Anda di halaman 1dari 7

Percobaan Frank-Hertz

Abstrak
Atom adalam suatu satuan dasar materi yang terdiri atas inti atom dan electron bermuatan negative yang
mengelilinginya. Electron-elektron sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Elektron
dari suatu atom bergerak mengelilingi inti sesuai dengan lintasan orbit yang dimilikinya, dimana orbit
tersebut memiliki suatu tingkatan energi tertentu. Eksitasi elektron atom dari keadaan dasar ke keadaan
tereksitasi dapat terjadi karena adanya serapan tenaga kinetik elektron yang menumbuk atom gas Merkuri
(Hg) yang ada di dalam tabung Franck Hertz. Bila tenaga kinetik elektron sama dengan tenaga ionisasi
atom Merkuri, maka elektron-elektron dapat mengionkan atom-atom gas tersebut, gejala ionisasi ditandai
dengan meningkatnya kuat arus anoda. Percobaan Frank-Hertz ini bertujuan untuk memahami prinsip
eksitasi atom dari mode atom bohr, memahami munculnya eksitasi atom melalui peristiwa tumbukan elastic
dan tumbukan inelastic, memahami percobaan Frank-Hertz, menunjukan kebenaran teori kuantum yang
menyebutkan bahwa energy electron atom terkuantisasi dan menentukan tegangan eksitasi atom Merkuri.
Percobaan dilakukan dengan menggunakan tabung berisi gas merkuri yang ditembaki oleh electron yang
diatur oleh control unit dan hasilnya ditampilkan pada layar osiloskop. Pada layar osiloskop ini bisa diihat
apakah terjadi eksitasi pada atom merkuri atau tidak. Hasil yang didapatkan pada percobaan ini adalah
berupa besarnya energy eksitasi ang diperlukan oleh atom mercury (Hg). Berdasarkan hasil percobaan yang
telah dilakukan, besarnya energy eksitasi yang dibutuhkan atom untuk bereksitasi adalah sekitar 0.02 eV.
Sedangkan menurut pendekatan Bohr, energy eksitasi atom Hg berkisar 4,9 eV. Hal ini menunjukan bahwa
percobaan yang dilakukan masih belum akurat.

Kata kunci : elektron, energi eksitasi, percobaan Franck-Hertz

I. Pendahuluan disebut percobaan Franck-Hertz. Disini


Franck dan Hertz menggunakan gas yang
Atom memiliki sebuah inti yang dimasukan didalam sebuah tabung dengan
terdiri dari proton yang bermuatan positif dan tekanan rendah dan didalamnya dilengkapi
neutron yang bermuatan netral, serta elektron dengan sebuah lempeng logam dan dua buah
bermuatan negatif yang mengelilingi inti elektroda yang diberi beda tegangan tertentu
tersebut dan menempati kulit. Kulit pada atom dan dihubungkan dengan multimeter. Apabila
merupakan tempat elektron mengorbit lempeng logam dipanaskan maka akan
sehingga sering disebut orbital. Elektron terdapat elektron bebas yang tercipta dan
dapat berpindah dari orbital dalam ke orbital kemudian digunakan untuk menumbuk
luar dengan menyerap sejumlah energi, yang elektron yang dikandung oleh gas. Bila model
sering disebut energi eksitasi. Saat elektron atom bohr yang mengatakan bahwa akan
berpindah dari obital luar ke orbital dalam, terjadi eksitasi elektron benar maka akan
maka elektron tersebut kehilangan sejumlah terjadi pembacaan arus listrik didalam
energi yang sebelumnya mempertahankan multimeter yang awalnya naik hingga suatu
posisinya pada orbital asal. Pemikiran titik maksimum dan kemudian turun. Dari
tersebut muncul setelah beberapa fisikawan data hasil bacaan multimeter maka akan dapat
banyak yang melakukan penelitian tentang dihitung besarnya energi eksitasi dan panjang
keberadaan struktur atom. Neils Bohr pada gelombang foton yang diemisikan.
tahun 1913 menerapkan ide kuantum pada
struktur atomik untuk mendapatkan model Berdasarkan percobaan yang telah
atom, walaupun masih terdapat kekurangan dilaukan oleh fisikawan terdahulu, maka
dan harus diganti secara mekanika kuantum percobaan ini bertujuan untuk memahami
agar ketelitian dan kegunaannya lebih besar. prinsip eksitasi atom dari mode atom bohr,
memahami munculnya eksitasi atom melalui
Akhirnya pada tahun 1914 James peristiwa tumbukan elastic dan tumbukan
Franck dan Gustav Hertz melakukan inelastic, memahami percobaan Frank-Hertz,
sederetan eksperimen yang membuktikan menunjukan kebenaran teori kuantum yang
tentang kebenaran teori Bohr dan tentang menyebutkan bahwa energy electron atom
eksitasi atom. Percobaan inilah yang sering
terkuantisasi dan menentukan tegangan orbit stasioner berenergi Ei ke orbit
eksitasi atom Merkuri. dibawahnya yanbg berenergi Ef ,
maka electron akan mengemisikan
cahaya dengan foton yang berenergi
II. Teori Dasar sama dengan beda energi keduanya :
II.1Eksitasi Atom EiE f =h v
Sebuah atom dapat tereksitasi ke
tingkat energi di atas tingkat energi dasar Yang mana akhirnya kedua postulat
yang menyebabkan atom tersebut itu menghasilkan persamaan jari-jari atom dan
memancarkan radiasi melalui dua cara. Salah persamaan tingkat energi
satunya adalah tumbukan dengan partikel V
lain. Melalui proses tumbukan ,elektron-
-E
elektron valensi pada atom yang di tumbuk F
akan melalui cukup energi untuk naik ke +E
R
tingkat tereksitasi.dengan cara ini akan
kembali ke tingkat dasar dalam waktu rata-
rata 10-8 sekon dengan memancarkan satu Gambar 1. Model atom hidrogen menurut Bohr [3]
foton atau lebih.
Meskipun keberhasilan teori atom
Peristiwa ini dapat diamati dengan Bohr ini mengesankan, model ini masih
lucutan listrik dalam gas bertekanan rendah belum lengkap. Model ini hanya bermanfaat
sehingga timbul medan listrik yang bagi atom-atom yang mengandung satu
mempercepat elektron dan ion atomik sampai elektron saja, tetapi tidak untuk atom-atom
energi kinetiknya cukup untuk megeksitasi yang memiliki dua elektron atau lebih, karena
atom ketika terjadi tumbukan.Atom suatu gaya yang di tinjau hanyalah antara inti dan
unsur tertentu ditumbuk oleh elektron yang elektron, sedangkan gaya antara elektron
sedang bergerak dari katoda ke anoda.Pada diabaikan. Karena teori atom Bohr tidak dapat
proses ini, gerak elektron dipercepat oleh menjelaskan mengenai atom yang memiliki
kehadiran medan magnet eksternal sampai elektron lebih dari satu, maka perkembangan
energi kinetiknya mampu mengeksitasi atom atom selanjutnya beralih pada mekanika
ketika terjadi tumbukan. kuantum. Selain itu teori atom Bohr tidak
II.2Model atom Bohr dapat menjelaskan proses efek Zeeman, yaitu
tambahan garis-garis spektrum jika atom-
Model atom Bohr dinyatakan dengan atom tereksitasi diletakkan dalam medan
dua postulat, yaitu : magnetik dan spektrum dari atom-atom
a. Elektron tidak dapat mengelilingi inti berelektron banyak. [1]
melalui lintasan yang sembarang, Sekarang ditetapkan bahwa model
tetapi hanya dapat melalui lintasan- atom Bohr bukanlah model yang tepat.
lintasan tertentu saja yang Elektron-elektron yang bergerak dalam
membebaskan energi. Lintasan itu orbitnya mempertunjukkan sifat gelombang
disebut lintasan stasioner. Pada (teori de Broglie) sehingga orbit pasti elektron
lintasan stasioner elektron memiliki tidak dapat didefinisikan secara tepat
momen angular yang besarnya melainkan hanya keboleh jadian menemukan
merupakan kelipatan integral dari: elektron. [1]
h II.3Percobaan Frank-Hertz
m. v . r=n.
2
Pada tahun 1914, James Franck dan
Gustar Ludwig Hertz melaporkan bahwa
b. Emisi atau absorpsi radiasi terjadi bila
energi yang hilang akibat elektron yang
electron melompat (bertransisi dari
melewati uap mercury dan adanya pancaran
satu orbit ke orbit stasioner
sinar ultraviolet dengan panjang gelombang
lainnya,bila electron melompat dari
254nm. Kemudian percobaan Frank-Hertz Hg elektron tersebut akan mengalami
tersebut dijadikan percobaan klasik untuk tumbukan dengan atom hidrogen. Proses
menjelaskan teori kuantum. Gambaran tumbukan yang terjadi meliputi tumbukan
sederhana mengenai percobaan ini adalah elstik dan non elastik.
dalam tabung, elektron-elektron meinggalkan
katoda karena dipanasi dengan sebuah Pada percobaannya, James Franck dan
filamen pemanas, semua elektron kemudian Gustav Heinrich Hertz menembaki uap
dipercepat menuju sebuah kisi oleh beda merkuri (Hg) dengan elektron yang energinya
potensial yang diatur. Apabila energi elektron diketahui. Skema percobaan yang dilakukan
lebih besar dari energi pada V0, yaitu oleh franck dan hertz dapat dilihat pada
tegangan perlambat kecil antara kisi dan pelat gambar dibawah ini . Beda tegangan Vo
katoda, maka elektron dengan energi eV dipasang diantara kisi G1 dan G2 sehingga tiap
dapat menembus kisi dan jatuh pada plat elektron yang mempunyai energi lebih besar
anoda. Arus elektron yang mencapai plat dari harga minimum tertentu memberi
anoda tersebut dapat diukur dengan kontribusi pada arus Ia juga membesar.
menggunakan amperemeter. Semakin banyak
elektron yang mencapai anoda maka arus
listriknya makin besar. Atom-atom dalam
tabung saling bertumbukan akan tetapi tidak
ada energi yang dilepaskan di dalam
tumbukan ini. Jadi tumbukannya secara
elastis. Untuk menghsilkan terjadinya
pelepasan energi, maka atom mengalami
transisi ke suatu keadaan eksitasi dan hal ini
dapat dilakukan dengan cara tabung elektron Gambar 2. Rangkaian percobaan Franck Hertz
diisi dengan gas hidrogen, maka elektron akan
mengalami tumbukan dan jika tegangan Dalam tabung, tekanan udara relatif
dinaikkan lagi maka arus listriknya juga akan lebih rendah dibandingkan dengan tekanan
ikut naik. Jika energi kinetik kekal dalam udara pada laboratorium sehingga elektron
tumbukan antar elektron dan sebuah atom uap didalam tabung dapat menumbuk atom Hg
gas hidrogen, elektronnya hanya terpental tanpa kehilangan energi. Dengan kata lain,
dalam arah yang berbeda dengan arah tumbukan pada tabung bersifat elastik
datangnya.karena atom tersebut lebih masif sempurna. Satu satunya mekanisme agar
dari elektron, atom hampir tidak kehilangan elektron kehilangan energinya setelah
energi dalam proses tersebut. tumbukan ialah besar energi penumbuk telah
mencapai harga tertentu menyebabkan atom
Setelah energi kritis tercapai, ternyata Hg melakukan transisi keluar dari keadaan
arus menurun secara tiba-tiba. Tafsiran dari dasar ke keadaan tereksitasi. Sehingga
effek ini ialah bahwa elektron yang berdasarkan percobaan Franck Hertz
bertumbukan dengan atom memberikan lakukan, saat energi elektron telah mencapai
sebagian atau seluruh energi di atas tingkat hingga melampaui harga A eV, elektron akan
dasar. Tumbukan semacam ini disebut tak menumbuk Hg secara inelastik sehingga
elastis. Energi kritis elektron bersesuaian energinya diserap oleh atom Hg (yang kini
dengan energi yang diperlukan untuk telah berada didalam keadaan tereksitasi)
menaikkan atom ke tingkat eksitasi terendah. tersebut dengan besar energi yang sama, dan
Pada percobaan Frank-Hertz elektron penumbuk yang terpantul dengan
mengggunakan sinar elektron yang dipercepat energi yang sangat kecil. Dengan kata lain,
untuk mengukur besarnya energi eksitasi pada saat energi telah melampaui A eV maka
pertama pada atom gas mercury (Hg). arus pada keping akan menurun. Lalu, seiring
Elektron yang dihasilkan dari proses pembesaran harga tegangan pemercepat arus
termionik pada katoda akan dipercepat pada keping akan kembali membesar dan
diantara katoda dan anoda, dalam tabung uap- menurun kembali seperti pada peristiwa diatas
yaitu pada saat energi 2A eV dan 3A eV.
Penjelasannya: Saat tegangan pemercepat V 3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu
kembali dinaikan hingga 2A Volt, maka lintasan stasioner ke satu lintasan stasioner
elektron akan kembali menumbuk atom lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi
secara inelastik sehingga mengakibatkan atom tertentu terlibat yang besarnya sesuai
kembali tereksitasi. Sehingga, elektron hasil dengan persamaan E=h
tumbukan tersebut kembali kehilangan energi 4. Lintasan elektron yang dibolehkan
sebesar A eV. Dan, Saat V mencapai 3A Volt memiliki besaran dengan sifat-sifat
maupun kelipatan A Volt lainnya, mekanisme tertentu, terutama sifat yang disebut
serupa akan kembali terjadi. momentum sudut.[2]

Hasil energi kritis sebesar A eV ini Dengan demikian, stuktur atom


juga ternyata mengemisikan atom sehingga berdasarkan model atom Bohr adalah elektron
menimbulkan spektrum UV atau foton dengan dapat berada di dalam lintasan-lintasan
panjang gelombang sebesar B nm, yang juga stasioner dengan energi tertentu. Dimana
muncul saat energi kritis sebesar A, 2A, dan lintasan elektron dapat juga dianggap sebagai
3A . Jarak antara dua puncak berdekatan tingkat energi elektron. Meskipun model atom
merupakan besarnya tegangan eksitasi atom Bohr dapat menjelaskan kestabilan atom dan
(Ve). Energi eksitasi atom merupakan spektrum garis atom hidrogen, model atom
perkalian antara muatan listrik elektron Bohr tidak dapat digunakan untuk
dengan tegangan eksitasi yaitu : menentukan spektrum atom berelektron
banyak. Jadi model atom Bohr tersebut
Ee =e V e memiliki kelebihan dapat menjelaskan bahwa
atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
Energi ini digunakan untuk bereksitasi ke berpindahnya elektron. Sedangkan
tingkat energi yang lebih tinggi dan kelemahannya adalah tidak dapat menjelaskan
kemudian tereksitasi kembali dengan efek zeeman dan efek strack.
memancarkan foton yang memiliki panjang II.4Lampu Merkuri
gelombang sehingga :
Lampu merkuri (Hg),Merupakan
hc contoh yag biasa di jumpai dari mekanisme
=
eVe medan listrik. Percobaan Frank - Hertz
berhasil membuktikan bahwa atom dapat
Percobaan Frank-Hertz adalah suatu menyerap energi dan atom tersebut
eksperimen untuk menguji hipotesis Bohr. mempunyai level-level energi.
Neils Bohr telah mengembangkan kekurangan Inilah set-up Eksperimennya,
dari teori yang dikemukakan oleh Rutherford kemudian didapatkan kurva arus terhadap
pada tahun 1913 melalui percobaannya tegangan yang naik turun.
tentang spektrum atom hidrogen. Penjelasan
Bohr tentang atom hidrogen melibatkan
gabungan antara teori klsik dari Rutherford
dan teori kuantum dari Planck yang
diungkapkan dalam 4 postulat, yaitu:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang
diperbolehkan bagi satu elektron dalam
atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai
keadaan gerak stasioner (menetap) elektron
dan merupakan lintasan melingkar
disekeliling inti. Gambar 3.
2. Selama elektron berada dalam lintasan Kurva Arus terhadap tegangan
stasioner, energi elektron tetap sehingga
tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang
dipancarkan maupun diserap.
Tnominal U1 U2 Time/ Volt/div
(div) (V) Tactual
(C) (V) (V) div (s) Ch1 2,8 (C)
Ch2 0,028 99,428
III.Percobaan 1 0,005 5 0,01 175 0,028 57
30 1,5 0,005 5 1,6
0,01 0,016
176 99,673
2 0,005 5 0,01 175 0,016 47
1,8 0,018 99,632
1 0,005 5 0,01 175
0,018 65
175 35 1,5 0,005 5 0,01 174
2 0,02 99,591
2 0,005 5 0,01 175 0,02 84
1 0,005 5 2,2
0,01 176
0,022 99,551
40 1,5 0,005 5 0,01 175 0,022 02
2 0,005 5 1,8
0,01 175
0,018 99,632
Tabung Frank- 0,018 65
Frank- Hertz Osiloskop 99,632
Hertz Control 1,8 0,018 0,018 65
unit 99,673
Gambar 4. Diagram percobaan Frank-Hertz 1,6 0,016 0,016 47
99,591
Percobaan Frank-Hertz ini dilakukan 2 0,02 0,02 84
dengan memasang semua instrumen yang
digunakan, yaitu tabung Frank-Hertz berisi ANALISA
gas mercury, control unit dan osiloskop.
Semua alat dipasang seperti gambar di atas. Pada percobaan Frank-Hertz ini
Pertama-tama menyalakan seluruh alat yang diperoleh data berupa grafik V (volt/div)
akan digunakan, setelah semua alat dirangkai terhadap t (time/div) yang ditampilkan pada
dan dihubungkan satu dengan lainnya layar osiloskop. Berdasarkan grafik yang
kemudian mengatur parameter yang akan didapatkan untuk semua percobaan yang
digunakan pada percobaan. Mengatur dilakukan hasilnya hampir sama. Hal ini
parameter awal, yaitu : suhu atomisasi disebabkan karena untuk channel 1 pada
(Tnominal) pada 175C, tegangan pemercepat osiloskop tidak terbaca dan menghasilkan
(U1) 30 V, tegangan henti (U2) 1V dan U H garis lurus saja sehingga grafik yang terbaca
pada 4,8 V. Praktikum ini terdiri dari 9 hanya pada channel 2. Grafik pada channel 1
percobaan dengan parameter yang berbeda. tidak terbaca dikarenakan ada bagian dari
Untuk percobaan 1-3 digunakan U1=30V control unit yang tidak bisa digunakan,
dengan variasi U2=1V, 1,5V, dan 2V. sehingga data yang dihasilkan menjadi tidak
Percobaan 4-6 U1=35V dengan variasi U2 sesuai dengan teori yang ada. Dari grafik
yang sama seperti percobaan 1-3. Dan yang yang didapat terdapat amplitudo, volt/div dan
terakhir percobaan 7-9 digunakan U1=40V time/div. Nilai dari besaran-besaran ini
dan variasi U2 seperti percobaan sebelumnya. selanjutnya digunakan untuk menentukan
Setelah parameter diatur, tekan tombol start nilai energi eksitasi atom mercury.
pada CU dan tunggu hingga lampu pada CU Dari pengolahan data yang telah
tidak berkedip lagi dan mencatat suhu dilakukan, didapat nilai energi eksitasi untuk
eksitasinya (Tactual) serta perhatikan grafik masing-masing percobaan. Dikarenakan
yang muncul pada layar osiloskop. Data yang grafik yang didapatkan sama untuk semua
didapatkan pada praktikum ini adalah grafik percobaan, maka hasil yang didapatkanpun
yang tertera pada layar osiloskop dan dilihat tidak jauh berbeda untuk semua percobaan.
volt perdiv beserta time perdiv nya. Nilai energi eksitasi pada percobaan ini
berkisar antara 0.02 eV. Sedangkan
IV. Data dan Analisis berdasarkan pendekatan Bohr energi eksitasi
Tabel 1. Data percobaan Frank-Hertz yang didapat adalah 4,9 eV. Sehingga jika
dibandingkan antara percobaan dan
Table 2. Hasil percobaan Frank-Hertz pendekatan Bohr nilainya sangat jauh berbeda
Amax Vkritis (V) Eeksitasi (eV) KSR (%)
dan KSR yang didapat adalah hampir
mendekati nilai 100%.
V. Simpulan
Daftar Pustaka
Berdasarkan percobaan yang telah [1] Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern.
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa prinsip
Jakarta : UI-Press Beiser,
eksitasi model atom Bohr adalah
berpindahnya electron dari orbital keadaan [2] Arthur. 1992. Konsep Fisika Modern.
dasar ke orbital satu tingkat di atasnya.
Eksitasi atom melalui tumbukan elastic dan Jakarta : Erlangga
inelastic dapat kita lihat pada grafik osiloskop
yang menunjukan adanya eksitasi atom, [3] Siregar,Rustam E. 2010.FISIKA
begitulah percobaan Frank-Hertz dilakukan. KUANTUM. Universitas Padjadjaran :
Energy atom terkuantisasi dapat kita lihat dari
energy yang dapat dihitung. Eksitasi atom Widya
merkuri yang didapatkan pada percobaan ini
adalah sekitar 0,02 eV. Nilai energy eksitasi
ini sangat jauh berbeda jika dibandingkan
dengan pendekatan Bohr yang bernilai 4,9 eV.

Anda mungkin juga menyukai