STRUKTUR ATOM
M = e/m
e = 1,6 x 10-198C
1,76 x 10 C/g = 9,11 x 10-28 g
2. Proton
Massa H+ ditemukan pada tahun 1837 kali lebih besar dara massa
elektron. Partikel ini disebut proton. Jika muatan elektron sama besar dengan
muatan ion hydrogen, perbandingan massa elektron dengan massa ion
hydrogen dapat dihitung sebagai berikut:
e/m elektron = 1,76 x 108 C/g
e/m ion hydrogen = 96520 C/g
1,008
Massa elektron
= e/m ion hidrogen = 96520 / 1,008 1
=
Masaa ion hidrogen e/m elekton 1,76 x 108 1837
1
3. Netron
Tahun 1932, J.Chadwick menemukan netron melalui reaksi dengan
persamaan sebagai berikut :
4 11 14 1
He N + 0 n
2 + 5 B 7
Ket : 4
He artinya helium memiliki 2 proton, 2 elektron, dan netron = 4 – 2 = 2
2
Elektron, proton dan netron merupakan partikel dasar pembangun atom.
Symbol atom dituliskan sebagai :
A
X = Nama Atom
Z X
Z = Jumlah proton = Jumlah elektron (untuk atom netral)
A = Nomor massa = Jumlah netron + Jumlah proton
2
2. Spektrum Atom Hidrogen
Radiasi elektromagnetik adalah pancaran energy cahaya yang
disebabkan oleh perpindahan elektron dari suatu tingkat energy lebih
tinggi ketingkat energy yang lebih rendah. Balmer (1885) dapat
menghitung frekuensi pancaran gelombang cahaya selama perpindahan
elektron atom hydrogen dari n2 ke n1 dengan rumus :
1 1
-
V = 3,288 x 1015 s-1 n2 n2
1 2
C. Model Atom
1. Model Atom J,J. Thomson
Atom menyerupai roti kismis dimana roti merupakan muatan positif
dan kismis adalah muatan negative.
2. Model Atom Rutherford
Seluruh muatan positif atom dianggap terpusat pada suatu inti yang
sangat kecil dengan muatan listrik + Ze dan elektron sebanyak Z yang
bergerak mengelilingi inti (Z = nomor atom).
3. Model Atom Bohr
Model atom Borh menyerupai model tata surya, dimana tiap bilangan
kuantum utama mewakili suatu orbit atau kulit sedangkan inti atom
terletak ditengah-tengah.
3
Teori Bohr pada atom hydrogen
a. Jari-jari lintasan :
r = n2 h2 (n = 1,2,3,……)
4me4
b. Energy pada lintasan tertentu
En = - 2me4 (n = 1,2,3,…..)
n2 h2
c. Energy elektron yang berpidah dari satu lintasan ke lintasan
lainnya : E1 – E2 = hv
d. Frekuensi (v)
v = c/ dimana:
1 1 1
7 -1
= 1,097 x 10 m - n2
22
“ Tidak mungkin untuk dapat mengetahui pada waktu yang bersamaan baik
momentum maupun kedudukan suatu partikel seperti elektron dengan tepat.”
4
Px = Ketidakpastian momentum (pada arah x)
x = Ketidakpastian kedudukan (pada arah x)
h = Tetapan Planck
E. Bilangan Kuantum
1. Bilangan kuantum utama (n)
Nilai n = 1,2,3,….., dst.
2. Bilangan kuantum azimuth (l)
Nilai l = n-1
3. Bilangan kuantum magnetic (m)
Nilai m = -1 s/d + 1
4. Bilangan kuantum spin (s)
Nilai s = + ½.