merkuri (Hg) dengan elektron yang energinya diketahui. Skema percobaan yang
dilakukan oleh franck dan hertz dapat dilihat pada gambar dibawah ini . Beda
tegangan Vo dipasang diantara kisi G1 dan G2 sehingga tiap elektron yang
mempunyai energi lebih besar dari harga minimum tertentu memberi kontribusi
pada arus Ia juga membesar.
1
tegangan pemercepat arus pada keping akan kembali membesar dan menurun
kembali seperti pada peristiwa diatas yaitu pada saat energi 2A eV dan 3A eV.
Penjelasannya: Saat tegangan pemercepat V kembali dinaikan hingga 2A Volt,
maka elektron akan kembali menumbuk atom secara inelastik sehingga
mengakibatkan atom kembali tereksitasi. Sehingga, elektron hasil tumbukan
tersebut kembali kehilangan energi sebesar A eV. Dan, Saat V mencapai 3A
Volt maupun kelipatan A Volt lainnya, mekanisme serupa akan kembali
terjadi.
𝐸𝑒 = 𝑒 𝑉𝑒
Energi ini digunakan untuk bereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi
dan kemudian tereksitasi kembali dengan memancarkan foton yang memiliki
panjang gelombang λ sehingga :
ℎ𝑐
𝜆=
𝑒𝑉𝑒
Eksperimen ini kemudian menjadi bukti dari teori model atom bohr yang
menerangkan bahwa elektron harus memiliki energi minimum tertentu untuk
dapat melakukan tumbukan inelastik dengan atom dan energi minimum
tersebut dapat diartikan sebagai energi dari sebuah keadaan eksitasi pada atom.
Sebuah atom dapat mengeksitasi ke tingkat energi di atas tingkat energi dasar
yang menyebabkan atom tersebut memancarkan radiasi melalui dua cara. Salah
satunya adalah tumbukan dengan partikel lain. Pada saat tumbukan, sebagian
dari energi kinetik pada partikel akan diserap oleh atom. Atom yang tereksitasi
2
dengan cara ini akan kembali ke tingkat dasar dalam waktu rata-rata 10-8 sekon
dengan memancarkan satu foton atau lebih.
Elektron yang dipancarkan oleh pemanasan (F) pada katoda (k) akan
dipercepat oleh tegangan kisi (Vg), sehingga energi kinetiknya bertambah besar.
Pada tegangan kisi tertentu, energi kinetik elektron dapat mengeksitasi atom
Neon, dan elektron akan kehilangan tenaga sebesar tenaga eksitasi atom Neon.
Elektron ini tidak akan mampu lagi mencapai anoda jika tenaga sisanya kurang
dari tenaga penghalang (Vp), sehingga terjadi pemerosotan arus anoda (Ia). Bila
tegangan kisi dinaikkan lagi lebih lanjut, maka arus anoda akan naik lagi, tetapi
kemudian merosot lagi bila tegangan kisi sama dengan kelipatan bulat tegangan
eksitasi (Ve). Hal ini terjadi karena elektron sebelum sampai di kisi telah
beberapa kali mengeksitasi atom Neon dan akan mengeksitasi lagi di daerah
dekat kisi, sehingga tidak mencapai anoda.
Dengan demikian grafik arus anoda (Ia) sebagai fungsi tegangan kisi
(Vg) akan memperlihatkan puncak-puncak dan lembah-lembah seperti pada
gambar 2. Jarak antara dua puncak berdekatan merupakan besarnya tegangan
eksitasi atom (Ve) tersebut.
3
4