Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 7

LAPORAN FISIKA EKSPERIMEN


PERCOBAAN 2

FRANCK-HERTZ

Dosen Pengampu : Zulfa Nasir, M.Si

Oleh :
Mohd Rendy Samudra
2103126159
Kelompok 7:
Laelatul Khasanah 2103135706
Shintya Gehasi Fernanda Simbolon 2103134788

Kelas: Fisika C

Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Riau
Pekanbaru
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Leukipos dan Demokritos dua ilmuan yang mengembangkan konsep


atom. Mereka menyatakan bahwa atom bagian terkecil suatu zat/partikal
yang tidak dapat dibagi lagi. Konsep ini bertahan hingga abad XIX. Pada
akhir abad ke XIX banyak ilmuan yang berusaha mengungkap rahasia
atom (Usuludin, 1999) . Teori atom Bhor memperkenalkan atom sebagai
sejenis miniatur planit mengitari matahari, dengan elektron-elektron
mengelilingi orbitnya sekitar bagian pokok, tapi dengan perbedaan yang
sangat penting. Bilamana hukum-hukum fisika klasik mengatakan tentang
perputaran orbit dalam segala ukuran, Bhor membuktikan bahwa elektron-
elektron dalam sebuah atom hanya dapat berputar dalam orbitnya dalam
ukuran spesifik tertentu. Atau dalam kalimat rumus lain : elektron-elektron
yang mengitari bagian pokok berada pada tingkat energi (kulit) tertententu
tanpa menyerap atau memancarkan energi. Elektron dapat berpindah dari
lapisan dalam ke lapisan luar jika menyerap energi. Sebaliknya, elektron
akan berpindah dari lapisan luar ke lapisan lebih dalam dengan
memancarkan energi.
Kemampuan teori Bhor yang menjelaskan spektrum dari hydrogen
atom, yakni telah diketahui bahwa gas hydrogen jika dipanaskan pada
tingkat kepanasan tinggi, akan mengeluarkan cahaya dari suatu frekuensi
tertentu. Nilai terbesar teori Bhor tentang atom dari hipotesa sederhana
tapi sanggup menjelaskan dengan ketetapan yang mengagumkan tentang
gelombang panjang yang persis dari semua garis spektral (warna) yang
dikeluarkan oleh hidrogen. Selain hal tersebut sejak awal mulanya
penggunaan spektroskopi dalam percobaan fisika atom, telah diketahui
bahwa atom mengemisikan radiasi pada frekuensi yang bersifat diskrit.
Sehingga menurut model atom Bohr, frekuensi radiasi ν berhubungan
dengan perubahan level energi yang ditulis dalam perumusan Δ E = hν.

1
Eksperimen lanjut membuktikan bahwa absorbsi radiasi oleh atom
juga terjadi pada frekuensi yang diskret. Maka, diharapkan pula transfer
energi pada elektron atom melalui mekanisme apapun besarnya akan
selalu diskret dan berhubungan dengan spektrum atom tersebut, seperti
yang digambarkan oleh persamaan diatas. Salah satu mekanisme transfer
energi adalah melalui tumbukan elektron yang bersifat tak elastis dari
suatu keseluruhan atom. Jika atom yang dibombardir tidak mengalami
ionisasi dan bila sedikit energi digunakan untuk keseimbangan
momentum, maka seluruh energi kinetik dari elektron yang ditembakkan
dapat tersalur ke dalam sistem atom. Namun, teori Niels Bohr terdapat
kekurangan dan harus diganti secara mekanika.
kuantum, agar ketelitian dan kegunaannya lebih besar. Berdasarkan
permasalahan inilah, pada tahun 1914 ilmuwan bernama James Franck
dan Gustav Hertz melakukan sederetan eksperimen yang membuktikan
kebenaran teori Bohr yakni juga mengenai kehadiran eksitasi atom.
Percobaan yang dilakukan oleh Frank dan Hertz pada prinsipnya adalah
sederhana yaitu mencoba mengukur energi kinetik elektron sebelum dan
sesudah ditumbukkan pada atom-atom merkuri. Percobaan dilakukan
dengan suatu tabung yang menghasilkan sinar katoda (Gambar 2.1).
Tabung diisi uap merkuri. Pada waktu seberkas sinar katoda memancar
dari katoda, berkas elektron tersebut akan menghantam atom-atom uap
merkuri. Berkas tersebut akan melewati anoda dan akan menuju ke
pengumpul elektron yang dihubungkan dengan sebuah mikroamperemeter.
Pengumpul diberi tegangan lebih negatif dari anoda (misal 0,5 eV),
sehingga ketika energi kinetik elektron kurang dari selisih tegangan anoda
pengumpul elektron tidak akan sampai ke pengumpul (arus tidak akan
terdeteksi). Dengan mengatur tegangan pengumpul dan mengamati arus
yang mengalir pada mikroamperemeter. Frank dan Hertz mampu
menghitung besarnya energi kinetik elektron seolah menghantam atom-
atom merkuri.

1
1.2 TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan percobaan praktikum efek fotlistrik ini adalah,
sebagai berikut :
1.2.1 Untuk memahami fenomena efek fotolistrik secara keseluruhan.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

Pada tahun 1914 Franck dan Hertz membuat sebuah alat yang dapat
mereka
gunakan untuk mempelajari ionisasi yang dihasilkan dalam atom-atom
sebuah gas atau uap oleh elektron yang dipancarkan dari sebuah kawat
panas melalui proses emisi termionik. Elektron ini kemudian dipercepat
dalam sebuah medan listrik sehingga energinya dapat diketahui dengan
baik. Untuk sebuah elektron dengan energi yang lebih kecil daripada
energi ionisasi, Franck dan Hertz berharap tidak terjadi perpindahan energi
antara elektron dan atom-atom. Sebaliknya, untuk energi yang lebih besar,
mereka mengharapkan terjadinya kehilangan energi elektron yang
besarnya sama dengan besar energi ionisasi.

Gambar 2.1: Rangkaian percobaan yang dilakukan Franck Hertz

Terdapat dua mekanisme eksitasi elektron dari tingkat dasar menuju


ketingkat
lebih tinggi yang akan memancarkan radiasi dan menimbulkan
spektrum, mekanisme tersebut antara lain tumbukan dengan partikel
menyebabkan sebagian energi kinetik diserap. Yang kedua lucutan istrik
dalam gas bertekanan rendah menimbulkan medan listrik yang
mempercepat electron. Kedua mekanisme ini digunakan untuk menyelidiki
tingkat energi diskrit dalam atom. Mekanisme di atas berperan penting
dalam percobaan Frank Hertz, pada percobaan ini elektron yang
mempunyai energi kurang dari harga minimum tertentu, maka akan

1
menimbulkan arus. Jika besaran tegangan bertambah, elektron bertambah
sehingga menyebakan arus naik.

Perhatikan gambar (2) yang berisi tentang grafik hasil percobaan Frank
Hertz
yang menunjukkan potensial kritis dalam air raksa. Tumbukan elektron
dengan atom uap, dengan energi kekal, menyebabkan electron terpental
dalam arah yang datangnya Setelah mencapai energy kritis, arus pada
keeping menurun tiba-tiba. Elektron yang bertumbukan dengan atom
memberikan sebagian atau seluruh energi kinetiknya untuk mengeksitasi
atom ke tingkat energi yang lebih tinggi. Pada tegangan kisi tertentu ,
energi kinetik elektron dapat mengeksitasi atom Neon, dan elektron akan
kehilangan energi sebesar energi eksitasi atom Neon. Elektron ini tidak
akan mampu lagi mencapai anoda jika energi sisanya kurang dari tegangan
penghalang (Vp), sehingga terjadi penurunan arus anoda (Ia). Bila
tegangan kisi dinaikkan lagi lebih lanjut, maka arus anoda akan naik lagi,
tetapi kemudian merosot lagi bila tegangan kisi sama dengan kelipatan
bulat tegangan eksitasi (Ve). Hal ini terjadi karena elektron sebelum
sampai di kisi telah beberapa kali mengeksitasi atom Neon dan akan
mengeksitasi lagi di daerah dekat kisi, sehingga tidak mencapai anoda.
Dengan demikian grafik arus anoda (Ia) sebagai fungsi tegangan kisi (Vg)
akan memperlihatkan puncak-puncak dan lembah-lembah seperti pada
Gambar 2. Jarak antara dua puncak berdekatan merupakan besarnya

1
tegangan eksitasi atom (Ve) tersebut. Energi eksitasi atom (Neon)
merupakan perkalian antara tegangan eksitasi atom (Ve) dengan muatan
elektron (e)

1
BAB III
METODE
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen ini adalah
sebagai berikut :
3.1.1 Laptop
3.1.2 Virtual lab amrita.

3.2 Langkah Percobaan


1. Menggunakan Amrita Virtual lab untuk melakukan simulasi.
2. Gas Neon (Ne) atau Mercury (Hg) dipilih untuk membantu proses
dalam percobaan.
3. Tombol tampilan diklik untuk mengatur tegangan pada filamen.
4. Kemudian jika elektron yang keluar tidak menuju anoda (kolektor)
tetapi menuju ke arah bidang katoda, maka.
5. Tegangan pada grid diterapkan sehingga elektron bergerak menuju
anoda (kolektor).
6. Amati grafik yang terbentuk dari percobaan tersebut.
7. Tekan tombol PC mode off untuk menghentikan lab virtual amrita.

1
BAB IV
ANALISA HASIL

4.1 Data Hasil Percobaan

Gambar 1.1 gas Neon (Ne) Gambar 1.2 gas Mercury (Hg)

Gas Tegangan Tegangan Tegangan Arus


Percobaan Filament Grid Anoda
Neon (Ne) 8V 9,9 V 1,5 V 50,6 mA
Mercury (Hg) 8V 9,9 V 1,5 V 62,7 mA

4.2 Analisis Data

4.2.1. Jelaskan apa yang anda pelajari tentang kuantisasi radiasi dari
percobaan Franck- Hertz!
Jawab:
Kuantisasi radiasi dari Percobaan Franck-Hertz membuktikan atau
menegaskan bahwa elektron hanyaa menempati keadaan energi
terkuautisasi diskrit yang mana percobaan ini mendukung teori atom Bohr.

4.2.2 Dengan mengerjakan simulasi, cari tahu tingkat energi


terkuantisasi yang berbeda dari mercury dan neon. Juga memperhitungkan
puncak dalam karakteristik Voltage current?
Jawab:

1
Tingkat energi kuantifan atom neon taitu 16 eV dan tingkat energi
kuantisasi pada atom mercury yaitu 4.9 eV.

4.2.3 Apa yang terjadi jika potensial percepatan mencapai 4.9 eV untuk
mercury, 18,3 eV untuk neou dan mengapa ?
Jawab:
Dalam merkuri, jika potensial percepatan mencapai 4,9 eV yang
merupakan energi terendah yang dibutuhkan atom merkuri untuk
membangkitkan arus turun tajam. Hal ini disebabkan oleh tumbukan
inelastis antara elektron yang dipercepat dan elektron dalam merkuri.
sedangkan pada neon, jika potensial dipercepat atau mencapai 18,3 eV,
maka setiap elektron memiliki potensial tersebut dan menghasilkan
tumbukan inelastis. Tingkat energi elektron yang terikat pada atom
dinaikkan dan elektron hampir tidak diberi energi dan pada titik itu kami
mengukur penurunan arus. Tumbukan tidak elastis yang terjadi antara
elektron dan gas neon.

4.2.4 Apa Perbedaan tumbukan elastik dan inelastis?


Jawab:
Tumbukan elastik terjadi jika gaya antara benda-benda adalah kekal, maka
tidak ada energi mekanik yang berubah pada tumbukan, energi kinetik
total sesudah dan sebelum tumbukan adalah sama. Hal ini berbeda dengan
tumbukan Inelastik yang terjadi jika energi kinetik total setelah tumbukan
lebihmkecil daripada energi kinetik sebelum tumbukan.

4.2.5 Mengapa dektron digunakan untuk membangkitkan atom?


Jawab:
Karena elektron dapat tereksitasi jika diberi energi eksitasi, seperti jika
menyerap foton (Paket cahaya) atau partikel terdekat.

4.2.6 Apa yang terjadi Ketika electron bertabrakan dengan


inti Jawab:

1
Yang akan terjadi yitu elektron akan terhambur dan membelok. Elektron
juga akan berinteraksi melalui muatan listrik elektron dan inti.

4.3 Perhitungan
-

1
BAB V
PEMBAHASAN
Eksperimen Frank Hertz bertujuan untuk memahami model atom
Bohr dan fenomena eksitasi, memahami eksperimen Frank Hertz,
menentukan tegangan eksitasi atom, dan menentukan kemungkinan
spektrum atom neon berdasarkan energi yang diperoleh. Prinsip dasar
yang digunakan dalam percobaan ini adalah adanya postulat model atom
Bohr yang menjelaskan bahwa sistem atom hanya ada dalam keadaan
diskrit yang digambarkan dengan energi kecil. Elektron dapat berpindah
dari satu kulit dengan tingkat energi tertentu ke tingkat energi lainnya.
Frank Hertz melakukan percobaan untuk membuktikan postulat Niels
Bohr dengan membombardir elektron dengan atom merkuri. Elektron yang
ditembakkan kemudian mengenai atom merkuri dan tidak mungkin
elektron mengenai elektron merkuri juga. Adanya tumbukan ini
memberikan energi pada atom merkuri untuk terjadinya eksitasi. Elektron
merkuri akan bergerak hingga melewati kisi-kisi, mencapai pelat anoda,
menimbulkan arus, dan dapat dihitung menggunakan ammeter.
Pada percobaan ini yang digunakan bukanlah mercury seperti
percobaan Frank Hertz, melainkan neon. Proses yang terjadi selama
percobaan yaitu sebagai berikut. Ketika katoda dipanaskan maka elektron-
elektron pada katoda tersebut akan mulai bergetar karena panas yang ada.
Akibat getaran tersebut, maka akan menimbulkan energi kinetik sehingga
elektron dapat bergerak keluar dari katoda. Setelah itu elektron kemudian
melewati grid 1. Didalam grid 1, berupa seperti kisi sehingga ada elektron
yang lolos ada pula yang tidak. Setelah melewati grid 1 maka elektron
akan melewati grid 2. Di antara grid 1 dan grid 2 akan terjadi peristiwa
dimana elektron akan saling bertumbukan dengan atom-atom gas neon.
Tumbukan yang terjadi akan memberikan energi bagi atom neon untuk
terjadinya eksitasi pada elektronnya. Apabila tumbukan yang terjadi tepat
mengenai elektron atom neon maka energi yang dihasilkan bertambah
besar pula. Adanya energi tersebut juga menyebabkan elektron neon dapat
terpental keluar dari atom. Elektron yang keluar dari atom neon tersebut
digantikan oleh elektron bebas disekitarnya. Elektron neon hasil tumbukan

1
tersebut kemudian melewati grid 2 dan ditangkap di anoda sehingga terjadi
arus listrik. Arus listrik tersebut dapat diukur menggunakan amperemeter.
Tegangan eksitasi adalah tegangan yang diperlukan oleh atom neon agar
dapat tereksitasi. Pada dasarnya tegangan ini diperlukan untuk
mempercepat keluarnya elektron dari logam. Tegangan eksitasi juga
disebut sebagai tegangan puncak yang digunakan dalam mencari nilai
energi puncak. Pada grafik digambarkan sebagai puncak dari gunung dan
lembah.Dari gambar 4 dan 5 pada grafik percobaan terlihat bahwa adanya
kenaikan dan penurunan (Fluktuasi). Hal ini dikarenakan gas neon
memiliki tingkat-tingkat energi eksitasi sehingga tidak semua tegangan
yang masuk mampu membuat elektron bereksitasi. Pada puncak didalam
grafik tersebut menunjukkan aktivitas eksitasi yang besar sehingga dapat
diperkirakan tegangan tersebut mencukupi untuk mencapai tingkat energi
yang dibutuhkan untuk dapat melakukan eksitasi secara optimal. Eksitasi
akan terjadi apabila energi elektron yang datang lebih besar daripada
energi eksitasi dari atom gas neon. Jika energi elektron yang datang lebih
kecil dari energi eksitasi dari atom gas neon maka gas neon hanya akan
mengambil energi dari elektron lalu memberi elektron tersebut energi
sebagai reaksi normal dan kurangnya energi tersebut menjadikan hanya
terjadi tumbukan elastis sehingga elektron hanya terpental dalam arah
yang berbeda dengan datangnya tumbukan, dengan demikian energi atom
neon tidak berubah. Bila energi elektron yang datang lebih besar dari
energi eksitasi elektron atom gas neon maka terdapat sisa energi yang
tidak terserap oleh gas neon dan energi tersebut akan menjadi energi
kinetik elektron yang akhirnya terjadilah eksitasi.
Konsep atom Bohr mengatakan bahwa atom memiliki tingkat energi
diskrit. Konsep Bohr ini diverifikasi melalui percobaan Franck-Hertz yang
dilakukan pada tahun 1914 dengan membombardir atom-atom yang
diisolasi dengan elektron dan menunjukkan bahwa ada energi diskrit dari
elektron yang hilang bergantung pada karakteristik masing-masing unsur.

1
Pada percobaan ini tegangan yang digunakan pada filamen adalah
8 V, tegangan pada grid 9,9 V, dan tegangan pada anoda 1,5 V.
Berdasarkan data yang diperoleh, tidak terlihat pada grafik hubungan
antara potensial perbedaan dan arus naik turun, dan untuk menggabungkan
tegangan lain itu bukan angka lain, meskipun diganti itu masih merupakan
data yang selalu muncul dalam eksperimen lab virtual Amrita.

1
BAB VI
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa fenomena eksitasi berhubungan dengan postulat Bohr dimana
elektron akan berpindah dari energi rendah ke energi yang lebih tinggi.
Eksperimen ini membuktikan bahwa energi dalam atom bersifat diskrit
(tidak kontinu). Tegangan eksitasi atom adalah ketika tegangan berada di
puncak grafik, karena memiliki probabilitas eksitasi yang tinggi.
Eksperimen ini menunjukkan secara langsung bahwa tingkat energi atom
memang ada dan tingkat ini sama dengan tingkat spektrum garis.
Prinsip eksitasi atom dari model atom Bohr dinyatakan bahwa atom
akan tereksitasi apabila mendapat energi yang cukup untuk tereksitasi,
salah satunya melalui tumbukan dengan elektron sehingga dapat
memancarkan radiasi.

Timbulnya eksitasi atom disebabkan oleh tumbukan inelastis


dimana energi kinetik diserap oleh atom raksa (Hg) dari gerak elektron,
sedangkan pada tumbukan elastis hanya terjadi tumbukan tanpa
penyerapan energi oleh atom raksa (Hg) karena energi yang dimiliki
elektron tidak cukup untuk menggairahkan atom. merkuri (Hg).

5.2 SARAN
Semoga FMIPA UNRI segera membeli peralatan praktikum,
dengan menggunakan virtual application belum tentu bisa diakses di
semua perangkat yang dimiliki oleh mahasiswa, contohmya seperti pada
percobaan Franck-Hertz sangat disayangkan grafik hasil percobaan tidak
muncul.

1
DAFTAR PUSTAKA

Krane, Kenneth. 2006. Fisika Modern. Penerjemah : Hans J. Wospakrik.


Pendamping : Sofia
Niksolihin. Cetakan 1. Jakarta : UI-Press. 253-255
Beiser, A., dan Liong, T.H. 1986. Konsep Fisika Modern Edisi Ketiga.
Erlangga, Jakarta Pusat.
Istiqomah, dkk. 2014. Pengukuran Energi Eksitasi dan Panjang
Gelombang Foton
Menggunakan Percobaan Franck - Hertz. Universitas Airlangga, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai