Anda di halaman 1dari 23

Oleh:

YUSMAN WIYATMO
Indikator:

❑ Mengidentifikasi hal-hal yang mendasari model


atom Bohr
❑ Mendeskripsikan postulat Bohr
❑ Menganalisis syarat kemantapan orbit elektron
dalam atom Bohr
❑ Mendeskripsikan tingkat-tingkat energi atom H
❑ Merumuskan persamaan deret spektral pada
atom H
❑ Menerapkan persamaan kuantisasi energi,
momentum sudut, dan jari-jari atom untuk
memecahkan permasalahan tentang kestabilan
atom dan spektrum atom.
Konsep foton sebagai GEM yang
merupakan paket energi berperilaku
sebagai zarah merupakan wawasan
baru dalam telaah struktur atom.

Hal-Hal Hasil eksperimen tentang spektrum


yang atom hidrogen pada saat itu dan
Mendasari sampai tahun 1913 tidak dapat
Atom Bohr diterangkan secara teoritik.

Rumus empirik tentang keteraturan


garis-garis spektrum H tentunya
merupakan alat verifikasi terbaik
untuk menguji kebenaran tentang
teori-teori mengenai struktur gas.
Hal-Hal yg Mendasari Model Atom Bohr

Deret Balmer 1 1 
1885  n = 3,289.10  − 2 
15
visible
4 n 

Deret Paschen 1 1 
1908  n = 3,289.10  − 2 
15
IR
9 n 

Resiprok Panjang Gelombang


Rydberg 1
 
= 1,097.10 7  2 − 2   
1890 1 1
 n.m 
m n 
Ketika elektron
Orbit-orbit melompat dari orbit
elektron berada yang satu ke orbit
dalam orbit-orbit lain maka beda
dengan energi energi antara kedua
diskret yang orbit tersebut akan
terkuatisasi PEMIKIRAN- dibawa (atau disuplai)
PEMIKIRAN oleh sebuah foton
Hukum-hukum BOHR YG
MELANDASI Orbit-orbit elektron
mekanika klasik
MODEL ATOM yang diijinkan
tidak dapat
BOHR tergantung pada
diterapkan ketika
kuantisasi
terjadi loncatan
momentum sudut
elektron dari orbit
orbital
yang dijinkan ke
orbit lain h
L = n = n
2
POSTULAT 1:
Susunan Atom dan Gaya yang
bekerja antara inti dan elektron

POSTULAT 2:
Kuantisasi momentum sudut
Kuantisasi lintas edar
Postulat
Bohr
POSTULAT 3:
elektron dalam orbit stasioner
tidak memancarkan energi
elektromagnetik.

POSTULAT 4:
Pada saat terjadi transisi elektron
maka akan terpancar radiasi gem
POSTULAT 1
Atom hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang
bergerak dalam suatu lintas edar berupa lingkaran
mengelilingi inti atom; gerak elektron tersebut
dipengaruhi oleh gaya tarik coulomb sesuai dengan
kaidah mekanika klasik.

POSTULAT 2
Lintas edar elektron dalam atom hidrogen yang
mantap, hanyalah yang mempunyai harga
momentum sudut L yang merupakan kelipatan
bilangan bulat dari tetapan Planck dibagi 2π

h
L = n = n
2
POSTULAT 3
Dalam lintas edar yang mantap, elektron yang
mengelilingi inti atom tidak memancarkan energi
elektromagnetik, dalam hal ini energi total atom E
tidak berubah

POSTULAT 4
Energi elektromagnetik dipancarkan oleh sistem
atom apabila suatu elektron yang melntasi orbit
mantap dengan energi Ei secara tak sinambung
berpindah ke suatu orbit mantap lainnya berenergi
Ef, pancaran energi elektromagnetiknya memiliki
frekuensi yang besarnya sama dengan:

Ei − E f
=
h
KUANTISASI MOMENTUM SUDUT

Lintasan berupa lingkaran tertentu ini memiliki


momentum sudut yang besarnya merupakan
kelipatan bilangan bulat dari panjang gelombang
de-Broglie.
n = 2rn
h
n = 2rn
mv
h
 mvrn = n
2
 L = mvrn = n
Panjang gelombang elektron orbital

h
=
mv
h
=
 e 
m 
 4 omr 
h
= 4 omr
me

h 4or
=
e m
Syarat Kemantapan Orbit Elektron

n = 2rn
h 4 o r
Substitusikan =
e m
h 4o rn
n = 2rn
e m
1 nh 4o
 rn =
2 e m
1 n 2h 2 4o
r n =
4 e
2 2
m
Jari-Jari Orbit Mantap

n h o2 2

 rn =
me 2

Untuk n=1 diperoleh jari-jari Bohr


−11
r1 = ao = 5,29210
. m
Jari-Jari Orbit Mantap ke n :

rn = n ao
2
Bila elektron meloncat dari suatu lintasan yang
tingkat energinya Ei ke tingkat energi yang lebih
rendah Ef maka akan dipancarkan foton dengan
energi hυ.

E = Ei − E f = h
Ei

foton
Ef
TINGKAT-TINGKAT ENERGI ATOM H

e2
En = −
8o rn
n h o
2 2
Substitusikan rn =
me 2

me 4  1 
En = − 2 2  2
8 o h n 
DIPEROLEH
E1
E n = 2 , n = 1,2,3,...
n
Gambar Tingkat-Tingkat Energi Atom H
Keadaan dasar dan keadaan tereksitasi atom H

Jika elektron berada pada orbit dengan n = 1 maka atom H dikatakan


berada pada keadaan dasar. Tetapi jika elektron berada pada orbit dengan
n > 1 maka atom dikatakan berada pada keadaan tereksitasi

Keadaan dasar Keadaan tereksitasi

n=1 n=1 n=1

n=2 n=2 n=2

n=3 n=3 n=3


Bila terjadi transisi elektron dari tingkat energi Ei
ke tingkat energi yang lebih rendah Ef maka akan
dipancarkan foton dengan energi hυ.

E = Ei − E f = h
Ei ni

foton
Ef nf
Deret Spektral

E foton = Eawal − Eakhir


h = Ei − E f
Frekuensi foton yang terpancar
1
 = ( Ei − E f )
h
1  E1 E1 
 =  2 − 2 
h  ni n f 

− E1  1 1
=  2 − 2 
h  n f ni 
c − E1  1 1
=  2 − 2 
 h  n f ni 

1 E1  1 1
= −  2 − 2 
 ch  n f ni 
Perhitungan tetapan Rydberg
E1 me 4  1 
RH = − = −− 2 2  
ch 8 o h  ch 
me 4
RH = 2 3
8 o ch

RH =
(9,1.10 −31
kg )(1,6.10 −19
C)
4

8(8,85.10 F / m ) (3.10 8 m / s )(6,625.10 −34 Js )


−12 2

R H = 1,097.10 7 m −1
Rumus Deret Spektral

1  1 1 
= RH  2 − 2 
 n n 
 f i 

No Deret nf ni Ket

1 Lyman 1 2,3,4,… uv

2 Balmer 2 3,4, 5,… visible


3 Paschen 3 4,5,6, … Infra red
4 Bracket 4 5,6,7, … Infra red
5 Pfund 5 6,7,8, … Infra red
Deret spektrum atom hidrogen

Anda mungkin juga menyukai