Anda di halaman 1dari 12

Entropi

11. Seorang mahasiswa menambahkan panas ke dalam 0,250 kg es pada 0,0 °C sampai semuanya
meleleh. Berapa perubahan entropi air? (ces = 2100 J/kg.K dan L = 3,34 ´ 105 J/kg)

Penyelesaian:

12. Sebatang aluminium dengan massa 4,00 kg dipanaskan dari suhu 717 °C sampai 962 °C. Jika kalor
jenis aluminium sebesar 910 J/kg.K, hitunglah perubahan entropinya!

Penyelesaian:

13. Gas Argon sebanyak 12 mol mengalami proses isokhorik sehingga tekanannya naik dari 4,0 atm
menjadi 7,0 atm. Tentukan perubahan entropi gas tersebut jika suhu akhirnya 217 °C!

Penyelesaian:

· Keadaan Isokhorik:
· Mencari Nilai Perubahan Entropi

14. Hitunglah perubahan entropi yang terjadi ketika 2,00 kg air 27,0 °C dicampur dengan 3,00 air pada
77,0 °C!

Penyelesaian:

· Mencari suhu campuran

Menghitung perubahan entropi

15. Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 550 K, untuk menghasilkan kerja mekanik. Jika mesin melepas
kalor 3000 J dengan suhu rendah 375 K. Tentukan perubahan entropi pada reservoir panas, reservoir
dingin, dan perubahan entropi total!

Penyelesaian:

· Mencari kalor serap


Menentukan perubahan entropi pada reservoir panas

Menentukan perubahan entropi pada reservoir dingin

Menentukan perubahan entropi total

Þ DSTotal = DSH +DSC

Þ DSTotal = 8 J/K + (-8 J/K)

Þ DSTotal = 0
Pernyataan khusus hukum kedua termodinamika tidak bisa menjelaskan semua proses ireversibel maka
kita membutuhkan pernyataan yang lebih umum. Adanya pernyataan umum ini diharapkan bisa
menjelaskan semua proses ireversibel yang terjadi di alam semesta. Pernyataan umum hukum kedua
termodinamika baru dirumuskan pada pertengahan abad kesembilan belas, melalui sebuah besaran
yang disebut entropi (S). Entropi bisa dianggap sebagai ukuran dari ketidakteraturan. Besaran entropi
pertama kali diperkenalkan oleh Clausius dan diturunkan dari siklus Carnot (mesin kalor sempurna).
Menurut Clausius, besarnya perubahan entropi yang dialami oleh suatu sistem, ketika sistem tersebut
mendapat tambahan kalor (Q) pada suhu tetap, dinyatakan melalui persamaan :

Entropi 1

Entropi merupakan besaran yang menyatakan keadaan mikroskopis sistem sehingga tidak bisa diketahui
secara langsung. Yang kita tinjau hanya perubahan entropi saja. Mirip seperti perubahan energi pada
hukum pertama termodinamika.

Contoh soal 1 :

Sejumlah gas dalam sebuah wadah mengalami pemuaian adiabatik. Berapakah perubahan entropi gas
tersebut ?

Pembahasan
Selama proses adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar sistem (gas). Karena Q = 0 maka ΔS = 0.
Entropi sistem tidak berubah alias konstan. Bagaimana dengan penekanan adiabatik ? Pada dasarnya
sama saja. Selama penekanan adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem (Q = 0).
Karenanya entropi sistem konstan.

Contoh soal 2 :

Sebuah mesin Carnot menerima 2000 J kalor pada suhu 500 K, melakukan kerja dan membuang
sejumlah kalor pada suhu 350 K. Tentukan jumlah kalor yang terbuang dan perubahan entropi total
dalam mesin selama satu siklus.

Pembahasan

Jika sistem menerima kalor, Q bertanda positif, jika sistem melepaskan kalor, Q bertanda negatif. Sistem
untuk kasus ini adalah mesin Carnot.
Selama satu siklus, mesin Carnot mengalami dua proses isotermal reversibel (pemuaian isotermal +
penekanan isotermal) dan dua proses adiabatik reversibel (pemuaian adiabatik dan penekanan
adiabatik). Selama proses pemuaian dan penekanan adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar
dari sistem (Q = 0). Karena Q = 0 maka perubahan entropi selama proses adiabatik = 0.

Selama pemuaian isotermal, mesin menyedot kalor (Q) sebanyak 2000 J pada suhu (T) 500 K. Karena
mesin menyedot kalor maka Q bertanda positif. Perubahan entropi mesin selama pemuaian isotermal
adalah :

Selama penekanan isotermal, mesin membuang kalor (Q) sebanyak 1400 J pada suhu (T) 350 K. Karena
mesin membuang kalor maka Q bertanda negatif. Perubahan entropi mesin selama penekanan
isotermal adalah :

Perubahan entropi total = 4 J/K ‐ 4 J/K = 0

Contoh soal 3 :

Sebuah mesin kalor menerima kalor (Q) sebanyak 600 Joule pada suhu 300 oC, melakukan kerja dan
membuang sejumlah kalor pada suhu 100 oC. Tentukan jumlah kalor yang terbuang dan perubahan
entropi total dalam mesin selama satu siklus…

Pembahasan
TH = 300 K

QH = 600 J

TL = 100 K

QL = ?

Selama satu siklus, mesin Carnot mengalami dua proses isotermal reversibel (pemuaian isotermal +
penekanan isotermal) dan dua proses adiabatik reversibel (pemuaian adiabatik dan penekanan
adiabatik). Selama proses pemuaian dan penekanan adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar
dari sistem (Q = 0). Karena Q = 0 maka perubahan entropi selama proses adiabatik = 0.

Selama pemuaian isotermal, mesin menyerap kalor (Q) sebanyak 600 J pada suhu (T) 300 K. Karena
mesin menyerap kalor maka Q bertanda positif. Perubahan entropi mesin selama pemuaian isotermal
adalah :

Selama penekanan isotermal, mesin membuang kalor (Q) sebanyak 200 J pada suhu (T) 100 K. Karena
mesin membuang kalor maka Q bertanda negatif. Perubahan entropi mesin selama penekanan
isotermal adalah :
Perubahan entropi total = 2 J/K ‐ 2 J/K = 0

Dari contoh soal nomor 2 dan contoh soal nomor 3, tampak bahwa perubahan entropi total untuk
proses reversibel = 0. Dengan kata lain, pada proses reversibel, entropi total selalu konstan.

Contoh soal 4 :

Sebongkah es batu bermassa 2 kg memiliki suhu 0 oC. Es batu tersebut diletakkan di dalam sebuah
wadah dan dijemur di bawah sinar matahari. Karena mendapat tambahan kalor dari udara dan matahari
maka es mencair. Tentukan perubahan entropi es. (Kalor lebur air = 3,34 x 105 J/Kg)

Pembahasan

Massa es = 2 kg

Suhu es = 0 oC + 273 = 273 K

Kalor lebur air = 3,34 x 10 5 J/Kg

Kalor yang diperlukan untuk meleburkan 2 kg es menjadi air :

Q = mL
Q = (2 kg)(3,34 x 105 J/Kg)

Q = 6,68 x 105 J

Q = 668 x 103 J

Selama proses peleburan (es menjadi air), suhu konstan. Karena suhu konstan maka perubahan entropi
es dihitung.

Contoh soal 5 :

Segelas air bersuhu 26 oC dicampur dengan segelas air bersuhu 22 oC. Jika massa air dalam gelas = 2 kg,
tentukan perubahan entropi air. Anggap air panas dan air dingin dicampur dalam wadah tertutup yang
terisolasi dengan baik. Perpindahan kalor termasuk proses ireversibel.

Pembahasan

Kalor jenis air (c) = 4180 J/Kg Co

Massa air = 2 Kg (massa air sama).

Karena massa air sama, maka suhu akhir campuran = 24 oC (26 oC + 22 oC / 2 = 48 oC / 2 = 24 oC).

Jumlah kalor yang dilepaskan oleh air panas ketika suhunya berkurang dari 26 oC – 24 oC :
Q = m c ΔT = (2 kg)(4180 J/kg Co)(26 oC – 24 oC) = (2 Kg)(4180 J/kg Co)(2 oC) = 16720 J

Jumlah kalor yang disedot oleh air dingin ketika suhunya meningkat dari 22 o C – 24 o C :

Q = m c ΔT = (2 kg)(4180 J/kg Co)(24 oC – 22 oC) = (2 kg)(4180 J/kg Co)(2 oC) = 16720 J

Perubahan entropi total = Perubahan entropi air panas + perubahan entropi air dingin

Suhu rata‐rata air panas = (26 oC + 24 oC) / 2 = 50 oC / 2 = 25 oC ‐‐‐‐ 25 + 273 = 298 K

Suhu rata‐rata air dingin = (22 oC + 24 oC) / 2 = 46 oC / 2 = 23 oC ‐‐‐‐ 23 + 273 = 296 K

Air panas melepaskan kalor, karenanya Q bertanda negatif. Sebaliknya air dingin menyerap kalor
sehingga Q bertanda positif. Ingat lagi perjanjian tanda Q (hukum pertama termodinamika)
Δ S Total = Δ S air panas + Δ S air dingin

Δ S Total = ‐ 56,107 J/K + 56,486 J/K

Δ S Total = 0,379 J/K

Entropi total bertambah sebesar 0,379 J/K

Walaupun entropi sebagian sistem berkurang (‐56,107 J/K), entropi sebagian sistem bertambah dalam
jumlah yang lebih besar (+ 56,486 J/K) sehingga entropi total selalu bertambah (+ 0,379 J/K).

Bertambahnya entropi total pada proses ireversibel ternyata tidak hanya berlaku pada perpindahan
kalor antara campuran air panas dan air dingin yang kita analisis di atas, tetapi berlaku juga untuk semua
kasus yang diteliti oleh para ilmuwan. Entropi total selalu tetap jika proses terjadi secara reversibel.
Apabila proses terjadi secara ireversibel maka entropi total selalu bertambah.

Pada dasarnya semua proses alamiah dalam kehidupan kita setiap hari bersifat ireversibel sehingga
entropi total pasti bertambah. Kenyataan ini disimpulkan dalam sebaris kalimat berikut :

Pada proses ireversibel, entropi total sistem dan lingkungan selalu bertambah.

Kalimat yang dicetak miring ini merupakan pernyataan umum hukum kedua termodinamika. Hukum
kedua termodinamika agak berbeda dengan hukum‐hukum fisika lainnya. Biasanya hukum fisika
dinyatakan dalam bentuk persamaan (misalnya hukum Newton) atau berupa hukum kekekalan
(misalnya hukum kekekalan energi).

Entropi merupakan ukuran dari ketidakteraturan

Entropi dapat dianggap sebagai ukuran dari ketidakteraturan. Jika dikaitkan dengan pernyataan umum
hukum kedua termodinamika, pada proses ireversibel ketidakteraturan cenderung bertambah. Dengan
kata lain, setiap proses ireversibel pada dasarnya menuju ke keadaan yang tidak teratur. Makna
ketidakteraturan di sini mungkin kurang jelas, karenanya dijelaskan menggunakan contoh proses
ireversibel yang terjadi dalam kehidupan sehari.

Anda mungkin juga menyukai