Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP NILAI

AGAMA MENURUT ISLAM

Disusun oleh:

1. Winta 2019.C.11a.1059
2. Yapan Harianto 2019.C.11a.1070
3. Yessi 2019.C.11a.1071
4. Yoyon 2019.C.11a.1072
5. Yulia sari 2019.C.11a.1073
6. Tina Novela 2019.C.11a.1030
7. Tri berger 2019.C.11a.1031
8. Vallentina Jie Eka Huang 2019.C.11a.1032
9. Virgo Mandala Putra 2019.C.11a.1033
10. Yoandra Resa Veronika 2019.C.11a.1034

STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA


S1 KEPERAWATAN
TA 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang “DAMPAK PERKEMBANGAN
IPTEK TERHADAP NILAI AGAMA MENURUT ISLAM”. Terima kasih kami ucapkan
kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami dengan materi perkembangan
Iptek. Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari kuliah, browsing internet, diskusi
anggota, dan lain-lain. Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi
teman-teman dan kami khususnya.

Palangka Raya, 19 November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................2
2.1 Definisi IPTEK.............................................................................................2
2.2 Pelaksanaan Dan Perkembangan Iptek Di Indonesia..............................2
2.3 Dampak negatif Iptek..................................................................................3
2.4 Konsep pengembangan Iptek.....................................................................4
2.5 Iptek menurut Islam....................................................................................4
2.6 Dampak Negatif Iptek terhadap nilai Islam..............................................5
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................7
3.1 Kesimpulan...................................................................................................7
3.2 Saran.............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan
Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya
dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini
menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi
seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala
macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang
yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan
Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam
kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat
Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang.
Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada
ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek
jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah
diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia
menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban barat satu abad terakhir
ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran
material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan iptek modern membuat orang lalu
mengagumi dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis trhadap
segala dampak negatif yang diakibatkanya. Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain
untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT
seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda
Rasulullah SAW: “menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan
perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya keimanan.

4
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana perkembangan IPTEK dalam Islam?
2. Apa dampak IPTEK terhadap nilai Islam?
C. Tujuan masalah
1. Mengetahui perkembangan IPTEK dalam Islam
2. Mengetahui Pelaksanaan Dan Perkembangan Iptek Di Indonesia
3. Mengetahui Dampak negatif Iptek terhadap nilai Islam

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Iptek

Iptek singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kata ilmu adalah pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode metode tertentu yang
dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di (bidang pengetahuan)
itu.Pengetahuan berasal dari kata “tahu” atau disebut juga mengerti. Dalam pandangan
Al-Quran, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap
makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan. Ini tercermin dari kisah
kejadian manusia pertama yang dijelaskan dalam QS. 2 (Al-Baqarah): 31 dan 32:“Dan
Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia
perlihatkankepada para Malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua
benda ini, jika kamu yang benar!Mereka menjawab,’Mahasuci Engkau, tidak ada yang
kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah
Yang Maha Mengetahui,Mahabijaksana”.(QS.2Al-Baqarah :31-32). Teknologi, adalah
kemampuan teknik dalam pengertiannya yang utuh dan menyeluruh, bertopang kepada
pengetahuan ilmu-ilmu alam yang bersandar kepada proses teknis tertentu. Menurut
sebagian ulama, terdapat sekitar 750 ayat Al-Quran yang berbicara tentang alam materi
dan fenomenanya. Al-Quran menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan
Allah untuk manusia. Dalam QS.45 (Al-Jatsiyah):13 Allah Swt berfirman:“Dan Dia telah
menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai
rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.”Perkembangan IPTEK disamping
bermanfaat untuk kemajuan hidup Indonesia juga memberikan dampak negatif. Hal yang
perlu diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk menekan dampaknya seminimal
mungkin antara lain:

1. Menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.

2. Teknologi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah timbulnya


permasalahan di tempat itu.

6
3. Memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang ada. Dengan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya
pemanfaatan dan penguatan iptek mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan
bangsa.

2.2 Pelaksanaan Dan Pengembangan Iptek di Indonesia

Peradaban bangsa dan masyarakat dunia Di masa depan sudah di pahami dan disadari
akan berhadapan dengan situasi yang serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan, sebut saja antara lain: cloning, cosmology, cryonics, cybernities,
exobiology, genetik, engineering dan nanoteknology. Cabang-cabang Iptek itu telah
memunculkan berbagai perkembangan yang sangat cepat dan implikasi yang
menguntungkan bagi manusia atau sebaliknya. Untuk mendayagunakan Iptek diperlukan
nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggung jawabkan. Rumusan 4 nilai luhur pembangunan
Iptek nasional.

1. Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara


moral, lingkungan, finansial bahkan dampak politis.

2. Visionary, pembangunan ipek memberikan solusi strategis dan jangka panjang,


tetapi taktis dimana kini tidak bersifat sektoral dan hanya memberi implikasi terbatas.

3. Innovative, asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang
bermanfaat.

Nilai luhur dari pembangunan iptek artinya dapat berorientasi pada segala sesuatu
yang baru, dan memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inivasi
baru dalam upaya inovatif untuk mendapatkan produktifitas. 4. Excellence, keseluruhan
tahapan pembanguna iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik atau berusaha
menuju terbaik. Pesatnya kemajuan iptek untek memperkuat posisi daya saing Indonesia
dalam kehidupan global.

2.3 Dampak Negatif Iptek


Bagi masyarakat sekarang iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan
iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan
memuja iptek lebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan

7
kefanaan dunia. Iptek yakina akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan
imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidak dapat
dipungkiri. Namun manusia tidak bisa menipu diri akan kenyataan bahwa iptek
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern
yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oloh disilusi dari dampak negatif iptek
terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir
rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek
hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari
sekedar kenyataan objektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja
iptek tidak mengenal unsur kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa menjadi
standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-maslah kemanusiaan. Dari segala dampak
terburuk dari perkembangan iptek adalah dampak terhadap peri laku dari manusia
penciptanya. Iptek telah membuat sang penciptanya di hinggapi sifat over confidence dan
superiotas tidak saja terhadap alam melainkan pula terhadap sesamamya. Eksploitasi
terhadap alam dan dominasi pihak yang kuat (negara barat) terhadap negara yang lemah
(negara dunia ketiga) merupakan ciri yang melekat sejak lahirnya revolusi industri.

2.4 Konsep Pengembangan IPTEK

Untuk meningkatkan kualitas ketakwaannya kepada Allah, usahapengembangan IPTEK


merupakan bagian dari pengabdian kepada Allah, agar tidak ada kegiatan yang sia-sia yang
berakhir di kehidupan dunia semata saja. Pengembangan IPTEK harus memenuhi ketentuan
seperti :

1. Niat karena Allah. Karena menuntut ilmu sebagai kewajiban untuk umat muslim,
maka mengembangkan IPTEK merupakan ketaatan seorang muslim terhadap kewajiban
tersebut. Dan setiap usaha yang didasari karena Allah akan iklas dan ketundukan pada
aturan Allah.

2.Mengintegrasikan pengetahuan yang disediakan oleh Allah. Dalam bentuk ayat-ayat


kauniyah dan ayat-ayat tanziliah. Ayat kauniliah adalah pengetahuan yang terhampar di
alam kehidupan dan ayat tanziliah adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada
Rasulullah saw berupa Al-Qur’an.

3.Berorientasi pada kemaslahatan umat manusia. Rasulullah saw mengingatkan


bahwa sebaik-baiknya manusia adalah orang yang paling tinggi kebaikannya terhadap

8
orang lain. Karena itu Iptek jangan sampai menimbulkan kerugian bagi kehidupan umat
manusia.

4.Menjaga keseimbangan alam. Dalam kegiatan meneliti (iptek) jangan sampai


menimbulkan kerusakan yang dapat mengganggu keseimbangan alam yang justru akan
merugikan manusia sendiri.

5.Menyadari bahwa Iptek adalah hasil kerja manusia yang tidak menghasilkan
kebenaran mutlak. Karena kebenaran yang mutlak hanya lah datang dari Allah Yang
Maha Mutlak. Maka dari itu kebenaran iptek berada di bawah kebenaran mutlak yang
ditunjukkan oleh Allah.

6.Berorientasi pada ridha Allah. Tujuan tertinggi dari setiap amal usaha manusia
adalah tercapainya ridha Allah terhadap amal usahanya tersebut.

2.5 Iptek Menurut Islam

Peran Islam dalam perkembangan iptek adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan
standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah islam) wajib
dijadikan tolak ukur dan pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang
boleh dimanfaatkan adalah yang telah dihalalkan oleh syariah islam. Sedangkan Iptek
yang tidak boleh dimanfaatkan adalah yang telah diharamkan. Akhlak yang baik muncul
dari keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sumber segala kebaikan, Keindahan,
dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul bila
diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah
SWT dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat
KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya. Islam sebagai agama penyempurna
dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat mendorong dan mementingkan umatnya untuk
mempelajari, mengamati, memahami dan merenungkan segala kejadian di alam semesta.
Dengan kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu pengetahuandan
teknologi. Berbeda dengan pandangan Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya
hanya untuk mementingkan duniawi, maka Islam mementingkan penguasaan Iptek untuk
menjadi sarana ibadah atau pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan
mengembangamanat Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk
berkhidmat kepada manusia dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam. Ada lebih dari
800 ayat dalam Al-Quran yang mementingkan proses perenungan, pemikiran, dan

9
pengamatan tehadap berbagai gejala alam, untuk di tafakuri dan menjadi bahan dzikir
kepada Allah. Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang
fakta ilmiah, maka kemumgkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran terhadap
ajaran agama tersebut. Bila ada ilmu pengetahuan yang menentang prinsip pokok ajaran
agama Islam maka yang salah adalah tafsiran filosofis atau paradigma materialisme yang
beradadi balik wajah ilmu pengetahuan modern tersebut. Karena alam semesta yang
dipelajari melalui ilmu pengetahuan dan ayat-ayat suci Tuhan (Al-Quran) dan Sunnah
Rasulullah SAW yang dipelajari melalui agama adalah sama-sama ayat (tanda-tanda dan
perwujudan) Allah SWT, maka tidak mungkin satu sama lain saling bertentangan dan
bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu sumber sama, Allah Yang Maha
Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.

2.6 Dampak IPTEK Terhadap Moral Umat

Iptek telah memberikan begitu banyak manfaat dan nilai positif bagi umat
manusia. Berbagai kemudahan kini dirasakan oleh kita sebagai dampak dari perkembangan
iptek yang begitu pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari
dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia, memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia. 
Khusus dalam bidang teknologi, masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang
telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Contoh termudah adalah dampak positif dari
berkembangnya iptek di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Kemajuan di bidang
jaringan internet telah memudahkan kita untuk mengakses informasi dengan cepat dan biaya
yang sangat ringan.Kemajuan di bidang komunikasi juga telah membuat perdagangan
internasional menjadi semakin mudah dan cepat. Penemuan telepon genggam telah
memudahkan kita untuk menghubungi seseorang di mana saja ia berada atau dari mana saja
kita berada. Secara singkat, kemajuan iptek ini telah menghapus jarak, waktu, dan batas antar
negara. Dikembangkannya teknologi pesawat terbang telah memudahkan kita untuk pergi ke
seluruh dunia dalam waktu singkat.  Perjalanan haji yang dulu membutuhkan waktu
berbulan-bulan karena menempuh perjalanan melalui laut kini dapat dilakukan hanya dalam
waktu delapan jam saja melalui jalur udara. 
Di bidang industri, iptek juga memberikan sumbangan yang begitu besar.Jenis-jenis
pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah
bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Kemajuan teknologi akan
meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri
maupun pada aspek jenis produksi.
Kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia .Sumbangan
iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.

10
Namun, dibalik semua itu, banyak dampak negatif yang dapat merusak moral
umat. Kemajuan iptek yang telah memberikan begitu banyak kemudahan dan kenyamanan
bagi kehidupan umat manusia, bagi masyarakat sekarang sudah merupakan suatu
kesakralan.Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai penyelamat yang akan membebaskan mereka
dari berbagai kesulitan. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kebahagiaan. Namun
manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka
dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern, terlalu sering manusia terhenyak
oleh dampak negatif iptek yang muncul. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir
rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sama dengan kebenaran. Sebab iptek hanya
mampu menampilkan kenyataan.
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan
obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.Tentu saja iptek tidak mengenal
moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun
solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
Manusia telah meninggalkan essensi dari iptek itu sendiri bahwasanya iptek
merupakan pengembangan dari keimanan, yaitu ketaatan kita kepada Sang Khalik yang
memerintahkn manusia untuk mencari ilmu. Seharusnya iptek yang dikembangkan manusia
itu mampu meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dengan memanfaatkannya sebaik
mungkin. Manusia harus mengendalikan dan mengarahkan perkembangan iptek kepada jalur
yang digariskan Allah SWT. Akan tetapi realita yang ada ternyata perkembanga n iptek
membuat manusia lepas dari jalan-Nya, bahkan dikendalikan oleh penemuan manusia itu
sendiri. Kelemahan inilah yang akhirnya menyebabkan iptek menjadi bumerang bagi
kita.Berbagai dampak negatif pun hadir seiring den gan pesatnya perkembangan iptek.
Diantara dampak negatif yang muncul, yaitu:
a. Meningkatnya aksi terorisme yang memanfaatkan kemudahan akses komunikasi
dan perakitan senjata atau bom.
b. Penggunaan informasi dan situs tertentu, seperti kasus penyebaran pornografi
yang semakin marak saat ini.
c. Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer seperti kerusakan
komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer
yang dapat menyebabkan stres karena teknologi.
d. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi
yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
e. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga
melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros
dan memiliki jalan pintas yang bermental "instant".

11
BAB 3
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Epilepsi atau yang lebih sering disebut ayan atau sawan adalah
gangguan sistem saraf pusat yang terjadi karena letusan pelepasan
muatan listrik sel saraf secara berulang, dengan gejala penurunan
kesadaran, gangguan motorik, sensorik dan mental, dengan atau tanpa
kejang-kejang (Ahmad Ramali, 2005: 114).
Epilepsi dapat menyerang anak-anak, orang dewasa, lansia bahkan
bayi yang baru lahir. Pengklasifikasian epilepsy atau kejang ada dua
macam, yaitu epilepsi parsial dan epilepsi grandma. Epilepsi parsial
dibedakan menjadi dua, yaitu epilepsi parsial sederhana dan epilepsi
parsial kompleks. Epilepsi grandma meliputi epilepsi tonik, klonik,
atonik, mioklonik. Epilepsi tonik adalah epilepsi dimana keadaannya
berlangsung secara terus-menerus atau kontinu. Epilepsi klonik adalah
epilepsi dimana terjadi kontraksi otot yang mengejang. Epilepsi atonik
merupakan epilepsi yang tidak terjadi tegangan otot. Sedangkan
epilepsi mioklonik adalah kejang otot yang klonik dan bisa terjadi
spasme kelumpuhan.

3.2 Saran
Setelah penulisan makalah ini, diharapkan masyarakat pada
umumnya dan mahasiswa keperawatan pada khususnya mengetahui
definisi, tindakan penanganan awal, serta mengetahui asuhan
keperawatan pada klien dengan kasus epilepsi. Oleh karena
penyandang epilepsi sering dihadapkan pada berbagai masalah
psikososial yang menghambat kehidupan normal, maka seyogyanya
kita memaklumi pasien dengan gangguan epilepsi dengan cara
menghargai dan menjaga privasi klien tersebut. Hal itu dilaksanakan
agar pasien tetap dapat bersosialisasi dengan masyarakat dan tidak
akan menimbulkan masalah pasien yang menarik diri

12
13

Anda mungkin juga menyukai