Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN FRANCK HERTZ (M-1)

Yuli Sartika* (140310140029), Alfi Habibi Y. M (140310140014)


Program studi Fisika, MIPA Universitas Padjadjaran
05 Juni 2018
Asisten : M. Rizal F

Abstrak

Percobaan Frank- Hertz merupakan percobaan yang dilakukan untuk membuktikan teori Bohr
mengenai eksitasi yang terjadi pada atom melalui peristiwa tumbukan elastik dan inelastik. Pada
percobaan ditentukan tegangan eksitasi dan energi eksitasi atom Hg, yang mana percobaan ini
menunjukkan kebenaran teori kuantum bahwa energi elektron memang terkauntisasi. Semakin besar
U1 semakin besar, arus yang tertangkap pada pelat pengumpul juga semakin besar. Namun karena
terdapat tumbukan elektron yang bersifat inelastik, sebagian besar energi dari elektron terserap oleh
atom dan digunakan atom untuk tereksitasi menyebabkan gerak elektron atau arus terlihat menurun.
Dari hasil percobaan didapatkan nilai tegangan eksitasi atom Merkuri (Hg) sebesar 3,167 V dan 2,67
V dengan energi eksitasinya sebesar 3,167 eV dan 2,667 eV dengan KSR berturut-turut diperoleh
35,367% dan 45,571%.

Kata kunci: Franck-Hertz, tumbukan, elastik, inelastik, eksitasi, atom Hg

I. Pendahuluan unsur hidrogen. Hasil pengamatannya menunjukkan


Sebuah atom dapat mengeksitasi ke tingkat energi bahwa spektrum hidrogen merupakan garis-garis
di atas tingkat energi dasar yang menyebabkan atom terpisah atau lintasan elektron yang mempunyai
tersebut memancarkan radiasi melalui dua cara. Salah tingkatan energi tertentu.[1].
satunya adalah tumbukan dengan partikel lain. Pada Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen
saat tumbukan, sebagian dari energi kinetik pada melibatkan gabungan antara teori klasik dari
partikel akan diserap oleh atom. Atom yang tereksitasi Rutherford dan teori kuantum dari Planck,
dengan cara ini akan kembali ke tingkat dasar dalam diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut :
waktu rata-rata 10-8 sekon dengan memancarkan satu
foton atau lebih. Cara lainnya adalah dengan lucutan 1. Elektron-elektron dalam mengelilingi inti
listrik dalam gas bertekanan rendah sehingga timbul atom berada pada tingkat- tingkat energi atau
medan listrik yang mempercepat elektron dan ion orbit tertentu. Tingkat-tingkat energi ini
atomik sampai energi kinetiknya cukup untuk dilambangkan dengan n=1, n=2, n=3, dan
megeksitasi atom ketika terjadi tumbukan. Pada tahun seterusnya. Bilangan bulat ini dinamakan
1914, James Franck dan Gustar Ludwig Hertz bilangan kuantum.
melaporkan bahwa energi yang hilang akibat elektron 2. Selama elektron berada pada tingkat energi
yang melewati uap mercury dan adanya pancaran sinar tertentu, misalnya n=1, energi elektron tetap.
ultraviolet dengan panjang gelombang 254nm. Artinya, tidak ada energi yang diemisikan
Kemudian percobaan Frank-Hertz tersebut dijadikan (dipancarkan) maupun diserap.
percobaan klasik untuk menjelaskan teori kuantum 3. Elektron dapat beralih dari satu tingkat energi
bahwa setiap atom itu memiliki tingkat-tingkat energi ke tingkat energi lain disertai perubahan
pada kulitnya energi. Besarnya perubahan energi sesuai
Percobaan Franck-Hertz ini bertujuan untuk dengan persamaan Planck, ∆E=hv.
memahami prinsip eksitasi atom dari model atom Bohr, 4. Tingkat energi elektron yang dibolehkan
memahami munculnya eksitasi atom melalui peristiwa memiliki momentum sudut tertentu.
tumbukan elastik dan inelastik, memahami proses
Menurut model atom Bohr, elektron mengelilingi
percobaan Franck-Hertz, menunjukkan kebenaran teori
inti pada lintasan tertentu yang disebut kulit elektron
kuantum bahwa energi elektron atom terkuantisasi dan
atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah
menentukan tegangan eksitasi atom merkuri.
adalah kulit elektron yang terletak paling dalam,
1.1 Model Atom Bohr semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan
Niels Henrik David Bohr (1885-1962) adalah
semakin tinggi tingkat energinya.[2].
seorang fisikawan Denmark yang berkontribusi dalam
upaya manusia untuk mengerti struktur atom dan teori
kuantum. Karya Bohr merupakan pondasi yang sangat
mendasar dalam struktur atom dan teori kuantum. Neils
Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui
pengamatan spektrum atom dengan menggunakan
tegangan tertentu, energi kinetik elektron dapat
mengeksitasi atom Hg, dan elektron akan kehilangan
tenaga sebesar tenaga eksitasi atom Hg yang disebut
dengan tumbukan inelastik.
Grafik arus anoda sebagai fungsi tegangan
pemercepat U1 akan memperlihatkan puncak-puncak
dan lembah-lembah seperti pada gambar 2.3. Jarak
antara dua puncak berdekatan merupakan besarnya
tegangan eksitasi atom (Ve) tersebut.
Energi eksitasi atom Hg merupakan perkalian
antara tegangan eksitasi atom (Ve) dengan muatan
elektron (e). [3].

𝐸𝑒𝑘𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 = 𝑒 . 𝑉𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 (1)

Gambar 1. Model Atom Bohr

Sebuah atom dapat mengeksitasi ke tingkat energi


di atas tingkat energi dasar yang menyebabkan atom
tersebut memancarkan radiasi melalui dua cara. Salah
satunya adalah tumbukan dengan partikel lain. Pada
saat tumbukan, sebagian dari energi kinetik pada
partikel akan diserap oleh atom. Atom yang tereksitasi
dengan cara ini akan kembali ke tingkat dasar. Cara Gambar 2. Skema prinsip percobaan Franck-Hertz
lainnya adalah dengan lecutan listrik dalam gas
bertekanan rendah, sehingga timbul medan listrik yang
mempercepat elektron dan ion atomik sampai energi
kinetiknya cukup untuk mengeksitasi atom ketika
terjadi tumbukan.

1.2 Percobaan Franck Hertz


James Franck dan Gustav Hertz pada tahun 1914
melakukan eksperimen dengan cara menembaki atom-
atom merkuri atau raksa (Hg) dengan electron.
Eksperimen ini dilakukan untuk membuktikan teori
quantum bahwa setiap atom itu memiliki tingkat-
tingkat energi pada kulitnya. Sehingga jika electron Gambar 3. Grafik arus anoda terhadap tegangan
pada suatu kulit akan berpindah tempat ke energi kulit pemercepat
yang lebih rendah, maka dia membutuhkan sejumlah
energi tertentu untuk melakukannya. II. Metode Penelitian
Franck-Hertz melakukan eksperimennya dengan 2.1 Alat dan Bahan
menggunakan tabung yang berisi raksa (Hg) dalam fasa Alat percobaan yang digunakan yaitu Franck-
gas. Didalam tabung tersebut diletakkan sebuah ujung Hertz Control Unit, Tabung Franck-Hertz berisi Hg
katoda, anoda, dan plat pengumpul. Selain itu pada dilengkapi dengan oven, serta osiloskop. .
katoda juga diletakkan pemanas agar katoda dapat
melepaskan elektron dengan mudah. Selanjutnya antara
katoda dengan anoda diberikan sebuah beda potensial,
yang mana beda potensial (Vak) ini akan memberikan
energi kinetik (Ek) pada elektron yang terlepas dari
katoda bergerak menuju anoda. Sedangkan anoda
sendiri dibuat dengan plat yang berlubang-lubang mirip
jaring. Sehingga sebagian elektron yang menuju anoda
akan diloloskan dan ditangkap oleh plat kolektor.
Elektron yang dipancarkan karena pemanasan
pada katoda akan dipercepat oleh tegangan pemercepat,
Gambar 4. Rangkaian percobaan Franck Hertz
sehingga energi kinetiknya bertambah besar. Atom-
atom dalam tabung saling bertumbukan akan tetapi
tidak ada energi yang dilepaskan dalam tumbukan ini.
Tumbukan tersebut merupakan tumbuken elastik. Pada
2.2 Diagram Alir Tabel 2. Data hasil percobaan

I (nA) Tegangan Eksitasi Energi Eksitasi


U1 (V) U2 (V) λ1 (m) λ2 (m)
I1 (nA) I2 (nA) I3 (nA) ∆Vk1 (V) ∆Vk2 (V) Ek1 (J) Ek2 (J)
1 2 5 8 3 3 4,807E-19 4,807E-19 4,133E-07 4,133E-07
30 1,5 2 5 7 3 2 4,807E-19 3,204E-19 4,133E-07 6,199E-07
2 4 7 3 -7 4,807E-19 -1,122E-18 4,133E-07 -1,77E-07
1 2 6 9 4 3 6,409E-19 4,807E-19 3,0997E-07 4,133E-07
40 1,5 4 8 4 -8 6,409E-19 -1,282E-18 3,0997E-07 -1,55E-07
2 2 5 8 3 3 4,807E-19 4,807E-19 4,133E-07 4,133E-07
1 3 6 8 3 2 4,807E-19 3,204E-19 4,133E-07 6,199E-07
50 1,5 5 8 3 -8 4,807E-19 -1,282E-18 4,133E-07 -1,55E-07
2 3 6 8 3 2 4,807E-19 3,204E-19 4,133E-07 6,199E-07
1 4 8 4 -8 6,409E-19 -1,282E-18 3,0997E-07 -1,55E-07
60 1,5 5 8 3 -8 4,807E-19 -1,282E-18 4,133E-07 -1,55E-07
2 6 8 2 -8 3,204E-19 -1,282E-18 6,1995E-07 -1,55E-07
Rata-rata 3,16667 -2,6667 5,074E-19 -4,272E-19 4,0469E-07 1,79E-07
KSR 35,367347 45,571429 404,687327 178,97266

Grafik. Hubungan Tegangan dan Arus

Gambar 5. Diagram Alir Percobaan Frank Heartz

258 257 47
III. Hasil dan Pembahasan
Contoh pengolahan data:

1. Menentukan tegangan eksitasi


∆Vk = Vk+1 - Vk ..... (2)
∆Vk1 = V2 – V1 = 5 – 2 = 3V 269 48 258
2. Menentukan energi eksitasi
Ek = e. ∆Vk ..... (3)
Ek1 = 1, 60218 x 10-19 x 3 = 4, 80653 x 10-19 J =
3eV
3. Menentukan panjang gelombang sinar yang
dipancarkan raksa
ℎ𝑐 368 58 368
λ= ....(4)
𝐸𝑘

6,62617 𝑥 10−34 𝑥 2,998 𝑥 108


λ1 = = 4,13298x10-7 m
4,80653 x 10−19

Tabel 1. Data literatur untuk perhitungan 48 58 68


Catatan: cara pembacaan grafik I1: I2 : I3
h (J s) c (m/s) e (C)
6,62618E+34 299800000 1,60218E-19 Analisa Percobaan

Dengan menggunakan literatur pada tabel 1 dan Berdasarkan percobaan Franck-Hertz dapat diketahui
persamaan-persamaan di atas, maka diperoleh: tegangan dan energi eksitasi sebuah atom merkuri
(Hg). Pada percobaan ini diberikan tegangan
pemercepat U1 dari rentang 30 V – 60 V dengan
pengambilan data dilakukan setiap 10 V. Kemudian
potensial henti U2 diberikan variasi 1V; 1,5V; dan 2V.
Saat U1 diperbesar maka elektron yang mencapai pelat
anoda juga bertambah sehingga arus IA juga meningkat 2. Ketika terjadi tumbukan inelastik artinya terjadi
sampai mencapai nilai maksimum. penyerapan energi kinetik oleh atom yang
Dalam tabung, tekanan udara relatif rendah dari bertumbukan dengan elektron. Sedangkan
tekanan lingkungan, sehingga elektron dalam tabung tumbukan elastik terjadi saat tumbukan tanpa
menumbuk atom Hg tanpa kehilangan energi. terjadi penyerapan energi oleh atom Hg karena
Tumbukan tersebut disebut dengan tumbukan elastik, energi yang dimiliki elektron tidak cukup untuk
yang mana pada tumbukan ini atom Hg tidak menerima mengeksitasi atom Hg.
energi kinetik dari elektron sehingga atom Hg tidak 3. Percobaan Franck-Hertz melalui pemanasan
bisa melakukan transisi dari keadaan dasar ke keadaan elektron dengan sebuah filamen pemanas
tereksitasi. sehingga elektron-elektron akan bergerak
Agar eksitasi atom Hg terjadi maka atom Hg harus meninggalkan pelat katoda menuju pelat anoda
memiliki energi yang cukup untuk dapat terkuantisasi dengan menembus kisi dan menyebabkan
ke keadaan tereksitasi yaitu dengan cara menyerap terjadinya tumbukan elastik dan inelastik antara
energi elektron yang menumbuknya, sehingga elektron atom Hg dan elektron.
harus memiliki energi yang lebih besar dari energi 4. Energi elektron yang terkuantisasi dapat diketahui
eksitasi atom Hg. Sehingga apabila energi elektron dari tingkat energi berbeda yang dipengaruhi oleh
sedikit lebih besar dari energi eksitasinya maka akan bilangan kuantum yang menunjukan tingkat-
terjadi tumbukan inelastik antara elektron dan atom tingkatannya.
Hg. Dan apabila telah mencapai energi eksitasinya 5. Didapatkan tegangan eksitasi atom Merkuri (Hg)
akan terjadi penurunan arus. Demikian proses tersebut sebesar 3,167 V dan 2,67 V.
akan berulang ketika U1 dinaikkan.
Dari hasil percobaan diperoleh nilai energi eksitasi
rata-rata sebesar 5,07356 x 10-19 J atau 3,167 eV dan - Daftar Pustaka
4, 27247 x 10-19 atau -2,667 eV (hasil minus hanya [1] Anonim. 2016. Teori Atom Bohr.
menunjukan adanya penurunan arus/ eksitasi atom http://fisikazone.com/model-atom-bohr/ (Diakses
yang menurun akibat U2 yang diperbesar). Jika 03 Juni 2018 17.53 WIB)
dibandingkan dengan literatur energi eksitasi atom Hg [2] Latief, Farid. Percobaan Franck Hertz.
yaitu 4,9 eV maka diperoleh KSR berturut-turut https://www.academia.edu/24251712/PERCOBA
sebesar 35,367% dan 45,571%. AN_FRANK_HERTZ
Untuk panjang gelombang yang dihasilkan (Diakses 03 Juni 2018 20.30 WIB)
menunjukan λ dari cahaya yang dipancarkan radiasi [3] Nurhayati. 2008. Percobaan Franck-
spktral dari gas dalam tabung yang berwarna kebiru-
biruan untuk Hg. Diperoleh rata λ sebesar 404,687nm Hertz. Purwokerto: Fisika Universitas
dan 178,973nm. Untuk λ pertama diperoleh hasil yang Jenderal Soedirman.
mendekati dengan literatur panjang gelombang cahaya
biru yaitu 450-495nm sedangkan untuk λ kedua
diperoleh hasil yang jauh berbeda dengan literatur.
Selain itu perlu diketahui bahwa data-data di atas
diperoleh dari gambar yang ditampilkan osiloskop
seperti pada grafik, yang mana grafik tersebut
menunjukan hubungan V-I. Berdasarkan grafik
tersebut meskipun puncak-puncaknya masih ada yang
tidak terlihat jelas, namun secara keseluruhan sudah
mewakili kurva yang diharapkan.
Masih terdapatnya kesalahan pada percobaan
terjadi karena beberapa faktor tseperti misalnya dalam
hal pengamatan hasil percobaan yang diperoleh dari
tampilan pada osiloskop. Kesalahan pun dapat terjadi
pada penentuan tegangan kritis yang mana merupakan
perkiraan tiap puncak pada gambar osiloskop sehingga
hasil yang diperoleh kurang tepat.

IV. Kesimpulan
1. Sebuah atom akan tereksitasi ketika mendapat
energi yang cukup untuk tereksitasi. Salah
satunya melalui tumbukan dengan elektron
sehingga atom memperoleh energi kinetik dari
elektron yang akan membantu atom untuk
bereksitasi ke tingkat energi di atas tingkat dasar.

Anda mungkin juga menyukai