadaan (2s), refrigerant berada dalam keadaan uap
superpanas. Pada persoalan ini, pertama-tama kita musti mengetahui besarnya tekanan refrigerant pada tingkat
keadaan (2s) yaitu tekanan refrigerant pada temperature 40 ⁰C.
Dengan bantuan tabel C-1 di atas kita memperoleh tekanan p2s = 1017 kPa.
Entropi refrigeran pada tingkat keadaan (2s) sama dengan entropi refrigeran saat masuk kompresor,
yaitu : s2s = s1 = 0,9378 kJ/kgK
Perlu dicatat di sini bahwa proses kondensasi dianggap terjadi pada tekanan konstan, yaitu pada tekanan 1017 kPa.
Selanjutnya, besarnya enthalpy pada tingkat keadaan (2s) yaitu h2s adalah enthalpy pada tingkat keadaan uap
superpanas bagi R134A pada tekanan 1017 kPa, dan pada entropi sebesar 0,9378 kJ/kgK, dari software diketahui nilai
entalphinya h2s = 279,12 kJ/kg.

c. Perhitungan Wks :
W ks = h2 s−h 1
W ks= 279,12 kJ/kg - 244,55 kJ/kg
W ks= 34,57 kJ/kg

d. Perhitungan Wk :
Besarnya kerja sebenarnya yang diperlukan kompresor (Wk) dapat dihitung melalui persamaan :
Wk s
η ks =
Wk1
34,57 Kj /kg
W k s=
0,70
W k= 49,38571 kJ/kg
Dan besarnya Daya yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor, apabila laju aliran massa refrigerannya 10 kg/s,
adalah :

W k = W k . mr
W k = 49,38571 kJ/kg . 10 kg/s
W k = 493,8571 kJ/s (kW)
e. Perhitungan h2 :
Besarnya enthalpy sebenarnya refrigerant keluar kompresor (h2) dapat dihitung melalui persamaan :

W k = h2 −h1
h2 =W k +h1 = 49,38571 kJ/kg + 244,55 kJ/kg
h2 = 293,9357 kJ/kg

Faktor-faktor yang berpengaruh :


Dari analisis termodinamika yang telah kita lakukan pada system kompresor di atas dapat diamati bahwa besarnya
kerja atau energy mekanik yang diperlukan oleh kompresor bergantung kepada besarnya harga enthalpy refrigerant
saat masuk dan keluar kompresor. Besarnya enthalpy tersebut bergantung kepada tingkat keadaan refrigerant saat
masuk dan keluar kompresor, yaitu tekanan dan temperature evaporasi dan kondensasi.
Apabila temperature evaporasi diturunkan maka enthalpy refrigerant masuk kompresor menjadi lebih rendah. Kondidi
tersebut menyebabkan daya yang diperlukan untuk proses kompresi di kompresor menjadi lebih besar untuk laju
aliran massa yang sama. Hal itu berarti mesin pendingin akan mengkonsumsi energy yang lebih besar. Begitu pula
apabila
temperature dan tekanan kondensasi ditingkatkan maka enthalpy refrigerant keluar kompresor menjadi lebih tinggi.
Hal ini menyebabkan daya yang dibutuhkan oleh kompresor menjadi lebih besar.

Perhitungan Energi panas yang dilepaskan dari kondensor


Besarnya energy panas yang dilepaskan oleh refrigerant di kondensor dapat dihitung menggunakan persamaan :

Q k = h2 −h3

Dengan menggunakan data sifat-sifat refrigerant R134A di atas kita dapat peroleh :
Besarnya h3 (cair jenuh, pada temperature 40 ⁰C) = 108,28 kJ/kg sehingga besarnya energy panas yang dilepaskan
oleh refrigerant di kondensor :
Q k = h2 −h3 = 293,9357 kJ/kg - 108,28 kJ/kg
Q k = 185,6557 kJ/kg
Kemudian, apabila laju aliran massa refrigeran yang mengalir di dalam kondensor 10 kg/s, maka laju pelepasan energi
panas dari refrigeran adalah :
Q k = Qk . mr = 185,6557 kJ/kg . 10 kg/s
Qk = 1856,557 kJ/s (kW)
Energy panas sebesar 1856,557 kJ/s (kW) ini yang dilepaskan oleh aliran refrigerant selama berlangsungnya proses
kondensasi di dalam kondensor kemudian akan diserap oleh aliran fluida pendingin (yang dapat berupa aliran udara,
atau aliran air) yang mengalir juga ke dalam kondensor.

Perhitungan energi panas yang diserap di evaporator


Besarnya energi panas yang diserap oleh aliran refrigeran dapat dihitung menggunakan persamaan :
Q refr = m refr ¿ ¿)

Untuk menentukan besarnya h4 (enthalpi refrigeran saat masuk ke dalam evaporator) maka terlebih dahulu kita tinjau
kesetimbangan energi yang terjadi pada alat katup ekspansi, dari mana refrigeran yang masuk evaporator berasal.

Selanjutnya, bagi persoalan ini kita asumsikan bahwa alirannya stasioner, sistem adiabatik, gesekan diabaikan, beda
energi kinetik dan energi potensial dianggap kecil, sehingga besarnya enthalpi refrigeran yang keluar katup ekspansi
sama dengan enthalpi refrigeran yang masuk katup ekspansi, yaitu refrigeran yang meninggalkan alat kondensor.
Karena proses kondensasi berlangsung pada temperatur 40 ⁰C, maka refrigeran keluar kondensor, yang kemudian
masuk ke katup ekspansi, berada dalam keadaan cair jenuh.
Oleh karena itu, h4 = h3 (cair jenuh, 40⁰C), dan dari tabel sifat-sifat refrigeran R134A di atas diperoleh harga
h4 = 108,28 kJ/kg.

Sampai di sini besarnya : h1 , h4 , dan m refr telah diketahui sehingga dengan mudah kita dapat menghitung besarnya
energi panas yang diserap oleh aliran refrigeran, yaitu dengan menggunakan persamaan :

Q refr = m refr ¿ ¿)
Q refr = 10 kg/s (244,55 kJ/kg - 108,28 kJ/kg)
Q refr = 1362,7 kJ/s (kW)

Perhitungan laju aliran massa udara


Apabila di dalam evaporator udara yang awalnya bertemperatur 24⁰C kemmudian ingin diinginkan sampai
temperaturnya turun menjadi 17⁰C maka berapa besarnya laju aliran massa udara yang musti dilewatkan ke dalam alat
evaporator.
Apabila pada aliran udara diasumsikan alirannya stasioner, sistem adiabatik, gesekan diabaikan, beda energi kinetik
dan energi potensial dianggap kecil, dan udara dianggap sebagai gas ideal, maka energi panas yang dilepaskan oleh
aliran udara dapat diperkirakan besarnya menggunakan persamaan :

Q ud = m ud .C p ¿ ¿)

Dan dengan menganggap evaporator adiabatic (kehilangan energy panas ke sekeliling akat evaporator dianggap kecil)
maka besarnya energi panas yang diserap oleh aliran refrigeran sama dengan besarnya energi panas yang dilepaskan
oleh aliran udara :
Qud = Q refr = 1362,7 kJ/s (kW) dan nilai cp (panas jenis udara pada tekanan konstan) = 1005 J/kg.K
Dan dapat dihitung dan diketahui massa udara dengan persamaan tersebut :

Qud = m ud .C p ¿ ¿)
1362,7 kJ/s = m ud. 1005 J/kg.K ((24+273) – (17+273))K
1362,7 kJ /s
m ud =
7,035 kJ /kg
m ud = 193,702914 kg/s

Anda mungkin juga menyukai