Anda di halaman 1dari 6

 Quiz TM6

Jika Budi punya rencana investasi sebagai berikut:

investasi 50 jt

annual benefit 15 jt/th

annual cost 5jt/th

gradient cost 0,3 jt/th

nilai sisa 10 jt

umur investasi 8 th

Evaluasi kelayakan rencana investasi si Budi, jika suku bunga yang didapat sebesar 8%/th.
Layak dijalankan atau sebaiknya tidak?

jawab

= - I + Ab(P/A,i,n)+S(P/F,i,n)-Ac(P/A,i,n)+G(P/G,i,n)

= - 50+15(P/A,8,8)+10(P/F,8,8)-5(P/A,8,8)+0,3(P/G,8,8)

=18,21 jt

Dikarenakan nilainya >0 maka rencana investasi ini layak direkomendasikan secara
ekonomis.

Untuk menilai kelayakan suatu investasi, setidaknya terdapat empat metode yang bisa
dilakukan, yakni:

Net Present Value (NPV)

Kelayakan investasi dengan metode Net Present Value (NPV) dinilai dari keuntungan bersih
yang diperoleh di akhir pengerjaan suatu proyek atau investasi. Keuntungan bersih tersebut
dihitung dari selisih nilai sekarang investasi dengan aliran kas bersih yang diharapkan dari
proyek atau investasi di masa yang akan datang atau pada periode tertentu. Penilaian
kelayakan investasi dengan pendekatan NPV ini merupakan metode kuantitatif yang mampu
menunjukkan layak tidaknya suatu proyek atau investasi. Perhitungan NPV dirumuskan
sebagai berikut:
NPV = ΣPVt – A0
NPV = (PV1 + PV2 + …) – A0
PV = NCF x Discount factor
Discount factor = 1/(1+r)t

Keterangan:

NPV = Net Present Value


PV = Present Value
NCF = aliran kas
A0 = investasi yang dikeluarkan pada awal tahun
r = biaya modal
t = periode waktu investasi/proyek

Pengambilan keputusan investasi dalam metode ini menggunakan asumsi sebagai berikut:

 Jika NPV0 > NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak karena berisiko
mengalami kerugian.
 Jika NPV0 < NPV1, maka investasi atau proyek dinilai layak karena berpotensi
menghasilkan keuntungan.
 Jika NPV0 = NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak karena tidak
menghasilkan keuntungan.

2. Payback Period (PBP)

Jika NPV mengukur investasi dari profitabilitasnya, metode Payback Period mengukur
kecepatan pengembalian investasi. Oleh sebab itu, satuan ukuran yang dihasilkan bukan
dalam bentuk persentase ataupun rupiah, melainkan waktu. Jika nilai PBP lebih cepat atau
singkat dari yang disyaratkan, artinya investasi memiliki kelayakan. Sebaliknya, apabila nilai
PBP lebih lambat atau lama berarti mengindikasikan tidak layaknya suatu investasi. Adapun
formula untuk menghitung nilai PBP sebagai berikut.

 Jika arus kas per tahun sama jumlahnya

PBP = (investasi awal/arus kas) x 1 tahun

 Jika arus kas per tahun berbeda jumlahnya


PBP = n + (a – b/c – b) x 1 tahun

Keterangan:

n = tahun terakhir di mana jumlah arus kas belum bisa menutup investasi awal
a = jumlah investasi awal
b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1

3. Profitability Index (PI)

Sesuai dengan namanya, metode ini mengukur layak tidaknya suatu investasi dari indeks
keuntungannya dengan membandingkan antara nilai sekarang seluruh penerimaan kas
bersih dengan nilai sekarang investasi. Suatu investasi disebut layak menurut metode ini
apabila nilai PI lebih besar dari 1, karena dinilai menguntungkan. Sebaliknya, jika nilai PI
lebih kecil dari 1, artinya tidak menguntungkan sehingga investasi tersebut tidak layak.
Rumusan perhitungan nilai PI yakni:

PI = PV/I

Keterangan:

PI = Profitability Index
PV = Present Value (nilai sekarang seluruh penerimaan kas bersih)
I = Investasi

4. Internal Rate of Return (IRR)

Metode Internal Rate of Return (IRR) mengukur kelayakan suatu investasi berdasarkan
tingkat suku bunga yang dapat menjadikan jumlah nilai sekarang keuntungan yang
diharapkan sama dengan jumlah nilai sekarang dari biaya modal (NPV = 0). Bagaimana
bisa? Dalam metode ini, time value of money telah diperhitungkan sehingga arus kas yang
diterima telah didiskontokan atas dasar biaya modal atau tingkat bunga yang diterapkan.

Untuk menghitung nilai IRR harus dilakukan dengan cara trial and error atau menggunakan
tabel tingkat bunga. Adapun formula perhitungan IRR sebagai berikut.
IRR = R1 + (PV1 – PV0/PV1 – PV2) x (R1 – R2)

Keterangan:

IRR = Internal Rate of Return


R1 = tingkat bunga pertama
R2 = tingkat bunga kedua
PV = Present Value

Pengambilan keputusan investasi berdasarkan metode IRR menggunakan asumsi sebagai


berikut:

 Suatu investasi dikatakan layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih besar dari tingkat
bunga yang diterapkan.
 Suatu investasi dikatakan tidak layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih kecil dari
tingkat bunga yang diterapkan.

Dengan menganalisis kelayakan investasi, investor dapat mengetahui secara jelas prospek
dari proyek atau investasi tersebut, apakah menguntungkan atau tidak. Secara lebih lanjut,
tindakan penanaman modal pada suatu proyek yang menguntungkan bisa memberikan
tingkat pengembalian yang diharapkan di masa yang akan datang.

 FORUM TM7

1. Apa menurut pendapat anda jika rencana kelayakan investasi dapat dikatakan
menguntungkan?

2. A adalah perusahaan yang menyewakan gedung.penghasilan perahun 500 juta serta


biaya operational 130 juta. Nilai sisa ditetapkan 100 juta pada akhir tahun ke 30. Ada
sebuah perusahaan ingin membeli dengan harga 4,2 Milyar. Bila A menggunakan MARR
10% untuk evaluasi penawaran tersebut, apa sebaiknya dijual atau tidak?

   Menurut saya secara umum investasi dikatakan menguntungkan apabila keuntungan yang
didapatkan lebih besar dari modal yang sudah ditanam. namun kelayakan investasi dapat
dianalisa lebih mendalam dengan beberapa metode seperti:

a.     Net Present Value (NPV)


Jika NPV0<NPV1, maka investasi dinyatakan layak

b.    Payback Period (PB)

Jika nilai PB lebih cepat dari yang diisyaratkan, maka investasi memiliki kelayakan

c.     Profitability Index (PI)

Jika PI>1 maka investasi memiliki kelayakan

d.    Internal Rate of Return (IRR)

Jika IRR>tingkat bunga yang diterapkan, maka investasi memiliki kelayakan

e.     Minimum Attractive Rate of Return (MARR)

JIka tingkat pengembalikan > MARR, maka investasi memiliki kelayakan

2.     Diketahui:

a.     Ab = 500 juta/tahun

b.    Ac = 130 juta/tahun

c.     S = 100 juta

d.    N = 30

e.     Tawaran pembelian = 4.2 miliar

f.     MARR = 10%

Ditanyakan: Dijual / tidak?

Jawab:
Karena nilai P(i) < tawaran pembelian maka gedung layak untuk dijual.

(P1 = 4,2 M

P2= A(P/A,i%,N)+ F(P/F,i%,N)

= 370 juta

F adalah nilai sisa 100 juta

I=10%

N=30 tahun

P2=370 juta (P/A,10%,30)+100 juta(P/F,10%,30)

= 370 juta (9,247)+100 juta (0,0537)

= 3.5 M.

Karena P1 > P2 maka alternative yang diambil adalah dijual.)

Anda mungkin juga menyukai