Anda di halaman 1dari 8

Nama Kelompok 1

1. Bella Amelia (161810301003)


2. Ahmad Faisal Rosidi (161810301007)
3. Desi Permatasari (161810301011)
4. Ulva Widyawati (161810301027)
5. Mutiara Alfiyah (161810301053)

Entropi

Hukum termodinamika kedua merupakan hukum yang digunakan untuk mengidentifikasi


perubahan spontan, fungsi keadaan dari hukum termodinamika kedua ini disebut entropi. Entropi
menunjukkan ukuran ketidakberaturan suatu sistem, entropi dapat menunjukkan kespontanan
suatu keadaan menjadi keadaan lain. Hukum termodinamika kedua dapat dinyatakan dalam
keadaan entropi :

Entropi dari suatu sistem yang terisolasi meningkat seiring dengan perubahan spontan.

ΔStot > 0………………………………………………………………………………………..(1)

Dimana Stot adalah total entropi sistem dan lingkungannya. Proses termodinamika yang
irreversibel atau tidak bolak balik seperti menurunkan suhu lingkungan dan expansi bebas gas
adalah proses yang spontan, dan pasti diiringi dengan peningkatan entropi total.

a. Definisi termodinaka dari Entropi


Definisi termodinaka dari entropi berfokus pada perubahan entropi, dS, yang terjadi
akibat perubahan fisika atau kimia. Perubahan dari peningkatan keacakan penyebaran
energi bergantung pada berapa banyak kalor yang ditransfer. Panas menstimulasi gerakan
acak dalam lingkungan , sedangkan kerja menstimulasi gerakan beraturan dari atom
dalam lingkungan. Jadi kerja tidak mempengaruhi derajat ketidakberaturan atau entropi.
Pernyataan yang menyatakan definisi termodinamika dari entropi adalah:
dqrev
dS= …………………………………………………………………..(2)
T
untuk perubahan keadaan dari i ke f dapat dinyatan:
f
dqrev
ΔS = ∫ ………………………………………………………………………….(3)
i T
Persamaan tersebut dapat digunakan untuk menghitung perbedaan entropi dari dua
fungsi keadaan sistem. Perubahan ini adalah perubahan reversibel. Satuan untuk kalor
adalah Joule, sedangkan untuk temperatur adalah Kelvin, sehingga satuan dari entropi
adalah Joule per Kelvin (JK-1). Entropi molar adalah entropi dibagi dengan jumlah
subtansi, jadi satuannya adalah JK-1mol-1.
Persamaan (2) dapat digunakan untuk menyatakan perubahan entropi lingkungan
(ΔSsur) jika transfer panas ke lingkungan dqsur sangat kecil. Lingkungan merupakan sebuah
reservoir dengan volume yang tetap, jadi perpindahan panas didalamnya dapat
dinyatakan sebagai perubahan energi internal dUsur. Energi dalam merupakan fungsi
keadaan, dan dUsur adalah bentuk diferensial yang tetap. Secara tidak langsung sifat dU
itu tetap, jadi tidak bergantung pada perubahan yang terjadi itu reversibel atau
irreversibel. Hal tersebut juga berlaku untuk dqsur, yang mana dUsur sama. Maka
persamaan dari perubahan entropi persamaannya dapat diadaptasi dari persamaan (2).

dqsur , rev dqsur


dSsur = = ………………………………………………………………(4)
Tsur T sur
Selanjutnya karena temperatur lingkungan itu konstan untuk setiap perubahan,
untuk perubahna terukur:

Jadi tidak peduli bagaimana perubahan dalam sistem entah itu reversibel atau irreversibel,
kita dapat menghitung perubahan entropi dari lingkungan dengan dengan membagi panas
yang ditransfer dengan temperatur saat transfer terjadi.
Untuk keadaan adibatik, dimana tidak ada perubahan kalor,

Pernyataan ini benar, dimanapun perubahan terjadi, irreversibel atau reversibel,


dengan syarat tidak ada sumber panas yang terbentuk di lingkungan. Hal ini benar
sepanjang lingkungan tetap pada esetimbangan internalnya. Apabila terbentuk sumber
panas, panas akan menyebar secara spontan dan akan meningkatkan entropi.

b. Entropi adalah suatu fungsi. Hal tersebut dibuktikan dengan mengintegralkan dS seperti
berikut :

Dimana simbol merupakan integral jalur tertutup. Terdapat 3 argumen disini yaitu

1. Pertama, dari persamaan diatas menunjukkan siklus khusus yang berhubungan dengan

gas ideal
2. Kedua, hasil yang ditunjukkan benar apapun substansi kerja yang diberikan
3. Terakhir, hasil yang didapat menunjukkan bahwa

Pada siklus carnot terdapat 4 tahap yaitu

1. Proses AB adalah pemuaian isotermal pada suhu T1. Pada proses ini sistem menyerap
kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melakukan usaha WAB.
2. Proses BC adalah pemuaian adiabatik. Selama proses ini berlangsung suhu sistem turun
dari T1 menjadi T2 sambil melakukan usaha WBC.
3. Proses CD adalah pemampatan isoternal pada suhu T2. Pada proses ini sistem menerima
usaha WCD dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2.
4. Proses DA adalah pemampatan adiabatik. Selama proses ini suhu sistem naik dari
T2 menjadi T1 akibat menerima usaha WDA.
Perubagan total entropi sekitar siklus adalah jumlah perubahan pada keempat langkah berikut :

Namun, jika mengacu pada gas ideal dengan persamaan

Jika disubstitusi maka hasilnya adalah nol, hal tersebut merupakan pembuktian bahwa terdapat
hubungan antara gas ideal dengan siklus carnot.

Langkah selanjutnya adalah menunjukkan bahwa persamaan entropi tidak hanya bisa
digunakan pada gas ideal tetapi dapat digunakan pada materi apapun. Pada kasus ini terdapat
nilai efisiensi dengan simbol eta ( ) dari mesin panas. Efisiensi termal adalah nilai
perbandingan antara usaha yang dilakukan dan kalor yang diserap dari sumber suhu tinggi
selama satu siklus.

Penggunaan tanda mutlak diperlukan karena semua nilai efisiensi adalah positif. Definisi
tersebut menunjukkan bahwa semakin besar kerja yang keluar atau digunakan untuk pasokan
panas yang diberikan dari reservoir panas, semakin besar pula efisiensi mesin. Energi yang
diberikan sebagai kerja oleh mesin adalah perbedaan antara energi yang diberikan sebagai
panas oleh permukaan panas dan dikembalikan ke reservoir dingin dengan gambar dan
persamaan seperti berikut

Dengan memenuhi persamaan sebelumnya tentang gas ideal dimasukkan ke persamaan diatas,
maka didapatkan persamaan seperti berikut:

dari semua persamaan diatas, hukum termodinamika kedua menyimpulkan bahwa semua mesin
reversibel memiliki efisiensi yang sama terlepas dari bentuknya. Untuk melihat kebenaran
pernyataan ini, anggap dua mesin reversibel digabungkan dan berjalan di antara dua reservoir
yang sama.
Awalnya, misalkan mesin A lebih efisien daripada mesin B, dan kita memilih pengaturan
kontrol yang menyebabkan mesin B memperoleh energi sebagai panas qc dari reservoir dingin
dan melepaskan sejumlah energi tertentu sebagai panas ke dalam permukaan panas. Namun,
karena mesin A lebih efisien daripada mesin B, tidak semua kerja yang dibutuhkan A. Proses
ini bedanya bisa digunakan untuk melakukan kerja. Hasil akhirnya adalah reservoir dingin tidak
berubah, kerja telah dilakukan, dan permukaan panas telah kehilangan sejumlah energi. Hasil
ini bertentangan dengan pernyataan Kelvin tentang Hukum Kedua, karena beberapa panas telah
diubah langsung menjadi kerja. Dalam istilah molekuler, gerak termal acak reservoir panas
telah diubah menjadi karakteristik gerak yang diinginkan. Kesimpulannya bertentangan dengan
hasil ujicoba, asumsi awal bahwa mesin A dan B dapat memiliki efisiensi yang berbeda. Ini
berarti bahwa hubungan antara perpindahan panas dan suhu juga harus bebas dari bahan kerja,
dan oleh karena itu persamaan efisiensi mesin carnot selalu berlaku untuk setiap zat yang
terlibat dalam siklus Carnot.
Pada akhirnya, siklus reversibel dapat diperkirakan sebagai kumpulan siklus carnot.
Perubahan entropi di sekitar masing-masing siklus adalah nol (seperti yang ditunjukkan di
atas), sehingga jumlah perubahan entropi untuk semua siklus adalah nol. Namun apabila
dijumlah, perubahan entropi sepanjang jalur individu dibatalkan oleh perubahan entropi di
sepanjang jalur yang dilaluinya dengan siklus yang lain. Oleh karena itu, semua perubahan

entropi akan dibatalkan kecuali untuk perimeter of the overall cyle dengan persamaan

c. Suhu termodinamika
Apabila kita memilki mesin yang bekerja secara reversibel antara sumber panas
pada temperatur Th and wastafel dingin pada temperatur T, maka dapat diketahui dari
persamaan bahwa:
T = (1-ε) Th
Pernyataan ini memungkinkan Kelvin untuk menentukan skala suhu termodinamika
dalam efisiensi dari mesin kalor. Skala nol terjadi untuk carnot dengan efisiensi 1.
Ukuran dari satuan berubah-ubah, namun pada skala kelvin dinyatakan dengan
menentukan suhu pada triple point dari air, yaitu pada 273,16 K. Jadi, apabila mesin kalor
memiliki sebuah sumber panas pada triple point dari air, temperetur dari wastafel dingin
(objek yang akan diukur) didapatkan dengan menghitung efisiensi pada mesin. Hasilnya
tetap pada subtansi yang bekerja. Pada prinsipnya perpindahan panas dapat dihitung
secara mekanik (bergantung pada lokasi berat). Maka, memungkinkan untuk menghitung
suhu menggunakan jarak perpindahan berat. Definisi kelvin dari skala suhu
termodinamika menempatkan pengukuran suhu pada dasar mekanika murni.

d. Pertidaksamaan Clausius
Energi kebanyakan mengalir berupa kerja pada kondisi reversibel dibanding kondiri
irrevesibel. Maka, -dwrev ≥ -dw, atau dw – dwrev ≥ 0 karena energi internal adalah
fungsi keadaaan, maka perubahannya sama untuk lajur irreversibel atau reversibel antara
dua keadaaan yang sama. Maka kita dapat menuliskan :
maka

Sekarang digunakan definisi termodinamika dari entropi, maka

Rumus diatas merupakan pertidaksamaan Clausius.


Jika suatu sistem terisolasi dari lingkungannya dq = 0 pertidaksamaan Clausius
untuk keadaan ini dapat disimpulkan bahwa :
dS ≥ 0
dan kita dapat menyimpulkan bahwa dalam sebuah sistem terisolasi, entropi tidak dapat
menurun ketika perubahan spontan terjadi. Pernyataan ini menggambarkan isi dari
hukum kedua termodinamika.

Anda mungkin juga menyukai