Anda di halaman 1dari 14

2

MODUL PERKULIAHAN

P132100002 –
Teknik
Pendingin
Siklus Multi evaporation-multi
ekpansion valve

Abstrak Sub-CPMK

Mempelajari Siklus teknik Sub-CPMK 2.2


pendingin Memahami Tentang Siklus Refrigerasi
 Multi evap compound dan multiple evaporator dan
 flash tank – compressor
intercooler-multi
evap-multi
ekspansion

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

05
Fajar Anggara ST.,M.Eng
Teknik Teknik Mesin
Variasi siklus teknik pendingin
Melanjutkan pembahasan variasi dari siklus pendingin yang menjadi dasar atau
basic dan digunakan pada Sebagian industry pendingin.

One stage multi evaporator


Siklus One stage multi evaporator menggabung dua evaporator menjadi satu
kesatuan. Bisa dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Siklus one stage multi evaporator


Terlihat pada Gambar 1.1. bahwa terdapat 2 evaporator. Hal ini menguntungkan
jika terdapat 2 kamar/ruangan yang ingin didinginkan. Siklus ini digambarkan pada
diagram P-H pada gambar 1.2

2021 Teknik Pendingin


2 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 1.2 Diagram P-H one stage multi evaporator
Untuk mencari COP pada siklus ini bisa menggunakan persamaan sebagai
berikut:

(1)
Dimana mI dan mII adalah mass flowrate dari refrigerant yang mengalir di
evaporator 1 dan 2. Untuk mencari mI dan mII bisa menggunakan persamaan sebagai
berikut:

(2)
Untuk mencari h1, entalphi fluida pada inlet kompresor,. Maka bisa menggunakan
persamaan energi balance.

1
(3)

Jika proses di PRV(pressure relieve valve) itu dianggap isentalpik maka h6=h8.

Multi expansion valve sistem

2021 Teknik Pendingin


3 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Untuk skematik diagramnya bisa dilihat pada Gambar 1.3. sedangkan untuk
diagram P-H bisa dilihat pada Gambar 1.4. Ketika expansion valve dipasang pada
masing-masing evaporator kapasitas pendingin semakin meningkat terlihat Q evap jauh
lebih besar dibandingkan satu expansion valve.

Gambar 1.3 Multi expansion valve sistem

Gambar 1.4 P-H Multi expansion valve sistem

Untuk mencari COP pada sistem ini bisa menggunakan persamaan sebagai
berikut:

(4)

2021 Teknik Pendingin


4 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Hubungan antara Q e (evaporator) dengan mass flow mI dan mII bisa digunakan
persamaan sebagai berikut:

(5-6)
Untuk mencari nilai h1 bisa menggunakan persamaan (7).

1
(7)

Jika proses di PRV dianggap isentalpik maka h7=h9.

Multi-evaporator system dengan multi-compression,intercooling and flash gas removal


Skema sistem ini bisa dilihat pada Gambar 1.5. dimana penggunaan flash tank
dikombinasikan dengan multi evaporator sedangkan multi compressor juga ditambah
dengan intercooler.

2021 Teknik Pendingin


5 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 1.5 Skema Multi-evaporator system dengan multi-
compression,intercooling and flash gas removal
Untuk melihat diagram P-H nya bisa dilihat pada Gambar 1.6.

Gambar 1.6 Diagram P-H Multi-evaporator system dengan multi


compression,intercooling and flash gas removal
Sekilas Gambar 1.6 mirip dengan diagram P-H multi kompresor-intercooling dan
flash tank. Namun perlu diperhatikan untuk siklus ini, usaha kompresi pada kompresor
low pressure jauh lebih kecil dibandingkan dengan siklus multi kompresor-intercooling dan
flash tank.
Untuk mencari COP bisa menggunakan persamaan sebagai berikut:

Hubungan antara Qe dengan mass flowrate adalah sebagai berikut:

2021 Teknik Pendingin


6 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Persamaan mass balance :

Energi balance:

Perlu diperhatikan boundary sistem ketika menganalisan energi balance. Bahwa


QeII adalah energi kalor yang diserap oleh refrigerant di ruangan bukan yang dibawa oleh
massa.

Multi-evaporator system with individual compressors and multiple expansion


valves

Multi-evaporator system dengan individual compressors and multiple expansion valves

Untuk siklus ini tidak menggunakan intercooler, sehingga tidak ada penuruan suhu
pada LP compressor. Skema siklus ini bisa dilihat pada Gambar 1.7.

2021 Teknik Pendingin


7 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 1.7

Dan bentuk diagram P-H bisa dilihat pada Gambar 1.8.

Gambar 1.8.

Perhitungan COP dapat dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

2021 Teknik Pendingin


8 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Lalu hubungan Q dengan mass flowrate nya.

Batasan penggunaan multi-stage

 Karena menggunakan 1 refrigerant maka suhu kritikal pada fluida kerja


tersebut harus tinggi
 Pengoprasian multistage, kadang tekanan HP dan LP bisa terlalu tinggi
atau terlalu rendah melebihi kubah garis dari refrigerant yang dipakai
 Membutuhkan perawatan kompresor yang serius karena pengoperasian
yang intens

Tambahan penjelasan mengenai cascade system

2021 Teknik Pendingin


9 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2021 Teknik Pendingin
10 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2021 Teknik Pendingin
11 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh Soal

2021 Teknik Pendingin


12 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2021 Teknik Pendingin
13 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

[1] W F Stoecker(2004) Industrial refrigeration handbook,McGraw-Hill


[2] R. S. Khurmi, Joyeeta Gupta (2006) A Textbook of Refrigeration and Air Conditioning.New
Delhi:Eurasia Publishing House
[3] Stoecker, Refrigerant and Air Conditioning, Mc Graw Hill
[4] Thermodynamics Cengel
[5] https://nptel.ac.in/courses/112/105/112105129/

2021 Teknik Pendingin


14 Fajar Anggara
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai