Anda di halaman 1dari 5

Disusun oleh :

1. M.Rezha Mahendra
2. Melviani
3. Novita Andriani
4. Nurzam Indah Utami

Postulat Bohr
Fenomena spektrum garis mendorong Niels Bohr untuk memperbaiki model atom tata surya
dengan sejumlah syarat dalam postulat-postulat berikut.

a. Elektrok bergerak mengelilingi inti atom didalam atom hidrogen dengan gerak melingkar
serba sama dalam gaya Coulomb dan sesuai dengan hukum Newton.
b. Orbit yang diijinkan hanya orbit yang memungkinkan momentum sudut elektron adalah
kelipatan bulat dari h / 2π, yaitu

L = mvr = nη, n = 1, 2, 3, K

c. Jika elektron berada pada orbit yang diijinkan, elektron tidak memancarkan energi.
d. Jika elektron melompat dari lintasan ke-i menuju ke-j, maka foton dengan frekuensi v
v = Ei - Ef/h
dipancarkan (untuk Ei > Ej) atau diserap (untuk Ei < Ej) oleh atom hidrogen.

Prostulat pertama sesuai hukum Newton

Fe

V
R

Gaya-gaya pada elektron

Gaya coulomb antara proton dan elektron ( F ) diimbangi oleh gaya sentrifugal ( V ) yang
mengarahkan elektron menjauhi proton sebagai pusat lingkaran.
Kuantitas lainnya, energi total elektron tidak lain adalah energi kinetik dan energi
potensial,
E=Ek+Ep

Prostulat kedua,momentum sudut elektron terkuantisasi sebagaimana, mvr = nh, sehngga

atauu

dengan

Dikenal sebagai radius Bohr yang bersesuaian dengan hasil eksperimen. Hasil diatas
menyatakan bahwa jari-jari elektron mengitari inti atom tidak dapat sembarang nilai melainkan
kuadrat bilangan bulat kali radius bohr.

Selanjutnya, ungkapan energi adalah:

Hasil ini juga mampu menjelaskan hasil eksperimen atom hidrogen secara memuaskan.

Tanda negatif mengisyaratkan bahwa semua energi elektron yang diijinkan bernilai
negatif. Tanda negatif mengartikan energi elektron dalam atom lebih rendah dari energi elektron
pada jarak tak terhingga dari inti atom.
Energi pada jarak tak terhingga ini diberi nilai seberang sebesar nol. Semakin dekat kelektron
inti (semakin kecil n), En menjadi lebih besar dalam nilai mutlaknya, tetapi juga semakin negatif.
Nilai yang paling negatif didapat bila nilai n=1, yang berkaitan denganorbit paling stabil
(keadaan dasar)., yang merujuk pada keadaan energi paling rendah dari suatu atom. Kestabilan
elektron berkurang untuk n= 2,3,dst... dan tiap keadaan ini disebut keadaan tereksitasi yaitu
keadaan yang berenergi lebih tinggi dari keadaan dasar.

Teori Bohr mampu untuk menjelaskan spektrum garis atom hidrogen. Energi radiasiyang
diserap oleh atom menyebabkan elektronnya berpindah dari orbityang berenergi lebih rendah
(n lebih kecil) ke orbit yang berenergi tinggi ( n lebih besar ). Sebaliknya, energi radiasi (dalam
bentuk foton) dipancarkan bila elektron berpindahdari orbit yang berenergi lebih Tinggi ke orbit
yang bernilai lebih rendah. Perpindahan elektro yang terkuantisasi dari satu orbit ke orbit lain ini
analog dengan perpindahan bola tenis naik atau turun anak tangga

Analogi perpindahan elektron dari satu orbit ke orbit lain.

Bola tersebut dapat berada di atas anak tangga keberapapun, namun tidak mungkin
terletak di daerah diantara anak tangga-anak tangga. Perpindahan Dario anak tangga yang lebih
rendah ke anak tangga yang lebih tinggi adalah proses yang memerlukan energi, sementara
perpindahanm dari anak tangga yang lebih tinggi ke anak tangga yang lebih rendah adalah proses
yang melepaskan energy. Jumlah energy yang terlibat dalam tiap jenis perubahan di tentukan
oleh jarak antara anak tangga awal dengan anak tangga akhir. Serupa dengan ini, jumlah energy
yang terlibat dalam perpindahan electron dari satu orbit ke orbit lain bergantung pada selisih
tingkat energy keadaan awal dan keadaan akhir.

Model atom Bohr untuk hydrogen memperkenalkan syarat kuantum baru yaitu
momentum sudut merupakan kelipatan bulat h. bilangan n yang mengidentifikasi keadaan
stasioner ini disebut bilangan kuantum utama.

Selanjutnya, jika bilangan kuantum n sangat besar.


Yang dapat ditulis menjadi

Dengan ini untuk keadaan awal dan nf untuk keadaan akhir, untul ni=nf=n, persamaan menjadi

Jika n = ni – nf = 1, ungkapan ini persis sama dengan ungkapan yang diperoleh


rumusan klasik. Kesetaraan antara perumusan kuantum dan perumusan klasik untuk n besar ini
dikenal sebagai prinsip korespondensi.

Transisi ini menghasilkan pemancaran foton berfrekuensi v dan berenergi hv. Bila foton
dipancarkan, nf>ni,akibatnya suku dalam tanda kurung bernilai negatif E bernilai negatif
(eksoterm, energi dilepas kelingkungan). Bila energi diserap, nf< ni dan suku dalam tanda
kurung bernilai positif, jadi E juga positif ( endoterm, energi diserap oleh sistem)

Setiap garis spektrum dalam spektrum pancar berkaitan dengan transisi tertentu dalam
atom hidrogen. Semua transisi memungkinkan dan begitu pula dengan garis-garis spektrum yang
berkesesuaian. Intensitas gariis spektrum bergantung pada berapa banyak foton dengan panjang
gelombang yang sama dipancarkan.
Tingkatan energi dalam atom hidrogen dan berbagai deret pancaran

Kaitan antara transisi perpindahan elektron dari satu orbit ke orbit lain dengan daerah
spektrum yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Berbagai Deret Spektrum Pancar Atom Hidrogen

Deret ni Nf Daerah Spektrum

Lyman 1 2,3,4,... Ultraviolet

Balmer 2 3,4,5,... Cahaya tampak dan ultraviolet

Paschen 3 4,5,6,... Inframerah

Brackett 4 5,6,7,... Inframerah

Model atom Bohr memberikan sumbangsih terhadap pemahaman tentang atom bahwa
energi elektron dalam atom adalah terkuantisasi.

Daftar Pustaka
Mulyanti, Sri. 2015. Kimia Dasar (Jilid 1). Bandung: Alfabeta, CV

Anda mungkin juga menyukai