Anda di halaman 1dari 49

Teori Atom Bohr

Nama Kelompok:
Model-Model Atom Sebelum model atom Bohr:
Teori Niels Bohr

Niels Bohr menyempurnakan teori


Rutherford yang telah ada sebelumnya.
Kelemahan teori atom Rutherford yaitu:
Menurut fisika klasik, dalam
pergerakannya mengitari inti, elektron
akan senantiasa memancarkan radiasi
elektromagnet. Jika demikian, maka
lintasannya akan berbentuk spiral dan
akhirnya akan jatuh ke inti.
Percobaan lempeng emas yang dilakukan
Rutherford diusulkan dalam model atom
susunan planet. Seperti sistem tata surya, inti
terletak di pusat atom dan elektron berputar di
sekeliling orbit.
Tapi, putaran elektron di dalam orbit tanpa
diduga menjadi stabil
Setiap partikel dalam orbit akan mengalami
percepatan. Selama percepatan, muatan
partikel akan memancarkan energi (hv)
Dengan demikian, elektron yang berputar akan
kehilangan energi dan akhirnya jatuh ke dalam inti.

Jika hal ini terjadi, atom akan menjadi sangat tidak


stabil dan karenanya materi tidak akan dalam
bentuk seperti yang kita tahu

Jatuhnya elektron ke inti


(kelemahan teori
Rutherford) dapat
digambarkan seperti
gambar berikut:
Sebagai elektron spiral yang berada didalam inti,
kecepatan sudut dan frekuensinya akan berubah terus
menerus dan akan memancarkan sebuah energi.

Jadi, ia akan memancarkan spektrum terus menerus,


berbeda dengan garis spektrum yang diamati.
Dasar Teori Atom Niels Bohr
Dasar Teori Atom Niels Bohr
Dasar Teori Atom Niels Bohr
Model Atom Niels Bohr
Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada di lintasan
peredaran (orbit) mengelilingi inti bermuatan positif yang ukurannya sangat kecil. Gaya
gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan sebagai gaya Coulomb
antara nukleus (inti) yang bermuatan positif dengan elektron bermuatan negatif. Dan
gaya sentrifugal yang menahan elektron tetap pada orbitnya.
Teori atom Bohr pada Hidrogen dapat
digambarkan seperti gambar berikut:

K L M
+
 Hurup K,L,M dst menyatakan lintasan
atau orbit elektron pada setiap tingkat.
Tingkat 1 (n=1) disebut orbit K, n=2
disebut orbit L, dst.
n=7
n=6
n=5 Q
n=4
n=3 P
n=2 O
n=1
N
+ M
L
K
Teori Atom Bohr

1. Elektron berputar mengelilingi


inti dalam tingkat energi tertentu
yang disebut orbit atau kerang
dalam sebuah atom tanpa
memancarkan energi.

2. Selama elektron tetap berada


pada kulit, ia tidak pernah
mendapatkan keuntungan atau
kehilangan energi.
3. Penyerapan atau memancarkan energi
terjadi di orbit hanya karena lompatan
elektron dari satu tingkat energi ke level
energi lainnya.
4. Momentum sudut (mvr) elektron sama
dengan nh/2. Momentum sudut orbit
bergantung pada bilangan kuantumnya
(n) dan ini merupakan kelipatan integral
dari vaktor h/.
mvr = nh/2.
Dimana :
n= 1,2,3,4...
Aplikasi Model Atom Bohr
• Turunan Radius Orbit Atom
• Turunan Energi Orbit
• Turunan Bilangan Gelombang
Turunan Radius Orbit Atom

Atom memiliki elektron e-


yang bergerak mengelilingi
inti atom bermuatan Ze
dimana Z adalah nomor
atom.
Anggap m merupakan massa
elektron, r adalah radius
orbit (jari-jari) elektron, dan
v adalah kecepatan berputar
mengelilingi inti
Berdasarkan hukum Coloumb, gaya tarik elektrostatis
yang terjadi antara inti atom dan elektron adalah
sebagai berikut:
q1q2
Fc  2
dimana ,
4 0 r  0 = Konstanta permitivitas
Ze  e ruang hampa
 2 = 8,84 x 10-12 C2/J.m
4 0 r
2
Ze
 2
4 0 r
Gaya Sentrifugal yang terjadi pada elektron adalah
sebagai berikut:
mv 2
F
r
Sehingga didapatkan :
mv 2 Ze 2

r 4 0 r 2
2
Ze
mv 2  ………………………(1)
4 0 r
Ze 2
r ………………………(2)
4 0 mv 2
Berdasarkan postulat Bohr:

nh
mvr  ………………………(3)
2
nh
v
2mr
2 2
2 n h ………………………(4)
v 
4 2 m 2 r 2
Substitusi persamaan (4) ke persamaan (2), diperoleh:

Ze 2 4 2 m 2 r 2
r 
4 0 m n2h2
1 Ze 2mr

1  0n2h2
2 2 2
Ze mr   0 n h
2 2
 0n h
r 2 ………………………(5)
Ze m
Untuk atom hidrogen, Z = 1

…………… (6)
Dimana bernilai konstan
Jadi,
Walaupun jari-jari dalam orbital memiliki
n = 1, 2, 3, dan seterusnya
Ketika n = 1  r1 = (1) 2 x 0.529 = 0.529 Å
Ketika n = 2  r 2= (2) 2 x 0.529 = 2.11 Å
Ketika n = 3  r 3= (3) 2 x 0.529 = 4.75Å
Ketika n = 4 r 4 = (4) 2 x 0.529 = 8.4Å
Turunan Energi Elektron dalam Orbital

Er = E.K + E.P

……………….(7)
Dari persamaan (1)

Masukkan nilai ke dalam persamaan (7)

…………………. (8)
Lalu masukkan nilai r dari persamaan (5) ke
dalam persamaan (8)

Untuk atom hidrogen, Z = 1


Frekuensi Radiasi dipancarkan Oleh Sebuah
Elektron
En = -Z2e4m .......... (9)
8ԑ02n2h2

Sehingga
E1 = Energi orbit n1 E1 = -Z2e4m
8ԑ02n12h2
E2 = Energi orbit n1 E2 = -Z2e4m
8ԑ02n22h2
ΔE = E2 – E1
ΔE = -Z2e4m + Z2e4m
8ԑ02n12h2 8ԑ02n22h2
ΔE = Z2e4m
8ԑ02h2
Dari atom H, Z= 1
ΔE = m e4 .........(10)
8ԑ02h2
Tetapi, me4 = 2.178 x 10-18 J
8ԑ02h2
En = -2.178 x 10-18 1 J ..........(11)
n2
En = - k .
n2
Ketika k = 2.178 x 10-18
Tanda negatif mengindikasikan penurunan
energi elektron
Untuk 1 mol elektron, banayak jenis dari
Avogadro
En = - ( k ) x 6.02 x 1023
n2
En = - ( k ) x 6.02 x 1023 KJ/mol
n2 1000
En = 1313.315 ( 1 )
n2
Energi ini dikaitkan dengan 1.008 gram atom-
atom Hidrogen
Jika n = 1,2,3,...lalu:
E1 = -1313.315 (1/12) = -1313.315
E2 = -1313.315 (1/22) = -328.32
E1 = -1313.315 (1/32) = -145.92
E1 = -1313.315 (1/42) = -82.08
E1 = -1313.315 (1/52) = -52.53
Level energi yang pertama ketika n = 1
dinamakan Ground State dari atom H dan yang
lainnya dinamakan Exoited states
Level energi yang pertama ketika n = 1
dinamakan Ground State dari atom H dan yang
lainnya dinamakan Exoited states
Berikut

Tetapi menurut persamaan Teori


Kuantum milik Planck ialah
Lalu

Atau,
Penurunan Dari Bilangan Gelombang

Dimana C merupakan kecepatan dari cahaya


Mensubtitusikan nilai v from persamaan (13) pada Persaman (14)
Memasukkan nilai dari konstanta, maka kita
akan mendapatkan sebuah faktor yang disebut
dengan konstanta Ryderberg, R.
KEKURANGAN TEORI ATOM BOHR
1. Menurut Bohr, perpindahan electron dari orbital satu menuju
orbital lainnya akan menghasilkan radiasi energi, namun dia tidak
dapat menjelaskan bagaimana ini semua bias terjadi
2. Teori Bohr menjelaskan adanya
perbedaan garis spektrum atom H, tetapi
diprediksi hanya ada satu macam garis
yang muncul. Kemudian disadari bahwa
garis spectral yang semula dianggap
sebagai garis tunggal ternyata merupakan
kumpulan beberapa garis yang sangat
dekat satu dengan yang lainnya
3. Teori Bohr berhasil menjelaskan
observasi spektra untuk atom H dan ion
yang mirip (He+1, Li+2, Be3+, etc) tapi
tidak bisa menjelaskan spektra untuk atom
polielektron.
4. Jika sebuah subtansi yang menghasilkan emisi
garis spektrum ditempatkan pada medan magnet
, garis spektrum terbelah menjadi sebanyak garis
spasi terdekat. Fenomena ini dinamakan efek
Zeeman. Teori Bohr tidak memilki penjelasan
mengenai teori ini.
5. Jika sebuah subtansi yang menghasilkan
emisi garis spektrum ditempatkan pada
medan listrik eksternal, garis spektrum
terbelah menjadi sebanyak garis spasi
terdekat. Fenomena ini dinamakan efek
Stark. Teori Bohr juga tidak memilki
penjelasan mengenai teori ini.
6. Bohr menyatakan bahwa orbit dari elektron
mengelilingi inti dari atom H adalah melingkar,
tetapi setelahnya dibuktikan bahwa pergerakan
elektron tidak hanya satu lajur namun berbentuk
tiga dimensi.
7. Bohr menyimpulkan bahwa elektron dalam sebuah atom
memilki jarak lokasi yang tertentu (tetap) dari inti dan elektron
bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan tertentu (tetap)
ini berarti elektron memiliki momentum yang pasti.
Ide ini bertentangan dengan Asas Ketidakpastian Heisenberg
yang menyatakan bahwa tidak mungkin untuk menentukan
posisi dan momentum yang tepat dari sebuah partikel secara
bersamaan dengan pasti.

Anda mungkin juga menyukai